Para astronom mengklaim telah mendeteksi
"sinyal aneh" yang berasal dari sebuah bintang berukuran kecil dan redup sekitar 11 tahun cahaya dari Bumi.
Periset mendapatkan sinyal misterius pada tanggal 12 Mei 2017 menggunakan Observatorium Arecibo, sebuah teleskop radio besar yang dibangun di
rongga tanah Puerto Rico.
Sinyal radio tampaknya berasal dari bintang katai merah yang diberi kode Ross 128, dan belum diketahui apakah ada planet-planet yang mengorbitnya. Ross 128 sekitar 2.800 kali lebih redup daripada Matahari. Ilmuwan astrobiologi Abel Méndez dari Universitas Puerto Riko di Arecibo, mengatakan bintang
tersebut diamati selama 10 menit. Pada saat itulah sinyal terdeteksi dan setelah dianalisis sinyal menunjukkan gejala "almost periodic", atau perhitungan statistik ke tingkat
akurasi yang diharapkan.
Méndez menjelaskan mustahil peradaban ekstraterestrial maju yang bertanggung jawab atas sinyal aneh ini, meskipun belum dikesampingkan.
"Kelompok SETI [Search for Extraterrestrial
Intelligence] adalah penemu sinyal tersebut," tulis Méndez dalam sebuah email
ke Business Insider.
Penjelasan Sinyal yang
'Sangat Aneh'
Sementara dikenal karena didesain untuk mencari sinyal dari peradaban asing di alam semesta, Arecibo juga berperan dalam studi galaksi jauh
dan asteroid di dekat Bumi.
Méndez menduga sinyal berasal dari satelit kita sendiri yang ditempatkan di luar angkasa.
"Bidang pandang Arecibo cukup lebar, jadi ada kemungkinan
sinyal tidak berasal dari sebuah bintang, melainkan objek buatan manusia yang cukup dekat," kata Méndez. "Beberapa satelit
komunikasi juga mentransmisikan frekuensi sesuai dengan yang kami amati."
Namun, dalam sebuah postingan artikel blog tertanggal 12 Juli 2017 tentang misteri
Ross 128, ia justru menulis: "kita tidak pernah melihat satelit memancarkan
semburan seperti itu" dan menyebut sinyalnya "sangat aneh".
Alternatif lain untuk menjelaskan fenomena ini kemungkinan disebabkan oleh suar bintang, atau ledakan
energi dari permukaan bintang, sebagaimana suar surya yang memancarkan sinyal radio kuat, yang dapat mengganggu
satelit dan jaringan komunikasi di Bumi, sekaligus membahayakan astronot.
Suar surya juga dapat dipicu oleh pelepasan massa korona yang
lebih lambat namun lebih energik: banjir partikel surya yang dapat mengganggu
medan magnet planet kita, menghasilkan badai geomagnetik, merusak jaringan
listrik dan peralatan elektronik.
Observasi Tindak Lanjut
Untuk melihat apakah sinyal tersebut masih ada, Méndez mengatakan Arecibo
akan memantau Ross 128 dan lingkungan kosmik di sekitarnya mulai 16 Juli.
"Observasi tindak lanjut bertujuan untuk kembali menemukan sinyal di mana bintang berada, jelasnya. "Jika kita tidak lagi mendeteksi sinyal, maka misteri akan semakin terpendam."
Méndez menulis di postingan artikel blog miliknya bahwa teleskop radio lain mungkin
tidak cukup sensitif untuk mendeteksi sinyal, kecuali teleskop radio raksasa
milik China, Five-hundred-meter Aperture Spherical radio Telescope atau
FAST.
Tapi, FAST tidak beroperasi saat ini karena sedang dikalibrasi,
dan Méndez belum mengetahui kapan FAST kembali online.
Astronom senior Seth Shostak di SETI Institute membenarkan tim yang "sangat menyadari keberadaan sinyal" dan mungkin
akan menggunakan Allen Telescope Array yang tangguh di California "untuk
memeriksanya."
"Sangat tinggi probabilitas asal sinyal yang sebenarnya adalah gangguan terestrial. Dan hal itu sering terjadi," ujar Shostak kepada Business Insider melalui email.
Saat ini hanya ada satu sinyal dari luar angkasa yang dianggap berasal dari peradaban asing: "Sinyal WOW," pungkas Shostak. "Sinyal
yang satu itu masih cukup aneh."
Ditulis oleh: Dave Mosher, www.businessinsider.sg
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar