Diluncurkan
pada tahun 1998, NASA Space Place
adalah situs edukasi tentang ilmu bumi dan antariksa yang menargetkan anak-anak
usia sekolah dasar. Space Place memiliki url sendiri dan berfungsi sebagai
situs web NASA Science Mission Directorate
untuk anak-anak.
Diproduksi
oleh tim di Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA, Space Place mencakup artikel informatif dan permainan web
interaktif. Selain konten yang ditujukan untuk anak-anak, terdapat pula artikel
yang dapat dijadikan referensi oleh para pengajar dan orang tua.
Konten
dibagi menjadi enam kategori: Bumi, Matahari, Tata Surya, Alam Semesta, Sains
dan Teknologi dan Pengajar. Termasuk lebih dari 40 misi antariksa yang digelar
oleh NASA dan ESA, seperti Cassini-Huygens, Galaxy Evolution Explorer, Galileo,
Juno, Mars Exploration Program dan misi Rosetta.
I. BUMI
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Planet
rumah kita adalah sebuah planet terestrial (berbatu). Permukaannya solid dan
aktif secara geologis dengan gunung, lembah, ngarai, dataran dll. Bumi dianggap
paling istimewa karena memiliki air cair dalam wujud lautan, sungai dan danau.
Air menutupi 70% permukaan Bumi.
Kredit: NASA's
Scientific Visualization Studio
Saat
memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk Bulan yang
terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Kadang Bulan terlihat seperti
sabit, lingkaran terang, bahkan kamu mungkin tidak bisa melihat Bulan sama
sekali. Perubahan bentuk Bulan dalam satu bulan kalender ini disebut fase
bulan.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Planet
Bumi kita menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari setiap 365,25 hari
yang disebut tahun surya. Jumlah hari dalam satu tahun kalender normal adalah
365, sementara sisa 0,25 hari kita tambahkan setiap empat tahun sekali. Itulah
tahun kabisat.
Kredit: Mimigu CC BY 3.0
Tsunami
adalah sebuah kata dari bahasa Jepang yang berarti “gelombang pelabuhan”.
Tsunami adalah gelombang besar yang disebabkan oleh pergeseran kerak bumi yang
menggerakkan air laut, misalnya karena gempa bumi atau letusan gunung berapi di
lautan.
Kredit:
Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Day
Bulan
purnama berlangsung saat seluruh sisi Bulan yang menghadap Bumi diterangi oleh
cahaya Matahari. Tapi tahukah kamu, Bulan purnama tidak selalu terlihat sama?
Ada beberapa jenis Bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang
terjadi, yaitu Bulan Darah, Bulan Super, Bulan Biru dan Harvest Moon.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Gempa bumi
adalah guncangan hebat di permukaan Bumi karena pergerakan lapisan terluar Bumi
yang disebut litosfer. Meskipun permukaannya terlihat cukup padat, namun Bumi
cenderung aktif tepat di bawah permukaan. Planet yang kita tinggali ini terdiri
dari empat lapisan dasar: kerak (padat), mantel (panas dan kental), inti
terluar (cair) dan inti terdalam padat.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
El
Nino adalah anomali pola cuaca. Selama El Nino, air laut di sepanjang Amerika
Selatan dan California menghangat di atas suhu normal dan banyak terbentuk awan
hujan yang mengarah ke selatan, memicu peningkatan intensitas curah hujan di
Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Tengah.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
La
Nina adalah anomali pola cuaca yang dimulai dari Samudra Pasifik. Cuaca sangat
tergantung pada suhu lautan, formasi awan hujan biasanya terbentuk di atas
permukaan air laut yang hangat. Ketika air laut hangat didorong oleh angin
kencang, awan dan badai juga turut bergerak.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Bagi
Bumi, atmosfer bagaikan selubung yang mengelilingi planet kita. Atmosfer
menjaga agar kita tetap hangat, memberi kita oksigen untuk bernafas dan di
situlah hampir semua cuaca berlangsung. Atmosfer Bumi terdiri dari enam
lapisan: troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer dan eksosfer.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Bumi
adalah planet yang istimewa karena memiliki banyak air. Air ada di permukaan,
atmosfer dan membentuk lautan global. Jika semua air di Bumi dikumpulkan
menjadi satu, maka akan menjadi sebuah bola air seluas 860 mil!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Jika
berada di dekat Kutub Utara atau Selatan, kita mungkin akan mendapatkan
perlakuan yang lebih istimewa daripada di tempat-tempat lain. Secara berkala,
kita akan disuguhi pemandangan indah cahaya berwarna-warni di langit malam yang
disebut aurora. Jika terjadi di dekat Kutub Utara, maka disebut aurora borealis
atau cahaya utara, sedangkan di dekat Kutub Selatan disebut aurora australis
atau cahaya selatan.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kamu
mungkin akan terkejut. Karena saat kita melihat gambar Bumi dan Bulan, mereka
terlihat sangat dekat. Jangan tertipu! Mereka sebenarnya terpisah sangat jauh.
Jarak rata-rata antara Bulan dengan Bumi adalah 384.400 km. Seberapa jauh jarak
tersebut? Jarak ini setara dengan 30 kali ukuran Bumi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Pernah
ada masa yang memungkinkan kita untuk menempuh perjalanan darat dari Benua
Amerika ke Benua Afrika. Tidak ada lautan yang menghalangi, karena semua benua
di Bumi disatukan dalam satu benuasuper yang disebut Pangea. Sekitar 180 juta
tahun yang lalu, Pangea mulai retak. Kini Benua Amerika dan Benua Afrika
dipisahkan oleh Samudera Atlantik. Aneh, bukan?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Asteroid
atau meteor lebih cenderung mengarah ke Bumi daripada ke Bulan, mengingat gaya
gravitasi planet kita lebih kuat menarik banyak puing-puing antariksa. Tapi,
kenapa kita justru melihat ribuan kawah dampak benturan di Bulan, sementara
hanya ada sekitar 180 yang kita ketahui di Bumi! Mengapa demikian?
Kredit:
J.D Griggs, USGS
Gunung
berapi adalah bukaan di permukaan planet atau bulan yang memungkinkan material
panas keluar dari interiornya, aktivitas yang disebut erupsi. Erupsi
menyemburkan material panas ke langit, sedangkan aktivitas erupsi yang lebih
lemah hanya menghasilkan aliran material panas.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Banyak orang
menganggap jarak Bumi lebih dekat dengan Matahari saat musim panas. Sebaliknya
saat musim dingin, posisi Bumi terletak lebih jauh dari Matahari. Meskipun
cukup masuk akal, anggapan itu sama sekali tidak benar.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Cahaya
Matahari yang mencapai atmosfer Bumi dihamburkan ke segala arah oleh partikel
dan molekul gas di udara. Karena merambat sebagai gelombang yang paling pendek,
cahaya biru lebih banyak dihamburkan daripada warna cahaya lainnya. Itulah
sebabnya kita kerap melihat langit berwarna biru.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Badai siklon
tropis adalah badai paling ganas di Bumi. Ada beberapa istilah untuk
menggambarkannya, tergantung di mana badai dahsyat ini terjadi, misalnya badai
yang terbentuk di atas Samudra Atlantik atau Samudra Pasifik Timur disebut “hurricane”.
Apa pun namanya, proses yang membentuk semua badai siklon tropis selalu sama.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Rumah kaca
ideal untuk menumbuhkan tanaman yang membutuhkan suhu hangat. Tetapi bagaimana
jika atmosfer Bumi mulai berperilaku layaknya rumah kaca? Bumi adalah rumah
kaca tertutup tanpa pintu atau jendela yang bisa dibuka untuk mendinginkan
suhu.
Jika
atmosfer mengandung terlalu banyak molekul gas rumah kaca, seluruh Bumi akan
menjadi rumah kaca yang semakin panas. Bukannya melepas panas saat malam hari,
atmosfer justru memerangkap panas. Keesokan harinya, Matahari semakin
memanaskan permukaan Bumi.
II. MATAHARI
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Matahari
memberikan kehangatan kepada planet Bumi kita, sekaligus menopang kehidupan
untuk berkembang biak. Matahari juga menyediakan cahaya agar kita bisa melihat.
Tapi Matahari juga bisa membakar kita. Lantas, apa penyebabnya?
Kredit:
NASA/SDO/AIA
Permukaan
matahari adalah tempat yang sangat sibuk, dipenuhi gas bermuatan listrik yang
menghasilkan area gaya magnetik kuat. Daerah-daerah ini disebut medan magnet.
Gas matahari tidak pernah diam dan selalu mengacaukan, membentangkan dan
memuntir medan magnet. Pergerakan gas menghasilkan banyak aktivitas di
permukaan matahari yang disebut aktivitas surya.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Gerhana
matahari terjadi ketika, pada saat yang tepat, bulan melintas di antara
matahari dan bumi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Selama
gerhana matahari total, bulan melintas di antara bumi dan matahari. Bulan
benar-benar menghalangi cahaya matahari. Namun radius bulan sekitar 400 kali
lebih kecil daripada matahari. Lalu, bagaimana bulan bisa menghalangi semua
cahaya itu?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Matahari
kita sangat luar biasa, tetapi bagaimana jika dibandingkan dengan
bintang-bintang lain? Ada miliaran bintang di Bima Sakti, galaksi tempat tata
surya kita bermukim. Dan tak terhitung lagi banyaknya galaksi yang tersebar di
seluruh alam semesta. Lalu, apakah Matahari kita istimewa?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Matahari
diperkirakan berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Para ilmuwan bisa mengukur usia
seluruh tata surya, karena memang mereka dilahirkan secara bersamaan. Untuk
memperoleh angka tersebut, para ilmuwan memanfaatkan objek-objek tertua tata
surya yang dapat ditemukan. Ketika para astronot misi Apollo NASA membawa
sampel batuan dari Bulan, para ilmuwan kemudian mempelajarinya untuk mengetahui
usia usia mereka.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Fenomena
alam gerhana berlangsung saat sebuah planet atau bulan menghalangi cahaya
matahari. Dari permukaan bumi, kita dapat mengalami dua jenis gerhana, yaitu
gerhana matahari dan gerhana bulan. Apa perbedaannya?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Panas
Matahari mempengaruhi seluruh tata surya. Lantas, bagaimana sebuah bola
hidrogen raksasa menghasilkan panas sebesar itu?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Matahari
kita adalah bola raksasa gas bermuatan listrik mahapanas. Gas bermuatan listrik
menghasilkan medan magnet yang sangat kuat. Dan medan magnet matahari memiliki
siklus yang disebut siklus matahari.
Kredit:
NASA/Aubrey Gemignani
Matahari
diselimuti oleh selubung gas yang disebut atmosfer, dan korona adalah bagian
terluar dari atmosfer matahari. Korona biasanya disembunyikan oleh kilau cahaya
dari permukaan matahari, sehingga sulit diamati tanpa instrumen khusus. Namun
korona dapat dilihat selama gerhana matahari total.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Meskipun
merpati tidak membutuhkan Matahari sebagai penunjuk arah, Matahari bisa
memberikan pengaruh besar terhadap kompas biologis merpati. Terkadang suar
surya yang disebabkan oleh pelepasan massa koronal, menghantam dan mengguncang
medan magnet perisai Bumi. Ketika hal ini terjadi, medan magnet yang digunakan
oleh merpati untuk navigasi akan kacau dan membuat merpati kehilangan arah.
Para pemilik yang risau, mungkin tidak akan pernah bertemu lagi dengan merpati
miliknya.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kamu
bisa memperoleh kartu Hari Valentine dari situs Space Place NASA di link
berikut, download kartu Valentine astronomi. Cetak,
potong dan berikan kepada orang-orang yang kamu sayangi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Aktivitas
di permukaan Matahari menciptakan jenis cuaca yang disebut cuaca antariksa.
Posisi Matahari memang sangat jauh, rata-rata sekitar 150 juta kilometer dari
Bumi. Namun cuaca antariksa dapat memengaruhi Bumi dan wilayah-wilayah lain di
tata surya. Bahkan bisa merusak satelit dan menyebabkan pemadaman listrik di
Bumi!
III. Tata Surya
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kawah dampak
terbentuk ketika asteroid atau meteor menghantam permukaan padat planet atau
bulan. Agar kawah dampak terbentuk,
asteroid atau meteor harus melaju sangat cepat, ribuan kilometer per jam! Betapapun
kerasnya permukaan planet atau bulan, saat ditabrak oleh asteroid atau meteor
yang melaju sangat cepat, akan tetap menghasilkan lubang kawah dampak.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Semua
planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun
sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit
Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih
pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang
lebih jauh daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih panjang daripada Bumi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Bumi
hanya memiliki satu bulan (satelit alami), sebuah benda langit berbatu penuh
kawah akibat dampak benturan asteroid. Berukuran kira-kira seperempat diameter
Bumi, jarak rata-rata Bulan dari Bumi adalah 238.855 mil. Bulan bisa dilihat
dengan mata telanjang hampir setiap malam ketika mengitari planet kita.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Setiap
planet di tata surya mempunyai karakteristik cuaca masing-masing. Tetapi satu
hal yang pasti, hanya planet Bumi yang memiliki cuaca untuk menopang kehidupan.
Yuk, ikuti wisata cuaca di planet-planet tata surya!
Kredit:
NASA/Tim Williams
Di
Bumi, es begitu melimpah dan bisa ditemukan di banyak lokasi, misalnya di kutub
utara dan selatan. Tapi, Bumi bukanlah satu-satunya dunia es yang kita tahu,
karena air beku ini juga bisa ditemukan di berbagai tempat di tata surya. Es
bisa ditemukan di planet, bulan, komet, bahkan di cincin indah planet Saturnus.
Berikut 10 anggota tata surya yang diketahui menampung es dalam jumlah lumayan
banyak.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Dalam
kehidupan nyata, kita tidak bisa mengambil planet dan menaruhnya ke sebuah
timbangan. Namun para ilmuwan memiliki beberapa cara untuk menentukan bobot
sebuah planet. Mereka menghitung seberapa kuat planet menarik benda-benda lain.
Semakin berat, maka semakin kuat planet menarik benda-benda di dekatnya,
seperti bulan atau pesawat antariksa. Tarikan ini disebut gaya gravitasi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Asteroid
dan meteor adalah jenis batuan angkasa. Perbedaannya hanya terletak pada
seberapa dekat jarak mereka dari permukaan Bumi.
Kredit
gambar: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA
Asteroid
adalah batuan antariksa berukuran kecil yang mengorbit Matahari layaknya
planet-planet anggota tata surya. Asteroid adalah sisa-sisa material yang
membentuk tata surya kita.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Selama
bertahun-tahun, NASA telah menempatkan empat kendaraan penjelajah darat robotik
yang disebut rover ke Mars. NASA juga akan segera mengirim rover generasi
terbaru. Hingga saat ini sudah empat rover yang telah dikirim ke Mars, mereka
adalah Sojourner, Spirit, Opportunity, dan Curiosity. Rover Mars 2020 tak lama
lagi akan segera diluncurkan ke Planet Merah.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Mars
2020 adalah sebuah rover yang akan dikirim ke Mars, khususnya di wilayah yang
disebut Kawah Jezero, untuk menjawab banyak pertanyaan tentang Planet Merah,
termasuk upaya pencarian jejak biologis mikroba di masa lalu.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Di Bumi, di
mana ada air, di situ ada kehidupan. Para ilmuwan mengetahui Mars pernah
memiliki kandungan air di masa lalu. Tetapi, apakah saat itu Mars juga memiliki
kondisi yang berpotensi menopang kehidupan? Untuk mengetahuinya, NASA mengirim
rover Curiosity ke Mars. Curiosity adalah kendaraan penjelajah robotik terbesar
yang pernah mendarat di planet lain, seukuran mobil SUV kecil.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Setelah
keberhasilan misi rover Sojourner, NASA tetap ingin mengirim lebih banyak
kendaraan penjelajah darat robotik (rover) untuk mempelajari planet Mars secara
lebih mendetail. Jadi, pada tahun 2003 mereka mengirim dua rover sekaligus ke
Planet Merah. Mereka adalah Spirit dan Opportunity yang menjadi bagian dari
misi Mars Exploration Rover. Spirit dan Opportunity adalah rover
kembar seukuran mobil golf yang membawa instrumen ilmiah serupa.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Pada
tahun 1997, para ilmuwan NASA mencapai sebuah prestasi gemilang. Untuk pertama
kalinya, mereka berhasil menempatkan kendaraan penjelajah darat robotik, atau
rover, untuk meneliti permukaan Mars. Rover yang diberi nama Sojourner ini
memang hanya seukuran oven microwave, namun Sojourner terus memberikan
informasi berharga tentang Planet Merah kepada para ilmuwan.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Neptunus
adalah planet yang gelap, dingin dan sangat berangin. Sebagai planet terakhir
di tata surya, Neptunus sekitar 30 kali lebih jauh daripada jarak
Bumi-Matahari. Neptunus hampir mirip Uranus, terbuat dari sup tebal air, amonia
dan metana di atas inti padat seukuran Bumi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Uranus
terbuat dari air, metana dan cairan amonia di atas inti berbatu berukuran
kecil. Sama seperti Jupiter dan Saturnus, komposisi lapisan atmosfer Uranus
terdiri dari hidrogen dan helium, tetapi Uranus juga memiliki metana. Metana
inilah yang membuat Uranus berwarna biru.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Saturnus
bukan satu-satunya planet bercincin, tetapi pastinya yang terindah. Sistem
cincin yang kita lihat tersusun atas sekelompok cincin kecil yang mengelilingi
Saturnus. Mereka terbuat dari bongkahan es dan batu. Tidak jauh berbeda dari
Jupiter, Saturnus adalah raksasa gas hidrogen dan helium.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Sebagai
planet terbesar di tata surya, komposisi Jupiter mirip sebuah bintang, hanya
saja kurang masif untuk memulai proses fusi nuklir. Tertutup oleh garis-garis
awan yang terus berputar, Jupiter dihiasi oleh Bintik Merah Raksasa ikonik,
badai besar yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Mars
adalah sebuah dunia gurun yang dingin. Hanya setengah ukuran Bumi, Mars
kadang-kadang disebut sebagai Planet Merah. Warnanya merah karena karat besi di
permukaan. Batu dan tanah Mars mengandung debu yang komposisinya didominasi
unsur besi yang bercampur dengan sejumlah kecil unsur lainnya seperti klorin
dan sulfur.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Planet
rumah kita adalah sebuah planet terestrial (berbatu). Permukaannya solid dan
aktif secara geologis dengan gunung, lembah, ngarai, dataran dll. Bumi dianggap
paling istimewa karena memiliki air cair dalam wujud lautan, sungai dan danau.
Air menutupi 70% permukaan Bumi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Meskipun
bukan planet terdekat dari Matahari, Venus adalah planet terpanas. Lapisan
atmosfernya sangat tebal dan dipenuhi gas rumah kaca karbon dioksida dan awan
asam sulfat. Gas rumah kaca memerangkap panas hingga logam akan meleleh di
permukaan Venus.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Merkurius
adalah planet terkecil di tata surya, ukurannya hanya sedikit lebih besar daripada
Bulan, satelit alami Bumi. Meskipun menjadi planet terdekat dari Matahari,
Merkurius bukanlah planet terpanas karena masih kalah panas daripada Venus.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Pluto
adalah planet katai yang berada di Sabuk Kuiper, sebuah wilayah yang dipenuhi
objek es dan planet katai lainnya di tepi tata surya. Karena menjadi objek
terbesar di wilayah ini, Pluto dinobatkan sebagai “Raja Kecil Sabuk Kuiper”.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kita
tahu berapa lama satu hari di Bumi, tapi bagaimana dengan planet-planet lain di
tata surya kita? Berapa lama waktu yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan
satu kali rotasi? Dan cara terbaik apa untuk menunjukkan jawaban atas pertanyaan
ini?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Punya
banyak bulan atau tidak sama sekali? Kita di Bumi hanya memiliki satu Bulan,
beberapa planet bisa diorbit oleh puluhan bulan, sementara ada pula planet yang
tidak memiliki bulan sama sekali. Lantas planet apa di tata surya kita yang
memiliki bulan dan yang tidak? Mari kita mulai dengan urutan jarak planet dari
Matahari.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Mars
adalah planet gurun yang dingin nan suram, udara di sana sangat tipis dan tidak
bisa kita hirup untuk bernafas. Namun sudah banyak gambar yang diabadikan oleh
teleskop, pengorbit, dan rover menunjukkan tanda-tanda air cair yang mungkin
pernah mengaliri permukaan Mars di masa lalu, termasuk lapisan es di kutub
utara dan selatan Mars saat ini.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Matahari bertahta
sebagai pusat tata surya dan diorbit oleh delapan planet:
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Lantas,
ada apa di luar orbit Neptunus? Tepat di luar orbit Neptunus adalah sebuah
struktur cincin yang terdiri dari banyak batuan es antariksa. Struktur ini disebut Sabuk Kuiper.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Seperti
apa di luar tata surya? Jauh melampaui orbit Neptunus dan Sabuk Kuiper,
pernahkah kamu bertanya ada apa di sana? Di luar batas sabuk Kuiper adalah Awan
Oort. Berbeda dengan orbit planet-planet dan Sabuk Kuiper yang cukup datar
layaknya cakram, Awan Oort adalah cangkang bola raksasa yang mengelilingi tata
surya, mirip sebuah gelembung besar dengan dinding tebal sebagai batas tata
surya.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kedelapan
planet anggota tata surya tentunya berbeda dalam banyak hal. Baik dari segi
ukuran, jarak dari Matahari, ada yang kecil berbatu dan ada juga raksasa gas.
Tetapi bentuk mereka semua bulat. Mengapa demikian? Atau mengapa mereka tidak
berbentuk kubus, piramida, atau datar?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Sekilas,
jawabannya nampak sederhana. Kamu mungkin berpikir ruang antarbintang adalah
sebuah wilayah di luar angkasa yang berada di antara bintang-bintang. Namun,
jawaban ini tidak begitu tepat, karena berarti semua ruang angkasa adalah ruang
antarbintang? Agar ruang antarbintang dapat menjadi sebuah tempat yang lebih
spesifik daripada sekadar wilayah di ruang angkasa, maka harus ada beberapa
batasan untuk menentukan ruang di dekat bintang dan ruang di antara
bintang-bintang. Lantas, apa saja batasan itu?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kali
ini kita akan membicarakan tentang olahraga ekstrem. Menurutmu apakah ada yang
lebih ekstrem dari melompati tebing menggunakan parasut? Ya, jawabannya adalah
melompat dari tebing tertinggi yang dikenal oleh umat manusia.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Bayangkan
jika kamu berenang hingga ke dasar Samudera Pasifik. Kamu akan merasakan kekuatan
tekanan lebih dari 16.000 pon yang menekan setiap inci tubuh, setara dengan
empat mobil di atas tubuhmu! Tekanan di pusat Jupiter jauh lebih tinggi. Di
bagian inti Jupiter, kamu akan merasakan kekuatan tekanan sekitar 650 juta pon
yang menekan setiap inci tubuh, setara dengan sekitar 160.000 mobil yang
ditumpuk di sekujur tubuhmu!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Untuk
bisa dianggap sebagai planet, sebuah benda langit harus memenuhi tiga
persyaratan berikut: harus mengorbit bintang, harus cukup besar sehingga
memiliki gaya gravitasi kuat untuk berbentuk spheroid, dan juga harus cukup
besar sehingga memiliki gaya gravitasi untuk membersihkan benda langit lain di
sekitar orbitnya.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Tata surya
sebenarnya adalah tempat yang cukup ramai, karena semua planet, bulan, asteroid
dan komet tak pernah berhenti mengitari Matahari. Lantas, bagaimana lingkungan
yang ramai seperti ini terbentuk?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Untuk
menikmati pagelaran langit hujan meteor, kita sebenarnya tidak memerlukan
teleskop, teropong, atau harus berada di puncak gunung. Mungkin hanya
dibutuhkan kantong tidur hangat dan alarm untuk membangunkanmu saat tengah
malam. Dan berbaringlah di halaman belakang rumahmu untuk menikmati pertunjukan
langit spektakuler.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute
Para ilmuwan
memang telah memiliki teori solid untuk menjelaskan tentang sistem cincin
Saturnus, namun tentu saja tidak ada yang bisa menjawabnya dengan benar 100%.
Apakah cincin-cincin Saturnus mirip CD (piringan optik digital) yang sering
digunakan untuk mendengarkan lagu? Atau apakah mereka tersusun dari banyak
partikel yang melingkar di sekitar planet?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Selama
bertahun-tahun, para astronom telah menatap langit malam untuk mencari
bintang-bintang yang cahayanya redup. Karena tidak memancarkan banyak cahaya,
mereka cukup sulit ditemukan. Namun para astronom justru menemukan objek yang
tidak seharusnya ada, sebuah planet tanpa Matahari. Ada begitu banyak planet
yang mengorbit bintang induk masing-masing di galaksi kita. Tapi yang satu ini
sungguh berbeda, karena berkeliaran seorang diri dan melayang tanpa tujuan di
ruang angkasa tanpa bintang induk yang menghangatkan atau menemaninya.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Sebuah
komet besar atau asteroid diduga menabrak Bumi sekitar 65 juta tahun yang lalu.
Para ilmuwan berpikir dampak yang ditimbulkan mungkin menyebabkan dinosaurus
punah. Tetapi jauh sebelum itu dalam sejarah Bumi, fenomenanya justru
berlangsung lebih dramatis. Bumi pernah mengalami era buruk setelah dibombardir
oleh komet, asteroid, dan bongkahan batu yang ukurannya bahkan lebih besar.
Mungkinkah
serangan intens dari luar angkasa ini membawa dampak yang jauh lebih buruk
daripada sekadar kepunahan dinosaurus? Atau apakah membawa dampak positif bagi
Bumi?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
NASA
memiliki galeri foto menakjubkan dari setiap planet di tata surya kita. Kita
bahkan memiliki gambar Neptunus, planet terjauh tata surya seperti yang bisa
kamu lihat di atas. Jarak Neptunus sebenarnya terlalu jauh untuk digapai oleh
para astronot, lalu bagaimana NASA bisa mengabadikan gambar dari lokasi terjauh
di tata surya? Ya, fotografer NASA adalah dua pesawat antariksa Voyager 1 dan
Voyager 2.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Pasang surut
gaya gravitasi menyebabkan permukaan Io bergerak naik turun layaknya sebuah
lift yang naik dan turun pada gedung 30 lantai! Pasang surut di Bumi karena
gravitasi Bulan hanya memengaruhi pasang surut air laut. Sedangkan pasang surut
di Io terjadi karena gravitasi Jupiter dan bulan-bulan Jupiter yang berukuran
lebih besar, menyentak Io ke segala arah. Meskipun tidak memiliki lautan,
permukaan tanah Io yang padat terpengaruh pasang surut gravitasi lima kali
lipat lebih besar daripada ombak laut tertinggi di Bumi!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kita
sering mengatakan planet mengorbit bintang, tapi pernyataan tersebut tidak
seluruhnya benar. Planet dan bintang sebenarnya mengorbit di sekitar rerata
pusat massa mereka. Pusat rerata massa ini disebut barycenter. Dan barycenter
juga membantu para astronom untuk menemukan planet-planet di luar tata surya
kita!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Inti komet
adalah bagian padat di tengah koma. Saat mendekati Matahari, sebagian permukaan
komet menguap dan menghasilkan ekor yang panjang. Tapi, apa yang sebenarnya ada
di dalam inti komet? Marsmalow? Karamel? Kacang? Dan inilah yang ditemukan oleh
para ilmuwan!
IV. Alam Semesta
Rasi
bintang adalah sekelompok bintang yang terlihat menyusun pola-pola tertentu di
langit malam. Meskipun rasi bintang dinamai pada zaman dahulu menurut pola yang
menyerupai objek, manusia atau hewan, hingga sekarang para astronom masih
menggunakannya untuk menyematkan nama bagi banyak bintang, nebula dan
benda-benda langit lain sesuai lokasi rasi di mana mereka ditemukan.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Meskipun
manusia tidak dapat melompat ke mesin waktu untuk kembali ke masa lalu, namun
kita tahu bahwa jam yang ditempatkan di dalam pesawat terbang dan satelit
bergerak lebih cepat daripada jam di permukaan Bumi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Pesawat
antariksa dipersenjatai berbagai instrumen canggih untuk mengambil gambar dan
mengumpulkan informasi di luar angkasa. Tentu saja diperlukan energi untuk
mengoperasikan instrumen dan mengirim informasi ke Bumi. Lantas, dari
mana sumber daya energi tersebut berasal?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Transit
adalah fenomena yang terjadi ketika satu benda langit melintas di depan benda
langit lainnya. Transit dapat berlangsung dalam berbagai cara. Salah satu
contohnya adalah saat Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, yang disebut
Bulan “transit” di depan Matahari dari sudut pandang kita. Fenomena transit ini
juga kerap disebut gerhana matahari.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Sebagian
besar galaksi berusia antara 10-13,6 miliar tahun. Sedangkan usia alam semesta
diperkirakan sekitar 13,8 miliar tahun, jadi sebagian besar galaksi telah
terbentuk ketika alam semesta masih sangat muda!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Para
astronom menggunakan satuan tahun cahaya untuk mendeskripsikan jarak sebagian
besar benda langit. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya selama
satu tahun, sekitar 9 triliun km atau 9 dengan 12 angka nol di belakangnya!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech/Universitas Arizona
Nebula
adalah awan debu dan gas raksasa di luar angkasa. Beberapa nebula terbentuk
dari gas dan debu yang dihasilkan dari ledakan supernova sebuah bintang yang
menandai kematiannya. Sementara nebula lainnya adalah wilayah yang memproduksi
bintang-bintang baru. Untuk alasan ini, beberapa nebula disebut sebagai “pabrik
bintang”.
Kredit
gambar: Gemini Observatory Artwork oleh Lynette Cook
Tata
surya kita adalah salah satu sistem planet dengan sebuah bintang dan
planet-planet yang mengorbit di sekitarnya. Sistem planet kita adalah
satu-satunya yang secara resmi disebut "tata surya," namun para
astronom telah menemukan lebih dari 2.500 bintang selain Matahari dengan
planet-planet yang mengorbit mereka di galaksi Bima Sakti kita. Dan tak
terhitung banyaknya sistem planet di luar sana yang menunggu untuk ditemukan!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Supernova
adalah ledakan terbesar yang pernah dilihat oleh manusia. Setiap supernova
adalah ledakan ekstrem sangat terang yang terjadi pada sebuah bintang.
Kredit: NASA
Gelombang
gravitasi adalah riak-riak yang tak terlihat di jalinan ruang dan waktu. Merambat secepat cahaya (sekitar 300.000 km per detik). Gelombang gravitasi meremas dan
meregangkan apapun yang menghalanginya saat melintas.
Kredit:
NASA/Tim Pyle
Semua
planet di tata surya kita mengitari Matahari, sedangkan planet yang mengitari bintang
lain disebut eksoplanet. Sulit untuk melihat eksoplanet secara langsung
menggunakan teleskop, sebab mereka tersembunyi di dalam silau terang cahaya
bintang induk.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Planet yang
mengorbit bintang selain Matahari disebut eksoplanet. Sulit untuk melihat
eksoplanet secara langsung menggunakan teleskop. Jadi bagaimana cara kita mencari
planet yang mirip dengan Bumi di sistem planet lain?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Mungkin
terdengar mengejutkan, tapi sebenarnya para ilmuwan tidak terlalu memahami
sebagian besar materi yang menyusun alam semesta. Ya, memang terlihat ada
banyak sekali benda langit yang luar biasa, tapi jika kita menambahkan semua
objek tersebut, hasil yang diperoleh hanyalah sebagian kecil komposisi alam
semesta. Ada penyusun terbesar di alam semesta dan kita tidak sepenuhnya
memahami apa itu!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Pada
tahun 1927, astronom Georges Lemaître mencetuskan sebuah gagasan besar. Dia
mengatakan bahwa dalam kurun waktu yang sangat lama, alam semesta dimulai dari
hanya satu titik saja. Alam semesta terus meluas hingga mencapai ukuran
mahaluas seperti saat ini. Dan ekspansi alam semesta akan terus berlanjut.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kita tinggal
di sebuah planet yang disebut Bumi, bagian dari tata surya. Sementara tata
surya itu sendiri hanyalah bagian kecil dari galaksi Bima Sakti. Galaksi adalah
kumpulan gas, debu dan miliaran bintang beserta sistem planet yang mengorbit
mereka. Gaya gravitasi bertanggung jawab penuh atas ikatan galaksi. Bima Sakti
juga menampung lubang hitam supermasif di pusat galaksi.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Matahari
kita adalah bagian dari ikatan raksasa bintang di galaksi Bima Sakti. Ratusan
miliar bintang ini mengorbit pusat galaksi. Tapi tahukah kamu ada benda langit
yang jauh lebih besar daripada bintang yang turut mengorbit pusat Bima Sakti?
Ya, mereka adalah galaksi-galaksi katai!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Ruang
angkasa adalah tempat yang cukup gelap. Meski begitu, beberapa area lebih gelap
daripada yang lain. Tidak ada yang lebih gelap daripada lubang hitam. Lubang
hitam adalah area gravitasi yang sangat dahsyat sehingga tidak ada satu pun,
termasuk cahaya, yang bisa lepas darinya. Lubang hitam terbentuk di akhir
kehidupan beberapa bintang. Ketika energi yang menahan bintang untuk tetap utuh
lenyap, bintang runtuh dan memicu ledakan dahsyat.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Gravitasi
adalah gaya yang dimiliki oleh sebuah planet atau benda langit lainnya untuk
menarik benda ke arahnya. Gaya gravitasi menjaga semua planet untuk tetap
berada pada orbit mengitari Matahari.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Mira
adalah bintang yang telah dipelajari selama lebih dari 400 tahun. Tetapi, hanya
teleskop Galaxy Evolution Explorer besutan NASA yang mampu mengabadikan
gambar Mira yang sangat mengejutkan. Untuk pertama kalinya, Mira diketahui
memiliki ekor debu dan gas panjang yang membentang hingga 13 tahun cahaya!
Jarak itu lebih jauh daripada 20.000 kali lipat jarak Matahari-Pluto!
V. Sains dan Teknologi
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Lebih
dari 300 tahun yang lalu, ilmuwan Isaac Newton menggagas tiga hukum dasar yang
menguraikan gaya dan gerak. Salah satu hukum Newton yang disebut aksi dan
reaksi menyatakan bahwa untuk setiap aksi akan menghasilkan reaksi yang setara
dan berlawanan. Hukum ketiga Newton ini diterapkan oleh para insinyur untuk
meluncurkan roket.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Sama seperti
mesin-mesin lainnya, satelit tidak bertahan untuk selamanya. Entah tugas mereka
adalah untuk mengamati cuaca, mengukur gas rumah kaca di atmosfer atau
ditempatkan jauh di luar angkasa untuk mempelajari bintang-bintang, pada
akhirnya semua satelit akan aus dan mati, seperti mesin cuci ataupun penyedot
debu yang sudah lama digunakan. Lantas, apa yang terjadi ketika satelit sudah
berhenti beroperasi?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Sejak
peradaban kuno, manusia telah melihat ke langit untuk mendapatkan petunjuk
arah. Para pelaut zaman dahulu menggunakan rasi bintang untuk mengetahui lokasi
mereka dan ke mana arah yang harus mereka tuju. Hari ini yang kita butuhkan
hanyalah perangkat GPS untuk mengetahui dengan tepat lokasi kita di mana pun
juga. Tetapi kita masih membutuhkan objek yang berada di langit untuk
mengetahui lokasi kita dan bagaimana cara berpindah ke tempat lain yang akan
kita tuju. Bukannya rasi bintang, kita justru menggunakan satelit yang dapat
menyediakan informasi di mana lokasi kita berada.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Sains adalah
tentang mengamati dan mendengarkan dunia, lalu mencatatnya. Sains adalah
keingintahuan kita untuk mengetahui cara dunia bekerja. Siapa pun dapat memiliki
gagasan tentang sifat-sifat alam. Gagasan yang memprediksi perilaku alam
disebut hipotesis. Beberapa orang menganggap gagasannya benar karena “masuk
akal” dan “tampaknya benar”. Tetapi itu saja tidak cukup, karena ada orang lain
yang akan menguji kebenaran gagasan tersebut.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Semua benda langit selalu bergerak karena mengorbit benda
langit lainnya. Jadi, bagaimana cara para insinyur mengarahkan
pesawat antariksa agar
mendarat di Mars atau berpapasan
dengan komet atau asteroid yang menjadi target penelitian?
Tidak hanya Bumi dan objek target penelitian yang terus bergerak saat mengorbit Matahari,
bahkan landasan peluncuran juga turut berotasi dengan kecepatan sekitar 1.000
mil per jam saat roket diluncurkan!
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Pesawat-pesawat
antariksa besutan NASA mengemban misi untuk menjelajahi planet tempat tinggal
kita, tata surya dan ruang antarbintang. Lantas, bagaimana cara pesawat
antariksa mengirim informasi kepada ruang kendali tentang apa yang mereka
temukan di sana?
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Ketika
membicarakan tentang bagaimana Bumi dan planet-planet lain mengitari Matahari,
maka kita menyebut mereka mengorbit Matahari. Demikian pula dengan Bulan yang
mengorbit Bumi, termasuk satelit-satelit buatan. Untuk menempatkan satelit,
para insinyur memiliki beberapa pilihan jenis orbit. Jenis
orbit yang dipilih sangat tergantung dengan pekerjaan yang akan dilakukan oleh
satelit.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Siapkan
selembar kertas karton berukuran sekitar 45x60 cm dan isolasi. Bentuk kertas karton
menjadi kerucut dan sisakan lubang kecil sekitar 2 cm di ujung yang runcing.
Setelah kerucut dipadukan, rekatkan ujungnya menggunakan isolasi. Masukkan
ujung runcing ke telingamu. Pasti terasa berbeda saat kamu mendengarkan dunia
di sekelilingmu menggunakan kerucut.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Laser
menghasilkan berkas cahaya sempit yang digunakan dalam berbagai teknologi dan
instrumen. LASER adalah singkatan dari Light Amplification by
Stimulated Emission of Radiation. Laser adalah berkas cahaya unik karena
tidak dihasilkan oleh alam. Semua puncak panjang gelombang cahaya laser
merambat sejajar, yang kerap disebut fase.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Kita dapat
mengirim banyak robot untuk menjelajahi antariksa agar tak harus
mengkhawatirkan keselamatan mereka. Tentu saja, kita tetap membuat robot yang
tahan banting dengan durasi operasional yang cukup panjang, untuk menjelajahi
dan mengirim informasi sains berharga tentang apa yang mereka temukan di luar
sana.
Kredit:
NASA/JPL-Caltech
Saat
melihat bintang menggunakan mata telanjang, kita hanya melihat sebagian kecil
cahaya mereka. Bintang, planet, galaksi, awan debu dan gas, dan materi lainnya
di luar angkasa mengirimkan energi setiap saat. Energi ini disebut energi
elektromagnetik, bergerak dalam denyut atau gelombang. Seperti ombak yang
melintasi lautan, mereka bisa sangat panjang dan kurang berenergi, sangat
pendek dan energik atau ada di antaranya.
Sumber:
SpacePlace NASA, Courtesy NASA/JPL-Caltech
Komentar
Posting Komentar