Langsung ke konten utama

Kembang Api Bintang yang Terbentuk setelah Big Bang oleh Hubble

teleskop-hubble-kembang-api-bintang-bintang-astronomi
Lensa gravitasi dan metode komputasi terbaru membantu Hubble dalam menangkap gambar tajam dari galaksi yang terbentuk 2,7 miliar tahun setelah Big Bang. Gambar tersebut mengungkap dua lusin gumpalan bintang yang baru saja dilahirkan.
(NASA, ESA, dan T. Johnson (University of Michigan)

Para astronom memanfaatkan kaca pembesar yang disediakan oleh alam untuk mempertajam gambar yang diambil oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA. Gambar yang kualitasnya telah ditingkatkan menampilkan bintang-bintang yang baru saja dilahirkan di galaksi jauh yang terbentuk hanya 2,7 miliar tahun setelah Big Bang.

Lensa Gravitasi

Hubble adalah teleskop kuat, namun memiliki keterbatasan dalam hal mengintip ke alam semesta jauh. Untuk menangkap gambar terperinci dari galaksi-galaksi jauh, para astronom mengambil keuntungan dari fenomena alam dan metode komputasi baru.

Galaksi terletak sekitar 11 miliar tahun cahaya dan para astronom melihatnya sebagaimana ia terlihat 11 miliar tahun yang lalu, hanya beberapa miliar tahun setelah Big Bang, konsep populer yang dikaitkan dengan permulaan alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun lalu.

Apabila dioperasionalkan dengan normal, Hubble hanya dapat menangkap gambar yang biasa-biasa saja dari galaksi ini, namun lensa gravitasi membantunya untuk meningkatkan kualitas gambar hingga 10 kali lebih tajam.

Lensa gravitasi terjadi ketika cahaya dari galaksi latar belakang yang melewati objek-objek kosmik, seperti galaksi masif atau gugus galaksi, mengalami distorsi oleh gaya gravitasi.

Dalam observasi terbaru ini, lensa gravitasi meningkatkan kualitas gambar sebuah galaksi jauh yang dihiasi bintang-bintang baru.

Gambar Kembang Api Bintang-bintang

Para ilmuwan juga mengembangkan kode komputer untuk menghilangkan efek distorsi, yang diharapkan dapat mengungkap wujud sejati galaksi. Para astronom merekonstruksi gambar dan menemukan pagelaran kembang api kosmik yang spektakuler.

"Kami sangat takjub melihat gambar yang telah direkonstruksi, sepertinya kembang api menyala di mana-mana,'" kata Jane Rigby dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA.

Gambar terbaru Hubble mengungkap dua lusin gugus bintang yang baru saja dilahirkan. Masing-masing gugus bintang membentang sekitar 200 sampai 300 tahun cahaya, bertentangan dengan teori sebelumnya yang menduga gugus bintang di alam semesta awal akan jauh lebih besar dan membentang setidaknya 3.000 tahun cahaya. Gambar yang telah direkonstruksi juga mengungkap rincian lain tentang galaksi.

"Pada resolusi spasial normal, tidak ada tanda-tanda pembentukan gugus bintang di SGAS J111020.0+645950,8," para peneliti melaporkan di makalah studi yang merinci temuan mereka.

"Namun, peningkatan resolusi spasial oleh lensa gravitasi menceritakan kisah yang sangat berbeda, sebagian besar formasi bintang muncul di dua lusin gugus dengan ukuran r = 30-50 pc yang tersebar di 7 kpc panjang galaksi."

Resolusi spasial adalah luas obyek sebenarnya yang direpresentasikan dalam 1 piksel pada citra digital. Jika luas obyek 30x30 meter dan pada citra digital direpresentasikan dalam 1 piksel, maka resolusi spasial citra digital adalah 30 meter. Dengan kata lain, jika resolusi spasial gambar adalah 30 meter, maka 1 piksel pada citra digital merepresentasikan obyek sebenarnya dengan luas 30x30 meter. Jadi, semakin besar resolusi spasial, maka semakin detail objek yang ditampilkan dalam citra digital.

Ditulis oleh: Allan Adamson, www.techtimes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang