Langsung ke konten utama

Bagaimana Para ilmuwan Merespon Pesan dari Luar Angkasa

Apa yang akan kita lakukan jika peradaban ekstraterestrial mengirim pesan kepada kita? Seorang astronom mengatakan bahwa dia akan membalas pesan dengan segala konten yang ada di internet.

Entah mereka tiba di Bumi dengan pesawat antariksa raksasa atau melalui transmisi yang ditangkap oleh salah satu teleskop kita, agenda pembicaraan antara para pemimpin dan masyarakat di seluruh dunia mungkin terfokus pada risiko untuk melakukan kontak dengan makhluk ekstraterestrial (alien). Atau dalam kalimat sederhana: "Haruskah kita mengundang alien untuk makan malam atau apa yang harus kita lakukan?"

Demikianlah menurut Seth Shostak, seorang astronom senior untuk studi nirlaba SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence). Tapi jika langkah-langkah yang harus diambil diserahkan kepadanya, maka "Saya hanya akan mengirim segala konten di internet," katanya kepada International Business Times. Karena internet akan memberi mereka lebih banyak informasi tentang kita dan Bumi. Dia menjelaskan, salah satu konten yang ada di internet adalah video online tentang anjing, dan alien akan meneliti hubungan antara manusia dan sahabat terdekat kita yaitu anjing.

Apabila kontak terjadi melalui transmisi, bukannya kunjungan fisik, kita akan punya banyak waktu untuk membahas segala konsep yang ada di benak kita, Shostak menambahkan. Dengan distribusi bintang di alam semesta kita, dalam banyak kasus, peradaban asing yang berpotensi menghubungi kita akan berada ratusan tahun cahaya dari Bumi. Berarti transmisi yang mereka pancarkan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk mencapai kita, sebaliknya tanggapan kita juga akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai mereka.

"Tak perlu buru-buru berbicara di mikrofon kemudian menyiarkannya," kata Shostak, apalagi kita sudah menyiarkan sinyal televisi dan radio ke luar angkasa secara terus-menerus.

Meskipun jaraknya relatif jauh dengan bintang-bintang lain, orang-orang yang berhasrat untuk menemukan kehidupan di luar Bumi dikejutkan pada awal minggu ini, ketika para ilmuwan mengumumkan deteksi sinyal misterius dari bintang Ross 128. Terpisah 11 tahun cahaya dari Bumi, Ross 128 merupakan satu dari beberapa kasus kemungkinan kontak dengan alien yang telah muncul pada tahun ini saja. The Planetary Habitability Laboratory (PHL), sebuah organisasi yang mencari planet layak huni di luar tata surya, mengatakan bahwa teleskop radio Observatorium Arecibo di Puerto Riko telah menangkap sinyal-sinyal aneh pada bulan Mei 2017, yaitu serangkaian denyut semi periodik yang teratur (semi-periodic pulses).

Meskipun diketahui tidak memiliki planet, teleskop segera diarahkan ke Ross 128, sembari mensurvei sejumlah bintang katai merah yang menjadi induk banyak planet. Tipe bintang yang satu ini lebih dingin dan kurang bercahaya dibandingkan Matahari. Karena jumlah mereka mencapai 70% populasi bintang, mereka dianggap sebagai kandidat terbaik untuk menampung planet layak huni.

Tapi jangan terlalu cepat bersemangat, sebab penyelidikan sedang digelar untuk menemukan asal usul sinyal, sekaligus menentukan apakah memang kita mendapatkan petunjuk kuat tentang eksistensi peradaban asing, atau hanya jalan buntu lainnya.

PHL telah menyelidiki masalah ini, termasuk meminta bantuan SETI.

kepler-186f-eksoplanet-pertama-yang-ditemukan-astronomi
Kepler-186f adalah eksoplanet pertama yang ditemukan oleh para ilmuwan di zona layak huni bintang, yang ukurannya sebanding dengan Bumi.
Foto: NASA/JPL

Abel Méndez, seorang ahli astrobiologi dari University of Puerto Rico di Arecibo dan direktur PHL, mengatakan kepada International Business Times, bahwa tim masih menganalisis data dan menunggu analisis serupa dari ilmuwan SETI yang memanfaatkan Allen Telescope Array di dekat San Francisco dan Green Bank Telescope di West Virginia. Mereka mungkin akan segera mendapatkan jawaban untuk pertanyaan apakah sinyal misterius Ross 128 adalah pesan dari makhluk asing.

Dari hari ke hari, SETI terus memindai langit untuk mendapatkan sinyal-sinyal radio yang bisa saja berasal dari pemancar, metode yang digunakan alien untuk melakukan komunikasi. Ketika sesuatu seperti sinyal Ross 128 terdeteksi, tim kemudian melakukan “pengangkatan yang agak berat.”

Jika teleskop mendapatkan sesuatu, langkah pertama adalah “mengangkat” atau memindahkan antena dari arah sumber terduga, lalu mengarahkan kembali antena ke sumber sinyal untuk mengetahui apakah sinyal memudar atau tetap ada. Jika sinyal tetap terdeteksi tidak peduli ke arah manapun antena diarahkan, kemungkinan besar diciptakan oleh semacam gangguan dari luar Bumi, seperti satelit. Jika terbatas pada satu bagian langit, ilmuwan akan mencoba menentukan apakah sinyal berasal dari fenomena alam, seperti aktivitas sebuah bintang. Biasanya emisi aktivitas bintang dan fenomena-fenomena lainnya akan melepaskan sinyal radio broadband (jangkauan frekuensi luas yang digunakan untuk mengirim dan menerima data). Sinyal narrowband yang lebih sempit, seperti jenis yang "Anda hanya bisa menemukannya di satu titik, itu tidak alami," kata Shostak. "Itu berasal dari pemancar." Para ilmuwan juga akan membandingkan temuan mereka dengan deteksi teleskop di daerah-daerah lain.

Sinyal dari bintang katai merah Ross 128, bukan jangkauan frekuensi narrowband, jadi Shostak berkata, asal usul sinyal kemungkinan bukan berasal dari makhluk asing.

Satelit paling sering menghasilkan sinyal-sinyal misterius semacam ini, karena ribuan di antaranya mengorbit Bumi. Shostak juga mengatakan bahwa gangguan dari orbit Bumi kita sendiri adalah taruhan terbaik dalam kasus ini, namun bintang katai merah itu bisa saja memainkan kita.

"Bintang muda ini ... mereka aktif, mereka ganas dan menghasilkan banyak radiasi alami," jelasnya.

Meskipun tampaknya tidak mungkin, Shostak tidak sepenuhnya mengesampingkan komunikasi dengan makhluk asing. Ketika sampai pada setiap kemungkinan asal usul transmisi, dia lebih suka menutup semua kemungkinan dan segera menyelidikinya. Dia mengatakan, menerima sinyal misterius dan tidak berharap terlalu jauh "seperti menemukan tiket lotere, kita tidak pernah menelitinya untuk melihat apakah akan menang atau tidak."

Bahkan jika sinyal Ross 128 tidak sesuai harapan, SETI akan terus mencari.

Shostak mengatakan bahwa para ilmuwan tidak selalu mengarahkan instrumen secara langsung ke eksoplanet yang telah diketahui, karena dengan banyaknya jumlah eksoplanet di alam semesta dan fakta bahwa manusia belum menyiarkan transmisi dalam waktu yang sangat lama dalam sejarah Bumi, metode itu "agak membatasi”. Sebaliknya, para ilmuwan lebih suka menyapu langit untuk memindai sinyal-sinyal radio.

Memang membutuhkan waktu dan kesabaran: Instrumen Observatorium Arecibo sangat besar namun dibandingkan dengan luasnya ruang angkasa, Shostak berkata, "Seperti melihat langit melalui sedotan koktail."

Tapi mungkin suatu hari nanti sedotan koktail akan memunculkan sesuatu yang luar biasa.

Ditulis oleh: Elana Glowatz, www.ibtimes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang