Langsung ke konten utama

Sinyal Radio Berulang dari Galaksi Jauh Terdeteksi oleh Para Astronom

Sinyal radio berulang dari sebuah sumber misterius di galaksi katai yang berjarak tiga miliar tahun cahaya telah terdeteksi oleh para astronom.

Menggunakan Teleskop Green Bank di West Virginia, para ilmuwan inisiatif Breakthrough Listen, sebuah proyek besar yang didedikasikan untuk menemukan tanda peradaban ekstraterestrial, mencatat sinyal berulang fast radio burst (FRB) sebanyak 15 kali pada tanggal 26 Agustus 2017. Penemuan dilaporkan di Astronomer's Telegram, layanan internet untuk menyebarkan dengan cepat informasi tentang fenomena langit bagi komunitas astronom di seluruh dunia. Rincian studi akan dijelaskan dalam artikel ilmiah yang akan datang, menurut pernyataan Breakthrough Listen.

Dalam astronomi radio, FRB adalah fenomena astrofisika energi tinggi yang tidak diketahui asalnya dan dimanifestasikan sebagai denyut radio sementara yang hanya berlangsung selama beberapa milidetik. Astronomi radio adalah cabang astronomi yang mempelajari fenomena langit melalui pengukuran karakteristik gelombang radio yang dipancarkan. Panjang gelombang radio lebih panjang daripada gelombang cahaya.

FRB hanya bertahan beberapa milidetik dan tampaknya berasal dari wilayah ruang angkasa jauh. Karena durasi FRB sangat singkat, para ilmuwan kerap menemukannya dalam data hanya setelah peristiwa berlangsung dan menunjuk sumber sinyal tidak mungkin dilakukan.

Sejak pertama kali ditemukan lebih dari 15 tahun yang lalu, hampir dua lusin FRB telah tercatat. Paling sering, mereka hanya terjadi satu kali, namun pada tahun 2016 para ilmuwan mengumumkan di journal Nature bahwa mereka telah menemukan sinyal radio berulang yang diberi kode FRB 121102. Dengan memantau dan melacak asal FRB, para astronom dapat melacak sumber dari sebuah galaksi yang terletak 3 miliar tahun cahaya dari Bumi. Tetap saja, sumber sinyal tetap sulit dipahami. Dari yang kita ketahui, di wilayah tersebut tidak ada objek yang mampu menghasilkan sinyal semacam ini.

Sekarang, tim Breakthrough Listen telah mendeteksi 15 semburan tambahan yang berasal dari FRB 121102. Vishal Gajjar, seorang peneliti pasca sarjana dari markas Brekthrough Listen di Universitas California, Berkeley, mengamati semburan baru selama upaya pemantauan berlangsung. Lebih dari lima jam pengamatan, Gajjar bersama para kolega mengumpulkan 400 terabyte data melalui pita frekuensi 4-8 GHz, atau C-band, yang digunakan untuk transmisi komunikasi satelit.

luar-angkasa-dalam-astronomi
Citra alam semesta yang diabadikan oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA pada tanggal 3 Juni 2014.
REUTERS/NASA/ESA/HANDOUT VIA REUTERS

Analisis data mengungkap denyut-denyut baru berulang yang menunjukkan sumbernya berada dalam "keadaan aktivitas tinggi," menurut Astronomers Telegram. "Observasi secara langsung lebih digalakkan, terutama pada frekuensi radio yang lebih tinggi," tim menambahkan.

Hasil awal menunjukkan FRB memancar pada frekuensi yang lebih tinggi daripada yang diamati sebelumnya dan memungkinkan tim untuk melacak sumber.

Beberapa penjelasan untuk FRB telah dikemukakan. Salah satunya karena fenomena dahsyat, seperti bintang neutron yang runtuh menjadi lubang hitam. Tapi, fenomena semacam itu hanya menghasilkan satu semburan dan karena itu tidak dapat menjelaskan pola berulang FRB 121102. Penjelasan lain yang dirasa masuk akal disebabkan oleh aktivitas bintang neutron muda yang sangat magnetik, namun tidak ada bintang neutron semacam itu yang terdeteksi di wilayah ruang angkasa tersebut.

Meskipun spekulasi meluas, kemungkinan sinyal yang berasal dari peradaban ekstraterestrial maju, telah dikesampingkan.


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang