Langsung ke konten utama

Katalog Messier

katalog-messier-informasi-astronomi
Charles Messier (1730-1817) adalah seorang astronom Prancis yang terkenal karena menyusun “Catalog of Nebulae and Star Clusters”. Sebagai pemburu komet yang tekun, Messier menyusun katalog objek deep-sky untuk membantu para penggemar komet agar tidak membuang-buang waktu berharga mempelajari benda langit yang bukan komet.
Kredit: R. Stoyan dkk, Atlas of the Messier Objects: Highlights of the Deep Sky (Cambridge University Press, 2008)

Meskipun saat ini diperkirakan ada seratus miliar komet di wilayah terluar tata surya, sebelum tahun 1995 hanya ada sekitar 900 komet yang pernah ditemukan. Jumlah yang sangat sedikit ini karena memang komet adalah benda langit redup yang sulit dideteksi tanpa bantuan peralatan astronomi yang memadai. Namun, sesekali sebuah komet akan melintas di depan Matahari sehingga cukup terang untuk dilihat pada siang hari dengan mata telanjang.

Salah satu contohnya terjadi pada tahun 1744. Komet Klinkenberg-ChƩseaux yang ditemukan oleh tiga orang astronom amatir pada akhir tahun 1743, menjadi semakin terang ketika mendekati Matahari. Pada akhir bulan Februari 1744, skala kecerahan komet mencapai puncak dengan magnitudo semu -7, menjadikannya objek paling terang di langit setelah Matahari dan Bulan. Sejak saat itu, komet Klinkenberg-ChƩseaux membangkitkan minat para astronom profesional dan amatir di seluruh dunia, termasuk Charles Messier muda.

Dilahirkan pada tahun 1730 di Badonviller, Perancis, Messier terpaksa meninggalkan bangku pendidikan formal pada usia 11 tahun setelah ayahnya meninggal. Sesaat setelah itu, Messier menyaksikan komet Klinkenberg-ChƩseaux yang spektakuler dan memicu hasratnya untuk menekuni bidang astronomi.

Menginjak usia ke-21, Messier bekerja sebagai sebagai juru gambar untuk angkatan laut Prancis. Messier belajar menggunakan peralatan astronomi dan menjadi seorang pengamat yang terampil. Atas prestasinya, Messier akhirnya dipromosikan menjadi kepala astronom di Marine Observatory, Paris, tempat ia mencurahkan minatnya terhadap komet. Messier menemukan lebih dari selusin komet sehingga dijuluki “Comet Ferret” oleh Raja Louis XV.

Pada tahun 1758, ketika sedang mengamati sebuah komet, Messier terganggu oleh benda berkabut di rasi bintang Taurus. Setelah mengamatinya dengan seksama, Messsier menyadari benda berkabut itu pasti bukan komet, karena tidak bergerak mengarungi langit malam. Agar para astronom lain tidak menggangapnya sebagai komet, Messier mencatatnya dan mulai menyusun katalog “objek mirip komet yang harus dihindari”.

Objek mirip komet yang diamati oleh Messier tersebut adalah NGC 1952 dan secara umum lebih dikenal sebagai Messier 1 alias Nebula Kepiting. Itulah objek pertama dalam daftar Catalog of Nebulae and Star Clusters yang disusun Messier. Setelah tutup usia pada tahun 1817, Messier telah menyusun daftar 103 benda langit yang diamatinya sendiri menggunakan berbagai teleskop, ditambah penemuan oleh para astronom lain. Katalog Messier akhirnya direvisi pada abad ke-20 dan saat ini berisi 110 objek.

Katalog Messier mencakup beberapa objek astronomi paling menarik yang dapat diamati dari belahan bumi utara. Di antaranya adalah benda langit jauh yang dapat dilihat dalam detail menakjubkan menggunakan teleskop berukuran besar dan juga cukup cerah untuk diamati menggunakan teleskop kecil. Karakteristik ini menjadikan objek Messier target yang sangat populer bagi para astronom amatir berpengalaman yang didukung peralatan memadai.

Objek Messier benar-benar populer, bahkan ada penghargaan khusus yang diberikan oleh Liga Astronomi (sebuah organisasi untuk astronom amatir) kepada para pengamat yang berhasil mengamati seluruh objek Messier. Mereka akan mendapatkan sertifikat dan tempat terhormat di Messier Club.

Meskipun belum bisa membidik 110 objek dalam Katalog Messier, Teleskop Antariksa Hubble NASA telah mengamati 96 di antaranya hingga bulan Juni 2018. Beberapa foto yang diabadikan Hubble menawarkan pemandangan objek Messier secara keseluruhan, tetapi sebagian besar difokuskan berdasarkan minat studi. Dikenal sangat efektif dalam perbesaran benda langit, bidang pandang Hubble relatif sempit, berarti dalam beberapa kasus Hubble harus mengambil banyak eksposur untuk menangkap seluruh struktur objek yang menghabiskan banyak waktu.

Misalnya gugus bintang terbuka di dalam katalog Messier, Hubble harus mengambil banyak eksposur yang memakan waktu lama demi mencapai tujuan sains. Demikian pula dengan galaksi Andromeda atau Messier 31, untuk membuat mosaik gambar yang menampilkan hampir setengah struktur galaksi, Hubble telah mengambil sekitar 7.400 eksposur galaksi Andromeda.

Tidak seperti kamera digital yang mengambil foto tunggal dalam cahaya merah, hijau dan biru untuk membuat gambar penuh warna, Hubble mengambil gambar monokrom pada panjang gelombang cahaya tertentu. Pengamatan pada panjang gelombang tertentu dibutuhkan untuk mengungkap karakteristik benda langit secara ilmiah, seperti kandungan unsur-unsur kimia. Pengamatan multi panjang gelombang juga dikombinasikan untuk menghasilkan foto tunggal yang mengungkap seluruh karakteristik dan tidak harus berupa foto dalam spektrum penuh cahaya kasat mata. Dalam kasus tersebut, warna mengindikasikan setiap panjang gelombang untuk menyorot karakteristik tertentu dan menawarkan pemahaman mendetail tentang properti objek.

Selain itu, Hubble juga dipersenjatai dengan kamera inframerah dan ultraviolet yang mampu mengungkap informasi tersembunyi yang tidak bisa diungkap cahaya kasat mata. Karena cahaya inframerah dan ultraviolet tidak terlihat oleh mata manusia, gambar perlu diproses sedemikian rupa sehingga memberikan makna bagi para pengamat.

Apapun peralatan yang tersedia, apakah teleskop canggih berbasis darat, teropong sederhana atau hanya dengan mata telanjang, para pengamat langit yang ingin mencari objek Messier bisa menggunakan data yang dikumpulkan oleh Hubble, seraya melanjutkan tradisi astronomi amatir.

Apa itu objek Messier?

Messier membuat daftar katalog berbagai benda langit menakjubkan yang hingga saat ini masih sering disebut oleh para astronom sebagai “objek M”. Setiap objek Messier diidentifikasi dengan huruf M dan angka.

Gugus bintang

Pertama, ada gugus bintang. Menggunakan teleskop modern, gugus bintang dalam daftar Katalog Messier relatif mudah diamati, bahkan seorang pengamat bisa mengamati setiap bintang sesuai keinginannya. Namun pada era Messier, ikatan bintang seperti ini hanya terlihat sebagai bercak langit redup meskipun diamati menggunakan teleskop. Beberapa di antaranya, seperti Messier 2, gugus bintang globular di rasi Aquarius, nyaris tak bisa diamati hanya dengan mata telanjang.

Gugus bintang lain relatif mudah diamati tanpa bantuan teleskop, seperti gugus bintang Messier 13 atau Gugus Hercules dan Messier 45 atau Gugus Pleiades. Messier 45 adalah sampel terbaik dari gugus bintang terbuka, benda langit yang tersusun atas sekelompok bintang yang tidak terlalu terikat secara gravitasi. Sedangkan gugus bintang globular adalah kebalikannya, bisa mengandung hingga ratusan bintang yang terikat erat secara gravitasi dan membentuk struktur menyerupai bola.

Nebula

Awan gas dan debu kosmik dikenal sebagai nebula dan tersebar di seluruh galaksi Bima Sakti kita. Meskipun nebula jauh lebih redup daripada bintang, beberapa di antaranya seperti Nebula Orion atau Nebula Trifid di Sagitarius, dapat dilihat dengan mata telanjang pada malam hari gelap gulita tanpa polusi cahaya. Nebula Orion adalah wilayah penghasil bintang di rasi Orion, sedangkan Nebula Trifid adalah awan gas hidrogen yang bercahaya (nebula emisi) dan memiliki bintang yang tertanam di pusat nebula.

Katalog Messier juga mengandung informasi tentang sisa-sisa ledakan supernova dan nebula planeter. Ketika supernova terjadi, bintang yang meledak menghamburkan awan gas dan unsur-unsur lain ke ruang angkasa dengan kecepatan tinggi. Supernova dipicu oleh kematian bintang masif, yang setidaknya memiliki massa antara 8-10 massa Matahari. Objek Messier sisa-sisa ledakan supernova paling terkenal adalah Messier 1 alias Nebula Kepiting yang terletak di rasi Taurus.

Sedangkan nebula planeter terjadi ketika bintang dengan massa setara Matahari menutup usia. Lapisan terluar bintang terlepas dan ukuran bintang menyusut menjadi bintang katai putih. Messier telah memetakan beberapa di antara, seperti Messier 57 alias Cincin Nebula yang terletak di rasi Lyra.

Galaksi

Katalog Messier menampung 42 galaksi yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk, termasuk spiral, lentikular, elips dan tak beraturan. Yang paling terkenal adalah galaksi Andromeda atau Messier 31, galaksi spiral terdekat yang bisa diamati hanya dengan mata telanjang di langit malam hari. Terletak 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi, Andromeda adalah benda langit terjauh yang bisa diamati dengan mata telanjang. Selain Andromeda, seluruh galaksi di dalam Katalog Messier hanya bisa diamati menggunakan teropong (untuk galaksi terang) dan teleskop (untuk galaksi redup).

Messier Marathon: Mengamati seluruh objek Messier dalam satu malam

Messier Marathon adalah sebuah kegiatan yang biasanya diorganisir oleh komunitas astronomi untuk mengamati seluruh (110) objek Messier dalam satu malam dan biasanya diadakan setahun sekali dari pertengahan bulan Maret hingga pertengahan April, mengingat faktor cuaca yang sangat berpengaruh. Para pengamat biasanya memulai pencarian objek Messier sesegera mungkin setelah Matahari terbenam. Pencarian dimulai dari belahan barat ke timur langit untuk melihat sekilas seluruh objek Messier sebelum Matahari terbit.

Keberhasilan dalam Messier Marathon bisa jadi sangat menantang, terutama ketika seorang pengamat berusaha menemukan objek yang tertanam di awan bintang luas di Bima Sakti. Cuaca dan awan bisa mengaburkan beberapa objek Messier yang relatif redup.

Mereka yang tertarik untuk mengikuti Messier Marathon biasanya tergabung dalam klub astronomi. Beberapa klub astronomi bahkan memberikan sertifikat kepada mereka yang berhasil mengamati seluruh objek Messier hanya dalam satu malam. Sebelum mengikuti maraton, para pengamat biasanya berlatih terlebih dahulu dengan menemukan objek Messier pada sepanjang tahun untuk meningkatkan peluang keberhasilan ketika marathon digelar. Messier Marathon tidak ditujukan bagi pengamat langit pemula dan hanya bisa dilakukan oleh pengamat langit yang telah berpengalaman.

Diolah dari berbagai sumber, berikut 110 daftar objek dalam Katalog Messier:

katalog-messier-1-informasi-astronomi
Messier 1.
Kredit: NASA, ESA, J. Hester dan A. Loll (Universitas Negeri Arizona)

Messier 1 (Nebula Kepiting). Mosaik Nebula Kepiting yang disusun dari 24 eksposur gambar yang ditangkap oleh Hubble selama tiga bulan. Warna-warna yang terlihat pada gambar tidak akan sama persis dengan apa yang dilihat oleh mata kita, tetapi memberikan pemahaman tentang komposisi mantan bintang yang spektakuler ini.

Bintang neutron yang berputar cepat (inti ultra-padat dari bintang yang telah meledak) tertanam di pusat Nebula Kepiting. Elektron berotasi hampir secepat cahaya di sekitar garis medan magnet bintang dan menghasilkan cahaya biru di interior nebula. Bintang neutron seperti mercusuar, menghasilkan radiasi berkas cahaya kembar yang membuatnya tampak berdenyut 30 kali per detik saat berotasi.

katalog-messier-2-informasi-astronomi
Messier 2.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan A. Sarajedini (Universitas Florida)

Messier 2, Salah Satu Gugus Bintang Globular Terbesar di Alam Semesta. Messier 2 adalah gugus bintang globular (bola) pertama yang ditambahkan ke katalog Messier yang terletak sekitar 37.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Aquarius. Gambar inti Messier 2 ini diambil menggunakan Hubble dalam spektrum cahaya kasat mata dan inframerah.

Messier 2 menampung lebih dari 150.000 bintang. Sebagian besar massa gugus terkonsentrasi di wilayah pusat dengan kilau aliran bintang yang membentang keluar gugus. Diameter Messier 2 sekitar 175 tahun cahaya dan merupakan salah satu gugus bintang globular terbesar di alam semesta.

katalog-messier-3-informasi-astronomi
Messier 3.
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA, G. Piotto dkk

Hubble Mengintip Perhiasan Biru Kosmik Messier 3. Gugus bintang globular adalah objek astronomi yang sangat indah, tetapi gambar Messier 3 yang diabadikan oleh Hubble ini diakui sebagai yang terindah.

Menampung populasi sekitar setengah juta bintang, perhiasan kosmik berusia delapan miliar tahun ini adalah salah satu gugus bintang globular terbesar dan paling cemerlang yang pernah ditemukan. Namun yang membuat Messier 3 istimewa adalah variabel luar biasa populasi bintang penyusunnya yaitu fluktuasi skala kecerahan bintang dari waktu ke waktu.

katalog-messier-4-informasi-astronomi
Messier 4.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 4, Gugus Bintang Globular Terdekat. Sebagai rumah bagi lebih dari 100.000 bintang, gugus bintang globular ini diperkirakan menampung sekitar 40.000 bintang tipe katai putih, yaitu inti dari bintang-bintang purba yang telah mati dan lapisan terluarnya telah dihembuskan ke ruang angkasa.

Seiring bertambahnya usia, bintang katai putih lebih dingin, lebih redup dan lebih sulit dideteksi. Usia gugus bintang globular dapat disimpulkan dari usia bintang katai putih yang paling redup. Karena bintang-bintang penghuni gugus adalah yang tertua di jagat raya, berusia hingga 13 miliar tahun, para astronom dapat menggunakannya untuk memperkirakan usia alam semesta itu sendiri.

Hanya terletak 5.500 tahun cahaya, Messier 4 adalah gugus bintang globular terdekat dari Bumi. Dengan nilai magnitudo semu 5,9 dan karena kedekatannya dengan Antares, salah satu bintang paling terang di langit malam, Messier 4 relatif mudah ditemukan meskipun hanya diamati menggunakan teleskop kecil.

katalog-messier-5-informasi-astronomi
Messier 5.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Hembusan Kehidupan Baru bagi Gugus Lanjut Usia Messier 5. Bintang-bintang Messier 5 diyakini diproduksi dari satu pabrik bintang untuk kemudian menua bersama. Bintang-bintang paling masif menua lebih cepat, karena begitu boros dan menghabiskan pasokan bahan bakar hanya dalam waktu kurang dari satu juta tahun, lalu mengakhiri hidup dalam ledakan spektakuler supernova. Proses ini seharusnya meninggalkan populasi bintang-bintang tua bermasa rendah di gugus purba Messier 5.

Namun para astronom justru menemukan banyak bintang biru belia di antara bintang-bintang purba di Messier 5. Para astronom memperkirakan bintang-bintang biru yang lahir sangat terlambat ini dihasilkan oleh tabrakan antar bintang atau transfer massa antar bintang biner. Fenomena yang dianggap masuk akal, mengingat gugus bintang globular sangat rapat dengan jutaan bintang yang saling berdekatan.

katalog-messier-6-informasi-astronomi
Messier 6.
Kredit gambar: NASA (Wikisky)

Messier 6: Gugus Kupu-Kupu. Nama alias gugus bintang terbuka Messier 6 disematkan oleh astronom Amerika Robert Burnham, yang mendeskripsikannya sebagai “grup menawan yang tersusun layaknya kupu-kupu mengepakkan sayap.” Messier 6 hanya berusia sekitar 100.000 juta tahun, tergolong muda dalam skala waktu astronomi. Sebagian besar bintang paling terang di dalam gugus adalah bintang-bintang biru belia dan panas.

Terletak 1.600 tahun cahaya dari Bumi di rasi selatan Scorpius (Kalajengking), seluruh bintang Messier 6 terbentuk dari satu awan molekul antara 51-95 juta tahun yang lalu.

katalog-messier-7-informasi-astronomi
Messier 7.
Kredit: ESO

Messier7 atau Gugus Ptolemy. Gugus bintang terbuka ini adalah objek Messier paling selatan di langit malam dan menjadi benda langit paling menantang untuk diamati bagi para pengamat yang berada di garis lintang utara, karena rasi Scorpius tidak pernah naik tinggi di atas horizon.

Messier 7 telah dikenal sejak dulu dan diberi nama Gugus Ptolemy karena pertama kali dicatat oleh Claudius Ptolemy, seorang astronom dan ahli matematika Yunani dari abad ke-2. Ptolemy mendaftarkan gugus bintang terbuka ini ke dalam Almagest yang ia susun sebagai objek nomor 567 dan mendeskripsikannya sebagai “nebula di ekor Kalajengking” pada tahun 130 Masehi.

katalog-messier-8-informasi-astronomi
Messier 8.
Kredit: NASA, ESA

Messier 8 (Nebula Laguna). Seperti karya terbaik Dali, citra Messier 8 oleh Hubble sangat berwarna dan realistis. Terletak di rasi Sagitarius, awan raksasa gas antarbintang yang berpendar ini adalah kamar bersalin bayi bintang yang disebut Nebula Laguna.

Meskipun nama yang disematkan kepadanya sangat sesuai mengingat keindahan objek layaknya karya seni, “laguna” justru menyembunyikan bintang-bintang masif yang melepaskan radiasi ultraviolet, mengionisasi dan membuat molekul gas bersinar serta memahat nebula di sekitarnya menjadi bentuk-bentuk aneh.

katalog-messier-9-informasi-astronomi
Messier 9.
Kredit gambar: NASA & ESA

Messier 9, Kemilau Permata Kosmik. Hubble telah menghasilkan gambar Messier 9 paling detail, sebuah gugus bintang globular yang terletak sekitar 25.000 tahun cahaya dari Bumi di dekat pusat galaksi Bima Sakti. Ikatan bintang yang membentuk gugus globular ini terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang, namun Hubble dapat mengatasinya dengan sangat mudah dan mengungkap lebih dari 250.000 bintang di dalamnya.

Lebih dari 250.000 bintang di dalam gugus terfokus secara mendetail pada detektor Advanced Camera for Surveys Hubble. Selain menampilkan setiap bintang, Hubble bahkan mampu mengungkap berbagai warna bintang yang terkait dengan suhu bintang. Semakin merah sebuah bintang, semakin dingin suhunya dan semakin biru warna bintang maka semakin panas. Variasi suhu bintang dapat diketahui dengan mudah melalui palet warna yang terlihat dalam gambar ini.

katalog-messier-10-informasi-astronomi
Messier 10.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 10. Gugus bintang globular ini terkenal karena populasi tinggi blue stragglers, bintang tua yang memperoleh masa mudanya kembali melalui proses peremajaan. Bintang-bintang Messier 10 diperkirakan terbentuk dan menua bersama, sehingga usia mereka seharusnya kurang lebih sama.

Bintang-bintang blue stragglers dianggap sebagai anomali, dihasilkan baik oleh tabrakan antar bintang atau interaksi bintang lainnya. Fenomena yang kerap terjadi di dalam gugus bintang globular yang begitu padat, karena dihuni oleh sekitar satu juta bintang yang jaraknya saling berdekatan.

katalog-messier-11-informasi-astronomi
Messier 11.
Kredit: ESA/Hubble & NASA, P. Dobbie dkk.

Messier 11 atau Gugus Bebek Liar. Gambar bertabur bintang ini menunjukkan kepada kita sebagian wilayah Messier 11, yaitu sebuah gugus bintang terbuka di rasi selatan Scutum (Perisai). Messier 11 juga kerap disebut Wild Duck Cluster atau Gugus Bebek Liar, karena bintang-bintang terang di dalam gugus menyusun huruf “V”, yang terlihat menyerupai formasi kawanan bebek saat terbang di udara.

Jumlah bintang gugus bintang terbuka cenderung lebih sedikit dibandingkan gugus bintang globular, termasuk jumlah bintang muda. Tak terkecuali Messier 11, yang di wilayah pusat menampung banyak bintang biru.

katalog-messier-12-informasi-astronomi
Messier 12.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 12, Gugus Bintang Globular yang Menyembunyikan Masa Lalu Tragis. Messier 12 memiliki lebih sedikit bintang bermassa rendah. Para astronom menduga gaya gravitasi telah menghancurkan banyak bintang bermassa rendah ketika Messier 12 bergerak melewati wilayah-wilayah yang lebih padat saat mengorbit pusat galaksi Bima Sakti.

Keadaan tenang dalam gambar Hubble ini benar-benar menipu, karena Messier 12 menyembunyikan masa lalu yang keras dan tragis. Messier 12 diperkirakan telah kehilangan sekitar satu juta bintang bermassa rendah karena fenomena ini.

katalog-messier-13-informasi-astronomi
Messier 13.
Kredit: NASA, ESA, dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA): dan C. Bailyn (Universitas Yale), W. Lewin (Institut Teknologi Massachusetts), A. Sarajedini (Universitas Florida), dan W. van Altena (Universitas Yale)

Messier 13, Gugus Hercules. Bagaikan serpihan bola salju yang mengkilap, lebih dari 100.000 bintang memadati gugus bintang globular Messier 13, salah satu gugus bintang paling terang yang terlihat dari belahan bumi utara. Terletak 25.000 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 5,8, kota metropolitan kilau bintang di rasi Hercules ini paling ideal diamati pada bulan Juli menggunakan teropong.

Lebih dari 100.000 bintang mengisi volume ruang hanya sekitar 150 tahun cahaya. Bintang kemerahan yang bersinar paling terang adalah raksasa merah purba yang telah menua dan ukurannya menggelembung beberapa kali ukuran aslinya. Karena penuh sesak, sering terjadi tabrakan antar bintang yang menghasilkan bintang-bintang generasi baru. Bintang biru berusia lebih muda yang dilahirkan oleh tabrakan antar bintang di Messier 13, secara ilmiah dianggap menarik oleh para astronom.

katalog-messier-14-informasi-astronomi
Messier 14.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan F. Ferraro (Universita di Bologna)

Messier 14. Hubble telah berhasil menyelesaikan tahap pertama investigasi detektif kosmik dalam kasus sebuah nova yang meledak setengah abad lalu. Bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami, Hubble telah membawa para astronom untuk menyelidiki wilayah padat gugus bintang globular Messier 14. Selama lebih dari dua dekade para astronom telah mencari fenomena ledakan nova langka di Messier 14. Namun lingkungan bintang nova susah diamati mengingat tingginya konsentrasi populasi bintang.

Nova adalah ledakan bintang yang terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan skala kecerahan bintang meningkat 10.000 kali lipat hanya dalam waktu beberapa hari. Selama beberapa bulan berikutnya ledakan memudar dan kecerahan bintang akan kembali normal seperti semula.


katalog-messier-15-informasi-astronomi
Messier 15.
Kredit: NASA, ESA

Messier 15, Gugus Bintang Globular Purba Misterius. Selain menjadi satu gugus bintang globular tertua yang telah berusia sekitar 12 miliar tahun, Messier 15 adalah objek terpadat dari jenisnya yang pernah ditemukan dan dihuni oleh bintang-bintang biru sangat panas, termasuk bintang-bintang oranye lebih dingin yang persebarannya terkonsentrasi di inti gugus.

Messier 15 adalah gugus bintang globular pertama yang diketahui menjadi induk nebula planeter (cangkang gas dari bintang yang tengah sekarat). Diberi nama Pease 1, nebula planeter ini terdeteksi pada tahun 1928 oleh Francis G. Pease dan merupakan satu dari hanya empat nebula planeter di gugus bintang globular yang pernah ditemukan.


katalog-messier-16-informasi-astronomi
Messier 16.
Kredit: NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Messier 16 (Nebula Elang). Membentang sekitar 4-5 tahun cahaya, Pilar Penciptaan adalah fitur astronomi legendaris meskipun hanya wilayah kecil dari keseluruhan Nebula Elang seluas 70x55 tahun cahaya. Meskipun fitur mirip tebing/pegunungan semacam itu kerap ditemukan di wilayah-wilayah pembentuk bintang, struktur Messier 16 sejauh ini adalah yang paling fotogenik dan menggugah. Gambar Hubble ini begitu populer sehingga muncul di film, acara televisi, kaos, bantal dan bahkan di sebuah prangko.

Pilar Penciptaan menyembunyikan bintang-bintang yang baru saja dilahirkan. Warna biru pada gambar adalah oksigen, merah adalah sulfur dan hijau adalah nitrogen dan hidrogen. Pilar-pilar tersebut bermandikan cahaya ultraviolet dari sekelompok bintang muda yang terletak tepat di luar bingkai. Angin dari bintang-bintang ini mengikis menara gas dan debu secara perlahan.


katalog-messier-17-informasi-astronomi
Messier 17.
Kredit: NASA, H. Ford (JHU), G. Illingworth (UCSC/LO), M. Clampin (STScI), G. Hartig (STScI), Tim Sains ACS dan ESA

Messier 17 (Nebula Omega atau Nebula Angsa). Messier 17 adalah salah satu gugus bintang termuda di Bima Sakti yang baru berusia 1 juta tahun. Banyak bintang muda di dalam gugus yang sulit diamati karena diselimuti oleh gas dan debu. Radiasi kuat bintang-bintang muda mengikis dan menguapkan awan tebal gas dingin tempat mereka dilahirkan. Sebuah kantong gas juga terlihat di wilayah pusat nebula yang paling terang (bagian bawah gambar) dan ukurannya sekitar 10 kali lebih besar daripada tata surya kita. Kantong-kantong gas padat lainnya telah membentuk fitur gelap yang menjorok ke dalam di kiri bawah gambar.

Diterangi oleh radiasi ultraviolet dari bintang-bintang muda masif di sisi kanan foto, Messier 17 adalah salah satu wilayah pabrik bintang terbesar di galaksi Bima Sakti. Terletak 5.500 tahun cahaya dari Bumi di rasi Sagitarius, dengan magnitudo 6 Messier 17 dapat diamati menggunakan teropong.


katalog-messier-18-informasi-astronomi
Messier 18.
Kredit: Wikisky

Messier 18, Gugus Bintang Terbuka Paling Sulit Ditemukan. Messier 18 terletak di antara dua objek Messier terkemuka lainnya, Messier 17 (Nebula Omega atau Nebula Angsa) dan Messier 24 (Awan Bintang Sagittarius). Gugus ini sulit ditemukan karena berukuran kecil, jauh dan tidak bisa diamati tanpa bantuan alat. Messier 18 adalah objek tersulit untuk ditemukan di antara 11 objek Messier lainnya di area langit yang sama. Ditambah posisinya yang tepat berada di latar belakang bidang galaksi, semakin membuatnya sulit ditemukan, termasuk untuk menentukan dengan pasti berapa banyak jumlah bintang di dalamnya.


katalog-messier-19-informasi-astronomi
Messier 19.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan I. King (Universitas California)

Messier 19. Semua bintang di dalam gugus globular mengorbit pusat gravitasi bersama, sehingga menyusun struktur menyerupai bola. Beberapa gugus bintang globular, termasuk Messier 19, memiliki bentuk yang agak lonjong. Karena hanya terletak 6.500 tahun cahaya dari pusat galaksi Bima Sakti, gaya pasang surut gravitasi masif dari pusat galaksi merentangkan Messier 19.

Ditemukan oleh Charles Messier pada tahun 1764, Messier 19 terletak 28.500 tahun cahaya dari Bumi di rasi Ophiuchus dan paling ideal diamati selama bulan Juli. Dengan magnitudo semu 7,7, Messier 19 bisa diamati menggunakan teropong meskipun hanya akan terlihat sebagai sebuah bercak cahaya redup.


katalog-messier-20-informasi-astronomi
Messier 20.
Kredit: NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team (AURA/STScI); F. Yusef-Zadeh (Northwestern University)

Messier 20 (Nebula Trifid). Gambar Hubble yang terlihat agak menakutkan ini menampilkan pusat Nebula Trifid dan fitur tiga pita sayap tebal yang menjadi nama nebula. Sekelompok bintang masif dan terang yang baru saja dilahirkan, bisa diamati dengan mudah bergerak mengarah ke pusat nebula. Mereka melepaskan banjir radiasi ultraviolet yang secara dramatis memengaruhi struktur dan evolusi nebula di sekitarnya. Bintang tidak bisa lagi diproduksi di sana, karena radiasi intens dari sekelompok bintang terang ini telah mengembuskan gas dan debu pembentuk bintang.

Tiga jalur persilangan gelap yang besar antara debu antarbintang menjadikan Nebula Trifid sebagai salah satu wilayah kelahiran bintang paling mencolok dan paling terkenal di langit malam. Siluet debu terhadap kilauan gas yang diterangi cahaya bintang, seolah memeluk bintang-bintang terang di jantung Nebula Trifid.


katalog-messier-21-informasi-astronomi
Messier 21.
Kredit gambar: Wikisky

Messier 21, Gugus Bintang Terbuka di Sagitarius. Messier 21 didominasi oleh bintang-bintang kecil redup, tetapi beberapa bintang raksasa biru juga menyebutnya rumah. Menampung setidaknya 57 bintang yang telah dikonfirmasi, gugus bintang terbuka Messier 21 cukup rapat karena hanya menempati volume ruang yang relatif sempit.

Terletak 4.250 tahun cahaya dari Bumi di rasi selatan Sagitarius, Messier 21 juga diberi kode NGC 6531 di New General Catalogue.


katalog-messier-22-informasi-astronomi
Messier 22.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 22, Objek Studi Populer bagi Astronom Profesional. Saat memindai langit malam untuk mencari planet Saturnus pada bulan Agustus 1665, astronom amatir asal Jerman Abraham Ihle justru menemukan gugus bintang globular Messier 22. Objek astronomi itu adalah salah satu objek pertama dari jenisnya yang pernah terdeteksi.

Dihuni oleh bintang-bintang tertua, gugus bintang globular juga menjadi objek studi populer bagi para astronom profesional. Messier 22 mempunyai beberapa fitur tambahan yang sangat menarik, yaitu dua lubang hitam bermassa bintang dan enam objek seukuran planet (ditemukan oleh Hubble). Messier 22 juga menjadi satu dari hanya empat gugus bintang globular yang pernah ditemukan menjadi induk nebula planeter, cangkang gas berwarna-warni yang dilepaskan oleh sebuah bintang pada akhir masa kehidupannya.


katalog-messier-23-informasi-astronomi
Messier 23.
Kredit: Wikisky

Messier 23, Salah Satu Gugus Bintang Terbuka Tertua di Bima Sakti. Terletak 2.150 tahun cahaya dari Bumi di rasi Sagitarius, Messier 23 menampung setidaknya 176 bintang yang telah dikonfirmasi. Messier 23 membentang seluas 15x20 tahun cahaya dan berusia sekitar 220 juta tahun, salah satu gugus bintang terbuka tertua di galaksi Bima Sakti kita.


katalog-messier-24-informasi-astronomi
Messier 24. Kredit: Tomas Mazon

Messier 24, Awan Bintang Sagitarius. Dengan lebar sekitar 600 tahun cahaya, Messier 24 berada di lengan spiral Sagitarius galaksi Bima Sakti. Menduduki area 90 menit busur langit, Messier 24 akan terlihat sekitar sembilan kali lebih besar daripada bulan purnama di langit malam. Awan Bintang Sagitarius dapat dilihat kapan saja jika galaksi Bima Sakti itu sendiri terlihat.

Ukuran dan kecerahan Messier 24 di langit malam membuatnya mudah ditemukan tanpa bantuan instrumen. Messier 24 dianggap lebih istimewa daripada objek Messier lainnya, yang sebagian besar adalah benda langit tunggal yang mudah didefinisikan, seperti nebula, gugus bintang dan galaksi. Awan Bintang Sagitarius adalah ikatan dari jutaan bintang yang ditemukan di sepanjang bidang Bima Sakti dan terlihat melalui sebuah celah di jalur debu galaksi. Tanpa debu dan gas yang mengaburkan pandangan, seluruh Bima Sakti akan tampak seterang Messier 24.


katalog-messier-25-informasi-astronomi
Messier 25.
Kredit: Wikisky

Messier 25, gugus bintang terbuka IC 4725 ini membentang sekitar 19 tahun cahaya dan menduduki area langit seluas 32 menit busur. Sebagai salah satu objek Messier yang bisa diamati hanya dengan mata telanjang pada malam hari gelap gulita tanpa polusi cahaya, Messier 25 cukup mudah ditemukan menggunakan teropong. Pengamat langit bisa menemukannya 6,5 derajat ke utara dan sedikit ke timur dari Lambda Sagittarii (Kaus Borealis), bintang di puncak pola bintang (asterisme) Teapot Sagitarius.

Terletak 2.000 tahun cahaya dari Bumi, nama lain Messier 25 adalah IC 4725 di Index Catalogue. Karena tidak memiliki nomor NGC (New General Catalogue) untuk alasan yang tidak diketahui, John Louis Emil Dreyer, seorang astronom Denmark-Irlandia, akhirnya menambahkan Messier 25 ke Index Catalogue kedua pada tahun 1908 menggunakan data dari astronom Amerika Solon Irving Bailey.


katalog-messier-26-informasi-astronomi
Messier 26. Kredit: Wikisky

Messier 26 adalah sebuah gugus bintang terbuka yang terletak 5.000 tahun cahaya di rasi Scutum. Messier 26 juga diberi kode NGC 6694 di New General Catalogue. Messier 26 diperkirakan baru berusia 89 juta tahun, relatif muda dalam skala astronomi, dan menampung 90 bintang.

Dengan magnitudo semu 8, Messier 26 tidak bisa diamati dengan mata telanjang. Teleskop berukuran 6 dan 8 inci mumpuni untuk menyelesaikan sekitar 25 bintang yang bersinar paling terang di dalam gugus. Bulan Juni hingga September adalah waktu ideal untuk mengamati Messier 26.


katalog-messier-27-informasi-astronomi
Messier 27.
Kredit: NASA/ESA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Messier 27 (Nebula Dumbbell). Nebula adalah salah satu objek astronomi yang dihasilkan oleh terkelupasnya lapisan terluar sebuah bintang tua dalam tampilan warna yang bercahaya. Gambar yang ditangkap oleh Hubble ini hanya memperlihatkan sebagian kecil Messier 27. Warna biru adalah unsur oksigen, hijau hidrogen, merah sulfur dan nitrogen.

Menjelang akhir kehidupannya, sebuah bintang yang telah memasuki usia senja akan menciptakan simpul gas dan debu yang menembus ruang angkasa. Messier 27 memiliki banyak simpul, beberapa di antaranya seperti jari yang menunjuk bintang di pusat nebula (kiri atas), sementara yang lain adalah awan yang terisolasi, dengan atau tanpa ekor. Ukuran rata-rata simpul gas dan debu berkisar antara 17-56 miliar kilometer, beberapa kali jauh dari jarak Pluto-Matahari. Setiap simpul memiliki massa setara dengan tiga massa Bumi.


katalog-messier-28-informasi-astronomi
Messier 28.
Kredit: ESA/Hubble & NASA, J.E. Grindlay dkk

Identitas Sejati Gugus Bintang Messier 28. Ketika astronom Charles Messier pertama kali menambahkan Messier 28 ke dalam katalog yang ia susun pada tahun 1764, ia membuat kesalahan karena menyebutnya sebagai “nebula (bulat) yang tidak mengandung bintang.” Saat ini kita mengetahui, nebula adalah awan yang sangat luas dan sering bersinar oleh debu antarbintang dan gas terionisasi. Sampai awal abad ke-20, nebula mewakili benda astronomi yang tidak terlokalisir dan terisolasi dengan jelas.

Kesalahan Messier bisa dipahami. Sementara Messier 28 sangat mudah dikenal sebagai gugus bintang globular dalam gambar ini, pada saat itu sama sekali tidak dikenali dari Bumi. Bahkan meskipun diamati menggunakan teropong, Messier 28 terlihat sangat redup karena efek distorsi atmosfer Bumi menghalangi cahaya sehingga hanya terlihat sebagai bercak redup di langit.


katalog-messier-29-informasi-astronomi
Messier 29.
Kredit: Adam Block/Mount Lemmon Sky Center/University of Arizona

Messier 29 menduduki area 7 menit busur di wilayah padat Bima Sakti, ukurannya relatif kecil, hanya seperempat ukuran bulan purnama di langit. Diameter linier gugus ini hanya 11 tahun cahaya. Messier 29 sebenarnya adalah bagian dari Cygnus OB1, sekelompok bintang yang memiliki gerakan, usia dan asal usul yang sama.

Dibandingkan gugus bintang globular, kerabat kosmik yang bisa dihuni oleh ratusan ribu bintang, gugus bintang terbuka Messier 29 hanya menampung kurang dari 50 bintang yang tersebar dan kurang terkonsentrasi. Bintang-bintang paling terang Messier 29 menyusun satu pola segi empat dan tiga pola segitiga apabila diamati menggunakan teleskop 3,1 inci.


katalog-messier-30-informasi-astronomi
Messier 30.
Kredit: NASA/ESA

Messier 30 adalah gugus bintang globular yang sebagian besar dihuni oleh bintang-bintang tua. Kepadatan konsentrasi populasi bintang mengarah ke peremajaan beberapa bintang tua yang memperoleh kembali masa mudanya sebagai “blue straggler” atau “rejuvenated star” (peremajaan bintang biru).

Messier 30 ditemukan oleh Charles Messier pada tahun 1764. Terletak sekitar 28.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Capricornus, magnitudo semu Messier 30 adalah 7,7 dan dapat diamati menggunakan teropong. Messier 30 paling ideal diamati selama bulan September.


katalog-messier-31-informasi-astronomi
Messier 31.
Kredit: NASA, ESA, J. Dalcanton, B.F. Williams dan L.C. Johnson (Universitas Washington), tim PHAT dan R. Gendler

Messier 31 (Galaksi Andromeda) dalam Mosaik Gambar 1,5 Miliar Piksel. Dihimpun dari 7.398 tangkapan kamera yang diambil dari 411 titik, gambar galaksi tetangga utama terdekat kita Andromeda adalah mosaik terbesar Hubble hingga saat ini. 1,5 miliar piksel dalam mosaik mengungkap lebih dari 100 juta bintang dan ribuan gugus bintang yang tertanam di cakram Messier 31 yang berbentuk mirip pancake (kue serabi).

Meskipun terpisah lebih dari 2 juta tahun cahaya, Hubble mumpuni untuk mengatasi setiap bintang dalam bentangan cakram sepanjang 61.000 tahun cahaya. Hubble bagaikan memotret sebuah pantai dan mengatasi setiap butiran pasir.


katalog-messier-32-informasi-astronomi
Messier 32.
Kredit: NASA dan Thomas M. Brown, Charles W. Bowers, Randy A. Kimble, Allen V. Sweigart (Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA) dan Henry C. Ferguson (Space Telescope Science Institute)

Messier 32, galaksi satelit Andromeda ini memiliki 8.000 bintang biru yang mengitari inti galaksi bagaikan kepingan salju. Galaksi elips ini terletak 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Andromeda dan menjadi satu dari dua galaksi satelit yang mengorbit galaksi Andromeda.

Sebagian besar gambar Messier 32 dihasilkan oleh observasi ultraviolet Hubble dan menyediakan bukti sumber cahaya ultraviolet yang berasal dari populasi bintang-bintang panas yang sedang membakar helium menjelang akhir kehidupan mereka. Tidak seperti Matahari yang melakukan reaksi berantai fusi nuklir untuk melebur hidrogen menjadi helium, bintang-bintang lanjut usia ini telah lama menghabiskan bahan bakar hidrogen dan saat ini membakar helium menjadi unsur yang lebih berat.


katalog-messier-33-informasi-astronomi
Messier 33.
Kredit: NASA, ESA, dan M. Durbin, J. Dalcanton dan B. F. Williams (Universitas Washington)

Messier 33 alias Galaksi Triangulum, terletak di rasi bintang yang menyusun pola segitiga sehingga dijuluki Galaksi Triangulum. Hanya sekitar setengah ukuran galaksi Bima Sakti kita, Messier 33 adalah anggota terbesar ketiga dari Grup Lokal setelah Andromeda (Messier 31) dan Bima Sakti.

Struktur spiral galaksi Triangulum yang tersusun rapi mengindikasikan beberapa jejak interaksi dengan galaksi-galaksi di dekatnya. Hanya sedikit lebih jauh dari Andromeda, yaitu sekitar 3 juta tahun dari Bumi, Messier 33 diduga menjadi pengiring Andromeda dan keduanya bergerak mengarah ke kita. Messier 33 berpotensi menjadi pihak ketiga yang terlibat dalam fenomena tabrakan dahsyat antara Andromeda dan Bima Sakti sekitar 4 miliar tahun yang akan datang.


katalog-messier-34-informasi-astronomi
Messier 34.
Kredit: Wikisky

Messier 34 adalah sebuah gugus bintang terbuka terang berukuran besar yang terletak sekitr 1.500 tahun cahaya dari Bumi di rasi utara Perseus. Dengan diameter 14 tahun cahaya dan magnitudo semu 5,5, Messier 34 diberi kode NGC 1039 di New General Catalogue. Bersama Messier 76 atau Nebula Dumbbell Kecil, Messier 34 adalah satu dari hanya dua objek langit Katalog Messier yang terletak di rasi Perseus.

Diperkirakan menampung antara 100-400 bintang dengan massa 0,12-1,0 massa Matahari, setidaknya 19 bintang di antaranya adalah katai putih, sisa-sisa bintang dengan massa setara Matahari namun hanya seukuran planet Bumi. Messier 34 adalah gugus bintang yang relatif muda, dengan perkiraan usia antara 200-250 juta tahun. Bintang paling terang di Messier 34 memiliki magnitudo visual 7,9.


katalog-messier-35-informasi-astronomi
Messier 35.
Kredit: Wikisky

Messier 35, satu-satunya objek Messier di Gemini, diketahui mengarah ke kita dengan kecepatan 5 km/detik. Ukuran gugus bintang terbuka ini relatif besar. Dengan magnitudo semu 5,3 dan terletak sekitar 2.800 tahun cahaya dari Bumi, Messier 35 juga diberi kode NGC 2168 di New General Catalogue. Menduduki area 28 busur menit di langit dan berdiameter 24 tahun cahaya, Messier 35 kira-kira seukuran bulan purnama di langit malam. Kerapatan wilayah di pusat gugus sekitar 6,21 bintang per parsec kubik dengan massa antara 1.600 hingga 3.200 kali Matahari.


katalog-messier-36-informasi-astronomi
Messier 36.
Kredit: Wikisky

Messier 36 atau Gugus Kincir adalah sebuah gugus bintang terbuka yang terletak di rasi utara Auriga yang menduduki area 12 menit busur di langit. Memiliki kemiripan dengan Gugus Pleiades (Messier 45) di rasi Taurus, Gugus Kincir setidaknya menampung 60 bintang. Ukuran keduanya hampir sama, namun Messier 36 adalah gugus bintang terbuka terjauh yang dikatalogkan Charles Messier, sekitar 10 kali lebih jauh dari Bumi dibandingkan Pleiades.

Seorang pengamat dapat melokalisir Messier 36 dengan menarik garis imajiner dari Alnath (El Nath) di Taurus ke Menkalinan di Auriga. Rasi Auriga mudah ditemukan karena bintang-bintangnya yang  paling terang menyusun pola pentagon tepat di atas Orion, di sebelah barat laut Gemini dan di sebelah timur laut Taurus dan gugus Pleiades.


katalog-messier-37-informasi-astronomi
Messier 37.
Kredit: Wikisky

Messier 37 terletak di arah yang berlawanan dengan pusat galaksi Bima Sakit bila dilihat dari Bumi dan dapat ditemukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi pola pentagon yang disusun oleh bintang-bintang paling terang di Auriga. Rasi bintang ini terletak di langit utara, tepatnya di sebelah timur laut Taurus dan barat laut Gemini.

Berusia antara 347 hingga 550 juta tahun, Messier 37 menampung setidaknya 500 bintang, dengan 150 di antaranya memiliki magnitudo melampaui 12,5. Dengan massa sekitar 1.500 kali Matahari, Messier 37 mengorbit pusat Bima Sakti dengan periode 219,3 juta tahun dari titik terdekat 19.600 tahun cahaya ke titik terjauh 30.700 tahun cahaya.


katalog-messier-38-informasi-astronomi
Messier 38.
Kredit: Wikisky

Messier 38 atau Gugus Bintang Laut relatif mudah ditemukan karena terletak di dalam poligon (banyak sudut) yang disusun oleh bintang-bintang paling terang Auriga. Titik utara poligon ditandai oleh Capella, bintang paling terang ketiga di belahan bumi utara. Messier 38 terletak kira-kira dua pertiga jarak dari Capella ke Alnath (El Nath), bintang paling terang kedua di rasi Taurus, sebelah selatan Capella.

Pola huruf X Gugus Bintang Laut bahkan lebih mudah diamati menggunakan teleskop 8 inci, yang juga mampu mengungkap seluruh bintang yang sebagian besar berpasangan atau menyusun sistem biner (ganda). Messier 38 diperkirakan berinteraksi secara gravitasi dengan gugus bintang terbuka NGC 1907 di dekatnya, yang dapat ditemukan sekitar 30 menit busur ke selatan.


katalog-messier-39-informasi-astronomi
Messier 39.
Kredit: Christian van Endern

Messier 39 adalah sebuah gugus bintang terbuka di rasi Cygnus (Angsa) yang terletak 824,4 tahun cahaya dari Bumi. Dengan magnitudo semu 5,5, Messier 39 diberi kode NGC 7092 di New General Catalogue. Diperkirakan baru berusia antara 200-300 juta tahun, relatif muda dalam skala waktu astronomi, seluruh bintang di dalam gugus masih menjadi bintang deret utama dan belum berevolusi menjadi raksasa merah.

Menduduki area langit 32 menit busur dengan diameter 7 tahun cahaya, Messier 39 lebih besar daripada bulan purnama di langit malam hari. Gugus relatif longgar yang menampung 30 bintang ini tidak terlalu terikat oleh gaya gravitasi dan diketahui mendekati kita dengan kecepatan 28 km/detik. Bintang paling terang Messier 39 adalah tipe spektral A0 dan memiliki magnitudo visual 6,83. Ditemukan pula banyak bintang yang berpasangan atau menyusun sistem biner (ganda).


katalog-messier-40-informasi-astronomi
Messier 40.
Kredit: Wikisky

Messier 40 atau Winnecke 4 (WNC 4) adalah bintang ganda yang terletak 510 tahun cahaya dari Bumi di rasi Ursa Mayor (Beruang Besar). Sebagai satu dari tiga objek Messier yang bukan objek deep sky, Messier 40 tidak tercantum di New General Catalogue (NGC). Dua objek lainnya adalah Messier 24 (Awan Bintang Sagitarius) dan Messier 73, asterisme (pola bintang) yang disusun oleh empat bintang di rasi Aquarius.


katalog-messier-41-informasi-astronomi
Messier 41.
Kredit: Wikisky

Messier 41 adalah gugus bintang relatif longgar dan dapat diamati dengan jelas menggunakan teleksop kecil dan paling ideal diamati pada perbesaran rendah. Messier 41 menduduki area langit 38 menit busur dengan diameter 25 tahun cahaya atau kira-kira seukuran bulan purnama di langit malam. Diperkirakan baru berusia antara 190 hingga 240 juta tahun, Messier 41 diketahui bergerak menjauhi kita dengan kecepatan 23,3 km/detik.

Terletak sekitar 2.300 tahun cahaya dari Bumi di rasi Canis Major (Anjing Besar) dengan magnitudo semu 4,5, Messier 41 diberi kode NGC 2287 di New General Catalogue.


katalog-messier-42-informasi-astronomi
Messier 42.
Kredit: NASA, ESA, M. Robberto (Space Telescope Science Institute/ESA) dan the Hubble Space Telescope Orion Treasury Project Team

Messier 42, Pabrik Bintang Nebula Orion, diyakni sebagai api kosmik penciptaan oleh peradaban suku Maya Mesoamerica. Nama Nebula Orion lebih populer daripada Messier 42. Pabrik bintang ini telah dikenal oleh berbagai peradaban sepanjang sejarah manusia. Nebula Orion hanya terletak 1.500 tahun cahaya, menjadikannya wilayah penghasil bintang terbesar terdekat dari Bumi.

Anggapan peradaban suku Maya yang meyakini Nebula Orion sebagai api kosmik penciptaan sangat masuk akal. Nebula Orion adalah awan debu dan gas raksasa dan banyak bintang yang ditempa di sana. Wilayah pusat nebula yang cerah adalah rumah bagi empat bintang muda masif yang membentuk struktur nebula. Keempat bintang masif disebut Trapezium karena menyusun pola mirip trapesium. Cahaya ultraviolet dahsyat yang dilepas oleh keempat bintang Trapezium mengukir lubang di nebula dan mengganggu pertumbuhan ratusan bintang lainnya yang berukuran lebih kecil.


katalog-messier-43-informasi-astronomi
Messier 43.
Kredit: NASA, ESA, M. Robberto (Space Telescope Science Institute/ESA) dan the Hubble Space Telescope Orion Treasury Project Team

Messier 43. Hanya dipisahkan oleh sebuah jalur gelap debu dari Nebula Orion (Messier 42), Messier 43 dikenal sebagai nebula tersendiri oleh astronom Prancis Jean-Jacques d'Ortous de Mairan pada tahun 1731. Sebuah bintang masif terlihat menyinari Messier 43 dan memahat awan debu dan gas kosmik dengan radiasinya. Para astronom menyebut wilayah tersebut sebagai miniatur Nebula Orion mengingat ukurannya yang kecil dan bintang tunggal yang membentuknya. Ukuran Nebula Orion sendiri jauh lebih besar dan memiliki empat bintang masif yang mengukir fitur debu dan gas nebula.

Kedua nebula adalah bagian dari pabrik bintang masif Orion Molecular Cloud Complex, yang mencakup beberapa nebula lainnya, seperti Nebula Kepala Kuda (Barnard 33) dan Nebula Api (NGC 2024). Di pusat gambar Messier 43 yang diambil menggunakan kamera cahaya kasat mata dan inframerah Hubble, bersemayam sebuah bintang masif yang mendistorsi gas dan debu di sekitarnya.


katalog-messier-44-informasi-astronomi
Messier 44.
Kredit gambar: Wikisky

Messier 44, Gugus Sarang Lebah diketahui telah mengalami segregasi massa, suatu proses yang sering kali dijumpai pada gugus bintang dan sistem yang terikat secara gravitasi lainnya (misalnya gugus galaksi). Segregasi massa membuat objek yang lebih masif cenderung mengarah ke wilayah pusat, sedangkan yang kurang masif menjauhi pusat. Oleh karena itu, bintang-bintang terang dan masif Messier 44 kini terkonsentrasi di wilayah pusat gugus sementara anggota yang kurang masif ditemukan di pinggiran gugus.

Pada tahun 2012, para ilmuwan menemukan dua planet yang mengorbit bintang induk masing-masing di Gugus Sarang Lebah. Inilah planet-planet pertama yang ditemukan mengorbit bintang mirip Matahari di sebuah gugus bintang. Diberi nama Pr0201b dan Pr0211b, kedua planet tersebut adalah Jupiter panas atau raksasa gas mirip Jupiter dengan suhu sangat tinggi karena mengorbit bintang induk dari jarak sangat dekat.


katalog-messier-45-informasi-astronomi
Messier 45.
Kredit: NASA dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA); dan George Herbig dan Theodore Simon (Institut Astronomi, Universitas Hawaii)

Messier 45 atau Gugus Pleiades, juga biasa disebut Seven Sisters, Kartika atau Lintang Wuluh dalam tradisi Jawa. Messier 45 telah diamati sejak zaman baheula, sehingga tidak diketahui siapa yang pertama kali menemukannya. Namun ilmuwan Italia Galileo Galilei yang terkenal karena menemukan bulan-bulan terbesar Jupiter dan memperjuangkan model heliosentris tata surya, adalah orang pertama yang diketahui mengamati Messier 45 menggunakan teleskop.

Hubble telah mengabadikan fitur menakutkan dari sulur-sulur tipis awan antarbintang yang diporak-porandakan oleh salah satu bintang paling terang di Messier 45. Layaknya kembang api menerangi awan gelap di malam hari, permukaan awan hitam pekat gas dingin berdebu tampak memantulkan cahaya bintang sehingga menghasilkan “nebula refleksi”.


katalog-messier-46-informasi-astronomi
Messier 46.
Kredit gambar: Jose Luis Martinez

Messier 46 adalah salah satu benda langit penemuan original Charles Messier pada tahun 1771 setelah katalog edisi pertama dipublikasikan. Bersama objek Messier 47 dan Messier 48, Messier 46 dimasukkan ke dalam daftar katalog edisi kedua pada tanggal 19 Februari 1771, hanya selisiih tiga hari setelah Mesier mempresentasikan katalog edisi pertama ke akademi.

Posisi Messier 46 tidak terlalu jauh dari Messier 47, gugus bintang terbuka lain di rasi Puppis, yang juga menjadi tempat tinggal bagi gugus terbuka lain di katalog Messier. Objek Messier 93 terletak sekitar 9 derajat di selatan Messier 46 dan Messier 47. Sedangkan gugus bintang terbuka lain di luar katalog Messier, NGC 2423, dapat diamati hanya 0,5 derajat di sebelah utara Messier 47.


katalog-messier-47-informasi-astronomi
Messier 47.
Kredit: ESO

Messier 47 dianggap sebagai objek Messier yang hilang, sebelum astronom Kanada T.F. Morris mengungkap entri katalog ke-47 Messier dan NGC 2422 adalah benda langit yang sama. Morris juga mengidentifikasi Messier 48 yang juga dianggap benda langit katalog Messier yang hilang.

Messier membuat kesalahan dalam perhitungan, sebab menentukan deklinasi dengan cara mengukur perbedaan antara deklinasi Messier 47 dengan deklinasi bintang pembanding yang sebelumnya telah diketahui. Koordinat tepat asensio rekta dapat ditentukan dengan mencatat waktu ketika Messier 47 dan bintang pembanding diamati pada bidang pandang teleskop. Interval waktu bisa berpengaruh dalam koordinat asensio rekta. Perbedaan antara posisi di mana Messier mengamati gugus dan bintang pembanding, 2 Navis atau 2 Puppis, jika diterapkan secara berlawanan akan mengarah ke NGC 2422.


katalog-messier-48-informasi-astronomi
Messier 48.
Kredit: NASA

Messier 48 adalah sebuah gugus bintang terbuka yang terletak di Hydra, rasi bintang terbesar di langit. Dengan magnitudo semu 5,5, dan terpisah sejauh 1.500 tahun cahaya dari Bumi, Messier 48 diberi kode NGC 2548 di New General Catalogue.

Messier 48 dapat diamati hanya dengan mata telanjang pada malam hari gelap gulita tanpa polusi cahaya dan paling ideal diamati menggunakan teropong atau teleskop kecil dengan perbesaran rendah karena mencakup area langit hampir dua kali ukuran bulan purnama. Hanya dengan teropong atau teleskop kecil, seorang pengamat dapat menemukan sekitar 50 bintang dengan magnitudo lebih dari 13.


katalog-messier-49-informasi-astronomi
Messier 49.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan J. Blakeslee (Dominion Astrophysical Observatory)

Messier 49, Jantung Cemerlang dari Sebuah Galaksi Masif. Terletak 56 juta tahun cahaya dari Bumi dan berukuran 157.000 tahun cahaya, Messier 49 adalah anggota pertama dari gugus galaksi Virgo yang berhasil ditemukan, karena lebih cemerlang daripada galaksi-galaksi lain.

Dibandingkan dengan galaksi spiral, galaksi elips cenderung didominasi oleh bintang-bintang yang usianya lebih tua dengan bintang-bintang biru muda yang jumlahnya lebih sedikit. Warna Messier 49 tampak sangat kuning, mengindikasikan bintang-bintang yang menyusun galaksi ini sebagian besar lebih tua dan lebih merah daripada Matahari. Bahkan, produksi bintang dalam jumlah besar yang terjadi di dalam galaksi ini terjadi sekitar enam miliar tahun yang lalu, sebelum Matahari dilahirkan!


katalog-messier-50-informasi-astronomi
Messier 50.
Kredit gambar: Wikisky

Messier 50 atau Gugus Berbentuk Hati adalah sebuah gugus bintang terbuka besar nan terang yang terletak di rasi Monoceros, sekitar 3.200 tahun cahaya dari Bumi. Messier 50 berada di sebelah timur Orion, dekat perbatasan antara rasi Monoceros dan Canis Major. Menduduki area langit kira-kira setengah ukuran Bulan Purnama, gugus ini relatif mudah ditemukan karena hanya terletak 9,5 derajat utara-timur laut dari Sirius, bintang paling terang di langit malam hari.

Selain itu, Messier 50 juga dapat ditemukan sekitar 20 derajat di sepanjang garis yang dibentuk oleh tiga bintang terang Sabuk Orion, tepatnya dua perlima dari jarak Sirius ke Procyon, bintang paling terang kedelapan di rasi Canis Minor.


katalog-messier-51-informasi-astronomi
Messier 51.
Kredit: NASA, ESA, S. Beckwith (STScI) dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Messier 51 (Galaksi Pusaran). Fitur lengan-lengan Messier 51 yang anggun dan berkelok-kelok adalah ciri khas dari galaksi spiral masif, tampak seperti sebuah tangga spiral besar yang menyapu ruang angkasa.

Beberapa astronom menduga struktur pusaran lengan-lengan Messier 51 disebabkan oleh efek gaya tarik gravitasi dengan NGC 5195, sebuah galaksi kecil kekuningan di ujung terluar salah satu lengan. Galaksi rapat ini tampak menarik lengan-lengan Messier 51, gaya pasang surut gravitasi kemudian memicu produksi bintang-bintang baru. Visi detail Hubble menunjukkan NGC 5195 yang telah melewati Messier 51 ratusan juta tahun lalu.


katalog-messier-52-informasi-astronomi
Messier 52.
Kredit: Two Micron All Sky Survey (2MASS)

Messier 52 pertama kali ditemukan oleh astronom Swedia ƅke Wallenquist. Jarak gugus bintang terbuka terang yang terletak di rasi utara Cassiopeia ini, belum bisa ditentukan secara pasti karena tingginya tingkat penyerapan cahaya gugus bintang. Messier 52 sangat mudah ditemukan karena terletak di dekat asterisme (pola bintang) menonjol Cassiopeia, hanya satu derajat di sebelah selatan bintang Cassiopeia.


katalog-messier-53-informasi-astronomi
Messier 53.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 53 terdiri dari ribuan bintang cemerlang yang menyusun gugus bintang globular. Struktur bola masif seperti ini biasanya ditemukan di wilayah terluar galaksi dan meskipun relatif umum, astronom terkenal William Herschel, yang sama sekali tidak dikenal karena sifat puitisnya, pernah menggambarkan gugus globular ini sebagai “salah satu benda langit terindah di langit,” entah untuk alasan apa.

Usia gugus bintang globular jauh lebih tua dan ukurannya lebih besar daripada gugus bintang terbuka, sehingga pada umumnya mengandung lebih banyak bintang merah lanjut usia dan hanya sedikit bintang biru usia muda. Tapi Messier 53 mengejutkan para astronom karena juga menampung tipe bintang istimewa yang disebut blue stragglers (peremajaan bintang biru).


katalog-messier-54-informasi-astronomi
Messier 54.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 54, Gugus Bintang Globular Pertama di Luar Bima Sakti. Ketika ditemukan pada tahun 1778, Charles Messier tidak tahu bahwa gugus bintang globular itu adalah milik galaksi lain. Dan baru lebih dari dua abad kemudian, tepatnya tahun 1994, para astronom mengetahui Messier 54 berada di luar Bima Sakti.

Meskipun para astronom sekarang mengetahui Messier 54 berada di luar Bima Sakti, tetap suatu saat akan menjadi bagian dari galaksi kita. Gaya gravitasi masif galaksi raksasa tempat tinggal kita, secara perlahan akan menelan galaksi katai Sagitarius, yang pada akhirnya akan bergabung dengan Bima Sakti untuk membentuk galaksi tunggal yang lebih besar.


katalog-messier-55-informasi-astronomi
Messier 55.
Kredit: ESO/J. Emerson/VISTA

Messier 55 atau Summer Rose Star, hanya memiliki 1,1% unsur logam Matahari, sehingga menjadi salah satu gugus bintang globular yang diketahui paling miskin logam. Dihuni oleh sekitar 100.000 bintang, Messier 55 memiliki massa sekitar 269.000 kali lipat Matahari.

Sebanyak 55 bintang variabel terdeteksi di wilayah pusat gugus. Bintang di dalam gugus sebagian besar telah lanjut usia dan berwarna merah, tetapi Messier 55 juga mengandung banyak bintang blue straggler atau bintang tua yang terlihat lebih muda, biru dan lebih bercahaya daripada bintang-bintang satu usia.


katalog-messier-56-informasi-astronomi
Messier 56.
Kredit: NASA & ESA

Messier 56, koleksi bintang purba alam semesta yang terikat erat satu sama lain oleh gaya gravitasi. Tetapi ketika pertama kali ditemukan, Charles Messier menggambarkannya sebagai benda langit “nebula tanpa bintang”, sebagaimana objek serupa lain yang ia temukan. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat teleskop Messier kala itu tidak cukup kuat untuk menyelesaikan setiap bintang seperti yang terlihat pada gambar dan hanya muncul menyerupai bola redup melalui lensa teleskopnya.

Para astronom menemukan sebagian besar gugus bintang dengan jenis unsur kimia seperti ini terletak di sepanjang bidang lingkaran halo galaksi Bima Sakti. Penemuan ini menjadi bukti kuat bahwa gugus seperti itu ditangkap dari galaksi satelit lain, bukannya anggota tertua dari sistem gugus bintang globular Bima Sakti seperti yang diperkirakan para astronom sebelumnya.


katalog-messier-57-informasi-astronomi
Messier 57.
Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage (STScI/AURA)-ESA/Hubble Collaboration

Messier 57 atau Nebula Cincin adalah sebuah nebula planetar, selubung gas bercahaya dari sisa-sisa bintang mirip Matahari. Sumbu kemiringan Messier 57 mengarah ke Bumi sehingga para astronom dapat melihat struktur cincin secara langsung. Dengan bentuk yang fotogenik, Messier 57 sering dijadikan cover ilustrasi buku-buku astronomi. Nebula Cincin meluas dengan tingkat kecepatan sekitar 43.000 mil per jam, tetapi wilayah pusat bergerak lebih cepat daripada ekspansi cincin.

Nebula Cincin akan terus meluas selama 10.000 tahun lagi, fase singkat dalam skala hidup bintang. Selanjutnya nebula akan meredup dan menyatu dengan medium antarbintang. Mempelajari takdir Nebula Cincin memberikan wawasan tentang fase kematian Matahari 6 miliar tahun yang akan datang. Karena kurang masif, nasib tragis Matahari tidak akan seindah Nebula Cincin.


katalog-messier-58-informasi-astronomi
Messier 58.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan D. Maoz (Universitas Tel Aviv/Wise Observatory),

Messier 58 Galaksi Spiral Berbatang dan Objek Messier Terjauh. Meskipun tampak cerah, inti Messier 58 relatif redup dibandingkan galaksi-galaksi spiral lainnya. Inti galaksi mengalami laju pembentukan bintang yang sangat tinggi, dikenal sebagai aktivitas starburst dan menampung lubang hitam supermasif dengan massa sekitar 70 juta kali massa Matahari. Struktur cincin berukuran sangat kecil ditemukan di sekitar nukleus galaksi. Diberi istilah sains ultra-compact nuclear ring, struktur cincin ini adalah wilayah utama aktivitas starburst yang tersebar luas di Messier 58 dan dianggap fenomena langka di antara galaksi.

Lengan-lengan panjang menjulur dari inti terang galaksi, minimnya kandungan unsur hidrogen mengindikasikan rendahnya aktivitas produksi bintang di lengan-lengan tersebut. Barangkali disebabkan oleh interaksi gravitasi dengan galaksi-galaksi terdekat di gugus Virgo. Dua fenomena ledakan dahsyat supernova telah terdeteksi di Messier 58, masing-masing terjadi pada tahun 1988 dan 1989.


katalog-messier-59-informasi-astronomi
Messier 59.
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA, P. Cote

Messier 59, Galaksi yang Melawan Tren. Observasi modern mengungkap identitas tulen Messier 59 sebagai sebuah galaksi elips, satu dari tiga tipe utama galaksi selain spiral dan tidak beraturan. Elips cenderung menjadi tipe galaksi yang paling berevolusi, dipenuhi oleh bintang-bintang merah berusia tua dengan laju produksi bintang baru yang sangat rendah, kalau tidak sama sekali.

Namun Messier 59 justru menentang anggapan yang diyakini selama ini, karena mengindikasikan aktivitas kelahiran bintang-bintang baru, beberapa di antaranya dilahirkan di dalam cakram dekat inti galaksi.


katalog-messier-60-informasi-astronomi
Messier 60.
Kredit: NASA, ESA dan the Hubble Heritage (STScI/AURA) -ESA/Hubble Collaboration

Messier 60. Gugus galaksi Virgo adalah sebuah gugus yang terdiri atas lebih dari 1.300 galaksi, termasuk galaksi Messier 60. Tidak seperti galaksi spiral dengan struktur yang jelas dan mudah didefinisikan, struktur galaksi elips tidak teratur dan hampir tidak berbentuk, menyerupai inti dari sebuah galaksi spiral.

Messier 60 adalah anggota gugus galaksi Virgo yang paling terang. Dengan diameter membentang hingga 120.000 tahun cahaya, massa Messier 60 diperkirakan mencapai satu triliun Matahari. Di pusat galaksi, bersemayam lubang hitam supermasif yang 4,5 miliar kali lebih masif darpadai Matahari, salah satu lubang hitam paling masif yang pernah ditemukan.


katalog-messier-61-informasi-astronomi
Messier 61.
Kredit: ESA/Hubble & NASA; G. Chapdelaine, L. Limatola dan R. Gendler

Messier 61, galaksi spiral tipe starburst yang selalu lapar, adalah galaksi dengan laju produksi bintang yang sangat tinggi dan mengkonsumsi cadangan deposit gas dalam periode waktu sangat singkat (dalam skala waktu astronomi). Tetapi bukan itu satu-satunya aktivitas yang berlangsung di Messier 61.

Selain laju produksi bintang yang sangat tinggi, sumber sinar-X masif turut terdeteksi di jantung galaksi, mengarahkan para astronom untuk meyakini kehadiran lubang hitam supermasif di inti galaksi. Messier 61 adalah menjadi induk tujuh supernova yang telah diamati oleh para astronom, fenomena ledakan dahsyat kosmik yang kerap ditemukan di galaksi Katalog Messier.


katalog-messier-62-informasi-astronomi
Messier 62.
Kredit: NASA, ESA, STScI, S. Anderson (Universitas Washington) dan J. Chaname (Pontificia Universidad CatĆ³lica de Chile)

Messier 62 dikenal sebagai salah satu gugus bintang globular (bola) dengan bentuk paling tidak teratur di galaksi Bima Sakti kita. Barangkali karena dipengaruhi posisi Messier 62 yang berada sangat dengan pusat galaksi. Gaya pasang surut gravitasi masif dari pusat galaksi telah memindahkan banyak bintang penghuni gugus Messier 62 ke arah tenggara.

Inti Messier 62 sangat padat, dengan konsentrasi populasi sekitar 150.000 bintang. Pada tahun 2013, para astronom menemukan sebuah lubang hitam bermassa bintang di Messier 62, salah satu lubang hitam pertama yang ditemukan di sebuah gugus bintang globular. Berdasarkan pengamatan menggunakan Observatorium Sinar-X Chandara NASA, Messier 62 juga mengandung sejumlah besar sistem biner sinar-X, yang dihasilkan dari interaksi gravitasi antar bintang yang terpisah tidak terlalu jauh.


katalog-messier-63-informasi-astronomi
Messier 63.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 63 atau Galaksi Bunga Matahari, adalah galaksi spiral flokulen. Meskipun hanya memiliki dua lengan, namun tampak berliku di sekitar inti berwarna kuning dalam gambar yang diambil oleh Hubble. Tidak seperti galaksi spiral pada umumnya, galaksi spiral flokulen tidak memiliki lengan spiral yang mudah untuk didefinisikan, namun terlihat memiliki lengan yang terputus-putus.

Lengan galaksi bersinar oleh radiasi dari bintang-bintang biru yang baru terbentuk dan dapat diamati lebih jelas dalam observasi spektrum inframerah. Dengan mencitrakan galaksi spiral flokulen seperti Messier 63, para astronom ingin memahami bagaimana bintang-bintang terbentuk dalam sistem tersebut.


katalog-messier-64-informasi-astronomi
Messier 64.
Kredit: NASA and the Hubble Heritage Team (AURA/STScI); S. Smartt (Institute of Astronomy) and D. Richstone (U. Michigan)

Messier 64 atau Galaksi Mata Hitam, mudah diidentifikasi melalui pita spektakuler yang menyerap debu dan menutupi sebagian inti terang galaksi. Gas di wilayah terluar galaksi berputar berlawanan arah terhadap gas dan bintang di wilayah terdalam. Perilaku aneh ini dapat dikaitkan dengan fenomena penggabungan antara Messier 64 dengan sebuah galaksi satelit yang berlangsung lebih dari satu miliar tahun yang lalu.

Bintang-bintang baru terbentuk di wilayah di mana gas yang berputar melawan arus bertabrakan, terkompres dan terkontraksi. Inti galaksi terdiri dari bintang-bintang biru panas yang baru saja terbentuk, bersama dengan awan gas hidrogen berwarna merah muda yang berpendar ketika terpapar cahaya ultraviolet dari bintang-bintang yang baru terbentuk.


katalog-messier-65-informasi-astronomi
Messier 65.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 65. Tanggal 1 Maret 1780 adalah malam yang sangat produktif bagi Charles Messier. Menyisir rasi bintang Leo, Messier menemukan dua objek sekaligus untuk menambah daftar katalog astronomi legendaris yang ia susun, Messier 65 dan galaksi tetangganya Messier 66.

“Nebula ditemukan di Leo: Sangat redup dan tidak mengandung bintang,” tulis Messier dalam buku catatannya. Tapi dia salah, seperti yang kita ketahui sekarang, Messier 65 adalah sebuah galaksi spiral yang mengandung miliaran bintang. Hal ini wajar, mengingat yang dilihat Messier hanyalah cahaya redup. Jika saja memiliki akses ke teleskop seperti Hubble, Messier bisa mengamati lengan-lengan spiral ungu yang menakjubkan dan jalur-jalur debu gelap yang mengitari pusat galaksi cerah dipenuhi bintang.


katalog-messier-66-informasi-astronomi
Messier 66.
Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage (STScI/AURA)-ESA/Hubble Collaboration; Davide De Martin dan Robert Gendler.

Messier 66, Galaksi Kelas Berat Leo Triplet. Sebagai “pemain” kunci, Messier 66 menyusun sepertiga komposisi Leo Triplet. Messier 66 unggul dalam hal ukuran yang mencapai sekitar 100.000 tahun cahaya.

Lengan spiral asimetris eksklusif Messier 66 diketahui berada di atas cakram utama galaksi dan nukleus yang tampaknya telah bergeser dari pusat galaksi. Asimetri ini tidak biasa, karena biasanya gelombang padat gas, debu dan bintang-bintang yang baru dilahirkan berputar di sekitar pusat galaksi secara simetris. Para astronom meyakini bentuk Messier 66 sebelumnya lebih simestris dan kemungkinan besar telah terdistorsi sebagai respon gaya gravitasi dari kedua galaksi tetangganya.


katalog-messier-67-informasi-astronomi
Messier 67.
Kredit: Wikisky

Messier 67 atau Gugus King Cobra, menampung lebih dari dari 500 bintang. Messier 67 sering menjadi objek studi bagi para astronom yang mempelajari tahap evolusi bintang. Dihuni oleh 11 bintang raksasa oranye terang tipe K dan sekitar 200 bintang katai putih, Messier 67 juga diketahui menyembunyikan sekitar 30 bintang blue straggler. Gugus ini juga dihuni oleh lebih dari 100 bintang mirip Matahari, termasuk banyak sekali raksasa merah.

Tingginya jumlah bintang mirip Matahari telah membuat para ilmuwan menganggap Messier 67 sebagai gugus induk Matahari kita, tetapi simulasi komputer menyanggah prediksi ini. Karena seluruh bintangnya berusia dan memiliki massa mirip Matahari, gugus ini sering dipelajari oleh para ilmuwan yang ingin menentukan berapa banyak planet yang bisa terbentuk di lingkungan kosmik seperti itu.


katalog-messier-68-informasi-astronomi
Messier 68.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 68, Tarian Populasi Bintang Purba Berusia 10 Miliar Tahun. Hubble menawarkan pemandangan menarik dari konsentrasi padat populasi bintang yang disebut Messier 68. Ditemukan oleh Charles Messier pada tahun 1780, Messier 68 adalah gugus bintang globular, timbal balik gaya gravitasi di antara ratusan ribu atau bahkan jutaan bintang di dalam gugus adalah penyebab mereka tetap bersatu rapat selama miliaran tahun.

Sekitar 150 gugus bintang globular diketahui eksis di galaksi Bima Sakti kita, namun dibandingkan skala galaksi, gugus bintang globular relatif berukuran kecil. Dalam kasus Messier 68, ratusan ribu bintang memadati ruang angkasa dalam volume hanya kurang dari seratus tahun cahaya.


katalog-messier-69-informasi-astronomi
Messier 69.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 69, Gugus Bintang Globular Paling Kaya Logam. Dalam astronomi, istilah “logam” mengacu pada unsur apa pun yang lebih berat dari dua unsur yang paling mendominasi di alam semesta kita, hidrogen dan helium. Fusi nuklir yang menjadi sumber daya utama bintang menciptakan banyak unsur logam di alam semesta, mulai dari kalsium yang ditemukan di tulang kita hingga karbon di berlian. Bintang generasi baru tercipta dari sisa-sisa bintang generasi pendahulu, sehingga kandungan logam di gugus bintang globular purba jauh lebih rendah daripada bintang-bintang yang baru terbentuk, seperti Matahari.

Bintang penghuni Messier 69 diketahui memiliki kandungan logam sepuluh kali lipat lebih banyak daripada bintang penghuni gugus bintang globular lainnya yang berusia setara. Mempelajari susunan bintang di gugus bintang globular seperti Messier 69 telah membantu para astronom untuk melacak kembali evolusi pembentukan bintang di seluruh kosmos.


katalog-messier-70-informasi-astronomi
Messier 70. Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 70, Gugus Bintang Globular Rapat nan Terang. Meskipun banyak gugus bintang globular yang lebih memilih berada di pinggiran galaksi, Messier 70 justru mengorbit dekat dengan pusat Bima Sakti. Sungguh luar biasa, meskipun gaya gravitasi pusat galaksi sangat kuat, Messier 70 tetap mampu mempertahankan struktur bolanya.

Tempat tinggal ratusan ribu bintang ini begitu penuh sesak, gaya gravitasi saling mengikat mereka dalam volume ruang yang sangat sempit. Messier 70 dianggap sebagai salah satu objek kosmik menarik karena telah mengalami fenomena yang disebut keruntuhan inti, berarti ada lebih banyak bintang yang berada di inti daripada di wilayah lain gugus.


katalog-messier-71-informasi-astronomi
Messier 71.
Kredit: ESA/Hubble dan NASA

Messier 71, Gugus Bintang Globular Termuda dan Terkecil. Mengingat tidak memiliki begitu banyak populasi bintang yang terkonsentrasi di pusat gugus dan komposisi unsur bintang di dalam gugus, usia Messier 71 diperkirakan lebih muda daripada sebagian besar gugus bintang globular lainnya. Semula Messier 71 diyakini sebagai gugus bintang terbuka.

Pada tahun 1970-an, para astronom meneliti relasi antara kecerahan dan suhu bintang di dalam gugus. Mereka menemukan satu karakteristik yang merupakan ciri khas gugus bintang globular, sehingga Messier 71 diklasifikasi ulang menjadi gugus bintang globular muda yang longgar. Klasifikasi baru ini menjadikan Messier 71 sebagai gugus bintang globular termuda dan terkecil.


katalog-messier-72-informasi-astronomi
Messier 72.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 72, Gugus Bintang Globular Paling Terpencil. Terpisah sejauh 50.000 tahun cahaya dari Bumi, Messier 72 adalah salah satu gugus bintang globular paling terpencil di Katalog Messier. Dengan persebaran bintang dalam jumlah yang sangat banyak, Messier 72 layaknya sebuah kota yang terlihat dari jendela pesawat pada malam hari. Kilatan titik cahaya dari rumah-rumah di pinggiran kota seolah mengelilingi pusat kota yang lebih cerah.


katalog-messier-73-informasi-astronomi
Messier 73.
Kredit: Wikisky

Messier 73, Asterisme Empat Bintang yang Membentuk Huruf Y. Keempat bintang yang membentuk asterisme mirip huruf Y tidak memiliki hubungan secara fisik satu sama lain, mereka hanya tampak berdekatan di langit karena berada di satu garis pandang ketika diamati dari Bumi.

Semula, Messier 73 dianggap sebagai gugus bintang terbuka, sekelompok kecil bintang yang saling terikat oleh gaya gravitasi. Saat ini, Messier 73 dianggap sebagai satu dari tiga objek Messier yang bukan objek deep sky, bersama bintang ganda Messier 40 dan Awan Bintang Sagitarius Messier 24.


katalog-messier-74-informasi-astronomi
Messier 74.
Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage (STScI/AURA) -ESA/Hubble;  Collaboration; R. Chandar (Universitas Toledo) dan J. Miller (Universitas Michigan)

Messier 74, galaksi spiral face-on yang menakjubkan ini adalah sampel sempurna galaksi spiral grand-design. Lengan-lengan spiral simetris Messier 74 memanjang keluar dari inti nukleus galaksi yang diikuti oleh jalur debu kosmik yang berliku. Lengan-lengan galaksi juga dipenuhi gugus bintang biru belia dan wilayah berwarna merah muda karena ionisasi awan hidrogen dari cahaya ultraviolet bintang-bintang muda yang membuatnya bercahaya.


katalog-messier-75-informasi-astronomi
Messier 75.
Kredit: ESA/Hubble & NASA, F. Ferraro dkk.

Messier 75, Sebuah Gugus Bola Padat dan Cemerlang. Messier 75 terletak sekitar 67.000 tahun cahaya di rasi Sagitarius. Sekitar 400.000 bintang ditemukan memadati pusat gugus. Messier 75 adalah salah satu gugus bintang globular yang pernah ditemukan dengan luminositas fenomenal sekitar 180.000 kali luminositas Matahari.

Gugus bintang globular kerap ditemukan mengorbit galaksi induk dari wilayah terluar galaksi yang tidak terlalu ramai, untuk kemudian berkumpul dan menyusun komunitas padat di pinggiran galaksi. Messier 75 memiliki beberapa fitur menarik yang dapat diamati dari belahan bumi utara.


katalog-messier-76-informasi-astronomi
Messier 76.
Kredit: NASA, ESA, R. Wade (Universitas Negari Pennsylvania), dan H. Bond (Space Telescope Science Institute).

Messier 76 atau Nebula Dumbbel Kecil adalah nebula planeter, sebuah cangkang gas yang mengembang di sekitar bintang lanjut usia dan telah memasuki fase akhir kehidupan. Messier 76 memperoleh dua nomor di New General Catalog, NGC 650 dan NGC 651, karena sebelumnya diduga sebagai nebula ganda dengan dua komponen yang saling bersentuhan. Dalam observasi Hubble ini, hanya setengah struktur nebula yang ditampilkan, sehingga anggapan struktur lobus ganda terbukti salah.


katalog-messier-77-informasi-astronomi
Messier 77.
Kredit: NASA, ESA & A. van der Hoeven

Messier 77, galaksi Seyfert yang paling populer ini adalah galaksi dengan wilayah pusat yang sangat aktif namun tertutup oleh gas debu dalam spektrum cahaya kasat mata. Awalnya diidentifikasi sebagai nebula oleh astronom Perancis Pierre MĆ©chain pada tahun 1780, Messier 77 kini diketahui menjadi salah satu galaksi terbesar dalam Katalog Messier.

Dengan popularitasnya saat ini, Messier 77 telah beberapa kali menjadi korban salah identitas. Ketika pertama kali ditemukan, dianggap sebagai nebula, dan setelah terdaftar dalam katalog Messier, dianggap sebagai gugus bintang.

Saat ini, Messier 77 dikategorikan galaksi spiral berbatang, dengan lengan-lengan renggang dan tonjolan pusat galaksi yang relatif kecil. Sebagai sampel utama dari galaksi Seyfert, kandungan gas Messier 77 sangat terionisasi, menyebabkan gas memanas, bersinar terang dan memancarkan radiasi kuat.


katalog-messier-78-informasi-astronomi
Messier 78.
Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo)

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang di dekatnya. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, karena salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang membuat mereka meyakini telah menghasilkan penemuan baru.


katalog-messier-79-informasi-astronomi
Messier 79.
Kredit: NASA, ESA, STScI, F. Ferraro (Universita di Bologna) dan S. Djorgovski (Institut Teknologi California)

Messier 79, Gugus Bintang Globular Hasil Jarahan Bima Sakti. Sementara sebagian besar gugus bintang globular di galaksi Bima Sakti kita berada di sekitar pusat galaksi (Sagitarius), Messier 79 adalah salah satu dari jenisnya yang terlihat berseberangan di sisi langit dan berada sangat jauh dari pusat galaksi. Karena memang posisi Bumi yang terletak di antara Messier 79 dan pusat galaksi. Messier 79 terpisah sekitar 41.000 tahun cahaya dari kita, tetapi hanya sekitar 60.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.

Messier 79 diduga menjadi satu dari hanya dua gugus bintang globular dalam katalog Messier yang “dirampas” oleh Bima Sakti dari galaksi terdekat lainnya dalam waktu yang belum lama menurut skala astronomi. Tingkat persebaran aneh bintang yang memadati wilayah di arah rasi Canis Major (tidak jauh dari Messier 79), diperkirakan adalah sisa-sisa galaksi katai yang saat ini sedang dihancurkan dan “dijarah” oleh Bima Sakti. Para astronom menduga Messier 79 telah diambil dari galaksi katai Canis Major.


katalog-messier-80-informasi-astronomi
Messier 80.
Kredit: The Hubble Heritage Team (AURA/STScI/NASA)

Messier 80, gugus bintang globular dengan blue stragglers terbanyak ini, terkenal karena pernah “menggelar acara kosmik” nova pada tahun 1860. Ledakan nova terjadi ketika salah satu bintang pengiring dalam sistem biner mentransfer unsur hidrogen kepada bintang katai putih. Tambahan hidrogen memicu ledakan termonuklir nova di permukaan katai putih. Observasi Hubble dalam panjang gelombang ultraviolet membantu para astronom untuk mengidentifikasi sisa-sisa katai putih sumber nova di Messier 80.

Hubble juga mengungkap sejumlah populasi bintang “blue stragglers” di inti Messier 80, yang terlihat lebih muda dan lebih masif daripada bintang-bintang lain. Messier 80 menampung bintang aneh “blue stragglers” dua kali lebih banyak daripada objek sejenis yang telah disurvei Hubble.


katalog-messier-81-informasi-astronomi
Messier 81.
Kredit: NASA, ESA, dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA); A. Zezas dan J. Huchra (Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian)Messier 81.

Messier 81, Galaksi Spiral Grand-Design. Galaksi indah dengan kemiringan sudut yang mengarah lurus ke sudut pandang para pengamat di Bumi, memberikan kita pemandangan terbaik terhadap struktur spiral galaksi. Messier 81 mirip dengan Bima Sakti kita, tetapi sudut pandang yang lebih baik memungkinkan para astronom untuk memperoleh deskripsi terbaik tentang arsitektur khas galaksi spiral.

Meskipun terpisah sejauh 11,6 juta tahun cahaya, visi tajam Hubble mumpuni untuk mengatasi setiap bintang, termasuk gugus bintang terbuka, gugus bintang globular dan wilayah pendar gas fluorescent. Tonjolan pusat galaksi dihuni oleh bintang-bintang merah yang usianya jauh lebih tua dan secara signifikan lebih besar daripada tonjolan Bima Sakti. Sebuah lubang hitam supermasif dengan massa 70 juta kali massa Matahari bersemayam di pusat Messier 81, yang berarti  sekitar 15 kali lebih masif daripada massa lubang hitam pusat Bima Sakti.


katalog-messier-82-informasi-astronomi
Messier 82.
Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA); J. Gallagher (Universitas Wisconsin), M. Mountain (STScI) dan P. Puxley (National Science Foundation)

Messier 82 atau Galaksi Cerutu, bersinar terang pada panjang gelombang cahaya inframerah, khususnya pada aktivitas produksi bintang di dalamnya. Galaksi Cerutu berinteraksi secara gravitasi dengan galaksi tetangga Messier 81, penyebab tingginya laju produksi kelahiran bintang yang disebut starburst.

Di sekitar pusat galaksi, tingkat kelahiran bintang-bintang muda 10 kali lebih cepat daripada galaksi Bima Sakti kita. Radiasi dan partikel energetik dari bintang-bintang bayi ini mengukir gas di sekitarnya, menghasilkan hembusan angin galaksi yang memampatkan gas untuk memproduksi jutaan bintang. Laju pembentukan bintang yang sangat cepat di Messier 82 pada akhirnya akan menurun dengan sendirinya. Ketika material pencetak bintang telah habis dikonsumsi, starburst akan mereda, mungkin dalam waktu beberapa puluh juta tahun.


katalog-messier-83-informasi-astronomi
Messier 83.
Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA); W. Blair (STScI/Universitas Johns Hopkins) dan R. O’Connell (Universitas Virginia)

Messier 83 atau Galaksi Kincir Angin Selatan. Citra indah yang dihasilkan oleh Hubble ini menangkap ratusan ribu bintang, ribuan gugus bintang dan ratusan sisa-sisa fenomena supernova di galaksi spiral Messier 83. Juga dikenal sebagai Kincir Angin Selatan, galaksi ini terletak 15 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Hydra.

Citra Hubble mengungkap “gelembung-gelembung” antarbintang yang dihasilkan oleh hampir 300 ledakan supernova. Dengan mempelajari sisa-sisa supernova ini, para astronom dapat lebih memahami sifat bintang-bintang yang meledak dan menyebarkan unsur-unsur kimia yang diproses melalui fusi nuklir ke seluruh galaksi dan turut memberikan kontribusi kepada bintang-bintang baru generasi selanjutnya.


katalog-messier-84-informasi-astronomi
Messier 84.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 84. Para astronom telah lama menduga Messier 84 mengandung lubang hitam karena didukung bukti yang kuat. Inti galaksi sangat aktif, memancarkan cahaya kuat dan mengeluarkan partikel-partikel yang bisa dideteksi pada panjang gelombang radio. Penemuan ini menghasilkan hubungan jelas antara gerakan dinamis dari piringan gas pusat dan aktivitas kuat di inti galaksi.

Ditemukan oleh Charles Messier pada tahun 1781, Messier 84 adalah galaksi elips yang terletak 60 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Virgo. Diberi kode NGC 4374 di New General Catalogue, Messier 84 adalah salah satu anggota gugus Virgo yang terdiri dari seribu galaksi lebih.


katalog-messier-85-informasi-astronomi
Messier 85.
Kredit: NASA, ESA dan R. O'Connell (Universitas Virginia)

Messier 85 adalah sebuah galaksi elips atau lentikular, tipe galaksi tanpa lengan yang berada di antara galaksi elips dan galaksi spiral menurut klasifikasi morfologi galaksi. Messier 85 berinteraksi secara gravitasi dengan dua galaksi tetangga di dekatnya, galaksi spiral NGC 4394 dan galaksi elips MCG 3-32-38.

Dalam waktu antara 4-7 miliar tahun lalu, Messier 85 diduga telah bergabung dengan galaksi lain. Messier 85 diketahui menampung sekitar 400 miliar bintang yang didominasi oleh bintang-bintang lanjut usia. Sebaliknya, wilayah pusat galaksi justru dihuni oleh bintang-bintang relatif muda yang berusia di bawah 3 miliar tahun. Bersemayam di inti galaksi mungkin adalah sebuah lubang hitam supermasif. Pada tahun 2006, para astronom memantau fenomena supernova di arah timur laut dari pusat galaksi.


katalog-messier-86-informasi-astronomi
Messier 86.
Kredit: NASA, ESA, STScI, dan S. Faber (Universitas California, Santa Cruz) dan P. CƓtƩ (Dominion Astrophysical Observatory)

Messier 86, Galaksi Tua Lentikular Tipikal Alam Semesta Awal. Sementara mayoritas galaksi di gugus Virgo semakin menjauhi Bima Sakti, Messier 86 justru bergerak ke arah galaksi kita. Karena Messier 86 memang terletak di sisi terjauh gugus Virgo menurut orientasi kita dan sebenarnya sedang bergerak mengarah ke pusat gugus Virgo. Dari semua galaksi di katalog Messier, Messier 86 bergerak paling cepat ke arah kita, meskipun saat ini masih terpisah sekitar 52 juta tahun cahaya dari Bumi.


katalog-messier-87-informasi-astronomi
Messier 87.
Kredit: NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA); Acknowledgment: P. Cote (Herzberg Institute of Astrophysics) and E. Baltz (Stanford University)

Messier 87, Rumah Lubang Hitam Supermasif Legendaris. Raksasa kosmik ini mendominasi gugus galaksi Virgo yang tersusun atas sekitar 2.000 galaksi. Fitur paling menonjol Messier 87 adalah partikel jet berwarna biru di wilayah pusat dan ribuan gugus bintang globular yang tersebar di seluruh gambar.

Partikel jet adalah aliran material yang bersumber dari lubang hitam supermasif di inti Messier 87. Seiring akresi material gas oleh lubang hitam, energi yang dilepaskan menghasilkan aliran partikel subatomik yang dipercepat mendekati kecepatan cahaya.


katalog-messier-88-informasi-astronomi
Messier 88.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan M. Stiavelli (STScI)

Messier 88 adalah galaksi spiral nukleus aktif, yang berarti wilayah pusat lebih bercahaya daripada wilayah-wilayah lainnya. Di inti galaksi bersemayam sebuah lubang hitam supermasif dengan massa 100 juta kali lebih masif daripada Matahari kita. Terletak sekitar 47 juta tahun cahaya, dan meskipun menjadi salah satu anggota gugus galaksi Virgo, Messier 88 muncul di rasi bintang tetangga Coma Berenices (Rambut Berenices).


katalog-messier-89-informasi-astronomi
Messier 89.
Kredit: NASA, ESA, STScI, dan M. Franx (Universitas Leiden) dan S. Faber (Universitas California)

Messier 89 adalah satu dari delapan galaksi di gugus Virgo yang ditemukan oleh Charles Messier pada tahun 1781. Sebagai galaksi elips, struktur Messier 89 hampir bulat sempurna. Terletak sekitar 50 juta tahun cahaya di rasi Virgo, Messier 89 menampung sekitar 100 miliar bintang dan lebih dari 2.000 gugus bintang globular. Sebagai perbandingan hanya ada sekitar 150 gugus bintang globular di Bima Sakti.

Messier 89 adalah galaksi pertama yang ditemukan memiliki cakupan wilayah yang lebih luas di sekitarnya daripada galaksi-galaksi elips lainnya, kemungkinan besar karena tingginya populasi bintang dan gugus bintang globular. Di wilayah pusat Messier 89 bersemayam sebuah lubang hitam supermasif dengan massa sekitar satu miliar kali lipat massa Matahari.


katalog-messier-90-informasi-astronomi
Messier 90.
Kredit: NASA, ESA, STScI, dan V. Rubin (Carnegie Institution of Washington), D. Maoz (Universitas Tel Aviv/Wise Observatory) dan D. Fisher (Universitas Maryland)

Messier 90 dihuni oleh sekitar satu triliun bintang dan seribu gugus bintang globular. Dengan pengecualian wilayah terdalam cakram, lengan-lengan galaksi sangat minim area penciptaan bintang. Interaksi dengan galaksi-galaksi di sekitarnya diduga telah melucuti kandungan gas dan material pembentuk bintang di wilayah terluar galaksi. Di masa yang akan datang, Messier 90 diperkirakan akan berevolusi menjadi galaksi lentikular, tipe galaksi tanpa lengan yang berada di antara galaksi elips dan galaksi spiral menurut klasifikasi morfologi galaksi.


katalog-messier-91-informasi-astronomi
Messier 91.
Kredit: NASA, ESA dan STScI

Messier 91 adalah sebuah galaksi anemik, berarti laju produksi bintang lebih rendah dibandingkan galaksi-galaksi spiral lainnya. Terletak 60 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Coma Berenices (Rambut Berenices), Messier 91 adalah salah satu objek paling redup dalam Katalog Messier karena magnitudo semunya hanya 11. Galaksi ini hanya dapat diamati menggunakan teleskop berukuran sedang dan paling ideal diamati selama bulan Mei.


katalog-messier-92-informasi-astronomi
Messier 92.
Kredit: ESA/Hubble & NASA; Gilles Chapdelaine

Messier 92, Gugus Bintang Globular Tertua di Bima Sakti. Dengan magnitudo semu 6,3, Messier 92 adalah salah satu gugus bintang globular paling terang di Bima Sakti dan bisa diamati dengan mata telanjang di langit malam gelap gulita tanpa polusi cahaya. Paling mudah diamati selama bulan Juli, Messier 92 penuh sesak dengan bintang yang jumlahnya mencapai sekitar 330.000 bintang.

Sebagaimana karakteristik gugus bintang globular purba, elemen utama Messier 92 hampir murni hidrogen dan helium, sehingga termasuk dalam kelompok gugus miskin logam. Di bidang astronomi, logam adalah semua elemen yang lebih berat daripada hidrogen dan helium.


katalog-messier-93-informasi-astronomi
Messier 93.
Kredit: Wikisky

Messier 93 adalah sebuah gugus bintang terbuka yang terletak 3.600 tahun cahaya dari Bumi di rasi Puppis. Diperkirakan berusia 100 juta tahun, Messier 93 setidaknya dihuni oleh 80 bintang yang telah dikonfirmasi, dan mungkin ada ratusan lagi bintang yang bersembunyi di dalam gugus. Bintang-bintang paling terang Messier 93 adalah raksasa biru tipe B9, termasuk tiga bintang raksasa merah.


katalog-messier-94-informasi-astronomi
Messier 94.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 94, Galaksi Straburst dengan Pabrik Bintang Istimewa. Gambar inti Messier 94 yang diambil oleh Hubble ini adalah komposit dari observasi cahaya kasat mata dan inframerah. Bintang-bintang baru diproduksi dengan sangat cepat di dalam wilayah cincin cerah yang disebut cincin starburst.

Wilayah “pabrik bintang” dengan bentuk istimewa ini mungkin terbentuk oleh gelombang tekanan yang bergerak keluar dari pusat galaksi dan menekan gas dan debu di wilayah-wilayah terluar. Kompresi material berarti gas mulai runtuh untuk menjadi awan yang lebih padat. Di dalam awan tebal ini, gravitasi menarik dan menyatukan gas dan debu sampai suhu dan tekanan cukup tinggi untuk melahirkan bintang-bintang baru.


katalog-messier-95-informasi-astronomi
Messier 95.
Kredit: NASA, ESA, STScI, dan D. Calzetti (Universitas Massachusetts, Amherst) dan R. Chandar (Universitas Toledo)

Messier 95, Galaksi Spiral Berbatang Menakjubkan. Terletak di rasi bintang Leo, Messier 95 ditemukan pada tahun 1781 oleh Pierre MĆ©chain, kolega Charles Messier. Menampung sekitar 40 miliar bintang, lengan-lengan spiral galaksi adalah tempat aktivitas kelahiran bintang dan berkilau dengan cahaya dari bintang-bintang biru belia. Lengan-lengan galaksi diketahui sangat rapat di sekitar inti galaksi dan hampir melingkar.


katalog-messier-96-informasi-astronomi
Messier 96.
Kredit: ESA/Hubble & NASA dan Tim LEGUS; R. Gendler

Messier 96. Dalam gambar panjang gelombang cahaya kasat mata dan inframerah oleh Hubble ini, galaksi spiral Messier 96 menyerupai pusaran raksasa gas bercahaya, beriak dengan debu gelap yang berputar masuk ke arah inti galaksi. Persebaran debu dan gas tidak merata di seluruh lengan spiralnya yang lemah dan asimetris karena interaksi gaya gravitasi dengan galaksi-galaksi di sekitarnya. Bahkan, inti galaksi tidak persis berada di wilayah pusat.


katalog-messier-97-informasi-astronomi
Messier 97.
Kredit: Observatorium Stargazer

Messier 97, Nebula Burung Hantu. Dijuluki demikian karena bila diamati menggunakan teleskop berukuran besar terlihat sebagai dua bercak gelap mirip mata burung hantu. Sketsa pertama Nebula Burung Hantu pertama kali dibuat oleh William Parsons, Earl of Rosse ke-3 pada tahun 1848.

Sebagaimana kebanyakan nebula planeter lainnya, Messier 97 tampak lebih terang secara visual karena memancarkan sebagian besar cahaya dalam satu garis spektral hijau. Nebula Burung Hantu diperkirakan berusia sekitar 8.000 tahun dan terus mengembang dengan kecepatan 27-39 km/detik serta mengandung sekitar 0,13 massa material Matahari, termasuk unsur hidrogen, helium, nitrogen, oksigen dan belerang. Kepadatan materi di dalam nebula kurang dari 100 partikel per sentimeter kubik.


katalog-messier-98-informasi-astronomi
Messier 98.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan V. Rubin (Carnegie Institution of Washington)

Messier 98 mengandung sekitar satu triliun bintang dan melimpah dengan kandungan gas hidrogen netral dan debu antarbintang. Karena sedemikian banyaknya jumlah gas dan debu, ditemukan banyak wilayah “pabrik bintang” di dalam galaksi, terutama di struktur lengan dan nukleus. Messier 98 tergolong “inti galaksi aktif” yang berarti pusat galaksi lebih bercahaya daripada wilayah-wilayah lain.


katalog-messier-99-informasi-astronomi
Messier 99.
Kredit: ESA/Hubble & NASA; Matej Novak

Messier 99 dan Bintang Aneh PTF 10fqs. Sejumlah fenomena aneh yang terjadi di Messier 99 telah dipelajari oleh para astronom. Di antaranya adalah sifat alami dari PTF 10fqs, salah satu bintang paling terang berwarna kuning-oranye di sudut kiri atas gambar. Keanehan PTF 10fqs dianggap telah melanggar standar klasifikasi bintang yang ditetapkan sejauh ini.

Ketika ditemukan pada April 2010, PTF 10fqs tampak lebih terang daripada nova (disebabkan letusan di permukaan bintang) tetapi lebih redup daripada supernova (ledakan yang menandai akhir kehidupan sebuah bintang masif). Para ilmuwan telah menawarkan sejumlah penjelasan untuk keanehan ini, termasuk gagasan menarik bahwa peningkatan skala kecerahan mungkin disebabkan oleh planet raksasa yang jatuh ke bintang induk.


katalog-messier-100-informasi-astronomi
Messier 100.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 100 adalah contoh sempurna galaksi spiral grand design, sebuah tipe galaksi dengan lengan-lengan spiral yang sangat menonjol dan mudah didefinisikan. Struktur berdebu ini mengitari inti galaksi dan ditandai oleh kesibukan aktivitas produksi bintang yang menghiasi Messier 100 dengan bintang-bintang masif biru cerah.

Messier 100 juga membantu para astronom untuk menentukan laju ekspansi kosmos yang disebut Konstanta Hubble, dan dianggap sangat penting untuk menentukan usia dan ukuran alam semesta.


katalog-messier-101-informasi-astronomi
Messier 101.
Kredit: NASA, ESA, K. Kuntz (JHU), F. Bresolin (Universitas Hawaii), J. Trauger (JPL), J. Mold (NOAO), Y.-H. Chu (Universitas Illinois, Urbana) dan STScI; Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii/J.-C. Cuillandre/Coelum; NOAO: G. Jacoby, B. Bohannan, M. Hanna/NOAO/AURA/NSF

Messier 101, Galaksi Kincir Angin. Cakram spiral raksasa yang terdiri dari bintang, debu dan gas membentang seluas 170.000 tahun cahaya, hampir dua kali diameter galaksi Bima Sakti. Messier 101 diperkirakan menampung setidaknya satu triliun bintang. Lengan-lengan spiral galaksi bertabur nebula pembentuk bintang intens di dalam awan hidrogen molekuler raksasa. Gugus-gugus bintang muda cemerlang dengan bintang-bintang biru panas yang baru saja dilahirkan juga menelusuri sepanjang lengan-lengan spiral galaksi.


katalog-messier-102-informasi-astronomi
Messier 102.
Kredit: NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA); W. Keel (Universitas Alabama, Tuscaloosa)

Messier 102, Galaksi Spindle atau Kumparan, adalah galaksi tipe cakram “S0”. Apabila dilihat dari depan (face on), Messier 102 akan terlihat seperti cakram datar tipis dengan lengan-lengan spiral kecil. Messier 102 tetap berada dalam kategori galaksi spiral karena cakram utama yang datar bertentangan dengan tipe galaksi elips. Galaksi tipe S0 seperti itu, dengan cakram berbentuk spiral dan tonjolan besar berbentuk elips, disebut galaksi “lenticular”.

Gambar Hubble juga mengungkap Messier 102 sebagai galaksi spiral yang kaya kandungan gas. Sejumlah filamen yang tegak lurus menjangkau cakram menandai tepi jalur debu. Filamen ini hanya berumur pendek pada skala astronomi, karena awan debu dan gas akan kehilangan energi disebabkan oleh tabrakan di antara mereka sendiri dan runtuh ke cakram galaksi yang tipis dan datar.


katalog-messier-103-informasi-astronomi
Messier 103.
Kredit: Wikisky

Messier 103 adalah sebuah gugus bintang terbuka yang terletak 10.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi utara Cassiopeia. Dengan magnitudo semua 7,4, Messier 103 diberi kode NGC 581 di New General Catalogue. Messier 103 dianggap sebagai salah satu gugus bintang terbuka terkecil dan paling terpencil yang pernah ditemukan. Diketahui bergerak mendekati kita dengan kecepatan 37 km/detik, Messier 103 diperkirakan baru berusia sekitar 25 juta tahun, sangat muda dalam skala waktu astronomi.


katalog-messier-104-informasi-astronomi
Messier 104.
Kredit: NASA dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Messier 104 atau Galaksi Sombrero. Dengan inti bulat putih cemerlang dan dikelilingi jalur tebal lengan spiral galaksi dalam orientasi sudut pandang edge-on, Hubble mampu menangkap galaksi yang mirip topi lebar khas Meksiko dalam detail menakjubkan. Galaksi Sombrero terletak di tepi selatan gugus galaksi Virgo dan menjadi salah satu galaksi paling masif di gugus tersebut. Membentang hingga 50.000 tahun cahaya, galaksi Sombrero terletak 28 juta tahun cahaya dari Bumi.


katalog-messier-105-informasi-astronomi
Messier 105.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan C. Sarazin (Universitas Virginia)

Messier 105. Sebagaimana tipe galaksi elips pada umumnya, Messier 105 minim fitur dan tidak aktif. Namun, observasi Hubble mengejutkan para astronom karena telah mengungkap kehadiran banyak gugus bintang dan bintang-bintang belia di dalam galaksi.

Penemuan ini mengindikasikan aktivita produksi bintang masih terus berlangsung di tempat yang dianggap sebagai galaksi “mati” karena sudah tidak mampu melahirkan bintang-bintang baru. Observasi Hubble lainnya mengukur kecepatan pergerakan bintang di sekitar pusat galaksi, yang mengindikasikan kehadiran lubang hitam supermasif di inti Messier 105.


katalog-messier-106-informasi-astronomi
Messier 106.
Kredit: NASA, ESA, the Hubble Heritage Team (STScI/AURA) dan R. Gendler; J. GaBany

Messier 106. Pemandangan menakjubkan dari galaksi spiral Messier 106 ini dikumpulkan dari pengamatan Hubble dan pengamatan berbasis darat oleh astronom amatir Robert Gendler. Gambar Gendler mengisi potongan-potongan galaksi yang dilewati Hubble.

Pusat galaksi hampir seluruhnya berasal dari pengamatan Hubble, sedangkan lengan spiral terluar juga sebagian besar merupakan data Hubble, namun diberi warna berdasarkan gambar berbasis darat yang ditangkap oleh Gendler dan sesama rekan astronom amatir Jay GaBany.


katalog-messier-107-informasi-astronomi
Messier 107.
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Messier 107 adalah 1 dari sekitar 150 gugus bintang globular yang ditemukan di sekitar cakram galaksi Bima Sakti. Masing-masing gugus bintang menampung ratusan ribu bintang yang usianya sangat tua dan merupakan salah satu objek kosmik tertua di Bima Sakti.

Asal usul gugus bintang globular dan dampak yang ditimbulkan terhadap evolusi galaksi masih belum diketahui secara jelas, sehingga para astronom terus mempelajarinya melalui gambar-gambar seperti yang ditangkap oleh Hubble ini dalam panjang gelombang cahaya kasat mata dan inframerah.


katalog-messier-108-informasi-astronomi
Messier 108.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan G. Illingworth (Universitas California, Santa Cruz)

Messier 108, atau galaksi Papan Selancar, terletak 46 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Ursa Mayor. Disebut galaksi Papan Selancar karena ketika diamati oleh teleskop, Messier 108 terlihat hampir edge-on tanpa tonjolan atau inti galaksi yang bisa diamati.

Meskipun hanya memiliki sedikit bukti pola spiral galaksi, Messier 108 tetap diklasifikasikan sebagai galaksi spiral berbatang dengan lengan spiral yang longgar. Di pusat Messier 108 adalah sebuah lubang hitam supermasif yang diperkirakan 24 juta kali lebih masif daripada Matahari.


katalog-messier-109-informasi-astronomi
Messier 109.
Kredit: Wikisky

Messier 109 adalah sebuah galaksi spiral berbatang yang terletak 83,5 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Ursa Major (Beruang Besar). Menduduki area langit seluas 7,6x4,7 busur menit, diameter linear Messier 109 membentang hingga 180.000 tahun cahaya.

Ledakan supernova Tipe Ia pernah diamati di Messier 109 pada tanggal 17 Maret 1956. Diberi kode SN 1956A, fenomena supernova berlangsung di bagian tenggara galaksi dengan puncak magnitudo 12,3 sebelum berangsur-angsur memudar.


katalog-messier-110-informasi-astronomi
Messier 110.
Kredit: NASA, ESA, STScI dan D. Geisler (Universidad de ConcepciĆ³n)

Messier 110, galaksi elips katai pengiring andromeda ini hanya memiliki sedikit struktur dan hampir tanpa fitur. Galaksi elips tidak memiliki lengan atau wilayah pembentukan bintang dan seringkali dianggap sebagai galaksi yang telah “mati”. Dibandingkan dengan galaksi spiral, bintang-bintang galaksi elips usianya lebih tua. Namun para ilmuwan juga menemukan bukti kuat kehadiran populasi bintang biru muda di pusat Messier 110.

Awan besar yang terdiri dari gas dan debu juga ditampilkan dalam gambar Hubble, sebagai bercak-bercak gelap yang terletak di dekat tengah gambar dan yang lebih kecil di atas inti galaksi. Hubble mengambil pemandangan Messier 110 ini untuk mempelajari evolusi gugus bintang globular di dalam galaksi.


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia