Sir
Patrick Moore (1923–2012) adalah seorang astronom amatir, penulis dan pembawa
acara televisi asal Inggris. Dia menyusun Katalog Caldwell untuk melengkapi
Katalog Messier, demi membangkitkan minat sesama astronom amatir untuk
mengeksplorasi keajaiban langit malam.
Kredit:
Planetarium South Downs (CC BY-SA 3.0)
Tahukah
kamu, banyak galaksi, nebula dan gugus bintang yang dipelajari oleh Teleskop
Antriksa Hubble NASA, sebenarnya juga bisa diamati menggunakan teleskop
rumahan?
Galeri
gambar terbaru Hubble kali ini difokuskan pada beberapa benda langit yang bisa
diamati oleh para astronom amatir dan profesional. Semua objek astronomi
tersebut berasal dari daftar Katalog Caldwell yang disusun oleh seorang
astronom amatir dan komunikator sains asal Inggris, Sir Patrick Caldwell-Moore,
dan dipublikasikan oleh majalah Sky &
Telescope edisi bulan Desember 1995. Galeri gambar Hubble melengkapi
katalog benda langit deep-sky yang
disusun oleh Charles Messier dan hanya bisa diamati dari belahan bumi utara.
Katalog
Caldwell mencakup 109 benda langit menarik yang tidak termasuk dalam daftar
Katalog Messier dan dapat diamati menggunakan teleskop amatir dari langit utara
dan selatan. Saat ini galeri gambar objek Caldwell yang dikoleksi oleh Hubble
hanya terdiri dari 56 gambar, termasuk 12 gambar yang masih dalam proses
pengerjaan dan belum pernah dirilis oleh NASA. Koleksi gambar objek Caldwell
diekstrak dari 1,4 juta observasi arsip data Hubble.
Meskipun
belum mencitrakan seluruh (109) objek dalam daftar Katalog Caldwell, Hubble
telah mengamati 95 objek pada akhir tahun 2019. Objek Caldwell yang lain belum
terlalu memperoleh minat ilmiah yang dirasa layak untuk mengambil waktu operasional
Hubble, tetapi beberapa di antaranya mungkin akan menjadi target penelitian
masa depan. Banyak objek Caldwell yang tampak sangat besar sehingga tidak muat
di bidang pandang Hubble, yang hanya mengamati wilayah kecil langit dalam
resolusi tinggi. Jadi, sementara beberapa foto Hubble menyajikan keseluruhan
struktur objek Caldwell, sebagian besar gambar hanya difokuskan pada area-area
spesifik, tergantung minat sains.
Galeri
akan terus diupdate mengingat masih banyak gambar Hubble yang harus menunggu
proses finishing. Untuk setiap objek
Caldwell yang sudah ada di dalam koleksi Hubble, tersedia bagan bintang untuk
membantu para mengamat menemukannya di langit malam hari. Katalog Caldwell
terdiri dari 46 gugus bintang, 35 galaksi dan 28 nebula yang dapat diamati
menggunakan teropong, teleskop amatir, bahkan hanya dengan mata telanjang.
Siapa
pun yang berada di bawah langit jernih gelap gulita tanpa polusi cahaya, dapat
memandang ke atas dan menatap beberapa permata langit dengan mata telanjang
untuk menemukan objek Caldwell yang diabadikan oleh Hubble.
Kredit:
NASA, ESA dan L. Dressel (STScI); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 1, Gugus Bintang Terbuka Purba Bima Sakti, ditemukan pada tahun 1831 oleh John Herschel, seorang polimatik asal
Inggris yang menemukan cetak biru dan menyematkan nama bagi tujuh bulan
Saturnus dan empat bulan Uranus, planet yang ditemukan oleh William Herschel,
ayah kandungnya sendiri.
Dengan magnitudo semu 8,1, gugus bintang
purba ini mengandung sejumlah besar bintang deret utama yang telah memasuki
usia separuh baya. Bintang deret utama selalu membangkitkan minat sains, karena
cenderung menjadi kandidat terbaik induk eksoplanet yang berpotensi menampung
kehidupan. Sayangnya, Caldwell 1 terletak sekitar 5.400 tahun cahaya dari Bumi,
sehingga lebih sulit untuk dipelajari daripada bintang-bintang terdekat ketika
berburu planet.
Kredit:
NASA, ESA dan H. Bond (Universitas Negeri Pennsylvania); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 2, Nebula Planeter di Rasi Cepheus. Gambar benda langit redup yang ditangkap
oleh Teleskop Antariksa Hubble ini adalah bagian dari nebula planeter Caldwell
2 atau NGC 40. Selubung gas tampak mengembang dari bintang di pusat nebula yang
telah mencapai tahap akhir kehidupannya. Energi dari bintang yang hampir mati
itu menyebabkan lapisan-lapisan gas di sekitarnya berpendar. Seiring dengan
menyebarnya nebula planeter selama puluhan ribu tahun, jenazah bintang yang
disebut katai putih akan tersingkap, yaitu inti bintang berukuran kecil yang
sangat padat.
Kredit:
NASA, ESA, P. Seitzer (Universitas Michigan) dan M. Regan (STScI); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 3, Galaksi Spiral Berbatang Anggota Grup Ursa Major. Hubble hanya menangkap sebagian wujud galaksi Caldwell 3 bersama batang
pusatnya. Gambar Caldwell 3 adalah komposit yang disusun dari empat observasi
instrumen Wide Field and Planetary Camera
2 dalam spektrum cahaya kasat mata, inframerah dan ultraviolet. Hubble
sengaja hanya membidik sebagian struktur Caldwell 3 untuk menentukan jaraknya
dari Bumi. Menggunakan karakteristik yang dapat diamati dari beberapa bintang
yang paling terang, para astronom ingin menentukan apakah Caldwell 3 terisolasi
atau menjadi anggota suatu kelompok galaksi.
Selama musim semi di belahan bumi utara,
Caldwell 3 berada pada titik tertinggi di langit. Caldwell 3 juga dapat diamati
selama musim gugur dari garis lintang utara belahan bumi selatan, meskipun akan
sedikit sulit karena berada pada titik terendah di langit. Galaksi ini pertama
kali ditemukan oleh astronom Inggris William Herschel pada bulan April 1793.
Kredit:
NASA & ESA
Caldwell 4, Nebula Iris adalah
nebula refleksi. Berarti warna Nebula Iris berasal dari penghamburan cahaya
dari bintang di pusat nebula. Warna nebula sangat menarik minat para ilmuwan.
Partikel-partikel berukuran sangat kecil dari materi padat yang 10-100 kali
lebih kecil daripada partikel debu di Bumi, bertanggung jawab penuh atas pendar
cahaya nebula refleksi.
Partikel-partikel
ini menghamburkan cahaya di sekitar mereka, memberikan nebula pendar cahaya
kedua yang kebiru-kebiruan (seperti langit kita). Meskipun didominasi warna
biru, termasuk filamen-filamen besar merah tua, Nebula Iris diketahui
mengandung senyawa kimia yang tidak diketahui, kemungkinan berbasis
hidrokarbon.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA
Caldwell 5, Galaksi Tersembunyi. Jika tidak disembunyikan oleh begitu banyak materi
antarbintang, Caldwell 5 yang telah berusia miliaran tahun dengan diameter
kira-kira 50.000 tahun cahaya, akan menjadi salah satu galaksi paling terang di
langit kita.
Caldwell
5 atau IC 342, adalah sebuah galaksi spiral yang terletak sekitar 11 juta tahun
cahaya dari Bumi. Dari orientasi sudut pandang edge-on (tampak samping), pusat
galaksi yang berkilau menampilkan jalinan sulur pendar debu berwarna kemerahan
di lengan-lengan galaksi, yang membungkus inti biru cemerlang terdiri dari gas
dan bintang-bintang panas.
Kredit:
NASA, ESA, HEIC dan the Hubble Heritage
Team (STScI/AURA); R. Corradi (Isaac
Newton Group of Telescopes, Spain) dan Z. Tsvetanov (NASA)
Caldwell 6, Nebula Mata Kucing. Menyerupai patung hantu menakutkan yang terbuat dari
debu dan gas kosmik, siapa pun yang melihatnya, akan berpikir telah mengamati
serangkaian ledakan di bawah permukaan air yang jernih. Selain menyandang nama
Nebula Mata Kucing dan NGC 6543 di New
General Catalogue, Caldwell 6 adalah nebula yang menyimpan banyak teka-teki.
Gambar resolusi tinggi yang dihasilkan oleh Hubble, telah memberikan ketenaran
bagi teleskop dan nebula itu sendiri.
Caldwell
6 adalah sebuah nebula planeter, awan gas raksasa yang dilepaskan oleh bintang
lanjut usia selama proses kematiannya yang lambat. Menjelang akhir
kehidupannya, bintang yang telah mengkonsumsi seluruh molekul hidrogen, bagian
intinya runtuh dan lapisan terluar bintang membengkak.
Kredit:
NASA, ESA, A.V. Filippenko (Universitas California, Berkeley), P. Challis
(Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian) dkk.
Caldwell 7. Galaksi spiral redup berwarna biru yang dihiasi bintik-bintik berupa area
gas mirip bunga berwarna merah dan filamen-filamen butiran debu gelap ini
adalah Caldwell 7, atau NGC 2403. Awan galaksi terang dengan rona
kemerah-merahan di Caldwell 7 adalah wilayah energik kelahiran bintang yang
disebut H II. Di wilayah yang luas dan panas di mana molekul hidrogen
terionisasi, gas bermuatan dapat membentuk ribuan bintang selama beberapa juta
tahun. Setiap bintang panas yang baru dilahirkan, memancarkan cahaya
ultraviolet intens yang selanjutnya mengionisasi hidrogen di sekitarnya.
Dengan
diameter membentang sekitar 80.000 tahun cahaya, Caldwell 7 cukup populer di
kalangan para pemburu supernova pada tahun 2004, setelah galaksi ini
“menggelar” acara kosmik ledakan dahsyat supernova paling terang selama lebih
dari satu dekade terakhir. Diberi kode SN 2004dj, inilah supernova paling
terang yang pernah didokumentasikan. 11,2 adalah magnitudo puncak ledakan
supernova, dan terlihat sebagai objek mirip bintang yang berkilau terang di
sudut kanan atas gambar Hubble.
Kredit:
NASA, ESA dan K. Stapelfeldt (Laboratorium Propulsi Jet); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 9, Nebula Gua. Mulut gas dan debu kosmik misterius yang menganga lebar,
memberikan nama alias Nebula Gua bagi Caldwell 9. Nebula ini adalah bagian dari
Cepheus B, awan gas dan debu kosmik yang jauh lebih besar di rasi Cepheus.
Citra Caldwell 9 yang dibidik oleh Wide
Field and Planetary Camera 2 Hubble, hanya memperlihatkan sebagian kecil
struktur nebula di dekat mulut gua.
Terletak
sekitar 3.000 tahun cahaya di bidang galaksi Bima Sakti kita, Nebula Gua adalah
nebula emisi, terbentuk dari gas yang memancarkan cahayanya sendiri. Struktur
cerah mirip busur yang membentuk mulut gua merupakan wilayah aktif kelahiran
bintang yang disebut H II, di mana awan panas atom hidrogen terionisasi.
Kredit:
NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team
(STScI/AURA)
Caldwell 11, Nebula Gelembung. Citra gelembung yang melayang tenang di atas latar
belakang langit yang dipenuhi debu ini adalah objek ke-11 dalam daftar Katalog
Caldwell. Lebih dikenal dengan nama Nebula Gelembung, Caldwell 11 adalah nebula
emisi, atau awan gas yang memancarkan cahayanya sendiri dan mencakup semua
molekul gas yang mengelilinginya. Kilau cahaya bintang di seluruh bidang
pandang seolah melengkapi komposisi fotogenik menakjubkan nebula.
Nebula
Gelembung juga bisa dianggap sebagai gelombang kejut yang berasal dari bintang
masif yang terletak di sebelah atas kiri nebula. Angin bintang yang bergerak
dengan kecepatan 4 juta mil per jam, membawa partikel-partikel dari permukaan
bintang dan mendorong keluar “gelombang kejut.” Seiring waktu terciptalah
nebula planeter, karena ekspansi lapisan terluar bintang yang mendorong gas dan
debu di sekitar nebula menjauhi bintang.
Kredit:
NASA, ESA dan L. Ho (Universitas Peking); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 12, galaksi spiral spektakuler berukuran sedang dengan lengan-lengan bintang
mirip lengan gurita yang mengitari inti terang. Keanggunan struktur galaksi
bukan satu-satunya klaim ketenaran, sepuluh ledakan dahsyat supernova yang
telah diamati di lengan-lengan spiral galaksi sejak tahun 1917, menjadikan
Caldwell 12 sebagai benda langit paling populer di kalangan ilmuwan dan
astronom amatir.
Kecenderungan
Caldwell 12 untuk menghasilkan banyak ledakan supernova, membuat para astronom
menjulukinya “Fireworks galaxy”. Di
sekitar inti galaksi, ditemukan sebuah struktur cincin padat yang berkilau dan
diyakini menjadi lokasi “pabrik” bintang selama hampir 20 juta tahun. Dengan
mempelajari Caldwell 12, para astronom bisa memperoleh wawasan baru tentang
kelahiran dan kematian bintang serta bagaimana galaksi terbentuk.
Kredit:
NASA, ESA, dan S. Casertano (Space
Telescope Science Institute); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 14, Gugus Bintang Ganda di Rasi Perseus. Bisa diamati hanya dengan mata
telanjang di bawah kondisi langit gelap gulita, Caldwell 14 adalah Gugus Ganda
di rasi Perseus. Juga diberi kode NGC 869 dan NGC 884 di New General Catalogue, kedua gugus bintang terbuka ini muncul
berdampingan di antara bintang-bintang terang rasi Perseus dan Cassiopeia.
Terletak
sekitar 7.500 tahun cahaya dari Bumi, sepasang gugus mengandung ratusan bintang
muda panas yang berkilau dengan magnitudo semu 5,3 dan 6,1 di langit kita. Secara
kasat mata, kedua gugus memang terlihat menyatu, tetapi teropong dan teleskop
mampu memisahkan keduanya dengan jelas, sekaligus memberikan pemandangan langit
yang menakjubkan.
Kredit:
NASA, ESA, B. Balick dan J. Alexander (Universitas Washington), A. Hajian (U.S. Naval Observatory), Y. Terzian
(Universitas Cornell), M. Perinotto (Universitas Florence) dan P. Patriarchi
(Observatorium Arcetri)
Caldwell 15. Ketika menatap Caldwell 15 secara langsung melalui teleskop kecil, seorang
pengamat biasanya hanya menemukan bintang yang berkilau putih di pusat nebula.
Namun, jika ia mengalihkan pandangan dari bintang pusat, awan debu yang
membentuk nebula akan mulai terlihat. Tipuan optik ini menyematkan nama lain
bagi nebula planeter Caldwell 15 yang dijuluki “Blinking Planetary.”
Bintang
katai putih di pusat Nebula Blinking Planetary, dikelilingi gas dan debu
berwarna kehijauan yang membentuk struktur menyerupai bola. Lapisan terluar
bintang yang dilepaskan ke ruang angkasa untuk membentuk nebula, pada kedua
sisinya diapit oleh semburan gas merah yang disebut FLIERS, atau fast low-ionization emission regions.
Dalam fitur FLIERS yang berusia relatif muda ini, atom bermuatan listrik melesat
ke ruang angkasa dengan kecepatan supersonik.
Kredit:
NASA, ESA, dan A. Ferguson (Institut Astronomi
Universitas Edinburgh); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 17, Galaksi Satelit Spheroid Katai Pengiring Andromeda. Caldwell 17 atau NGC
147 adalah sebuah galaksi katai yang terletak sekitar 2,5 juta tahun cahaya
dari Bumi, salah satu galaksi penyusun Grup Lokal yang didominasi oleh Bima
Sakti dan Andromeda. Seperti Caldwell 18 tetangganya, Caldwell 17 adalah
galaksi satelit jauh yang mengitari Andromeda. Sebagaimana planet-planet di
tata surya kita yang terikat secara gravitasi dengan Matahari, galaksi-galaksi
satelit katai juga terikat secara gravitasi dengan galaksi induk mereka yang
jauh lebih masif. Meskipun galaksi-galaksi satelit terdiri dari banyak tipe,
galaksi katai spheroid redup berbentuk bola seperti Caldwell 17 lebih banyak
dipelajari daripada tipe galaksi satelit katai lainnya.
Kredit:
NASA, ESA dan A. Ferguson (Institut Astronomi Universitas Edinburgh); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 18, Galaksi Satelit Katai Andromeda. Tidak terlalu jauh dari Caldwell 17 dan
terletak di rasi Cassiopeia, Caldwell 18 adalah galaksi satelit katai yang
mengitari Andromeda. Diberi kode NGC 185 di New
General Catalogue, Caldwell 18 adalah salah satu anggota Grup Lokal.
Caldwell 18 terkenal karena memiliki inti galaksi aktif, wilayah di pusat
galaksi yang memancarkan radiasi ekstrem pada sebagian spektrum
elektromagnetik.
Beberapa
astronom mengklasifikasikan Caldwell 18 sebagai galaksi Seyfert tipe II, tipe
galaksi yang tampak sangat terang saat diamati pada panjang gelombang
inframerah, meskipun kecerahannya tidak terlalu mencolok pada panjang gelombang
cahaya kasat mata. Klasifikasi Caldwell 18 sebagai galaksi Seyfert masih
diperdebatkan di komunitas astronomi. Jika benar, Caldwell 18 akan menjadi satu-satunya
galaksi Seyfert di Grup Lokal dan galaksi Seyfert terdekat dari Bumi.
Kredit:
NASA, ESA, A. Aloisi (STScI/ESA) dan the
Hubble Heritage (STScI/AURA) -ESA/Hubble
Collaboration
Sementara
starburst seringkali terjadi di pusat galaksi, wilayah-wilayah padat lain di
luar pusat galaksi juga tak mau ketinggalan memproduksi bintang, bahkan hingga
menjangkau ke pinggiran galaksi. Aktivitas starburst kemungkinan dipicu oleh
interaksi dengan galaksi lain. Karena relatif dekat untuk diamati secara rinci,
Caldwell 21 memberikan peluang bagi para astronom untuk menyelidiki proses yang
telah membentuk galaksi di sejarah awal alam semesta.
Kredit:
NASA, ESA dan A. Hajian (Universitas Waterloo)
Caldwell 22, Nebula Bola Salju adalah nebula planeter yang terletak sekitar 2.500 tahun
cahaya dari Bumi. Nebula seperti ini mewakili tahap evolusi yang dialami
bintang-bintang mirip Matahari saat kehabisan bahan bakar hidrogen. Bagaikan
“tungku” nuklir kosmik, sebuah bintang menjalani kehidupannya dengan melakukan
fusi nuklir hidrogen menjadi helium. Sementara takdir pamungkas bagi bintang
masif adalah supernova, bintang-bintang berukuran menengah seperti Matahari,
membengkak menjadi raksasa merah setelah mengkonsumsi seluruh bahan bakarnya.
Setelah
bintang deret utama melakukan fusi nuklir selama miliaran tahun, tahap evolusi
nebula planeter mulai mengambil alih. Bintang mulai melangkah ke jalur
kematian, sebab gaya gravitasi yang menarik ke dalam tidak lagi diimbangi oleh
fusi nuklir yang mendorong keluar. Lapisan terluar gas membengkak ke ruang angkasa,
menciptakan nebula planeter indah.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA; Nick Rose
Caldwell 23. Jika kita dapat melakukan perjalanan melintasi ruang dan waktu untuk
melihat Bima Sakti dari luar, maka struktur galaksi kita mungkin cenderung
mirip dengan Caldwell 23. Galaksi spiral yang juga menyandang nama NGC 891 di
New General Catalogue, terletak sekitar 35 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi
Andromeda.
Sir
Patrick Moore, penyusun katalog Caldwell, pernah berkata struktur utuh galaksi
bagaikan “dua telur goreng ceplok yang sisi belakangnya saling direkatkan.”
Pada gambar Teleskop Antariksa Hubble yang diambil dalam cahaya kasat mata dan
inframerah menggunakan Advanced Camera
for Surveys, bagian “kuning telur” galaksi berada di luar gambar, tepatnya
di luar sudut kiri bawah. Beberapa bintang Bima Sakti di latar depan gambar
terlihat berkilau terang, sementara galaksi-galaksi latar belakang dapat
dilihat di sudut kanan bawah gambar.
Kredit:
NASA, ESA dan the Hubble Heritage
(STScI/AURA) -ESA/Hubble Collaboration;
A. Fabian (Institut Astronomi Universitas Cambridge, Inggris)
Caldwell 24, Galaksi Aktif Perseus A. Dengan gambar ini, Hubble menjadi teleskop pertama
yang menyelesaikan filamen-filamen halus gas raksasa yang dibentuk oleh medan
magnet kuat di sekitar Caldwell 24, sebuah galaksi elips yang juga kerap
disebut Perseus A dan NGC 1275 di New General Catalogue. Di sebagian besar
pusat galaksi, bersemayam lubang hitam supermasif yang memiliki massa jutaan
atau bahkan milyaran kali lipat massa Matahari.
Ketika
jatuh ke arah lubang hitam, molekul gas berkumpul dan membentuk struktur
piringan akresi, untuk selanjutnya dimampatkan dan dipanaskan hingga
menghasilkan emisi sinar-X. Caldwell 24 dikenal oleh para ilmuwan sebagai
“galaksi aktif”, yaitu galaksi yang lubang hitam pusatnya menghasilkan emisi
radio dan sinar-X yang luar biasa kuat.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA, S. Larsen dkk.
Caldwell 25. Ada sekitar 150 gugus bintang globular yang berkeliaran di lingkaran halo
Bima Sakti. Lingkaran halo ini membungkus galaksi bagaikan cangkang telur
raksasa yang menyebar. Tetapi, tak seperti kebanyakan gugus bintang globular
yang tersusun atas ikatan gaya gravitasi bintang-bintang tertua Bima Sakti yang
membentuk struktur menyerupai bola, asal muasal Caldwell 25 mungkin sangat
berbeda.
Terletak
sekitar 300.000 tahun cahaya dari Bumi, gugus bintang globular ini
kadang-kadang disebut “Pengembara Antargalaksi” karena letaknya yang sangat
jauh, bahkan lebih jauh daripada dua galaksi satelit terbesar Bima Sakti, Awan
Magellan Kecil dan Awan Magellan Besar, yang hanya terpisah sekitar 160.000
tahun cahaya. Caldwell 25 diduga merupakan bagian dari sisa-sisa galaksi katai
yang dulu ditangkap oleh Bima Sakti.
Kredit:
NASA & ESA; Roelof de Jong
Caldwell 26, Galaksi Jarum Perak. Membentang sekitar 65.000 tahun cahaya dan terletak
sekitar 13 juta tahun cahaya di rasi Canes Venatici, Caldwell 26 kerap disebut
sebagai Galaksi Jarum Perak. Galaksi spiral ini merupakan salah satu anggota
grup M94, sebuah kelompok kecil galaksi bagian dari supergugus yang juga
menjadi induk galaksi Bima Sakti kita.
Dibandingkan
ratusan miliar galaksi di seluruh alam semesta, penampilan aneh Jarum Perak
membuatnya unik. Pada umumnya, bentuk galaksi spiral cenderung mirip Saturnus,
dengan tonjolan pusat berbentuk bola yang dikelilingi cakram relatif datar
(kedua fitur ini dikelilingi oleh “lingkaran halo” bintang-bintang tua).
Seperti yang ditunjukkan pada gambar Hubble, Jarum Perak sangat tipis, tonjolan
pusat galaksi jauh lebih kecil dibandingkan sebagian besar galaksi spiral,
sementara lingkaran halonya sangat redup.
Kredit:
NASA, Brian D. Moore, Jeff Hester, Paul Scowen (Universitas Negeri Arizona),
Reginald Dufour (Universitas Rice)
Caldwell 27 (Nebula Crescent). Meskipun dijuluki Nebula Crescent, penampilan objek ke-27
dari daftar Katalog Caldwell ini lebih menyerupai telur dinosaurus prasejarah.
Gambar multi-color yang dihasilkan oleh Hubble, menyorot area kecil pada nebula
seluas “hanya” 3 tahun cahaya, atau sekitar 17,6 triliun mil. Citra hitam putih
pada inset adalah gambar berbasis darat yang menampilkan hampir seluruh
struktur nebula yang membentang luas sekitar 16x25 tahun cahaya.
Struktur
cangkang gas yang redup dan keruh, mengelilingi sebuah bintang sangat panas
berumur pendek tipe Wolf-Rayet. Diberi kode WR 136, bintang masif ini
menghembuskan angin bintang kuat berupa partikel-partikel bermuatan dari
permukaannya. Angin bintang merobek cangkang material yang dilontarkan oleh
bintang 250.000 tahun lalu.
Kredit:
NASA, ESA, dan L. Ho (Universitas Peking); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 29, Galaksi Spiral LINER di Rasi Canes Venatici. Caldwell 29 atau NGC 5005
adalah sebuah galaksi spiral yang diduga menampung lubang hitam supermasif di
jantung galaksi. Caldwell 29 memiliki fitur nukleus low-ionization nuclear emission-line region (LINER), yang berarti
molekul gas di pusat galaksi memancarkan cahaya pada panjang gelombang
tertentu, sekaligus menandakan aktivitas dari sebuah sumber energi yang sedang
melucuti elektron dari atom gas (mengionisasi gas).
Kredit:
ESA/Hubble & NASA/D. Milisavljevic (Universitas Purdue)
Lengan-lengan
spiral galaksi yang luar biasa menampilkan garis-garis debu kabur dan gelap,
sementara gugus-gugus bintang masif berusia muda menampilkan rona kebiruan, dan
wilayah-wilayah aktif pembentukan bintang bersinar kemerahan. Wilayah pusat
galaksi yang berpendar kekuningan, dihuni oleh bintang-bintang lanjut usia dan
lebih dingin. Kembaran Bima Sakti ini juga diketahui menampung lubang hitam
supermasif di inti galaksi.
Kredit:
NASA & ESA
Caldwell 32, Galaksi Paus. “Perut” paus (di sisi kiri gambar) adalah pusat galaksi,
wilayah galaksi paling terang yang ditenagai oleh ledakan yang melahirkan
bintang-bintang baru, sekaligus molekul gas yang dipanaskan oleh ledakan
supernova kematian bintang. Pita-pita siluet pendar cahaya ini terdiri dari
material gelap nan padat yang berada di antara kita dan inti cerah galaksi
Paus.
Di
“ekor” galaksi Paus (di sisi kanan gambar) hanya ditemukan sedikit debu,
meskipun tetap ada wilayah-wilayah “pabrik” bintang biru cerah yang dipicu oleh
interaksi gaya gravitasi dengan galaksi-galaksi tetangga. Ketika gas dan debu
dari galaksi yang berbeda bertemu di ruang angkasa, maka wilayah yang lebih
padat tercipta, dan gravitasi memadatkan gas dan debu menjadi bintang-bintang
baru.
Kredit:
NASA, ESA dan the Hubble Heritage
(STScI/AURA)-ESA/Hubble Collaboration;
J. Hester (Universitas Negeri Arizona)
Caldwell 33, Nebula Selubung. Ledakan supernova bintang yang terjadi ribuan tahun lalu
bertanggung jawab atas terciptanya struktur nebula. Terletak sekitar 2.000
tahun cahaya di rasi Cygnus, Nebula Selubung adalah agian dari galaksi Bima
Sakti kita, yang membentang hingga 110 tahun cahaya dan menduduki area langit
enam kali lebih besar daripada bulan purnama.
Hanya
bintang-bintang masif yang mengakhiri kehidupannya dalam ledakan dahsyat supernova.
Supernova juga bertanggung jawab atas terciptanya unsur-unsur kimia yang lebih
berat daripada besi. Unsur seperti tembaga, merkuri, emas, yodium dan timah,
ditempa dalam fenomena ganas ini, sementara cangkang sisa supernova bercampur
dengan material lain di dalam galaksi dan menjadi bahan baku bagi generasi baru
bintang dan planet.
Kredit:
NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team
Caldwell 34, Nebula Selubung Barat. Salah satu sisa-sisa supernova paling spektakuler di
galaksi Bima Sakti, yang membentang hingga 110 tahun cahaya dan menduduki area
langit setara enam kali lipat ukuran bulan purnama. Bagian barat Nebula
Selubung disebut Caldwell 34 (atau NGC 6960), sedangkan bagian timur adalah
Caldwell 33. Sisa-sisa dari bintang yang 20 kali lebih masif daripada Matahari
dan telah meledak beberapa ribu tahun lalu ini, terletak sekitar 2.000 tahun
cahaya dari Bumi di rasi Cygnus. Karena bentuknya yang melengkung, Nebula
Selubung juga sering disebut Lingkaran Cygnus.
Gelombang
ledakan supernova menerjang dinding gas antarbintang yang lebih dingin dan
lebih padat, memancarkan cahaya dan menyebabkan sulur gas berputar cepat
layaknya penari balet. Nebula berada di tepian gelembung gas raksasa yang massa
jenisnya rendah, dan dihembuskan ke ruang angkasa oleh angin bintang sebelum
meledak.
Kredit:
NASA & ESA
Caldwell 35. Saat melihat gambar ini, tanpa disadari kamu menjadi penjelajah waktu
antargalaksi! Caldwell 35, yang juga diberi kode NGC 4889 di New General Catalogue, adalah galaksi
yang benar-benar jauh, terletak sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi.
Berarti cahaya dari Caldwell 35 yang mencapai Bumi saat ini telah berusia 300
juta tahun. Dengan mengamati Caldwell 35, objek paling jauh dalam daftar
katalog Caldwell, para astronom memiliki kesempatan untuk mengintip ke masa
lalu dan melihat sudut jauh alam semesta.
Caldwell
35, salah satu benda langit yang ditemukan oleh astronom legendaris William
Herschel adalah galaksi elips raksasa, galaksi terbesar dan paling terang di
dekat pusat gambar yang dibidikTeleskop Antariksa Hubble. Caldwell 35
didampingi oleh galaksi-galaksi lain penyusun Gugus Galaksi Coma dan menempati
gambar dengan ratusan galaksi jauh sebagai latar belakang. Sementara satu
bintang terang di sisi kanan gambar bersama satu bintang redup di atasnya,
merupakan anggota galaksi Bima Sakti kita.
Kredit:
NASA, ESA, dan S. Smartt (The Queen's
University of Belfast); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 36, Galaksi Spiral di Rasi Rambut Berenices. Citra menakjubkan yang ditangkap
oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA ini menampilkan inti dan beberapa lengan
spiral galaksi Caldwell 36. Diberi kode NGC 4559 di New General Catalogue, Caldwell 36 terletak sekitar 30 juta tahun
cahaya dari Bumi di rasi Coma Berenices
(Rambut Berenices).
Dengan
magnitudo semu 10, Caldwell 36 dapat diamati menggunakan teleskop berukuran
sedang. Caldwell 36 relatif mudah ditemukan di langit malam karena lokasinya
berada di dekat Gugus Bintang Koma (Melotte 111), gugus bintang terang yang
disatukan oleh gaya gravitasi dengan magnitudo semu 1,8. Ditemukan oleh
astronom William Herschel pada tahun 1785, Caldwell 36 paling mudah diamati
dari belahan bumi utara saat musim semi. Sedangkan para pengamat dari belahan
bumi selatan harus mencarinya di langit utara selama musim gugur.
Kredit:
NASA, ESA dan K. Ashman (Universitas Missouri); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik America)
Caldwell 38, Galaksi Jarum. Dari orientasi sudut pandang edge-on (tampak samping), galaksi spiral ini terlihat setipis dan
setajam jarum. Gambar yang diambil menggunakan instrumen Wide Field and
Planetary Camera 2 Teleskop Antariksa Hubble NASA ini, menyediakan tampilan
detail di dekat inti galaksi yang sebagian besar dikaburkan oleh debu tebal di
lengan spiral galaksi.
Observasi
digelar untuk mencari gugus bintang globular, pengelompokan bintang-bintang tua
yang terikat secara gravitasi, di Caldwell 38. Orientasi sudut pandang edge-on
memberikan kesempatan bagus untuk menjelajahi gugus bintang globular. Sementara
sebagian besar bintang galaksi spiral terletak di dalam bidang yang relatif
datar, gugus bintang globular cenderung tersebar di sekitar dan mengelilingi
galaksi. Jika sebuah galaksi dilihat dari orientasi sudut pandang face-on (tampak
depan), maka gugus bintang globular lebih sulit ditemukan.
Kredit:
NASA, Andrew Fruchter dan Tim ERO [Sylvia Baggett (STScI), Richard Hook
(ST-ECF), Zoltan Levay (STScI)
Caldwell 39, Nebula Eskimo mulai terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu, ketika sebuah
bintang mulai menghempaskan material ke ruang angkasa menjelang kematiannya.
Saat menghabiskan bahan bakar hidrogen yang dibutuhkan untuk fusi nuklir,
bintang mirip Matahari menjadi tidak stabil dan ukurannya mulai membengkak,
seiring terlepasnya lapisan gas terluar.
Selain
sering disebut Nebula Eskimo karena terlihat seperti wajah yang dikelilingi
jaket berbulu, Caldwell 39 juga diberi kode NGC 2392 di New General Catalogue. “Jaket,” adalah cakram material yang dihiasi
fitur cincin mirip komet, dengan ekor yang mengalir menjauhi bintang induk. Di
wilayah pusat nebula terdapat gelembung material yang ditiup keluar oleh angin
bintang berkecepatan tinggi.
Kredit:
NASA, ESA dan P. Erwin (Max Planck
Institute for Extraterrestrial Physics); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 40, Galaksi Spiral di Rasi Leo. Galaksi terdiri dari sejumlah struktur yang
bervariasi dan setiap detail struktur memicu evolusi galaksi secara spesifik.
Adapun salah satu detail struktur pada galaksi spiral seperti Caldwell 40 (NGC
3626) adalah tonjolan galaksi, yaitu wilayah padat bintang yang juga menampung
lubang hitam supermasif sebagai jantung galaksi spiral. Massa lubang hitam
supermasif biasanya terkait dengan struktur tonjolan galaksi, semakin besar
tonjolan galaksi, semakin masif massa yang dikandung oleh lubang hitam
supermasif.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA
Caldwell 42. Gugus bintang globular seperti Caldwel 42 layaknya relik (peninggalan)
sejarah awal galaksi. Karena mereka dilahirkan saat galaksi baru saja
terbentuk, gugus globular menceritakan kisah tentang seperti apa wujud galaksi
Bima Sakti miliaran tahun yang lalu. Dengan mempelajari gugus bintang globular,
para ilmuwan dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana bintang-bintang pertama
terbentuk di galaksi kita dan peran yang dimainkan gugus dalam evolusi galaksi.
Namun,
lintasan orbit yang memanjang saat mengitari pusat galaksi, mengindikasikan
asal usul ekstragalaktik Caldwell 42. Diperkirakan beberapa gugus bintang
globular pernah menyatu untuk membentuk galaksi katai tersendiri, yang
selanjutnya dikanibal oleh Bima Sakti.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA; Josh Barrington
Caldwell 43, Galaksi Sombrero Kecil. Hubble telah membantu para astronom untuk
mempelajari galaksi dari segala bentuk, ukuran, dan pada hampir setiap
orientasi sudut pandang. Dalam orientasi edge-on
(tampak samping), perspektif memukau dapat mengungkap struktur galaksi yang
seharusnya tersembunyi. Caldwell 43, yang menyandang nama “Sombrero Kecil,”
adalah salah satu galaksi tersebut.
Dengan
titik-titik galaksi jauh yang lebih terpencil sebagai latar belakang, Caldwell
43 menampilkan tonjolan terang pusat galaksi, cakram tipis penuh debu dan
lingkaran halo gas dan bintang yang menyebar ke lingkungan kosmik di
sekitarnya.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA
Caldwell 44, Galaksi Baling-Baling dianggap sebagai subjek studi
menarik karena beberapa alasan. Bersemayam di inti galaksi, mengintai sebuah
lubang hitam supermasif yang “melahap” sejumlah besar molekul gas. Selain itu,
Galaksi Baling-Baling juga menjadi rumah dua ledakan supernova yang terjadi
pada tahun 1990 dan 2009. Supernova mendaur ulang material bintang kembali ke
kosmos untuk membentuk bintang generasi berikutnya.
Galaksi
Baling-Baling diketahui memanfaatkan secara maksimal proses daur ulang kosmik
ini melalui aktivitas starburst, yang membentuk banyak bintang muda terang di
lengan-lengan spiral dan cakram galaksi. Adapun tiga bintang paling terang
dalam gambar adalah bintang latar depan yang tertangkap kamera karena berada di
antara kita dan Galaksi Baling-Baling.
Kredit:
NASA, ESA, J. Lee (Institut Teknologi California) dan A. Filippenko
(Universitas California, Berkeley); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 45 atau NGC 5248 adalah sebuah galaksi spiral di rasi Boötes yang terkenal
dengan struktur menyerupai cincin di sekitar nukleus galaksi. Struktur inti
cincin Caldwell 45 dicirikan dari “titik-titik panas” aktivitas starburst,
wilayah “pabrik” bintang yang memproduksi bintang dengan laju yang lebih tinggi
daripada wilayah lain di dalam galaksi. Terletak 59 juta tahun cahaya dari
Bumi, wilayah-wilayah starburst adalah fitur Caldwell 45 yang paling menonjol,
sekaligus wilayah starburst terdekat dari Bumi.
Kredit:
NASA/ESA dan Hubble Heritage Team (AURA/STScI)
Caldwell 46, Nebula Variabel Hubble terlihat seperti awan gas dan debu yang memanjang
dari sebuah bintang yang berkilau terang, menyerupai asap yang mengepul dari
api unggun yang baru saja dinyalakan. Menyandang nama astronom legendaris Edwin
P. Hubble yang pertama kali mempelajarinya, Caldwell 46 sering disebut Nebula
Variabel Hubble, sama dengan nama yang disandang oleh teleskop antariksa yang
kini mempelajarinya.
Nebula
ini diterangi oleh bintang muda masif yang diberi nama R Monocerotis (R Mon).
Para astronom menduga simpul-simpul padat debu melintas di R Mon dan
menghasilkan bayangan yang menutupi debu refleksi yang ada di nebula. Perubahan
skala kecerahan nebula tergantung pada pergerakan debu di sekeliling R Mon,
mengubah penampilan nebula selama beberapa minggu.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA
Bintang-bintang
penghuni gugus bintang globular pada umumnya sudah sangat tua, berusia antara
12-13 miliar tahun. Namun, sebagian kecil dari mereka secara signifikan
ditemukan lebih muda daripada keseluruhan populasi. Karena tampaknya telah jauh
tertinggal oleh bintang-bintang lain yang mengikuti jalur normal evolusi
bintang, jadi bintang biru belia ini dijuluki blue straggler. Mereka tampaknya
mengalami peremajaan, dari lanjut usia kembali ke masa remaja sebagai bintang
yang lebih panas dan lebih cerah sekaligus memperoleh kesempatan memulai hidup
baru dalam proses itu.
Kredit:
NASA, ESA, dan J. Holtzman (Universitas Negeri New Mexico); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 51 atau IC 1613 adalah sebuah galaksi katai tak beraturan yang terletak di rasi
Cetus. Tergabung sebagai salah satu anggota penyusun Grup Lokal kita, Caldwell
51 berjarak hanya 2,3 juta tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 9,9.
Meskipun relatif dekat, Caldwell 51 sangat sulit dikenali dan menjadi salah
satu objek dalam daftar Katalog Caldwell yang paling sulit dipahami. Caldwell
51 tampak seperti bercak yang sangat redup dan menyebar dari langit Bumi,
bahkan meskipun diamati menggunakan teleskop berukuran sedang.
Kredit:
NASA, ESA, dan C. Sarazin (Universitas Virginia); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 52, Galaksi Elips di Rasi Virgo. Terletak sekitar 40 juta tahun cahaya dari
Bumi di rasi Virgo, Caldwell 52 adalah objek Caldwell pertama (secara numerik)
yang berada di belahan bumi selatan. Galaksi elips masif ini dapat diamati dari
belahan bumi utara dan selatan, terlihat paling tinggi di langit malam saat
musim semi bagi para pengamat utara dan musim gugur bagi para pengamat selatan.
Dengan magnitudo semu 10,9, inti galaksi Caldwell 52 dapat diamati menggunakan
teleskop kecil di langit pinggiran kota yang tidak terlalu terpengaruh polusi
cahaya. Dari lokasi yang lebih gelap, Caldwell 52 akan muncul sebagai bercak
cahaya redup yang memanjang.
Kredit:
NASA, ESA, dan J. Erwin (Universitas Alabama); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 53, Galaksi Lentikular di Rasi Sextans. Hanya memiliki fitur cakram dan
tonjolan tanpa lengan-lengan spiral, galaksi lentikular seperti Caldwell 53
(NGC 3115) adalah sebuah tipe galaksi di antara spiral dan elips. Sebagian
besar galaksi lentikular menampung populasi bintang lanjut usia dan telah
menghabiskan hampir seluruh material pembentuk bintang. Dengan orientasi sudut
pandang edge-on (tampak samping),
Caldwell 53 terletak sekitar 32 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Sextans.
Kredit:
Bruce Balick dan Jason Alexander (Universitas Washington), Arsen Hajian (U.S. Naval Observatory), Yervant Terzian
(Universitas Cornell), Mario Perinotto (Universitas Florence, Italia), Patrizio
Patriarchi (Observatorium Arcetri, Italia), NASA/ESA
Caldwell 55, Nebula Saturnus hanya terletak sekitar 1.400 tahun cahaya ke arah rasi
Aquarius. Jarak yang relatif dekat ini menjadikan Nebula Saturnus sebagai
target astronomi populer untuk dipelajari. Hubble mengambil gambar di atas
dalam spektrum cahaya kasat mata menggunakan Wide Field and Planetary Camera 2 pada tahun 1996.
Melalui
observasi Hubble, para astronom telah mengkarakterisasi komposisi, struktur,
suhu dan interaksi nebula dengan material di sekitarnya. Mempelajari nebula
planeter dianggap sangat menarik, karena inilah takdir pamungkas yang akan
dijalani oleh Matahari kita sekitar lima miliar tahun yang akan datang.
Kredit:
NASA, ESA, J. Westphal (Institut Teknologi California), dan K. Werner (Eberhard Karls Universitat); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 56, Nebula Planeter di Rasi Cetus. Citra yang menampilkan pemandangan langit
hening ini merupakan sebagian dari wujud nebula planeter Caldwell 56 atau NGC
246 di New General Catalogue.
Disebut
nebula planeter, karena saat pertama kali ditemukan menggunakan teleskop
generasi pertama, mereka terlihat menyerupai planet. Namun, nebula planeter
sebenarnya adalah tahap terakhir dari evolusi bintang yang mirip dengan
Matahari kita. Menjelang kematiannya, bintang mulai berkontraksi, menghembuskan
angin kuat dan melepaskan material selubung gas (nebula). Inti bintang yang
padat dan panas memancarkan radiasi intens, menyebabkan selubung gas berpendar
selama beberapa puluh ribu tahun. Setelah itu nebula menghilang dan hanya
menyisakan katai putih, seperti yang bersemayam di pusat Caldwell 56.
Kredit:
NASA, ESA dan J. Cannon (Macalester College); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 57. Observasi lain Caldwell 57 oleh
Hubble telah menargetkan wilayah “pabrik” bintang besar di dalam galaksi yang
diberi kode Hubble-V dan Hubble-X. Kedua awan kosmik raksasa ini mengandung
bintang-bintang yang jauh lebih muda, lebih terang dan lebih masif daripada
Matahari kita. Bintang-bintang masif dianggap sangat penting karena kehidupan
tidak akan mungkin muncul tanpa mereka, termasuk planet-planet yang menampung
kehidupan. Unsur-unsur penting yang dibutuhkan bagi kehidupan ditempa di inti bintang-bintang
masif.
Bintang
bermassa rendah dan menengah, seperti Matahari kita, menghasilkan energi dari
fusi nuklir atom hidrogen menjadi helium. Jika hanya memiliki bintang bermassa
rendah dan sedang, maka alam semesta akan dipenuhi oleh molekul gas dan
kekurangan material batu dan logam bahan baku planet. Untungnya,
bintang-bintang yang lebih masif menghasilkan elemen yang lebih berat. Mereka
bertanggung jawab atas produksi elemen yang lebih berat daripada hidrogen,
meliputi oksigen, karbon, nitrogen, silikon, kalsium dan unsur-unsur penunjang
lain yang dibutuhkan kehidupan.
Kredit:
NASA, ESA, dan T. von Hippel (Embry-Riddle
Aeronautical University); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 58 (Gugus Caroline). Diberi nama menurut penemunya, Gugus Caroline adalah gugus
bintang terbuka yang terletak sekitar 3.700 tahun cahaya dari Bumi dari rasi
Canis Major. Sebagai objek ke-58 dalam daftar katalog Caldwell, sekelompok
bintang yang tidak terlalu terikat dengan gaya gravitasi ini ditemukan oleh
astronom Jerman Caroline Herschel pada tahun 1783.
Caroline
Herschel adalah adik dari astronom terkenal William Herschel dan menjadi wanita
pertama yang pernah memenangkan penghargaan bergengsi Gold Medal dari Royal Astronomical Society, atas prestasinya
memverikasi observasi benda langit oleh William Herschel dan menyusun katalog
nebula untuk memudahkan para astronom dalam pengamatan.
Kredit:
NASA, ESA, Bruce Balick dan Jason Alexander (Universitas Washington), Arsen
Hajian (U.S. Naval Observatory),
Yervant Terzian (Universitas Cornell), Mario Perinotto (Universitas Florence),
Patrizio Patriarchi (Observatorium Arcetri) dan Reginald Dufour ( Universitas
Rice); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik America)
Caldwell 59, Hantu Jupiter. Setelah menghabiskan pasokan hidrogen dan helium di bagian
inti, bintang mirip Matahari akan membengkak menjadi bintang raksasa merah yang
suhunya lebih dingin. Pada tarikan nafas terakhir menjelang kematiannya,
bintang melepaskan gas di lapisan terluar atmosfer untuk menciptakan
pemandangan kosmik indah yang disebut nebula planeter.
Caldwell
59 kadang-kadang dijuluki “Hantu Jupiter” karena kemiripan samar dengan planet
raksasa gas terbesar di tata surya kita, meskipun ukuran nebula jauh lebih
besar dan terletak lebih jauh. Jika dapat menempuh perjalanan melintasi kosmik
dengan kecepatan cahaya, kita akan mencapai Jupiter hanya dalam waktu sekitar
40 menit, tetapi dibutuhkan waktu 1.400 tahun untuk mencapai Caldwell 59.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA
Caldwell 60 dan 61, Galaksi Antena. Gambar Hubble ini menunjukkan dua galaksi yang
terkunci dalam pelukan abadi yang akan menyatukan mereka. Caldwell 60 (NGC
4038) dan Caldwell 61 (NGC 4039) yang dijuluki Antena, adalah dua galaksi
spiral yang pernah menjalani kehidupan normal seperti Bima Sakti. Tetapi
sepasang galaksi ini telah menghabiskan waktu beberapa ratus juta tahun
terakhir dalam bentrokan dahsyat yang telah mencerai-beraikan bintang di
masing-masing galaksi. Bidang pandang luas kedua galaksi mengungkap pita-pita
panjang yang terlihat mirip seperangkat antena, nama julukan yang disematkan
kepada mereka.
Hubble
telah beberapa kali menargetkan Antena untuk dipelajari selama bertahun-tahun.
Tanda-tanda kekacauan terlihat jelas pada gambar yang dirilis pada tahun 2013,
sebuah komposit yang menggabungkan observasi multi panjang gelombang, mulai
dari ultraviolet, kasat mata dan inframerah dari Wide Field Camera 3 dan Advanced Camera for Survey Hubble.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA
Caldwell 62, Galaksi Mata Jarum. “Lubang” di Caldwell 62 adalah sebuah misteri besar
yang belum terpecahkan. Minimnya molekul gas di wilayah galaksi tersebut,
mengindikasikan tidak ada banyak bahan baku untuk membentuk bintang-bintang
baru. Karena proses pembentukan bintang telah terhenti di wilayah hampa ini,
maka bintang-bintang redup yang telah lanjut usia tua yang mengisi kekosongan.
Para astronom masih belum mengetahui bagaimana fitur aneh seperti ini
terbentuk, tetapi diduga disebabkan oleh interaksi gaya gravitasi dengan
galaksi lain di masa lalu.
Caldwell
62 juga menjadi induk bagi sebuah benda langit sumber ultraluminous X-ray. Para ilmuwan telah lama memperdebatkan tentang
sifat sumber sinar-X yang sangat terang ini. Apakah disebabkan oleh lubang
hitam massa bintang yang menarik molekul gas dalam jumlah besar? Atau apakah
disebabkan oleh lubang hitam massa menengah yang sudah lama dicari para
astronom. Dengan kisaran bobot di antara 100 hingga 10.000 Matahari, lubang
hitam massa menengah tidak pernah ditemukan. Ratusan lubang hitam yang telah
ditemukan sejauh ini, didominasi oleh lubang hitam massa bintang dan lubang
hitam supermasif.
Kredit:
NASA, NOAO, ESA, Tim Nebula Helix Hubble, M. Meixner (STScI) dan T.A. Rector (NRAO)
Caldwell 63, Nebula Helix. Banyak objek di daftar katalog Caldwell yang terletak jutaan
tahun cahaya dari Bumi, tetapi Caldwell 63 berada tepat di lingkungan kosmik
kita, hanya sekitar 650 tahun cahaya di rasi Aquarius. Diberi kode NGC 7293 di
New General Catalogue, Caldwell 63 juga menyandang nama Nebula Helix. Inilah
nebula planeter proporsi raksasa, struktur cincinnya yang cerah membentang
hampir 3 tahun cahaya, sementara fitur terluar memanjang lebih jauh.
Karena
begitu dekat, Nebula Helix menduduki area langit kita hampir setengah lebar
Bulan purnama. Jadi untuk menghasilkan gambar di atas, Hubble harus mengambil
beberapa eksposur menggunakan Advanced
Camera for Survey, yang kemudian digabungkan dengan bidang pandang luas Mosaic Camera Telescope National Science
Foundation di Kitt Peak National
Observatory. Warna biru pada gambar adalah pendar unsur oksigen, warna
merah adalah unsur hidrogen dan nitrogen.
Kredit:
NASA, ESA, J. Dalcanton dan B. Williams (Universitas Washington), T.A.
Rector/Universitas Alaska Anchorage, T. Abbott dan NOAO/AURA/NSF
Caldwell 65, Galaksi Sculptor atau Koin Perak adalah sebuah galaksi spiral menakjubkan
yang terletak sekitar 10 juta tahun cahaya dari Bumi. Dengan orientasi sudut
pandang hampir edge-on (tampak samping), beberapa astronom memberinya nama
galaksi Koin Perak atau Koin Dolar, karena memang terlihat seperti sebuah koin.
Namun,
sebagian besar astronom menyebutnya galaksi Sculptor, menurut lokasi rasi
bintang di mana galaksi itu berada. Sebagai salah satu galaksi terdekat di
lingkungan kosmik lokal kita, Sculptor menjadi target favorit bagi para
astronom profesional dan amatir.
Kredit:
NASA, ESA, G. Fahlman (Dominion
Astrophysical Observatory), R. Ibata (Université
de Strasbourg), dan F. Ferraro (Università
di Bologna); Processing: Gladys
Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 66, Gugus Bintang Globular Tertua dan Terjauh Bima Sakti. Ditemukan oleh
William Herschel pada tahun 1784, Caldwell 66 (NGC 5694) merupakan salah satu
gugus bintang globular tertua dan terjauh di galaksi Bima Sakti kita. Terletak
sekitar 100.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Hydra, ikatan bintang tersebut
tampak sangat redup jika diamati dari Bumi karena magnitudo semunya hanya 10,2.
Dibutuhkan setidaknya teleskop kecil untuk mengamatinya. Caldwell 66 paling
ideal diamati dari belahan bumi utara pada akhir musim semi dan musim gugur
dari belahan bumi selatan.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA; E. Sturdivant
Menggabungkan
observasi panjang gelombang cahaya kasat mata dan inframerah yang diambil oleh Advanced Camera for Survey, gambar ini
merinci kilau struktur cincin bintang di sekitar pusat galaksi spiral
berbatang. Bintang-bintang baru meledak untuk memulai kehidupannya di cincin
ini, terbentuk dari pasokan material yang disalurkan ke inti galaksi.
Kredit:
NASA, ESA, dan K. Stapelfeldt (Laboratorium Propulsi Jet); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 68, Nebula Refleksi di Rasi Corona Australis. Citra nebula refleksi Caldwell 68
ini ditangkap oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA menggunakan instrumen Wide Field and Planetary Camera 2.
Nebula refleksi itu sendiri merupakan awan gas dan debu pabrik bintang yang
bersinar karena emisi energi yang berasal dari sebuah bintang panas di
dekatnya. Nebula memang dapat bersinar pada berbagai panjang gelombang cahaya,
tetapi citra nebula refleksi Caldwell 68 secara khusus ditangkap dalam spektrum
elektromagnetik cahaya kasat mata.
Kredit:
NASA, ESA dan Tim ERO SM4 Hubble
Bintang
bermassa sedang mirip Matahari akan tidak stabil saat kehabisan bahan bakar,
menyebabkan material bintang terkelupas secara dramatis ke luar angkasa dengan
kecepatan lebih dari satu juta mil per jam. Aliran radiasi energik ultraviolet
menyebabkan material yang terkelupas berkilau, pada akhirnya nebula akan
memudar dan hanya menyisakan “jenazah” bintang yang disebut katai putih. Usia
Matahari kita yang telah mencapai separuh baya, juga akan menjalani nasib
serupa begitu kehabisan bahan bakar dalam waktu sekitar lima miliar tahun lagi.
Kredit:
NASA, ESA dan Tim Hubble Heritage
(AURA/STScI)
Caldwell
70 memiliki lengan-lengan spiral biru dengan laju pembentukan bintang yang
sangat tinggi. Wilayah terdalam galaksi yang membentang sekitar 7.500 tahun
cahaya, merupakan sorot utama gambar Hubble. Bagian tengah gambar diduduki oleh
inti galaksi terang kaya bintang yang dikelilingi sulur-sulur debu gelap yang
berkelok-kelok di antara bidang galaksi.
Kredit:
NASA, ESA, dan T. von Hippel (Universitas Aeronautika Embry-Riddle); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 71 (NGC 2477) adalah sebuah gugus bintang terbuka atau sekelompok bintang yang
tidak terlalu terikat secara gravitasi. Namun, gugus bintang terbuka Caldwell
71 justru relatif padat dan cenderung berbentuk bulat, sehingga kerap
disalahartikan sebagai gugus bintang globular. Terletak sekitar 4.000 tahun
cahaya di rasi Puppis, Caldwell 71 tampak cukup terang di langit Bumi jika
diamati menggunakan teropong, karena magnitudo semunya 5,8.
Kredit:
NASA, ESA, R. de Jong (Leibniz-Institut
fur Astrophysik Potsdam [AIP]), dan G. Illingworth (Universitas California,
Santa Cruz); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 72, Galaksi Tipe Magellanic di Rasi Sculptor. Caldwell 72 atau NGC 55 adalah
sebuah galaksi yang terletak 6,5 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Sculptor
dan pertama kali ditemukan oleh astronom Skotlandia James Dunlop pada tahun
1826 saat tinggal di Australia. Caldwell 72 paling ideal diamati selama musim
semi dari belahan bumi selatan dan pada musim gugur dari belahan bumi utara.
Dengan magnitudo semu 7,8, Caldwell 71 dapat diamati hanya menggunakan teropong
di bawah kondisi langit gelap gulita tanpa polusi cahaya.
Kredit:
NASA, ESA, dan G. Piotto (Università degli
Studi di Padova); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 73 atau NGC 1851 adalah sebuah gugus bintang globular yang terletak sekitar
40.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Columba dan pertama kali ditemukan oleh
astronom Skotlandia James Dunlop pada tahun 1826. Dengan magnitudo semu 7,3,
Caldwell 73 dapat diamati menggunakan teropong, yang akan muncul sebagai bercak
cahaya redup. Sedangkan teleskop berukuran kecil mampu menyelesaikan beberapa
bintang yang terletak jauh dari pusat gugus. Caldwell 73 paling ideal diamati
dari garis lintang khatulistiwa di belahan bumi utara selama musim dingin, atau
selama musim panas dari belahan bumi selatan.
Kredit:
Tim Hubble Heritage
(STScI/AURA/NASA/ESA)
Caldwell 74, Nebula Cincin Selatan terlihat bagaikan danau mistis bercahaya yang
mengambang di tengah kosmos, tetapi identitas aslinya justru lebih aneh. Juga
disebut Nebula Cincin Selatan atau Nebula
Eight-Burst, Caldwell 74 adalah puing-puing dari bintang mirip Matahari
yang sedang sekarat. Ketika bintang massa menengah kehabisan bahan bakar untuk
menopang aktivitas fusi nuklir yang memberikan daya, mereka mengeluarkan
lapisan-lapisan terluar molekul gas ke ruang angkasa.
Selubung
gas kemudian mengembang dan hanya menyisakan inti bintang yang disebut katai
putih. Caldwell 74 adalah nebula planeter, meskipun sama sekali tidak
berhubungan dengan planet, karena para astronom abad ke-18 dan ke-19 yang
pertama kali menemukannya, mengira telah melihat objek menyerupai planet ketika
melihatnya melalui teleskop kecil.
Kredit:
NASA, ESA, dan J. Maiz Apellaniz (Centro
de Astrobiologia [CSIC/INTA]); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 76, Gugus Bintang Terbuka di Rasi Scorpius. Citra yang menampilkan
bintang-bintang di sebagian wilayah gugus bintang terbuka Caldwell 76 (NGC
6231) ini, merupakan kombinasi observasi pada panjang gelombang ultraviolet,
kasat mata, dan inframerah oleh Wide
Field and Planetary Camera 2 (WFPC2) Teleskop Antariksa Hubble NASA.
Sebelum
mengakhiri tugasnya pada tahun 2009, WFPC2 adalah kamera beresolusi paling
tajam yang pernah diinstal di pesawat antariksa dan mampu melakukan pengamatan
dalam rentang spektrum elektromagnetik ultraviolet-jauh. Para astronom
memanfaatkan keampuhan kamera tersebut untuk mensurvei Caldwell 76 dan lima
gugus bintang terbuka lainnya demi menghasilkan citra langit yang begitu
memukau.
Kredit:
NASA, ESA, dan Hubble Heritage
(STScI/AURA) -ESA/Hubble Collaboration;
R. O’Connell (Universitas Virginia) dan WFC3 Scientific Oversight Committee
Caldwell 77, Galaksi Centaurus A. Di dekat pusat galaksi, sisa-sisa puing kosmik terus
dikonsumsi oleh lubang hitam supermasif pusat, sekaligus mengklasifikasikan
Centaurus A sebagai sebuah galaksi aktif. Seperti galaksi-galaksi aktif
lainnya, aktivitas “pesta makan” lubang hitam menghasilkan emisi radio, sinar-X
dan sinar gamma.
Observasi
Hubble telah menyediakan wawasan tentang proses produksi bintang di Centaurus
A, mengintip ke wilayah yang tertutup oleh debu dan mengungkap cahaya terang
dari gugus-gugus bintang belia berwarna biru. Dengan ketajaman visi
inframerahnya, Hubble juga mengungkap piringan akresi molekul gas panas
berdiameter 130 tahun cahaya yang mengelilingi lubang hitam di jantung
Centaurus A dan menyuplai material untuk memuaskan nafsu makan monster kosmik.
Kredit:
NASA, ESA, dan G. Piotto (Università
degli Studi di Padova); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 78, Gugus Bintang Globular di Rasi Corona Australis. Gugus bintang globular
Caldwell 78 atau NGC 6541, pertama kali diamati pada tahun 1826. Astronom
Italia Niccolò Cacciatore dan astronom Skotlandia James Dunlop menemukannya
secara terpisah hanya dalam selisih waktu beberapa bulan.
Caldwell
78 paling ideal diamati selama musim panas dari garis lintang khatulistiwa di
belahan bumi utara dan selama musim dingin dari belahan bumi selatan. Terletak
sekitar 22.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Corona Australis, magnitudo semu
Caldwell 78 adalah 6,3. Meskipun dapat diamati menggunakan teropong, Caldwell
78 akan terlihat lebih mempesona melalui teleskop kecil. Sementara teleskop
yang lebih besar lebih mumpuni untuk menyelesaikan beberapa bintang di dalam
gugus.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA; Sarajedini dkk.
Caldwell 79. Gambar yang ditangkap Hubble ini menampilkan bintang-bintang di pusat gugus
bintang globular cemerlang Caldwell 79. Gugus bintang globular adalah ikatan
rapat bintang yang terikat secara gravitasi dan mengorbit dari wilayah tepi
galaksi. Sebagian besar gugus bintang globular galaksi Bima Sakti diperkirakan telah
berusia lebih dari 10 miliar tahun, atau sekitar dua kali lebih tua daripada
tata surya kita.
Mereka
biasanya mengandung ratusan ribu bintang yang terbentuk hampir bersamaan.
Mereka juga memiliki beberapa bintang paling purba di galaksi kita, meskipun
peran yang mereka mainkan dalam evolusi galaksi masih terus menjadi bahan
studi.
Kredit:
NASA, ESA dan Tim Hubble Heritage (STScI/AURA); A. Cool (Universitas Negeri San
Francisco) dan J. Anderson (STScI)
Terlebih
lagi, observasi Hubble dan jajaran teleskop berbasis darat lainnya, mengungkap
eksistensi lubang hitam di pusat gugus. Temuan ini kemungkinan menunjukkan
identitas sejati Omega Centauri sebagai galaksi katai, yang entah bagaimana
bintang-bintang terluarnya telah dilucuti oleh Bima Sakti.
Kredit:
NASA, ESA, A. Sarajedini (Universitas Atlantik Florida), A. Kong (Universitas Nasional
Tsing Hua), dan G. Piotto (Università
degli Studi di Padova); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 81 atau NGC 6352 adalah gugus bintang globular longgar (yang tidak terlalu
terikat secara gravitasi) dan terletak sekitar 20.000 tahun cahaya dari Bumi di
rasi Ara. Ditemukan pertama kali oleh astronom Skotlandia James Dunlop pada
tahun 1826 saat tinggal di Australia, magnitudo semu Caldwell 81 adalah 7,8.
Caldwell 81 dapat ditemukan menggunakan teleskop kecil dan paling ideal diamati
selama musim dingin dari belahan bumi selatan atau selama musim panas dari
garis lintang khatulistiwa belahan bumi utara.
Kredit:
NASA, ESA, dan J. Maiz Apellaniz (Centro
de Astrobiologia [CSIC/INTA]); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Gugus bintang terbuka Caldwell 82 (NGC 6193) menampung sekitar 30 bintang, termasuk
dua bintang tipe-O, tipe bintang paling masif dan paling terang yang pernah
diketahui. Bintang tipe-O sangat langka, hanya sekitar 1 dari setiap 3 juta
bintang di lingkungan kosmik kita yang tergolong sebagai bintang tipe-O.
Suhunya juga sangat panas, melampaui 30.000 Kelvin. Sebagai perbandingan, suhu
Matahari kita hanya sekitar 5.800 Kelvin.
Kedua
bintang tipe-O di Caldwell 82 menyediakan informasi yang lebih luas tentang
gugus bintang yang menampung mereka. Untuk menentukan massa gugus yang
menampung bintang tipe-O, para astronom harus terlebih dahulu memahami seberapa
sering bintang masif ini terbentuk sebagai bagian dari sistem multibintang.
Kredit:
NASA, ESA, dan H. Falcke (Institut Radio Astronomi Max Planck); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 83, Galaksi Megamaser Air Pertama yang Pernah Ditemukan. Seperti galaksi Bima
Sakti kita, Caldwell 83 (NGC 4945) adalah sebuah galaksi spiral berbatang,
namun dengan orientasi sudut pandang edge-on
(tampak samping). Citra komposit dari pusat galaksi Caldwell 83 ini merupakan
kombinasi observasi cahaya kasat mata dan inframerah oleh Wide Field and Planetary Camera 2 (WFPC2) Teleskop Antariksa Hubble
NASA. Caldwell 83 telah membangkitkan minat para astronom karena menjadi sumber
megamaser air pertama yang pernah ditemukan.
Kredit:
NASA, ESA, A. Sarajedini (Universitas Atlantik Florida), dan G. Piotto (Università degli Studi di Padova); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 84, Gugus Globular Nyaris Spheroid dan Anggota Gaia Sausage. Para astronom
menduga Caldwell 84 adalah anggota dari “Gaia
Sausage”, yaitu sisa-sisa galaksi katai yang bertabrakan dengan galaksi
Bima Sakti kita sekitar 8-10 juta tahun yang lalu. Saat dikanibal oleh Bima
Sakti, galaksi katai terkoyak oleh interaksi gaya gravitasi dan menyisakan
beberapa gugus bintang globular dan jutaan bintang dengan orbit yang cenderung
aneh.
Karena
orbit yang cenderung aneh inilah, data grafik pergerakan mereka menyerupai
sosis. Mengingat gugus bintang globular seperti Caldwell 84 biasanya terbentuk
di galaksi-galaksi yang lebih besar, para astronom meyakini galaksi katai yang
bertabrakan dengan Bima Sakti adalah salah satu galaksi satelit awal terbesar
pengiring Bima Sakti.
Kredit:
NASA, ESA, dan T. Brown dan S. Casertano (STScI); J. Anderson (STScI)
Meskipun
dianggap tidak mungkin membentuk sistem planet, unsur-unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium, building blocks planet dan kehidupan itu sendiri,
justru diproduksi di jantung bintang-bintang masif dan didaur ulang saat mereka
mati setelah memicu ledakan supernova. Generasi bintang selanjutnya, seperti
Matahari kita, memperoleh manfaat dari daur ulang material tersebut.
Kredit:
NASA, ESA, G. Piotto (Università degli
Studi di Padova), dan A. Sarajedini (Universitas Florida Atlantic); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 87, Gugus Bintang Globular di Rasi Horologium. Citra gugus bintang globular
Caldwell 87 (NGC 1261) ini dihasilkan dari kombinasi observasi cahaya kasat
mata, ultraviolet dan inframerah oleh dua instrumen Teleskop Antariksa Hubble NASA,
Wide Field Camera 3 dan Advanced Camera for Surveys. Observasi
Caldwell 87 oleh Hubble digelar untuk membantu para astronom dalam memahami
kelimpahan kimiawi bintang dan melacak pergerakan bintang-bintang di dalam
gugus.
Kredit:
NASA, ESA, dan A. Riess (Universitas Johns Hopkins); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 89, Gugus Bintang Terbuka di Rasi Norma. Koleksi bintang yang berkilau terang
dan ditangkap dalam spektrum inframerah oleh Wide Field Camera 3 Teleskop Antariksa Hubble NASA ini, merupakan
bagian dari gugus bintang terbuka Caldwell 89 (NGC 6087). Terdiri dari sekitar
40 bintang, bintang paling terang (di dekat pusat gambar) Caldwell 89 adalah
bintang variabel Cepheid S Normae.
Kredit:
Howard Bond (STScI) dan NASA/ESA
Tekanan
ekstra memicu bintang untuk menghasilkan unsur karbon di bagian inti. Sintesis
karbon justru menghasilkan lebih banyak energi daripada fusi nuklir dan
membantu bintang untuk mengimbangi gaya gravitasinya sendiri. Namun, proses ini
memiliki efek samping mengerikan, ukuran bintang malah membengkak hingga
seratus kali lipat menjadi raksasa merah.
Kredit:
NASA, ESA, N. Smith (Universitas California) dan Tim Hubble Heritage (STScI /
AURA); Data CTIO: N. Smith (Universitas California) dan NOAO/AURA/NSF
Sering
disebut dengan nama Nebula Carina dan NGC 3372, Caldwell 92 layaknya karya seni
yang diukir oleh aliran angin dan radiasi ultraviolet dari bintang-bintang
masif penghuni wilayah kosmik mirip neraka ini. Bintang-bintang masif mengoyak
material di sekelilingnya, sisa-sisa terakhir dari awan kosmik raksasa tempat
mereka dilahirkan.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA
Secara
kebetulan, sebuah galaksi ditemukan mengintip di antara bintang-bintang
Caldwell 93. Diberi nama Bedin 1, galaksi ini terletak sekitar 2.000 kali lebih
jauh daripada jarak Bumi-Caldwell 93. Diameternya kurang lebih 3.000 tahun cahaya,
berarti 1/30 ukuran Bima Sakti. Selain berukuran kecil, Bedin 1 juga sangat
redup, sehingga para astronom mengklasifikasikannya sebagai galaksi katai.
Kredit:
NASA/ESA dan Jesús Maíz Apellániz (Instituto de Astrofísica de Andalucía,
Spanyol)
Caldwell 94, Gugus Kotak Permata. Kadang-kadang, gugus bintang disatukan sangat rapat
oleh gaya gravitasi, seperti halnya kerumunan padat ratusan ribu bintang yang
disebut gugus bintang globular. Sementara ikatan gugus bintang lainnya lebih
longgar, berbentuk tidak teratur dan hanya mengandung beberapa ribu bintang.
Meskipun gugus bintang globular merupakan beberapa anggota galaksi paling
purba, gugus bintang terbuka relatif berusia lebih muda.
Layaknya
teman satu sekolah yang saling berpisah setelah lulus, anggota gugus bintang
terbuka hanya terikat untuk waktu yang terbatas. Mereka berangsur-angsur
menyebar ke ruang angkasa karena ditarik oleh gaya gravitasi objek kosmik
lainnya yang lebih kuat. Sebagian besar gugus bintang terbuka bubar hanya dalam
waktu beberapa ratus juta tahun, sedangkan gugus bintang globular yang
ikatannya sangat kuat dapat terus eksis selama miliaran tahun.
Kredit:
NASA, ESA, R. Griffiths (Carnegie Mellon
University); S. Casertano dan J. MacKenty (Space Telescope Science Institute); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 96, Gugus Sarang Lebah Selatan di Rasi Carina. Gambar ini menangkap beberapa
bintang yang paling berkilau di wilayah tepi gugus bintang terbuka Caldwell 96.
Menyandang nama alias Gugus Sarang Lebah Selatan karena kemiripannya dengan
Gugus Sarang Lebah yang terlihat dari belahan bumi utara, Caldwell 96 juga diberi
kode NGC 2516 di New General Catalogue.
Ikatan bintang longgar yang tidak terlalu terikat dengan gaya gravitasi
tersebut pertama kali ditemukan oleh astronom Prancis Nicolas-Louis de Lacaille
pada tahun 1751 dari Tanjung Harapan di Afrika.
Kredit:
NASA, ESA, dan R. Sahai (Laboratorium Propulsi Jet); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 99 (Nebula Coalsack). Citra menakjubkan yang dihasilkan dari kombinasi
observasi panjang gelombang cahaya kasat mata dan inframerah Advanced Camera for Surveys Teleskop
Antariksa Hubble NASA ini, menampilkan wilayah kecil di pinggiran Caldwell 99.
Menyandang nama Nebula Coalsack, Caldwell 99 adalah nebula gelap, yaitu awan
debu antarbintang padat yang sepenuhnya menghalangi panjang gelombang cahaya
kasat mata dari objek di belakangnya.
![]() |
Kredit: NASA dan Tim Hubble Heritage (STScI/AURA); Bo Reipurth (Universitas Hawaii) |
Caldwell 100. Sebagai ikatan bintang yang tidak terlalu terikat secara gravitasi,
Caldwell 100 tertanam di dalam nebula raksasa IC 2944 yang terletak 6.000 tahun
cahaya dari Bumi. Gugus bintang terbuka Caldwell 100 juga kerap disebut dengan
nama Collinder 249. Cahaya kemerahan molekul gas hidrogen yang mengelilingi
gugus adalah ciri khas nebula emisi yang dapat ditemukan di wilayah “pabrik”
bintang masif.
Struktur
bayangan ini disebut “Bok globules”,
diambil dari nama astronom Bart Bok yang tekun mempelajarinya. Bok globules terdiri dari awan gas dan
debu kosmik yang sangat padat dan dingin sehingga menghalangi semua cahaya di
belakangnya. Bintang-bintang baru kemungkinan terbentuk di dalam Bok globules
karena kontraksi debu dan gas molekuler karena pengaruh gaya gravitasinya
sendiri.
Kredit:
NASA, ESA dan tim LEGUS
Apabila
ada seorang pengamat yang menatap Bima Sakti dari sana, maka ia akan melihat
gambaran serupa seperti yang kita lihat. Memandang Caldwell 101 seolah melihat
pantulan Bima Sakti dari cermin raksasa antargalaksi.
Kredit:
NASA, ESA, D. Lennon dan E. Sabbi (ESA/STScI), J. Anderson, SE de Mink, R. van
der Marel, T. Sohn, dan N. Walborn (STScI), N. Bastian (Excellence Cluster,
Munich), L. Bedin (INAF, Padua), E. Bressert (ESO), P. Crowther (Universitas
Sheffield), A. de Koter (Universitas Amsterdam), C. Evans (UKATC/STFC,
Edinburgh) , A. Herrero (IAC, Tenerife), N. Langer (AifA, Bonn), I. Platais
(JHU) dan H. Sana (Universitas Amsterdam)
Caldwell 103 (Nebula Tarantula) adalah harta karun langit malam selatan. Struktur kosmik
yang absurd ini terletak di Awan Magellan Besar, galaksi katai yang mengorbit
Bima Sakti. Penghuni Nebula Tarantula berkisar mulai dari embrio bintang
berukuran kecil yang masih diselimuti kepulan tebal gas dan debu, hingga
bintang raksasa yang ditakdirkan untuk menjalani kehidupan singkat dan mati
dalam usia masih sangat belia dalam ledakan dahsyat supernova.
Di
Nebula Tarantula, bintang-bintang masif mengukir rongga pada material di
sekitarnya dengan cara melepaskan semburan sinar ultraviolet ganas untuk
menampi awan gas hidrogen yang membungkus tempat kelahiran mereka. Selain
mengukir dinding gas, bintang-bintang masif mungkin turut berperan memicu
kelahiran generasi bintang baru.
Kredit:
ESA/Hubble & NASA
Sebagaimana
gugus bintang globular lainnya, Caldwell 104 menduduki lingkaran halo galaksi,
wilayah redup yang menyelimuti seluruh galaksi. Mereka merupakan bagian tak
terpisahkan dari kelahiran dan pertumbuhan galaksi induk.
Kredit:
ESA/Hubble dan NASA
Caldwell 105 adalah ikatan padat kosmik yang disebut gugus globular yang menampung
ratusan ribu bintang dalam volume ruang relatif kecil yang disatukan oleh gaya
gravitasi. Sebagai salah satu penghuni pertama galaksi Bima Sakti, usia
Caldwell 105 sudah sangat tua. Para astronom menargetkan gugus bintang globular
untuk dipelajari karena potensi yang mereka miliki untuk mengungkap informasi
tentang pembentukan dan evolusi galaksi.
Dibutuhkan
lebih banyak bahan bakar untuk aktivitas fusi nuklir yang memberikan daya bagi
bintang yang lebih panas, suhu yang lebih tinggi berarti massa yang lebih
besar. Bintang-bintang masif membakar bahan bakar fusi nuklir lebih cepat dan
hanya menghiasi langit untuk waktu yang relatif singkat. Karena warna
bintang-bintang Caldwell 105 cenderung putih kekuningan, para astronom tahu
mereka sudah tua, dingin dan tidak terlalu masif.
Kredit:
NASA, ESA dan Hubble Heritage (STScI/AURA) -ESA/Hubble Collaboration; J. Mack
(STScI) dan G. Piotto (Universitas Padova, Italia)
Caldwell 106, Gugus Bintang Globular Paling Terang Kedua di Langit layaknya kota
terisolasi yang dihuni oleh ratusan ribu bintang. Dan seperti ketatnya
persaingan penduduk perkotaan dalam beraktivitas, bintang-bintang cenderung
memadati area pusat metropolis kosmik. Bintang-bintang masif memadati inti
gugus, sedangkan bintang-bintang yang kurang masif berada di pinggiran gugus
yang populasinya lebih jarang.
Seiring
bertambahnya usia bintang massa menengah yang mirip Matahari, mereka akan
kehabisan bahan bakar hidrogen yang digunakan untuk fusi nuklir dan inti
bintang runtuh karena bobotnya sendiri. Lapisan-lapisan terluar bintang akan
membengkak dan menjadi lebih dingin, sementara angin bintang menghempaskan
sebagian besar molekul gas. Setelah seluruh lapisan terluar terkelupas, yang
tersisi hanyalah inti bintang superpanas yang disebut katai putih.
Kredit:
NASA, ESA, G. Piotto (Università degli
Studi di Padova) dan A. Sarajedini (Universitas Florida Atlantic); Processing: Gladys Kober
(NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 107, Gugus Bintang Globular Longgar di Rasi Apus. Citra gugus bintang globular
Caldwell 107 atau NGC 6101 di atas, merupakan kombinasi observasi cahaya kasat
mata, ultraviolet dan inframerah oleh dua instrumen Teleskop Antariksa Hubble
NASA, Wide Field Camera 3 dan Advanced Camera for Surveys.
Bintang-bintang penghuni Caldwell 107 tersusun lebih longgar daripada di gugus
globular lainnya, yang biasanya lebih rapat dengan wilayah inti yang begitu
padat. Obervasi Caldwell 107 oleh Hubble digelar agar para astronom dapat
mempelajari dan mengkarakterisasi beberapa populasi bintang di dalam gugus.
Kredit:
NASA, ESA, dan M. Reinhart (STScI); Processing:
Gladys Kober (NASA/Universitas Katolik Amerika)
Caldwell 108, Gugus Bintang Globular di Rasi Musca. Selama bertahun-tahun, semua bintang
penghuni gugus globular diyakini terbentuk di satu ‘pabrik’ bintang dan menua
bersama. Bintang-bintang paling masif mengkonsumi pasokan bahan bakar untuk
memicu reaksi berantai fusi nuklir hanya dalam waktu kurang dari satu juta
tahun, lalu mengakhiri kehidupan dalam ledakan spektakuler supernova. Fenomena
tersebut seharusnya membuat gugus bintang globular seperti Caldwell 108 (NGC
4372), dihuni hanya oleh bintang-bintang lanjut usia bermassa rendah.
Kredit:
NASA, ESA dan Howard Bond (STScI); Processing: Gladys Kober (NASA/Universitas
Katolik Amerika)
Caldwell 109. Sebagai objek terakhir dalam katalog Caldwell, Caldwell 109 lebih
menyerupai bola salju mistis. Selubung gas bercahaya ditumpahkan oleh bintang
induk sebelum menghembuskan nafas terakhir. Seperti bintang pada umumnya,
bintang di pusat nebula Caldwell 109 menjalani kehidupannya untuk
menyeimbangkan tekanan keluar yang dihasilkan fusi nuklir dengan tekanan ke
dalam yang dihasilkan gaya gravitasinya sendiri. Selama sebagian besar masa
kehidupannya, kedua tekanan ini mampu distabilkan oleh bintang.
Ditulis
oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Edward Henderson
Sumber:
Hubble’s Caldwell Catalog
Komentar
Posting Komentar