Langsung ke konten utama

Bagaimana Kemungkinan Alien Menggunakan Teknik Komunikasi Galaksi

  • Setidaknya ada 82 bintang mirip Matahari dalam radius 3.000 tahun cahaya yang dapat melihat transit Bumi. Metode transit adalah sebuah metode umum untuk menemukan eksoplanet (planet di luar tata surya) saat sebuah planet melintas di depan bintang induk dan sedikit menurunkan skala kecerahan cahaya bintang induk.
  • Setelah koneksi dibuat, sinyal laser konvensional dapat digunakan untuk menghubungkan peradaban.

Upaya peradaban maju untuk menjalin komunikasi efisien dari satu ujung galaksi ke ujung galaksi lainnya, paling ideal diterapkan melalui jaringan transit eksoplanet mirip Bumi. Artinya, eksoplanet mirip Bumi ini dapat diamati saat transit melintas di depan bintang induk masing-masing. Demikian klaim seorang peneliti eksoplanet dari Inggris.

Selain mengamati proses transit eksoplanet mirip Bumi, Observatorium Antariksa Kepler besutan NASA juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi jejak laser optik atau bahkan proyek rekayasa makro peradaban ekstraterestrial yang dapat dimanipulasi untuk memberikan sinyal kepada peradaban lain.

transit-planet-melintas-di-depan-bintang-induknya-astronomi
Ilustrasi transit eksoplanet.
Kredit: NASA/Kepler Mission

Duncan Forgan, seorang peneliti dari Universitas St. Andrews di Inggris, mengatakan dibutuhkan waktu kurang lebih 300.000 tahun, agar seluruh peradaban galaksi dalam hipotetis ini dapat terhubung sepenuhnya. Dengan asumsi mereka berada di zona layak huni sebuah galaksi. Zona layak huni semacam itu kemungkinan ditemukan di cakram galaksi spiral, yang tak hanya jauh dari pusat galaksi, tapi juga jauh dari tepian galaksi.

Tentu saja konsep tersebut sulit diwujudkan, karena hanya untuk menjaga agar sinyal telepon seluler tetap stabil saat menembus medan padat di Bumi, termasuk susah dilakukan. Jadi, bagaimana mungkin peradaban esktraterestrial yang tidak diketahui eksistensinya, dapat membangun semacam faksimili jaringan komunikasi antargalaksi menggunakan metode transit planet?

"Ketika peradaban A mengamati transit eksoplanet B, peradaban yang tinggal di atau berada di dekat eksoplanet B dapat memodifikasi sinyal transit untuk mengirim pesan," kata Forgan. "Modifikasi mungkin dapat dilakukan dengan cara menembakkan laser pada momen yang tepat untuk memperkuat foton ke sinyal transit."

Peradaban dengan teknologi maju semacam itu bahkan mungkin dapat menggunakan megastruktur segitiga yang mengorbit bintang untuk memodifikasi sinyal transit dari eksoplanet A, sebagaimana diamati oleh eksoplanet B, tulis Forgan dalam makalah studi yang dipublikasikan di International Journal of Astrobiology.

Bagaimana kita menguji hipotesis ini?

Dengan cara mencari eksoplanet mirip Bumi saat melintas di depan bintang induk mereka.

"Di situlah keindahannya," kata Forgan. "Setidaknya ada 82 bintang mirip dengan Matahari dalam radius 3.000 tahun cahaya yang dapat melihat kita transit (dan mungkin ribuan bintang dari semua tipe)."

Forgan mengatakan bahwa jaringan transit semacam itu akan efektif sebagai "jabat tangan" komunikasi. Dan memungkinkan dua peradaban untuk "menyinkronkan jam tangan" dan mengarahkan pemancar dan penerima di tempat dan waktu yang tepat.

"Begitu koneksi terbentuk, kita dapat menggunakan sinyal laser konvensional untuk saling terhubung nantinya," kata Forgan. "Jika lawan bicara Anda berada di belakang pusat galaksi, sinyal laser terarah mungkin sulit dilakukan, dan Anda mungkin harus menyampaikan sinyal di antara jaringan yang lebih luas melalui peradaban-peradaban yang sebelumnya sudah terhubung."

Forgan mengatakan bahwa komunikasi transit menawarkan keunggulan dibandingkan upaya tradisional SETI (Search For Extraterrestrial Intelligence), karena dengan transit, kedua peradaban dapat menyinkronkan transmisi dan penerimaan sinyal.

"Cara peradaban maju untuk menyinkronkan kontak sangat terbatas," kata Forgan. "Transit dapat dimanfaatkan sebagai sinkronisasi ideal (dengan asumsi kedua peradaban tertarik dengan eksoplanet)."

Meski begitu, Forgan menulis bahwa posisi beberapa peradaban agar dapat sejajar hanya terjadi dalam waktu singkat untuk berkomunikasi melalui transit. Dia juga menulis bahwa sinyal hanya bisa dikirim saat receiver mulai melihat transit.

Forgan menggunakan teori graf untuk mensimulasikan pembentukan dan pertumbuhan jaringan ini. Sebagaimana yang dia tunjukkan dalam makalah studi, Matahari kita sendiri telah mengorbit pusat galaksi Bima Sakti sekitar 20 kali sejak pertama kali terbentuk. Dengan demikian, jumlah total bintang yang memasuki zona transit Bumi, yaitu zona ketika pengamat di planet lain yang dapat menyaksikan transit Bumi melintas di depan Matahari, setidaknya berjumlah jutaan.

Teori graf atau dalam matematika dan ilmu komputer adalah cabang kajian yang mempelajari sifat-sifat "graf" atau "grafik". Secara informal, suatu graf adalah himpunan benda-benda yang disebut "simpul" (vertex atau node) yang terhubung oleh "sisi" (edge) atau "busur" (arc). Biasanya graf digambarkan sebagai kumpulan titik (melambangkan "simpul") yang dihubungkan oleh garis (melambangkan "sisi") atau garis berpanah (melambangkan "busur"). Suatu sisi dapat menghubungkan suatu simpul dengan simpul yang sama. Sisi yang demikian disebut "gelang" (loop).

Jadi, pada prinsipnya, alien bermata elang yang memiliki hasrat untuk berkomunikasi dengan peradaban di sekitar bintang mirip Matahari lainnya, bisa cukup cepat membuat banyak buku alamat galaksi.

"Jika A terhubung dengan B, dan B sudah terhubung dengan C, D, dan E; maka A membentuk koneksi tersendiri dengan C, D, dan E, "kata Forgan. "Hal ini menghasilkan pertumbuhan jaringan skala galaksi yang jauh lebih cepat."

Forgan berkata, hal ini dapat diwujudkan dengan apa yang disebut minimum spanning tree atau pohon rentang minimum (atau versi "terpendek" dari jaringan yang masih menghubungkan setiap titik). Minimum spanning tree, katanya, biasanya digunakan di aplikasi seperti Google Maps.

Minimum spanning tree adalah teknik mencari jalan penghubung yang dapat menghubungkan semua titik dalam jaringan secara bersamaan sampai diperoleh jarak minimum.

Hal ini memungkinkan konektivitas galaksi menggunakan sedikit energi untuk mentransmisikan data, yang akan ditransfer baik melalui koneksi langsung atau melalui perantara peradaban lain.

Forgan berasumsi bahwa peradaban yang menjalin transmisi semacam itu telah berusia antara satu juta hingga satu miliar tahun. Namun, pemancar transmisi yang ditempatkan di atas orbit mungkin akan terus mengirim pesan dalam jangka waktu lama bahkan setelah peradaban tersebut punah.


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang