Kelanjutan dari artikel: Bagaimana Proses Kemunculan Materi dari Ketiadaan (Bagian 2)
Grand Unified Theory (GUT) menyatukan interaksi elektromagnetik, elektro lemah dan
model standar. Sampai saat ini belum ada teori yang berhasil dikembangkan,
dalam arti telah dikonfirmasi oleh hasil eksperimen terkait.
Jika grand unification benar, maka
seharusnya ada partikel baru superberat, disebut X dan Y, yang
memiliki sifat mirip barion dan lepton. Berarti ada pasangan untuk
antimateri mereka: anti-X dan anti-Y, dengan nomor B-L yang berlawanan dan
muatan yang berlawanan, tapi dengan massa dan usia yang sama. Pasangan
partikel-antipartikel ini dapat diciptakan dengan melimpah melalui energi yang
cukup tinggi, untuk kemudian meluruh.
Jadi, alam semesta bisa saja dipenuhi dengan
mereka, meskipun selanjutnya mereka meluruh. Jika penyimpangan C
dan CP terjadi, maka ada sedikit perbedaan bagaimana partikel dan
antipartikel (X/Y vs anti-X/anti-Y) meluruh.
Jika ada dua jalur untuk partikel-X,
yaitu meluruh menjadi dua quark atau anti-down quark dan positron, maka anti-X juga harus memiliki dua jalur yang sama, yaitu dua quark anti-up atau satu down
quark dan elektron. Perhatikan bahwa X mengandung dua pertiga B-L dalam kedua
kasus, sedangkan anti-X negatif dua pertiga. Hal ini mirip
dengan partikel Y/anti-Y. Tapi ada satu perbedaan penting dalam penyimpangan C dan CP, yaitu X lebih cenderung meluruh menjadi dua
quark daripada anti-X yang meluruh menjadi dua anti-up quark, sementara anti-X lebih cenderung meluruh menjadi down quark dan satu elektron
daripada X meluruh menjadi anti-down quark dan positron.
Jika ada cukup pasangan X/anti-X
dan Y/anti-Y, dan mereka meluruh dalam cara ini, maka jumlah barion dapat dengan mudah melampaui antibarion (dan jumlah lepton di
atas anti lepton) yang sebelumnya tidak ada.
Dengan kata lain, kita bisa memulai alam semesta yang benar-benar simetris, yang mematuhi semua hukum fisika dan secara spontan menciptakan materi dan antimateri hanya dengan
pasangan yang setara dan berlawanan, dan pada akhirnya mendapatkan jumlah
materi yang lebih banyak daripada antimateri. Kita memiliki beberapa jalur untuk menyelesaikan permasalahan ini, tapi kosmos hanya membutuhkan satu dari mereka untuk memberikan alam semesta yang kita kenal saat ini.
Fakta bahwa kita ada dan terbuat dari materi
tidak terbantahkan. Pertanyaan mengapa alam semesta mengandung sesuatu
(materi), bukannya ketiadaan (dari pencampuran materi dan
antimateri dalam jumlah yang setara), seharusnya segera terjawab. Abad ini,
kemajuan dalam pengujian presisi elektro lemah, teknologi collider dan
eksperimen yang menyelidiki fisika partikel di luar Model Standar, dapat
mengungkap bagaimana semua itu terjadi. Dan saat terwujud, maka salah satu misteri terbesar dari seluruh eksistensi, tentunya akan memiliki solusi.
Ditulis
oleh: Ethan Siegel, kontributor www.forbes.com
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar