Para ilmuwan telah memecahkan rahasia galaksi tetangga Andromeda, sumber sinar-X misterius kemungkinan berasal dari pulsar, “jenazah” bintang masif yang berputar sangat cepat.
Para peneliti berhasil membuka kedok sumber aneh di
Andromeda, yang hanya terletak 2 juta tahun cahaya dari Bumi, melalui analisis arsip data Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR), teleskop
berbasis antariksa besutan NASA yang sensitif terhadap sumber sinar-X berenergi tinggi.
NuSTAR mampu menentukan sumber emisi sinar-X
yang berasal dari sebuah objek yang diberi kode Swift J0042.6+4112, yang pertama kali dikatalogkan oleh satelit Swift NASA. Sumber sinar-X lebih terang daripada panjang
gelombang seluruh objek lain di Andromeda dan spektrum cahaya
yang dilepaskannya terlihat sangat mirip pulsar di Bima Sakti.
Pulsar ini sebenarnya lebih terang dan lebih
pendek daripada kombinasi seluruh sumber sinar-X berenergi tinggi lubang hitam Andromeda. "Kami tidak tahu apa itu sebenarnya
sampai kami melihatnya dengan NuSTAR," kata penulis utama makalah studi Mihoko Yukita dari Universitas Johns Hopkins dalam sebuah pernyataan.
Pulsar adalah objek kosmik terpadat kedua di alam semesta setelah lubang hitam yang termasuk dalam jenis bintang neutron. Pulsar dimampatkan dalam radius hanya beberapa mil namun dapat mengandung massa setara tiga Matahari. Tim menduga pulsar adalah bagian dari sistem biner. Sebuah bintang yang mengorbit pulsar kehilangan materi karena tertarik oleh gaya gravitasi pulsar, yang akan dipanaskan dan memancarkan energi sinar-X.
Galaksi seperti Bima Sakti dan Andromeda memiliki lubang hitam supermasif di wilayah pusat, dan setiap materi yang jatuh
ke inti galaksi menghasilkan sinar-X karena memanas dalam suhu yang sangat
tinggi. Tapi kesemuanya itu tidak dapat menjelaskan sumber emisi dari
Andromeda. Sumber sinar-X yang kuat awalnya diketahui pada tahun 1970-an oleh
Observatorium Einstein yang mengorbit di luar angkasa, dan tidak ada yang tahu asal usulnya. Kemudian Observatorium Sinar -X Chandra NASA juga mendeteksi fenomena yang sama,
begitu pula dengan XMM-Newton milik ESA. Kendati jajaran teleskop mampu mendeteksi energi rendah dari emisi sinar X Swift J0042.6+4112, diperlukan
pengamatan tambahan menggunakan NuSTAR dan data dari Swift untuk menunjukkan sumber emisi yang berasal dari pulsar.
Ditulis oleh: Jesse Emspak, www.space.com
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar