Langsung ke konten utama

Tata Surya

tata-surya-informasi-astronomi
Kredit: NASA GSFC

Sejarah tata surya dimulai sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, dari awan dan debu bintang yang disebut nebula surya. Pada titik tertentu, nebula runtuh menjadi cakram protoplanet. Tekanan yang berasal dari material begitu besar sehingga melebur atom hidrogen menjadi helium sembari melepaskan sejumlah besar energi dan melahirkan Matahari.

Meskipun Matahari mengambil 99,8% total material cakram protoplanet, masih ada sedikit sisa material yang kemudian menggumpal karena gaya gravitasi yang melahirkan planet dan bulan. Planet berbatu seperti Mars, Venus dan Bumi, terbentuk di dekat Matahari, karena material yang mengandung es dan gas tidak mampu bertahan menghadapi radiasi panas Matahari.

Material gas dan es berkumpul lebih jauh dan melahirkan planet raksasa gas (Jupiter dan Saturnus) dan raksasa es (Uranus dan Neptunus). Sedangkan puing-puing kecil material lainnya menjadi asteroid, komet dan meteorid.

tata-surya-matahari-bintang-kita
Kredit: NASA

Matahari: Bintang Kita. Dengan massa 99,8 % tata surya, Matahari mengendalikan seluruh tata surya dan menjaga seluruh objek mulai dari planet terbesar hingga puing-puing partikel terkecil untuk tetap berada pada lintasan orbit masing-masing. Berada di lengan Orion galaksi Bima Sakti, Matahari membawa seluruh anggota tata surya untuk mengorbit pusat galaksi dengan kecepatan 720.000 km/jam. Dibutuhkan waktu sekitar 230 juta tahun bagi tata surya untuk menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti.

Tanpa Matahari tidak akan ada cahaya, tidak ada kehangatan dan tidak ada kehidupan. Panas Matahari memengaruhi seluruh tata surya. Setiap 1/1,5 juta detik, Matahari melepaskan lebih banyak energi daripada seluruh energi yang digunakan oleh manusia sepanjang tahun. Sebagai bola hidrogen raksasa, gravitasi Matahari mampu melebur atom hidrogen menjadi helium.

Proses ini disebut fusi nuklir yang terus melepaskan energi sembari menghasilkan reaksi berantai yang memungkinkan aktivitas fusi nuklir terus berlangsung. Energi kemudian menumpuk dan suhunya mencapai 27 juta derajat Fahrenheit di inti Matahari. Energi bergerak keluar melalui area besar yang disebut zona konvektif. Lalu merambat ke fotosfer, tempat Matahari memancarkan panas, cahaya dan partikel bermuatan.

tata-surya-merkurius
Kredit: NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Carnegie Institution of Washington

Merkurius: Planet Tercepat. Merkurius adalah planet terkecil di tata surya, ukurannya hanya sedikit lebih besar daripada Bulan. Permukaannya sangat padat dan tertutup kawah akibat benturan dengan asteroid, sedangkan lapisan atmosfernya tipis. Sebagai planet terdekat, Merkurius hanya butuh 88 hari untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Kamu akan berulang tahun setiap tiga bulan sekali jika tinggal di sana!

Namun, rotasinya lebih lambat dan membutuhkan waktu 59 hari Bumi untuk menyelesaikan satu kali rotasi. Meskipun rotasinya lambat, Merkurius bergerak mengitari Matahari dengan kecepatan 50 km/detik, lebih cepat daripada planet-planet tata surya lainnya.

tata-surya-venus
Kredit: NASA

Venus: Planet Terpanas. Meskipun bukan planet terdekat dari Matahari, Venus adalah planet terpanas. Lapisan atmosfernya sangat tebal dan dipenuhi gas rumah kaca karbon dioksida dan awan asam sulfat yang memerangkap panas, bahkan mampu melelehkan logam. Hanya sedikit lebih kecil daripada Bumi, Venus dianggap aneh karena rotasinya berlawanan arah dibandingkan sebagian besar planet tata surya lainnya.

Lebih aneh lagi, satu hari malah lebih lama daripada satu tahun. Karena rotasinya sangat lambat, butuh waktu 243 hari Bumi hanya untuk menyelesaikan satu kali rotasi. Namun satu tahun justru berlalu lebih cepat. Venus menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari dalam waktu 225 hari Bumi.

tata-surya-bumi
Kredit: Apollo 17

Bumi: Planet Rumah Kita. Bersama Merkurius, Venus dan Mars, Bumi adalah sebuah planet terestrial (berbatu). Dengan permukaan yang padat, Bumi aktif secara geologis yang ditandai oleh pegunungan, gunung berapi, lembah, ngarai, dataran dll. Bumi dianggap paling istimewa karena memiliki air cair dalam wujud lautan, sungai dan danau. Air cair menutupi 70% permukaan.

Ketebalan lapisan atmosfer sangat ideal untuk menjaga planet tetap hangat dan menopang kehidupan. Sebagian besar atmosfer adalah unsur nitrogen, termasuk oksigen yang cukup melimpah untuk kita bernafas. Sebagai satu-satunya planet di tata surya yang menampung kehidupan, satu tahun di Bumi berlalu selama 365,25 hari. Tambahan 0,25 hari berarti setiap empat tahun sekali perlu ditambah satu hari di kalender yang disebut hari kabisat pada tahun kabisat.

tata-surya-mars
Kredit: NASA

Mars: Planet Merah. Mars adalah dunia gurun yang dingin. Hanya setengah ukuran Bumi, Mars kadang-kadang disebut sebagai Planet Merah. Warnanya merah karena karat besi di permukaan. Bebatuan dan tanah Mars mengandung debu yang komposisinya didominasi unsur besi yang bercampur dengan sejumlah kecil unsur lainnya seperti klorin dan sulfur.

Seperti di Bumi, Mars juga memiliki musim, tudung es di kutub, gunung berapi, ngarai dan cuaca. Durasi satu hari adalah 24,6 jam dan satu tahun 687 hari Bumi. Lapisan atmosfernya sangat tipis, terdiri dari karbon dioksida, nitrogen dan argon. Ditemukan tanda-tanda banjir air yang pernah terjadi di masa lalu, tetapi sekarang sebagian besar deposit air ada di lumpur es dan awan tipis. Di beberapa lereng bukit Mars, ditemukan bukti air asin cair di tanah.

Para ilmuwan ingin mengetahui apakah Mars mungkin pernah dihuni makhluk hidup di masa lalu. Mereka juga ingin tahu apakah Mars mampu menopang kehidupan, saat ini atau di masa depan. Mars telah dikunjungi oleh 20 pesawat antariksa dan menjadi satu-satunya planet yang telah dijelajahi oleh misi rover robotik.

tata-surya-jupiter
Kredit: NASA

Jupiter: Raja Planet. Sebagai planet terbesar di tata surya, komposisi Jupiter mirip sebuah bintang, hanya kurang besar untuk memulai proses fusi nuklir. Tertutup oleh garis-garis awan yang terus berputar, Jupiter dihiasi oleh Bintik Merah Raksasa ikonik, badai besar yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Jupiter adalah raksasa gas dan tidak memiliki permukaan padat, tetapi inti terdalam planet adalah cairan atau batuan padat seukuran Bumi. Jupiter juga memiliki cincin, meskipun terlalu tipis untuk dapat diamati dengan jelas. Satu hari hanya 10 jam, sangat cepat, sedangkan satu tahun berlalu selama 11,8 tahun Bumi.

tata-surya-saturnus
Kredit: NASA

Saturnus: Permata Tata Surya, Saturnus bukan satu-satunya planet bercincin, tetapi pastinya yang terindah. Struktur cincin yang kita lihat tersusun atas sekelompok cincin kecil yang mengelilingi Saturnus. Mereka terbuat dari bongkahan es dan batu. Tidak jauh berbeda dari Jupiter, Saturnus adalah raksasa gas hidrogen dan helium.

Sebagai salah satu raksasa tata surya, rotasi Saturnus juga relatif cepat. Satu hari hanya 11 jam, sedangkan satu tahun berlalu selama 29,5 tahun Bumi. Lima pesawat antariksa telah mengunjungi atau melewati Saturnus, termasuk Pioneer 11, Cassini, dan Voyager 1 dan 2.

tata-surya-uranus
Kredit: NASA

Uranus: Planet Menggelinding. Raksasa es Uranus terbuat dari air, metana dan cairan amonia di atas inti berbatu berukuran kecil. Sama seperti Jupiter dan Saturnus, komposisi lapisan atmosfernya terdiri dari hidrogen dan helium, tetapi Uranus juga mengandung metana. Metana inilah yang membuat Uranus berwarna biru. Uranus juga memiliki sistem cincin, meskipun susah untuk diamati.

Seperti Venus, arah rotasi Uranus berlawanan arah dibandingkan sebagian besar planet tata surya lainnya. Dan tidak seperti planet-planet lain, poros rotasi Uranus ada pada sisinya, mirip bola yang menggelinding. Durasi satu hari sekitar 17 jam dan satu tahun berlangsung selama 84 tahun Bumi. Butuh waktu lama untuk merayakan ulang tahunmu!

tata-surya-neptunus
Kredit: NASA

Neptunus: Planet Berangin. Neptunus adalah planet yang gelap, dingin dan sangat berangin. Sebagai planet terjauh, Neptunus sekitar 30 kali lebih jauh daripada jarak Bumi-Matahari. Karena harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk mengorbit Matahari, butuh waktu 164 tahun untuk menyelesaikan satu kali orbit, tapi satu hari hanya 16 jam.

Raksasa es ini terbuat dari sup tebal air, amonia dan metana di atas inti padat seukuran Bumi. Komposisi lapisan atmosfernya terdiri dari hidrogen, helium dan metana. Metana memberikan Neptunus warna biru, sama seperti Uranus. Meskipun Uranus memiliki sistem enam cincin, mereka sangat sulit diamati.

tata-surya-planet-katai
Kredit: NASA

Planet Katai. Sebagaimana planet utama, ukuran planet katai hanya lebih kecil dan hanya memenuhi dua dari tiga persyaratan untuk dianggap sebagai planet sejati. Sebuah objek harus mengorbit Matahari, memiliki gaya gravitasi yang cukup agar bisa berbentuk bulat dan mampu membersihkan orbitnya.

Hanya dua persyaratan yang bisa dipenuhi oleh planet katai. Persyaratan ketiga yang tidak bisa dipenuhi oleh planet katai adalah gaya gravitasi untuk membersihkan orbit dari puing-puing antariksa. Meskipun ada banyak planet katai di tata surya, saat ini hanya lima planet katai yang diakui secara resmi, yaitu Ceres, Pluto, Eris, Haumea, dan Makemake.

tata-surya-pluto
Kredit: NASA/Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins/Southwest Research Institute

Pluto, Raja Kecil Sabuk Kuiper. Pada tahun 2005, sebuah objek yang lebih masif daripada Pluto ditemukan di sabuk Kuiper. Meskipun banyak yang mengusulkan agar objek yang diberi nama Eris ini dijadikan planet utama kesepuluh, namun para astronom lebih sepakat untuk mendefinisikan ulang istilah planet. Banyak orang yang merasa sedih ketika mendengar Pluto, setelah 76 tahun menjadi planet utama kesembilan, diturunkan statusnya ke planet katai pada tahun 2006.

Sebagai kompensasi setelah dikeluarkan dari daftar planet utama, semua planet katai di luar orbit Neptunus disebut plutoid. Selain itu Pluto juga dinobatkan sebagai raja kecil sabuk Kuiper, karena ukurannya paling besar di antara objek sabuk Kuiper. Revisi pengukuran terbaru oleh pesawat antariksa New Horizons kembali menempatkan Pluto sebagai planet katai terbesar tata surya.

tata-surya-eris
Kredit: ESO/L. Calçada

Eris: Planet Katai Kembaran Pluto. Eris adalah salah satu planet katai pertama yang pernah ditemukan di tata surya kita. Ukurannya yang hampir sebanding dengan Pluto, menyebabkan degradasi status Pluto sebagai planet kesembilan tata surya.

Saat pertama kali ditemukan pada tahun 2005, ukuran Eris diprediksi lebih besar daripada Pluto. Semula diajukan sebagai kandidat planet kesepuluh tata surya, penemuan Eris justru memberikan alasan bagi para astronom untuk menurunkan status Pluto menjadi planet katai pada tahun 2006. Keputusan yang tetap kontroversial hingga hari ini, secara kebetulan memang sesuai dengan nama yang disandang Eris.

Eris adalah dewi perselisihan dan pertentangan Yunani kuno. Dia menimbulkan kecemburuan dan rasa iri, memicu peperangan dan kemarahan kaum lelaki. Saat pernikahan Peleus dan Thetis, semua dewa diundang kecuali Eris, yang membangkitkan kemarahannya dan memicu perselisihan di antara para dewa yang berujung ke Perang Troya.

Eris terletak lebih jauh daripada Pluto, mengitari Matahari dari jarak sekitar tiga kali lipat lebih jauh. Dibutuhkan waktu 561 tahun untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari, meskipun rotasi Eris berlangsung setiap 25 jam, yang membuat durasi satu hari di sana hampir mirip dengan Bumi.

tata-surya-ceres
Kredit: NASA

Planet Katai Ceres. Selain menjadi benda langit terbesar di Sabuk Asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter, Ceres adalah satu-satunya planet katai yang berada di wilayah terdalam tata surya. Ceres juga anggota pertama Sabuk Asteroid yang ditemukan oleh astronom Italia Giuseppe Piazzi pada tahun 1801. Demikian pula saat Dawn tiba pada tahun 2015, Ceres menjadi planet katai pertama yang pernah dikunjungi oleh sebuah pesawat antariksa.

Selama bertahun-tahun diklasifikasikan sebagai asteroid, ukuran Ceres yang jauh lebih besar dan begitu berbeda daripada objek Sabuk Asteroid lainnya, mendorong para ilmuwan mengklasifikasikannya sebagai planet katai pada tahun 2006. Meskipun mencakup 25% total massa sabuk asteroid, Ceres 14 kali kurang masif daripada Pluto.

Dengan radius 476 kilometer, Ceres mengorbit Matahari dari jarak rata-rata 413 juta kilometer, satuan astronomi untuk Ceres adalah 2,8 AU. Ceres membutuhkan waktu 1.682 hari Bumi, atau 4,6 tahun Bumi, untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Rotasi Ceres relatif cepat dan hanya membutuhkan waktu 9 jam untuk menyelesaikan satu kali rotasi.

tata-surya-makemake
Kredit: R. Hurt (SSC-Caltech), JPL-Caltech, NASA

Planet Katai Makemake. Bersama dengan planet katai Pluto, Eris dan Haumea, Makemake terletak di Sabuk Kuiper, sebuah wilayah cincin asteroid tata surya di luar orbit Neptunus. Sedikit lebih kecil daripada Pluto, Makemake adalah objek langit paling terang kedua di Sabuk Kuiper setelah Pluto apabila dilihat dari Bumi. Dibutuhkan waktu sekitar 305 tahun Bumi bagi planet katai ini untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari.

Makemake ditemukan pada tanggal 31 Maret 2005 oleh astronom M.E. Brown, C.A. Trujillo, dan D. Rabinowitz di Observatorium Palomar. Dengan radius sekitar 715 kilometer, Makemake hanya sekitar 1/9 Bumi. Jika Bumi seukuran nikel, maka Makemake hanya sebesar biji sesawi. Mengorbit dari jarak rata-rata 6.847.000.000 kilometer, jarak Makemake dari Matahari adalah 45,8 AU.

Makemake menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari setiap 305 tahun Bumi. Sembari mengorbit Matahari, Makemake menyelesaikan satu kali rotasi setiap 22,5 jam, sehingga durasi satu hari di sana tidak terlalu jauh berbeda dengan Bumi.

tata-surya-haumea
Kredit: NASA

Haumea, Planet Katai Lonjong dengan Rotasi Tercepat di Tata Surya. Haumea kira-kira seukuran Pluto dan bersemayam di Sabuk Kuiper. Haumea adalah salah satu anggota tata surya relatif besar dengan rotasi tercepat. Rotasi yang sangat cepat bahkan mendistorsi bentuk Haumea dan membuatnya terlihat lonjong menyerupai sebuah bola dalam olahraga American football.

Haumea adalah nama dewi kesuburan Hawaii. Dengan radius sekitar 620 kilometer, Haumea Mengorbit Matahari dari jarak rata-rata 6.452.000.000 kilometer, satuan jarak astronomi untuk Haumea adalah 43 AU. Haumea menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari setiap 285 tahun Bumi. Sembari mengorbit, Haumea berotasi sangat cepat, menyelesaikan satu kali rotasi hanya dalam waktu 4 jam.

Rotasi yang begitu cepat ini menobatkannya sebagai salah satu benda langit relatif besar dengan rotasi tecepat di tata surya. Diduga dampak benturan masif dengan benda langit lain memicu rotasi Haumea sekaligus menciptakan kedua bulannya. Haumea juga adalah objek Sabuk Kuiper pertama yang diketahui memiliki cincin.

tata-surya-gonggong
Kredit: wierd.com

Gonggong (2007 OR10) Kandidat Planet Katai. Lebih dari 10 tahun sejak ditemukan, 2007 OR10 atau Gonggong adalah sebuah kandidat planet katai anggota tata surya. 2007 OR10 ditemukan pada tanggal 17 Juli 2007 sebagai upaya pencarian Objek Sabuk Kuiper (KBO) di wilayah terluar tata surya. Berdasarkan pengukuran terbaru, diameter 2007 OR10 ternyata sekitar 250 kilometer lebih besar daripada perhitungan sebelumnya.

Ukuran ini menempatkannya sebagai planet katai terbesar ketiga, hanya kalah dari Pluto dan Eris. Revisi pengukuran diameter 2007 OR10 menghasilkan angka 1.535 kilometer, sekitar 250 kilometer lebih besar daripada perhitungan sebelumnya. 2007 OR10 juga diketahui berotasi lebih lambat daripada hampir seluruh anggota tata surya lainnya dan membutuhkan waktu hampir 45 jam untuk menyelesaikan satu kali rotasi.

Gonggong: Dewa air Tiongkok berambut merah yang berekor seperti ular, dikenal kerap menciptakan kekacauan, menyebabkan banjir, dan memiringkan Bumi.

tata-surya-goblin
Kredit: Roberto Molar Candanosa dan Scott Sheppard/Institut Sains Carnegie

Goblin (2015TG387), Kandidat Planet Katai. Jauh melampaui orbit delapan planet utama tata surya, para astronom telah menemukan sebuah planet katai baru yang dijuluki ‘Goblin’. Dunia berukuran kecil dengan nama resmi 2015 TG387 ini menyusuri jalur orbit sunyi dari wilayah terluar tata surya.

Berdasarkan pengukuran awal, diameter Goblin sekitar 305 km. Sebagai perbandingan, diameter Pluto sekitar 2.400 km. Goblin adalah satu dari segelintir objek yang lintasan elips orbitnya tidak pernah lebih dekat daripada jarak Neptunus-Matahari. Hanya ada dua objek, 2012 VP113 dan 90377 Sedna, yang perihelion (titik orbit paling dekat dengan Matahari) lebih jauh daripada perihelion Goblin, namun titik orbit terjauh Goblin melampaui mereka.

Jarak maksimum planet katai Goblin diperkirakan mencapai sekitar 2.300 AU, dua kali lipat lebih jauh daripada Sedna. 1 AU adalah jarak Bumi-Matahari, jadi jarak maksimum Goblin 2.300 kali lebih jauh daripada jarak Bumi-Matahari. Dari jarak yang begitu jauh, Goblin menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari setiap 40.000 tahun sekali.

tata-surya-sedna
Kredit: NASA/ESA/Adolf Schaller

Sedna, Kandidat Planet Katai. Seperti Eris, Haumea dan Makemake, kandidat planet katai Sedna ditemukan oleh Mike Brown dari Caltech, dengan bantuan Chad Trujillo dari Observatorium Gemini dan David Rabinowitz dari Universitas Yale pada tanggal 14 November 2003. Awalnya diberi kode 2003 VB12, penemuan Sedna merupakan bagian dari sebuah survei yang dimulai sejak tahun 2001 menggunakan Teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar dekat San Diego, California.

Diberi nama oleh para penemunya, Sedna adalah nama dewi laut bangsa Inuit. Menurut legenda, Sedna adalah manusia yang menjadi dewi setelah tenggelam di Samudera Arktik, yang kemudian menjadi tempat tinggalnya untuk melindungi semua makhluk laut. Nama ini tampaknya cocok, karena Sedna adalah salah satu objek terjauh dari Matahari, sekaligus yang terdingin.

Dengan tingkat albedo permukaan 0,32 ± 0,06 dan diameter sekitar 915 hingga 1.800 km (dibandingkan diameter Pluto, 1.186 km), Sedna cukup terang dan juga cukup besar untuk berbentuk bulat. Dengan diameter 1.600 km, lintasan orbit Sedna mengelilingi Matahari yang sangat elips, dengan jarak 76 AU (114 miliar km) di perihelion (titik orbit terdekat), hingga 936 AU (140 miliar km) di aphelion (titik orbit terjauh). Perkiraan durasi Sedna untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari bervariasi, meskipun diduga lebih dari 10.000 tahun. 

tata-surya-quaoar
Kredit: NASA dan G. Bacon (STScL)

Quaoar, (2002 LM60, Kandidat Planet Katai. Berukuran kira-kira separuh Pluto, 2002 LM60 atau Quaoar terletak sekitar 4 miliar mil dari Bumi atau lebih dari satu miliar mil dari Pluto. Tak seperti Pluto dan planet-planet utama tata surya lainnya, orbit Quaoar mengelilingi Matahari sangat melingkar.

Seperti Pluto, Quaoar menghuni Sabuk Kuiper, cakram puing-puing es mirip komet yang membentang 7 miliar mil di luar orbit Neptunus. Selama satu dekade terakhir, lebih dari 500 objek telah ditemukan di sabuk Kuiper. Dengan beberapa pengecualian, secara signifikan ukuran mereka semua lebih kecil daripada Pluto.

Sejauh ini, Quaoar bagaikan “ikan terbesar” yang berhasil ditangkap para astronom dalam survei objek Sabuk Kuiper. Brown bahkan berani memprediksi dalam beberapa tahun yang akan datang, objek Sabuk Kuiper lain yang ukurannya lebih besar daripada Quaoar akan ditemukan.

tata-surya-farout
Kredit: Roberto Molar Candanosa dan Scott S. Sheppard/Insitut Sains Carnegie 

2018 VG18 (Farout), Kandidat Planet Katai Terjauh yang Melampaui 100 AU. Para astronom telah menemukan kandidat planet katai terjauh tata surya yang pernah diamati, terletak pada jarak melampaui 100 kali jarak Bumi-Matahari. Dipublikasikan pada hari Senin tanggal 17 Desember 2018 oleh Minor Planet Center Himpunan Astronomi Internasional (IAU), objek ini untuk sementara diberi nama 2018 VG18 alias “Farout” karena memang terletak begitu jauh, sekitar 120 AU.

2018 VG18 mengorbit lebih jauh daripada planet katai Eris yang terletak sekitar 96 AU. Sebagai perbandingan, Pluto mengorbit Matahari dari jarak sekitar 34 AU, berarti 2018 VG18 terletak 3,5 kali lebih jauh daripada planet katai tata surya yang paling populer. Karena 2018 VG18 begitu jauh, pergerakan orbitnya sangat lambat, mungkin membutuhkan waktu selama 1.000 tahun lebih untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari.

tata-surya-2012VP113
Kredit: Scott S Sheppard/Institusi Sains Carnegie

2012VP113, Kandidat Planet Katai. Sebuah kandidat planet katai baru tata surya telah ditemukan. Diberi kode 2012VP113, ia mengorbit dari wilayah terluar tata surya. Bersama Sedna, 2012VP113 menempati batas tata surya yang disebut Awan Oort. 2012VP113 ditemukan oleh dua orang ilmuwan bernama Chadwick Trujillo dan Scott Shepperd saat mencari objek-objek jauh menggunakan Dark Energy Camera.

Ukuran VP113 2012 sekitar separuh ukuran Sedna dan komposisinya mungkin didominasi oleh material es. Yang menarik, meskipun Sedna terkadang memangkas jarak dari Matahari selama waktu tertentu, titik terjauh 2012 VP113 hanya 452 AU, sedangkan titik terjauh Sedna mencapai 1.000 AU.

Satu teori yang bisa menjelaskan lokasi mereka di tata surya kita adalah karena jalur orbit sebuah planet masif telah melontarkan mereka dari wilayah Sabuk Kuiper.

tata-surya-jumlah-bulan
Kredit: NASA

Berapa Banyak Jumlah Bulan di Tata Surya? Merkurius dan Venus, tak satu pun dari mereka memiliki bulan. Karena Merkurius begitu dekat dengan Matahari, setiap bulan yang mengorbit Merkurius kemungkinan besar malah akan menabrak Merkurius atau mungkin juga ditarik ke dalam oleh gravitasi kuat Matahari. Sedangkan mengapa Venus tidak memiliki bulan, hingga saat ini masih menjadi misteri untuk dipecahkan.

Berikutnya adalah Bumi, dan tentu saja, seperti kita ketahui memiliki satu Bulan. Mars memiliki dua bulan, Phobos dan Deimos. Kemudian planet-planet raksasa yang berada di wilayah terluar tata surya. Mereka punya banyak sekali bulan. Jupiter, misalnya, memiliki 79 bulan! Yang paling terkenal adalah Io, Europa, dan Callisto. Jupiter juga memiliki bulan terbesar di tata surya, Ganymede.

Saturnus memiliki 53 bulan dengan nama-nama yang keren, seperti Mimas, Enceladus, dan Tethys. Salah satu bulan Saturnus bernama Titan, bahkan memiliki lapisan atmosfer dan air cair di permukaan yang membuatnya istimewa. Uranus diketahui memiliki 27 bulan. Beberapa dari mereka, setengah material pembentuknya adalah es. Yang terakhir adalah Neptunus dengan 13 bulan. Triton adalah bulan terbesar Neptunus, yang ukurannya hampir setara dengan planet katai Pluto.

tata-surya-bulan
Kredit: NASA/GSFC/Arizona State University

Bulan, Fakta Ringan tentang Satelit Alami Bumi. Bumi hanya memiliki satu bulan (satelit alami), sebuah benda langit berbatu penuh kawah akibat dampak benturan asteroid. Berukuran kira-kira seperempat diameter Bumi, jarak rata-rata Bulan dari Bumi adalah 238.855 mil. Bulan bisa dilihat dengan mata telanjang hampir setiap malam ketika mengitari planet kita.

Bulan dapat dengan mudah kita lihat hampir setiap malam. Bulan sebenarnya tidak bersinar atau memancarkan cahayanya sendiri. Bulan hanya memantulkan cahaya dari Matahari.

Para ilmuwan memperkirakan Bulan terbentuk sejak awal sejarah tata surya, setelah Bumi bertabrakan dengan sebuah benda langit seukuran Mars. Tabrakan ini menghasilkan bongkahan besar yang berasal dari Bumi, sedangkan benda langit seukuran Mars yang menabrak Bumi terlempar ke luar angkasa. Selanjutnya gaya gravitasi mengambil alih dan menyatukan mereka menjadi Bulan yang kita kenal hari ini.

Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah dikunjungi manusia. Pada tanggal 20 Juli 1969, dua orang astronot NASA Neil Armstrong dan Buzz Aldrin adalah orang pertama yang pernah menginjakkan kaki di permukaan Bulan. Sepuluh astronot NASA lainnya kemudian mengikuti jejak langkah Neil Armstrong secara berturut-turut. Mereka mengumpulkan ratusan pon sampel tanah dan batuan bulan, melakukan eksperimen dan memasang instrumen untuk penelitian.

tata-surya-phobos-deimos
Kredit: NASA/JPL-Caltech/GSFC/ Universitas Arizona

Phobos dan Deimos, Sepasang Bulan Planet Merah. Dari keempat planet berbatu tata surya, hanya Mars yang memiliki lebih dari satu bulan. Dua satelit alami ini jauh lebih kecil daripada Bulan, satelit alami Bumi, dan menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang tahap awal pembentukan tata surya. Phobos dan Deimos cenderung menyerupai asteroid daripada bulan, Phobos hanya berukuran 22 kilometer, sedangkan Deimos 13 km.

Sepasang bulan Mars tergolong sebagai satelit alami terkecil di tata surya. Ukuran Phobos sedikit lebih besar daripada Deimos dan mengorbit hanya 6.000 kilometer di atas permukaan Mars. Tidak ada yang mengetahui bagaimana sebuah bulan dapat mengorbit sedekat itu dengan planet induk. Phobos mengitari Mars tiga kali sehari, sedangkan Deimos yang mengorbit lebih jauh membutuhkan waktu 30 jam untuk menyelesaikan satu kali orbit.

Seperti Bulan yang mengorbit Bumi, Phobos dan Deimos mengalami pengucian pasang surut, berarti hanya satu sisi yang selalu menghadap planet induk. Phobos mendekati Mars secara perlahan, sekitar 1,8 meter setiap satu abad. Dalam waktu 50 juta tahun, Phobos akan jatuh ke Mars atau terkoyak dan membentuk cincin puing-puing bebatuan di sekeliling Planet Merah.

Dalam satu hari, Phobos tiga kali mengelilingi Mars, melesat melintasi langit Mars setiap kurang lebih empat jam dari barat ke timur. Deimos mengorbit lebih jauh, dari jarak yang cenderung tetap, 20.069 km, dan membutuhkan waktu sekitar 30 jam untuk satu kali mengitari Mars.

tata-surya-ganymede
Kredit gambar: NASA/JPL

Ganymede, Bulan Terbesar Tata Surya. Ganymede adalah bulan terbesar di tata surya kita, satu-satunya satelit alami planet yang memiliki medan magnet. Bersama tiga bulan terbesar Jupiter lainnya, Ganymede ditemukan oleh Galileo Galilei pada tanggal 7 Januari 1610, sekaligus mencetak rekor sebagai penemuan pertama bulan yang mengorbit planet selain Bumi.

Karena ditemukan oleh Galileo, keempat bulan terbesar Jupiter disebut bulan Galilean (Io, Europa, Ganymede, dan Callisto) yang akhirnya mengarah ke pemahaman bahwa planet-planet di tata surya kita mengorbit Matahari, bukannya mengorbit Bumi.

Ganymede adalah bulan ketujuh Jupiter dan bulan Galilean ketiga, menyelesaikan satu kali orbit mengitari Jupiter sekitar tujuh hari Bumi dari jarak sekitar 1.070 juta kilometer. Radius Ganymede adalah 2.631 km. Meskipun ukurannya lebih besar namun massa Ganymede hanya separuh Merkuris. Oleh karena itu Ganymede dikelompokkan sebagai objek dengan massa jenis rendah.

tata-surya-callisto
Kredit: NASA/JPL/ DLR (German Aerospace Center)

Callisto, Bulan Terbesar Kedua Jupiter. Callisto adalah bulan terbesar kedua Jupiter setelah Ganymede, dan memegang rekor sebagai bulan terbesar ketiga di tata surya kita. Ukurannya hampir setara dengan planet Merkurius. Para ilmuwan telah mengungkap rahasia besar Callisto yang mungkin memiliki lautan asin di bawah permukaannya. Penemuan itu menempatkan Callisto ke daftar dunia yang mungkin menampung kehidupan mikroba.

Diameter khatulistiwa Callisto sekitar 15.144 kilometer dan mengorbit Jupiter dari jarak sekitar 1.883.000 kilometer, sementara Jupiter mengorbit Matahari dari jarak sekitar 778 juta kilometer. Callisto menyelesaikan satu kali orbit mengitari Jupiter setiap 17 (16,689) hari Bumi. Callisto mengalami penguncian pasang surut, berarti hanya salah satu sisi Callisto yang selalu menghadap Jupiter.

Callisto 1,8 kali lebih jauh daripada orbit Ganymede mengitari Jupiter, 2,8 kali lipat lebih jauh daripada orbit Europa mengitari Jupiter dan 4,5 kali lebih jauh daripada orbit Io mengitari Jupiter. Sistem Jupiter membutuhkan waktu sekitar 12 tahun Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari.

tata-surya-io
Kredit gambar: NASA/JPL/University of Arizona

Io, Bulan Terbesar Ketiga Jupiter. Sebagai salah satu satelit alami planet Jupiter, Io adalah anggota tata surya yang paling aktif secara vulkanik. Bulan berbatu ini memiliki ratusan gunung berapi, beberapa di antaranya bahkan meletuskan lava setinggi puluhan kilometer. Aktivitas vulkanik Io disebabkan oleh pasang surut antara gaya gravitasi Jupiter dengan dua satelit alami terbesar lainnya yang mengorbit Jupiter dari jarak yang lebih jauh, Europa dan Ganymede.

Ukurannya sedikit lebih besar daripada Bulan, satelit alami Bumi. Io adalah bulan ketiga terbesar dan bulan terjauh kelima Jupiter.

Io mengalami penguncian pasang surut, berarti satu sisi yang sama selalu menghadap Jupiter secara permanen. Sedangkan Europa dan Ganymede, dua bulan terbesar Jupiter, turut memengaruhi orbit Io saat mengitari planet raksasa tata surya dan menyebabkan orbit Io sangat lonjong dan tak beraturan. Jadi, pada jarak yang sangat bervariasi dari Jupiter, Io mengalami gaya pasang surut yang luar biasa.

Gaya ini juga menghasilkan pasang surut permukaan Io hingga 100 meter, bandingkan dengan Bumi yang hanya mengalami pasang surut air laut maksimal 18 meter. Pasang surut di Bumi hanya mempengaruhi air laut, sementara di Io terjadi di permukaan tanah yang padat. Gila!

tata-surya-europa
Kredit: NASA/JPL-Caltech/SETI Institute

Europa, Tempat Paling Menjanjikan untuk Mencari Kehidupan di Luar Bumi. Beberapa dekade yang lalu, fiksi ilmiah telah menawarkan skenario hipotetis, bagaimana jika kehidupan asing berkembang di lautan yang berada di bawah permukaan es Europa? Gagasan menarik yang dianggap memiliki basis sains cukup kuat, telah menyalakan imajinasi banyak orang, baik di dalam maupun di luar komunitas sains, yang begitu berharap kita bisa menemukan  kehidupan di luar Bumi.

Dari berbagai observasi yang dilakukan menggunakan teleskop berbasis darat, para ilmuwan telah mengumpulkan data permukaan Europa yang didominasi es air, termasuk bukti kuat lautan air cair atau es cair di bawah permukaan.

Para ilmuwan menduga lapisan es setebal 15-25 kilometer mengapung di atas lautan sedalam 60-100 kilometer. Oleh karena itu, meskipun hanya berukuran seperempat diameter Bumi, Europa mungkin mengandung air dua kali lipat banyak daripada seluruh lautan di Bumi. Samudera raya Europa yang luas dan dalam dianggap sebagai tempat paling menjanjikan di tata surya untuk menemukan kehidupan sebab memiliki lingkungan ideal bagi beberapa wujud kehidupan mikroba di luar Bumi.

tata-surya-titan
Kredit: NASA

Titan, Anggota Tata Surya Selain Bumi dengan Lautan Cair. Titan adalah bulan terbesar Saturnus, sebuah dunia es dengan lapisan atmosfer berkabut keemasan. Sebagai satelit alami terbesar kedua di tata surya, hanya kalah oleh Ganymede, bulan Jupiter, ukuran Titan lebih besar daripada Bulan, satelit alami Bumi, bahkan lebih besar daripada Merkurius, meskipun massanya lebih rendah.

Bulan raksasa ini adalah satu-satunya satelit alami di tata surya dengan lapisan atmosfer padat, dan satu-satunya anggota tata surya selain Bumi yang memiliki air cair di permukaan, termasuk sungai, danau, dan lautan. Seperti Bumi, komposisi lapisan atmosfer Titan didominasi oleh unsur nitrogen, sejumlah kecil metana dan senyawa kaya karbon lainnya.

Selain itu, Titan adalah satu-satunya tempat di Tata Surya yang diketahui memiliki siklus air mirip di Bumi, seperti hujan yang turun dari awan, membasahi dan mengaliri permukaan, mengisi danau dan lautan, dan menguap kembali ke langit. Titan juga diprediksi menampung lautan bawah tanah.

Radius Titan sekitar 2.575 kilometer, berarti hampir 50% lebih besar daripada Bulan, satelit alami Bumi. Titan mengorbit planet Saturnus dari jarak sekitar 1,2 juta kilometer, sedangkan jarak Saturnus dari Matahari adalah sekitar 1,4 miliar kilometer, atau sekitar 9,5 AU. Dibutuhkan waktu sekitar 80 menit agar cahaya Matahari mencapai Titan. Karena relatif jauh, cahaya Matahari di Titan sekitar 100 kali lebih redup daripada di Bumi.

tata-surya-enceladus
Kredit: NASA/JPL/Space Science Institute

Enceladus, Bulan Lautan Es Saturnus. Beberapa anggota terestrial tata surya kita menyembunyikan air cair di bawah permukaan beku. Namun Enceladus, bulan lautan es Saturnus, begitu istimewa di mata para ilmuwan. Ya, Enceladus mengepulkan lautannya ke luar angkasa sehingga pesawat antariksa Cassini NASA dapat terbang melintasinya dan mengumpulkan sampel. Dari sampel ini, para ilmuwan menentukan Enceladus menampung sebagian besar material kimiawi yang dibutuhkan oleh kehidupan, bahkan berpotensi memiliki ventilasi hidrotermal yang memuntahkan air panas kaya mineral dari dasar lautan.

Arsip gambar yang diambil oleh pesawat antariksa Voyager NASA pada tahun 1980-an mengungkap permukaan es Enceladus yang putih cerah dan sangat halus di beberapa wilayah. Dengan diameter sekitar 500 kilometer, Enceladus adalah anggota tata surya yang paling reflektif. Karena memantulkan sebagian besar cahaya Matahari, suhu permukaan Enceladus sangat dingin, sekitar minus 201 derajat Celcius. Tetapi tidak seperti yang terlihat, Enceladus bukan sekadar tempat yang dingin dan pasif.

tata-surya-miranda
Kredit: Laboratorium Propulsi Jet NASA

Miranda dan Bulan-Bulan Uranus. Seperti monster Frankenstein, Miranda seolah disatukan dari bagian-bagian yang tidak tergabung sempurna. Dengan diameter sekitar 500 km, Miranda hanya 1/7 ukuran Bulan, satelit alami Bumi, ukuran yang tampaknya mustahil menopang banyak aktivitas tektonik.
Namun Miranda justru memiliki topografi yang paling aneh dan paling bervariasi di antara benda-benda langit anggota tata surya, termasuk tiga “corona,” fitur unik berbentuk oval yang kemungkinan terbentuk oleh material hangat yang naik ke permukaan. Selain itu, topografi Miranda didominasi lembah dan pegunungan yang terpisah dari medan kawah dampak benturan. Retakan ngarai raksasa Miranda dua belas kali lebih dalam daripada Grand Canyon di Bumi. Karena gravitasi Miranda tak terlalu kuat, sebuah batu yang dijatuhkan dari tebing tertinggi membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mencapai dasar.

Para ilmuwan belum menyepakati tentang proses yang bertanggung jawab atas fitur-fitur unik topografi Miranda. Salah satu kemungkinan yang digagas adalah Miranda pernah hancur berkeping-keping karena bertabrakan dengan benda langit lain berukuran besar, dan potongan-potongan Miranda kemudian tersusun kembali secara asal-asalan. Skenario terkuat lainnya, fitur corona barangkali terbentuk dari benturan meteorit berbatu atau logam berukuran besar yang melelehkan permukaan es dan memicu periode episodik naiknya air cair ke permukaan Miranda dan kembali membeku.

tata-surya-triton
Kredit Gambar: NASA/JPL/USGS

Triton. Dari 13 bulan yang mengorbit Neptunus, Triton adalah yang terbesar dan satu-satunya bulan relatif besar di tata surya yang mengorbit retrograde (berlawanan arah) dengan rotasi planet induk. Para ilmuwan menduga Triton adalah objek Sabuk Kuiper yang ditangkap oleh gravitasi Neptunus jutaan tahun lalu, karena Tritron memiliki banyak kemiripan dengan planet katai Pluto, objek Sabuk Kuiper yang paling populer.

Triton memiliki diameter 2.700 kilometer. Galeri gambar yang diambil oleh Voyager 2 NASA mengungkap permukaan Titan hanya dengan sedikit lubang kawah dampak benturan dan datararan vulkanik yang halus, gundukan dan lubang bundar yang dibentuk oleh aliran lahar es. Triton terdiri dari kerak nitrogen beku di atas mantel es yang diyakini menutupi inti batuan dan logam.

Massa jenis Triton lebih tinggi daripada hampir semua satelit alami planet-planet terluar dan hanya kalah dari Europa dan Io, dua bulan Jupiter. Massa jenis ini mengindikasikan ada lebih banyak batuan di interior daripada bulan-bulan es Saturnus dan Uranus.

tata-surya-s-2004-n1
Kredit: NASA, ESA, M. Showalter/SETI Institute

S/2004 N 1, Bulan Ke-14 Neptunus Ditemukan Hubble. Teleskop Antariksa Hubble NASA telah menemukan bulan (satelit alami) ke-14 yang mengorbit planet Neptunus. Diberi kode S/2004 N 1, ukuran bulan diperkirakan tidak melebihi 12 mil, menjadikannya sebagai bulan terkecil yang pernah diketahui di sistem Neptunus.

S/2004 N 1 sangat kecil dan redup, kira-kira 100 juta kali lebih redup daripada bintang paling redup yang bisa dilihat mata telanjang manusia. Bahkan lolos dari deteksi pesawat antariksa Voyager 2 NASA yang terbang melewati Neptunus pada tahun 1989 untuk mensurvei sistem bulan dan cincin planet.

tata-surya-charon
Kredit: NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Southwest Research Institute

Charon. Dari lima bulan yang mengorbit planet katai Pluto, Charon adalah yang terbesar. Dengan separuh ukuran Pluto, Charon adalah bulan terbesar di tata surya berdasarkan rasio perbandingan ukuran antara bulan dan planet induk. Bahkan Pluto dan Charon dianggap sebagai satu-satunya sistem planet katai ganda di tata surya kita. Mengorbit Pluto setiap 6,4 hari Bumi, Charon mengalami penguncian pasang surut, sebuah fenomena yang membuat satu sisi permukaan Charon selalu menghadap Pluto secara permanen. Mereka dipisahkan oleh jarak sekitar 19.640 km.

Karena durasi orbit Charon mengitari Pluto setara dengan periode rotasi Pluto (6,4 hari Bumi), Charon tidak pernah terbit atau terbenam, tetapi selalu melayang di tempat yang sama jika diamati dari permukaan Pluto. Sama seperti Uranus, poros rotasi sistem Pluto-Charon ada di kedua sisinya, mengorbit Matahari seperti bola yang menggelinding. Demikian pula dengan arah rotasi Pluto yang retrograde, berputar dari timur ke barat, seperti Venus dan Uranus.

tata-surya-bulan-kelima-pluto
Kredit: NASA, ESA, dan M. Showalter (SETI Institute)

Hubble Temukan Bulan Kelima Pluto. Satu tim astronom yang memanfaatkan visi tajam Teleskop Antariksa Hubble NASA telah melaporkan penemuan sebuah bulan atau satelit alami yang mengorbit planet katai Pluto.

Diperkirakan memiliki bentuk tak beraturan, lebar bulan berkisar antara 6-15 mil. Mengorbit dari jarak 58.000 mil, bentuk orbit bulan melingkar dan dianggap co-planar dengan bulan-bulan lain di dalam sistem.

Tim astronom tertarik bahwa planet sekecil itu bisa memiliki koleksi satelit yang begitu kompleks. Penemuan terbaru ini juga menyediakan informasi tambahan untuk mengungkap bagaimana sistem Pluto terbentuk dan berevolusi. Teori populer di kalangan para ilmuwan menggagas seluruh bulan dihasilkan dari tabrakan antara Pluto dan objek-objek Sabuk Kuiper berukuran besar miliaran tahun yang lalu.

tata-surya-mk2
Kredit: NASA, ESA, A. Parker dan M. Buie (Southwest Research Institute), W. Grundy (Observatorium Lowell), dan K. Noll (NASA GSFC)

MK 2, Bulan yang Mengorbit Makemake Ditemukan Hubble. Mengintip ke wilayah terluar tata surya, Teleskop Antariksa Hubble NASA telah menemukan sebuah bulan gelap berukuran kecil yang mengorbit Makemake, planet es katai terbesar kedua setelah Pluto di Sabuk Kuiper.

Satelit alami yang diberi kode S/2015 (136472) 1 dan sering disebut MK 2, sekitar 1.300 kali lebih redup daripada Makemake. Dengan diameter sekitar 100 mil, MK 2 terpisah sejauh 13.000 mil dari planet katai induk yang diameternya 870 mil. Sebagai satu dari lima planet katai tata surya yang diakui oleh Himpunan Astronomi Internasional (IAU), Makemake ditemukan pada tahun 2005.

Observasi Hubble dilakukan pada bulan April 2015 menggunakan instrumen Wide Field Camera 3. Visi tajam dan resolusi tinggi Hubble untuk mengamati objek redup di dekat benda-benda terang, memungkinkan para astronom untuk menemukan MK 2.

tata-surya-asteroid
Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA

Asteroid adalah batuan antariksa berukuran kecil yang mengorbit Matahari layaknya planet-planet anggota tata surya. Begitu banyak asteroid yang menghuni tata surya kita, sebagian besar di antaranya tinggal di Sabuk Asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.

Asteroid juga bisa ditemukan di tempat-tempat lain, misalnya di jalur orbit planet. Fakta ini menunjukkan bahwa asteroid dan planet mengikuti jalur yang sama untuk mengitari Matahari. Bumi dan beberapa planet lain juga memiliki asteroid seperti ini.

Asteroid adalah sisa-sisa material yang membentuk tata surya. Tata surya kita diperkirakan terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu ketika sebuah awan gas dan debu raksasa runtuh karena gaya gravitasinya sendiri. Saat runtuh, sebagian besar material jatuh ke pusat awan dan membentuk Matahari.

Beberapa debu yang tidak jatuh ke pusat awan kemudian memadat dan menjadi planet. Sedangkan sisa-sisa material yang tidak turut membentuk planet akhirnya menjadi asteroid.

tata-surya-vesta
Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA

Vesta, Asteroid atau Planet Katai. Vesta adalah objek paling masif kedua di Sabuk Asteroid setelah planet katai Ceres. Vesta menampung 9% massa dari seluruh massa Sabuk Asteroid, cincin puing-puing asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Asteroid raksasa itu hampir spheroid, oleh karena itu hampir diklasifikasikan sebagai planet katai.

Vesta diyakini telah kehilangan sekitar 1% massanya setelah bertabrakan dengan sebuah benda masif sekitar satu miliar tahun yang lalu. Tabrakan ini menghasilkan kawah Rheasilvia selebar 500 kilometer, sekitar 95% diameter Vesta. Keluarga asteroid Vesta mungkin berasal dari tabrakan ini. Kawah besar lainnya adalah Veneneia dengan diameter sekitar 400 kilometer.

tata-surya-komet
Kredit: NASA

Komet, Penyumbang Deposit Air di Bumi. Ada banyak pertanyaan besar tentang sejarah Bumi. Salah satunya adalah asal usul lautan. Material bebatuan yang membentuk Bumi pada awalnya memang mengandung air, tapi bukan total seluruh kandungan air saat ini. Dan sebagian besar komposisi komet adalah es air. Ada kemungkinan dari komet inilah sebagian deposit air di Bumi berasal.

Ada dua tipe isotop air, “air berat” dan “air ringan”. Lautan Bumi memiliki proporsi tertentu antara air berat dengan air ringan. Para ilmuwan yang mempelajari komet Hartley 2 telah menghasilkan penemuan yang cukup mengejutkan. Separuh komposisi komet Hartley 2 ternyata adalah air berat, dan proporsi air berat dengan air ringan di Hartley 2 cocok dengan lautan Bumi.

Hartley 2 berasal dari Sabuk Kuiper, sementara semua komet dengan ciri khas kandungan air yang telah dipelajari berasal dari Awan Oort. Para ilmuwan tidak pernah mengira komet dari Sabuk Kuiper mungkin adalah sumber lautan kita. Tetapi, memang harus dipelajari secara lebih terperinci untuk memastikannya.

tata-surya-sabuk-asteroid
Kredit: MPC, CBAT, Harvard CfA, IAU

Sabuk Asteroid. Memiliki arti “seperti bintang”, asteroid atau planetoid adalah batuan antariksa sisa-sisa dari pembentukan tata surya. Kumpulan asteroid yang mengorbit Matahari di antara Mars dan Jupiter disebut Sabuk Asteroid.

Dihuni oleh jutaan asteroid, Sabuk Asteroid menduduki wilayah sekitar 2,5 kali jarak Bumi-Matahari atau 2,5 AU. Menurut NASA, sebagian besar ukuran asteroid di sana relatif kecil, mulai dari seukuran bebatuan besar, beberapa ribu kaki hingga setara dengan ukuran planet katai.

Pada awal sejarah tata surya, material debu dan batu yang mengelilingi Matahari disatukan oleh gaya gravitasi untuk membentuk sistem planet. Tetapi masih ada sisa-sisa material yang gagal membentuk planet dan berkumpul di wilayah yang sekarang disebut Sabuk Asteroid.

Total massa Sabuk Asteroid lebih kecil daripada Bulan, satelit alami Bumi. Gaya gravitasi kuat Jupiter mengendalikan Sabuk Asteroid dan dianggap mencegah jutaan asteroid di sana untuk bergabung dan membentuk planet.

tata-surya-sabuk-kuiper
Kredit: NASA

Sabuk Kuiper menyandang nama penemunya, Gerard Kuiper. Pada tahun 1951, ilmuwan asal Amerika Serikat ini menggagas sabuk batuan es di luar orbit Neptunus untuk menjelaskan dari mana komet dengan lintasan orbit pendek berasal.

Belum pernah ada yang bisa melihat di luar orbit Neptunus karena memang sulit untuk melihat komet meskipun menggunakan teleskop tercanggih. Meskipun hanya prediksi berdasarkan perhitungan matematis, ternyata Kuiper terbukti benar. Di sinilah tempat tinggal 4 dari 5 planet katai resmi, Pluto, Eris, Haumea, dan Makemake.

tata-surya-awan-oort
Kredit: NASA

Awan Oort. Digagas oleh astronom Belanda Jan Oort, Awan Oort adalah cangkang spheroid raksasa yang mengelilingi tata surya. Awan Oort disusun oleh bongkahan-bongkahan es seukuran gunung atau lebih besar lagi. Di tempat inilah beberapa komet periode panjang berasal. Awan Oort belum pernah ditemukan karena baru sebatas teori.

Dengan kecepatan satu juta mil per hari, pesawat antariksa Voyager 1 membutuhkan waktu 35 tahun untuk meninggalkan lingkungan medan magnet Matahari dan sekitar 30.000 tahun lagi untuk melewati Awan Oort.

tata-surya-ruang-antarbintang
Kredit: NASA

Ruang Antarbintang. Para ilmuwan menentukan batas ruang antarbintang sebagai sebuah tempat di mana aliran konstan material dan medan magnet Matahari berhenti memengaruhi lingkungan ruang di sekitarnya. Tempat ini disebut heliopause dan menandai akhir wilayah heliosfer. Matahari menciptakan heliosfer dengan mengirim arus partikel dan medan magnet secara konstan ke ruang angkasa dengan kecepatan lebih dari 670.000 mil/jam.

Aliran ini disebut “angin surya”. Di dalam wilayah heliosfer, partikel-partikel Matahari lebih panas tapi kurang terkonsentrasi, sedangkan di luar heliosfer, partikel-partikel Matahari jauh lebih dingin tapi lebih terkonsentrasi. Begitu sampai di ruang antarbintang, suhu akan mendingin dan gaya gravitasi yang tidak berasal dari Matahari terasa lebih kuat.

#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia