Langsung ke konten utama

Cara Menimbang Lubang Hitam Tanpa Beranjak dari Kursi

lubang-hitam-di-pusat-galaksi-astronomi
Ilustrasi lubang hitam di pusat galaksi.
Kredit: James Josephides

Ada hubungan sederhana antara sudut lengan-lengan galaksi spiral dengan massa lubang hitam di pusat galaksi.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mengandalkan serangkaian observasi teknis dan perhitungan rumit untuk menentukan massa lubang hitam. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus, tugas berat semacam ini dapat dilakukan dengan sebuah metode sederhana, yang bahkan dapat dikerjakan oleh anak sekolah.

Dalam metode tradisional, karena lubang hitam tidak memancarkan cahaya kasat mata, para ilmuwan menghitung massa lubang hitam dari bintang dan molekul gas yang mengorbit di sekelilingnya, dan membutuhkan observasi kompleks yang hanya dapat dilakukan oleh para astronom dengan peralatan dan pelatihan memadai.

Satu tim ilmuwan yang dipimpin oleh Benjamin Davis dari Universitas Teknologi Swinburne di Victoria, telah menemukan cara untuk mengukur massa lubang hitam secara akurat hanya dengan mempelajari lengan-lengan spiral dari galaksi induk lubang hitam.

Makalah yang melaporkan hasil studi yang telah dipublikasikan di Monthly Notice of Royal Astronomical Society, dibangun berdasarkan karya Sir James Jeans dan Edwin Hubble yang dilakukan hampir seabad lalu, yang mencatat korelasi antara tonjolan di pusat galaksi dengan distribusi lengan-lengan spiral.

Secara khusus, Jeans dan Hubble menemukan galaksi spiral dengan tonjolan besar di pusat galaksi, lengan-lengan spiralnya lebih rapat dibandingkan galaksi yang tonjolannya lebih kecil karena lengan-lengan spiralnya tersebar luas.

Hampir satu dekade yang lalu, rekan penulis makalah studi Marc Seigar dari Universitas Minnesota Duluth di AS, mempertajam pemahaman ini saat menemukan hubungan antara massa lubang hitam pusat dan geometri lengan-lengan spiral.

Dengan menganalisis secara teliti sampel galaksi berukuran besar menggunakan gambar yang dikumpulkan oleh jajaran teleskop antariksa, Davis bersama tim telah merevisi hubungan ini, yang mampu memprediksi massa lubang hitam bermassa rendah di galaksi spiral.

Menariknya, studi juga menunjukkan bahwa lubang hitam dan cakram galaksi, atau bidang tempat galaksi spiral berkembang, menjalin kerja sama dalam proses evolusi galaksi.

Tim mengklaim hubungan antar keduanya ini dapat membantu para astronom untuk memburu kandidat populasi lubang hitam dalam rentang massa 100 hingga 100.000 massa Matahari, yang akan membantu menjelaskan proses di balik produksi gelombang gravitasi.

Persamaannya, bagi siapa saja yang ingin menghitungnya di rumah adalah, log (MBH/M) = (7.01 ± 0.07) − (0.171 ± 0.017)[|ϕ| − 15°], MBH/M adalah massa lubang hitam yang diukur dalam massa Matahari dan φ adalah sudut pitch lengan galaksi spiral.


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang