Langsung ke konten utama

Planet Kesembilan Bukan Eksoplanet Curian

Para ilmuwan menduga ada sebuah planet besar yang bersembunyi di tepi tata surya. Sejak bukti baru yang menggagas eksistensi planet kesembilan muncul beberapa tahun yang lalu, para ilmuwan telah mempertimbangkan bagaimana ia bisa berakhir di tempat sejauh itu. Salah satu penjelasan paling populer menganggap ia dicuri oleh Matahari 4,5 miliar tahun yang lalu.

Sekarang, satu tim ilmuwan dari Inggris dan Swiss telah mengesampingkan hipotesis ini. Perhitungan mereka menunjukkan probabilitas planet kesembilan yang ditangkap oleh gaya gravitasi Matahari "mendekati nol."

Planet Ke-9 dan Orbit Aneh KBO

Gagasan planet kesembilan berada di tepi tata surya jauh melampaui Neptunus, diajukan pada tahun 2014. Dua tahun kemudian, para ilmuwan dari Institut Teknologi California mendapati beberapa objek di Sabuk Kuiper (KBO) bergerak dalam jalur orbit aneh yang hanya bisa dijelaskan oleh eksistensi sebuah planet masif.

planet-ke-9-astronomi
Ilustrasi Planet ke-9.
CALTECH/R. HURT (IPAC)

Sabuk Kuiper adalah sebuah wilayah di tata surya yang terletak di sekitar orbit Neptunus, sekitar 30-50 AU. 1 AU adalah jarak Bumi-Matahari. KBO yang juga disebut objek trans-Neptunus adalah kumpulan dari asteroid dan planet-planet katai, salah satu KBO yang paling terkenal adalah planet katai Pluto. Charon, yang bisa dianggap sebagai bulan Pluto atau bagian dari sistem planet katai biner bersama Pluto, juga termasuk KBO. Para ilmuwan mengamati orbit KBO melengkung atau sedikit menonjol dari posisi yang seharusnya. Berarti ada objek tak kasat mata yang gravitasinya memengaruhi mereka.

Mike Brown, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam studi, mengatakan pada saat itu, "Objek tersebut kemungkinan besar adalah planet kesembilan. Sejak zaman dulu, hanya ada dua planet di tata surya yang ditemukan secara matematis, dan planet hipotesis ini akan menjadi yang ketiga. Ia merupakan anggota tata surya yang cukup besar dan menunggu di luar sana untuk kita temukan."

Para peneliti memperkirakan planet kesembilan harus memiliki massa sekitar 10 kali lipat Bumi, dan membutuhkan waktu antara 10.000-20.000 tahun untuk menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi Matahari.

Bagaimana Bisa Ada di Sana?

Lantas, bagaimana bisa berakhir di sana? Pada bulan April 2016, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Alexander Mustill dari Universitas Lund, Swedia, mengatakan bahwa simulasi komputer mereka menunjukkan planet kesembilan adalah eksoplanet, atau planet di luar tata surya kita.

montase-gambar-tata-surya-astronomi
Ilustrasi tata surya.
Kredit:NASA

Pada sejarah awal pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, planet kesembilan menginduk bintang lain dan mengorbit dari jarak yang cukup jauh. Saat melewati tata surya kita, gaya gravitasi Matahari lebih kuat daripada bintang induk planet kesembilan.

Sejak meninggalkan bintang induknya, planet kesembilan terjebak dalam orbit mengelilingi Matahari.

Probabilitas Rendah

Dalam studi terbaru, tim menganalisis hipotesis planet kesembilan sebagai eksoplanet curian untuk mengetahui probabilitasnya. Dengan menjalankan simulasi komputer, tim menunjukkan hanya ada 1-6% planet yang melayang bebas (seperti planet kesembilan) dijerat oleh gravitasi bintang, "bahkan dengan kondisi paling optimal untuk ditangkap."

Mereka juga mendapati hanya ada 5-10 dari 10.000 planet yang disimulasikan dapat ditangkap, memiliki orbit yang konsisten dengan batasan yang dibutuhkan planet kesembilan untuk berakhir di tepi tata surya kita. Namun, ketika mereka memasukkan batasan yang berkaitan dengan pembentukan tata surya secara umum, "probabilitas untuk menangkap planet kesembilan mendekati nol."

Misteri Berlanjut

grafik-planet-ke-9-mengganggu-orbit-objek-sabuk-kuiper-astronomi
Grafik yang menunjukkan bagaimana planet kesembilan mengganggu orbit KBO.
CALTECH/R. HURT (IPAC)

Ilmuwan Dimitri Veras dari Universitas Warwick di Inggris yang tidak terlibat studi, mengatakan bahwa kesimpulan studi sebagian besar mengesampingkan gagasan planet kesembilan sebagai eksoplanet yang dibajak Matahari. Dia mengatakan kepada Newsweek penjelasan alternatif yang lebih masuk akal adalah ia terbentuk di dekat Matahari, namun didorong keluar dari waktu ke waktu.

"Planet 9 kemungkinan dapat terbentuk di dekat Matahari sebagaimana planet-planet lainnya. Kemudian, interaksi gravitasi tata surya muda dapat melemparkan planet kesembilan ke wilayah terluar tata surya ke orbit yang stabil," katanya. "Selama beberapa miliar tahun berikutnya, orbit akan sedikit terganggu oleh bintang-bintang yang melintas di dekat tata surya, tapi tidak cukup untuk membuatnya terpencar dari sistem atau masuk agak ke dalam mendekati planet-planet gas raksasa."

Ilmuwan tidak bisa memastikan eksistensi planet kesembilan jika tidak mendeteksinya. Memang para ilmuwan tak pernah berhenti mengamati langit, meskipun sejauh ini tidak menemukan apa-apa.

"Jika lebih banyak KBO yang diketahui memiliki pengelompokan elemen orbital, maka hipotesis planet kesembilan akan semakin kuat, meskipun hanya meningkatkan batasan wilayah untuk menemukan lokasi pasti planet kesembilan," ujar Veras. "Misteri ini hanya bisa dipecahkan jika kita menemukan planet kesembilan, karena kemampuan deteksi kita untuk objek jauh semacam itu terbatas. Jika objek cukup kecil, cukup gelap dan cukup jauh, maka kita belum bisa menemukannya dengan teknologi saat ini, dan yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah menunggu."


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang