Analisis terbaru memprediksi bintang Tabby kemungkinan memiliki siklus yang
aneh atau karena diselimuti partikel-partikel kecil.
Megastruktur
alien keluar. Penurunan skala kecerahan yang tidak biasa dari bintang eksentrik ini lebih mungkin
disebabkan oleh awan debu atau siklus abnormal kecerahan bintang, demikian dua makalah studi memperkirakan.
Huan
Meng dari University of Arizona di
Tucson beserta para kolega, mengemukakan KIC 8462852, yang lebih dikenal dengan nama bintang Tabby, cahayanya meredup karena awan partikel-partikel debu yang
mengorbitnya. Tim mengamati bintang menggunakan Teleskop Antariksa Spitzer dan Swift dari bulan Oktober 2015 sampai Desember 2016. Observasi pertama dilakukan dalam beberapa panjang gelombang. Mereka menemukan skala kecerahan bintang menurun lebih cepat dalam panjang gelombang biru daripada panjang gelombang inframerah, diperkirakan
karena partikel-partikel kecil.
"Perkiraan ini hampir menyingkirkan skenario megastruktur alien,
kecuali mikrostruktur alien," kata Meng.
Bintang
Tabby mendadak terkenal karena skala kecerahannya menurun hingga 22
persen selama beberapa hari. Observasi tindak lanjut juga menemukan kecerahan
bintang memudar sekitar 4 persen setiap tahun, yang juga dikonfirmasi
oleh tim Meng dalam sebuah makalah studi yang diposting online pada tanggal 24 Agustus 2017
di arXiv.org.
Joshua
Simon dari Observatorium Institut Sains Carnegie di Pasadena,
California, menemukan penurunan skala kecerahan serupa dari analisis data All Sky
Automated Survey pada tahun 2006. Simon dan para kolega juga
menemukan bintang Tabby untuk pertama kalinya menjadi lebih cerah pada tahun
2014, dan mungkin juga pada tahun 2006. Simon melaporkannya dalam sebuah
makalah studi pada tanggal 25 Agustus 2017 di arXiv.org.
"Sangat
menarik," kata astrofisikawan Tabetha Boyajian dari Universitas Negeri Louisiana di Baton Rouge. Dialah orang pertama yang melaporkan penurunan skala kecerahan pada tahun 2015 (oleh karena itu bintang tersebut menyandang nama panggilannya). "Kami selalu
berspekulasi bahwa suatu saat bintang Tabby akan kembali terang. Tidak akan bisa meredup setiap
saat, jika tidak maka akan menghilang. Dan spekulasi kami terbukti benar."
Tingkat
kecerahan kemungkinan terjadi karena siklus magnet seperti yang dialami Matahari, Simon
memperkirakan. Tapi, siklus magnet tidak membuat bintang menjadi
cerah dan redup seperti itu, jadi bintang Tabby tetap akan dianggap aneh.
Astronom Brian
Metzger dari Universitas Columbia sebelumnya telah memperkirakan tentang sebuah
planet yang hancur dan jatuh berkeping-keping ke arah bintang, bisa menjelaskan penurunan skala kecerahan jangka panjang dan jangka pendek. Menurutnya model tersebut masih
bisa digunakan, meskipun perlu beberapa perbaikan.
"Studi terbaru menambahkan beberapa alternatif untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi, tapi
menurut saya tidak benar-benar mengubah pandangan," kata Metzger, yang
tidak terlibat studi. Dan, observasi yang akan
datang justru dapat memperumit, karena bintang Tabby kembali meredup antara bulan
Mei dan Juli. "Saya menanti makalah studi yang menganalisis meredupnya bintang Tabby ini," kata Metzger.
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar