Langsung ke konten utama

5 Foto NASA yang Mengubah Dunia

astronot-jeffrey-hoffman-memindahkan-kamera-wfpc-1-astronomi
Astronot Jeffrey Hoffman memindahkan Wide Field and Planetary Camera 1 (WFPC 1) selama servis pertama Hubble. Dengan instrumen baru, Hubble telah memberikan beberapa gambar terbaik, baik dari sudut pandang sains maupun estetika. NASA

Sejak manusia pertama kali mematahkan ikatan gaya gravitasi dan berseluncur di atas atmosfer Bumi, kita akhirnya mampu menatap alam semesta dengan cara-cara baru. Tak lagi terbatas pada lokasi kita di Bumi yang terkendala distorsi atmosfer, akhirnya kita mampu mengungkap rahasia kosmos yang telah menyembunyikan diri dari sebagian besar sejarah umat manusia. Berkat kemajuan dalam penerbangan antariksa, kecerdasan dan investasi NASA, pertumbuhan sains semakin meningkat seiring beberapa gambar paling spektakuler dan paling jelas yang pernah diabadikan. Di lima area terpisah, berikut lima gambar NASA yang mengubah cara kita memandang alam semesta.

alam-semesta-jauh-hubble-extreme-deep-field-astronomi
Gambar komposit ultraviolet dan inframerah dari Hubble eXtreme Deep Field, gambar terbaik alam semesta jauh yang pernah dirilis.
NASA, ESA, H. Teplitz and M. Rafelski (IPAC/Caltech), A. Koekemoer (STScI), R. Windhorst (Arizona State University), and Z. Levay (STScI)

1.) Komposit "Extreme Deep Field" Hubble. Lebih dari 20 tahun yang lalu, gambar pertama Hubble Deep Field diambil. Dengan mengarahkan kameranya ke hamparan langit kosong dan mengumpulkan foto tunggal selama berhari-hari, gambar ini bisa mengungkap tentang apa yang bersembunyi di kedalaman jurang kosmik: miliaran galaksi. Instrumen Hubble yang telah diupgrade beberapa kali sejak saat itu, jauh lebih baik dalam mengumpulkan setiap foton, memperluas jangkauan sinar ultraviolet dan inframerah, dan memperluas baik bidang pandang maupun ketajamannya.

The Extreme Deep Field (XDF) adalah citra terbaik alam semesta yang pernah ada, terdiri dari total 23 hari waktu observasi di antariksa yang menatap area hanya 1/32,000,000 langit. Hubble tak sekadar menemukan lebih dari lima ribu galaksi, namun juga sampel evolusi galaksi karena XDF dapat melihat kembali ke masa ketika alam semesta hanya berusia 4% dari usianya saat ini. Kita telah belajar bagaimana alam semesta tumbuh dan bagaimana galaksi berevolusi dari benih kecil menjadi raksasa modern seperti yang kita amati hari ini. Yang lebih spektakuler, untuk pertama kalinya kita dapat memprediksi jumlah galaksi di alam semesta teramati: dua triliun. Hebatnya, semua informasi itu dikodekan hanya dalam satu gambar.

earthrise-apollo-8-astronomi
Pemandangan pertama Bumi yang terbit di atas permukaan Bulan dari mata seorang manusia. Inilah gambar terbesar dalam pendidikan/penjangkauan publik NASA.
NASA/Apollo 8

2.) Foto "Earthrise" Apollo 8. Apa pun yang pernah kita pelajari, lihat, atau alami dari NASA telah mendidik dan menjangkau publik. Foto "Earthrise" di atas menggambarkan bagaimana untuk pertama kalinya seorang manusia pernah melihat Bumi terbit di atas permukaan Bulan. Diambil oleh astronot Bill Anders saat Apollo 8 menyelesaikan lintasan terakhirnya di Bulan, gambar ini menunjukkan betapa berharga, istimewa, kecil dan rapuhnya Bumi kita. Saat mengambil foto, Anders berkata: Kami datang sejauh ini untuk menjelajahi Bulan, dan yang terpenting adalah kami menemukan Bumi.

Yang paling spektakuler justru ketika Sister Mary Jucunda menulis surat kepada NASA agar berhenti membuang-buang uang untuk menjelajahi antariksa ketika masih ada begitu banyak penderitaan di Bumi, Direktur Sains NASA saat itu, Ernst Stuhlinger, menulis jawaban dalam sebuah surat yang cukup panjang dan melampirkan foto Earthrise. Berikut kutipannya:

Foto terlampir bersama surat ini menunjukkan pemandangan Bumi kita oleh Apollo 8 saat mengorbit Bulan pada Hari Natal 1968. Dari sekian banyak penemuan menakjubkan yang dihasilkan program antariksa sejauh ini, gambar ini mungkin yang paling penting. Gambar ini membuka mata kita pada fakta bahwa Bumi kita adalah pulau indah dan paling berharga di tengah kekosongan tak terbatas, dan tidak ada tempat lain bagi kita untuk hidup kecuali di lapisan permukaan planet yang tipis, yang dibatasi oleh kegelapan ruang hampa. Belum pernah terjadi sebelumnya, begitu banyak orang menyadari betapa terbatasnya Bumi kita, dan betapa berbahayanya jika keseimbangan ekologisnya terganggu. Sejak foto ini pertama kali diterbitkan, suara-suara lantang telah menggema untuk memperingatkan permasalahan serius yang dihadapi umat manusia: polusi, kelaparan, kemiskinan, kehidupan perkotaan, produksi pangan, pengendalian air dan kelebihan populasi. Tentu tidak secara kebetulan kita mulai melihat tugas yang sangat berat menanti kita pada saat eksplorasi antariksa relatif berusia muda, telah memberi kita pemandangan terbaik pertama tentang planet kita sendiri.

Sangat beruntung, eksplorasi antariksa tak sekadar mengulurkan cermin agar kita bisa melihat diri kita sendiri, namun juga memberi kita teknologi, tantangan, motivasi, dan bahkan optimisme untuk menghadapi tugas berat dengan penuh rasa percaya diri. Apa yang kita pelajari dari program antariksa kita, saya yakin, sepenuhnya mendukung apa yang ada di benak Albert Schweitzer saat berkata: "Saya menatap masa depan dengan seksama, tapi tetap dengan harapan yang baik."

Seperti jutaan orang lainnya, Sister Mary Jucunda tersentuh. Berkat foto ini, kita bisa menjawab semua pertanyaan mengapa berinvestasi dalam sains sangat penting, bahkan dengan semua penderitaan di dunia saat ini, agar generasi penerus tidak harus mengalami penderitaan yang menimpa kita saat ini.

gambar-bayi-alam-semesta-wmap-astronomi
Menemukan fluktuasi cahaya sisa Big Bang sampai skala yang lebih kecil dari 1 derajat adalah pencapaian besar WMAP NASA, yang menunjukkan kepada kita “gambar bayi” alam semesta untuk pertama kalinya.
Tim sains NASA/WMAP

3.) "Gambar bayi" Alam Semesta WMAP. Salah satu penemuan terbesar abad ke-20 adalah cahaya sisa dari Big Bang, yaitu latar belakang gelombang mikro kosmik. Big Bang melahirkan alam semesta yang dipenuhi materi, antimateri, dan radiasi. Radiasi bergerak ke mata kita dalam garis lurus begitu atom netral terbentuk. Radiasinya sangat dingin hari ini berkat ekspansi alam semesta, namun saat dipancarkan, ia harus keluar dari “sumur” gaya tarik gravitasi, ditentukan oleh daerah yang lebih padat dan yang kurang padat yang pada ada saat itu.

gambaran-alam-semesta-secara-tepat-oleh-wmap-astronomi
Rata-rata masa jenis daerah lebih padat dan daerah kurang padat yang ada saat alam semesta baru berusia 380.000 tahun sesuai dengan rata-rata titik dingin dan titik panas di latar belakang gelombang mikro kosmik.
E. Siegel/Beyond The Galaxy

Daerah ini tumbuh menjadi galaksi, gugus, dan rongga besar kehampaan, tapi “gambar bayi” alam semesta oleh WMAP mengungkap detail alam semesta sampai tingkat yang tepat. Besaran skala dan distribusi daerah yang lebih padat dan daerah yang kurang padat muncul sebagai fluktuasi suhu di latar belakang gelombang mikro kosmik. Gambaran alam semesta kita sebagai perpaduan materi gelap, materi normal dan energi gelap yang ditunjukkan secara akurat oleh WMAP, telah mengubah persepsi kita tentang alam semesta.

pale-blue-dot-voyager-astronomi
Gambar warna sudut sempit Bumi yang disebut 'Pale Blue Dot' adalah bagian dari ‘potret’ tata surya pertama yang diambil oleh Voyager 1. Pesawat antariksa NASA ini memperoleh total 60 frame untuk mosaik tata surya dari jarak lebih dari 4 milyar mil dari Bumi dan sekitar 32 derajat di atas ekliptika. Dari jarak yang jauh, gambar yang didapat adalah titik cahaya belaka, kurang dari ukuran elemen gambar bahkan saat menggunakan kamera sudut sempit. Bumi hanya berukuran 0,12 piksel.
NASA/JPL/Caltech

4.) Foto "Pale Blue Dot" atau “Titik Biru Pucat” oleh Voyager. Pada tanggal 14 Februari 1990, setelah menempuh perjalanan lebih dari satu dekade dari Bumi dalam perjalanan keluar dari Tata Surya, pesawat antariksa Voyager 1 mengarahkan kameranya ke rumah. Menatap sejauh perjalanan yang telah ia lewati, Voyager 1 dapat mengambil gambar enam planet, termasuk Bumi, dari jarak enam miliar kilometer. Inilah foto terjauh Bumi yang pernah ada.

potret-tata-surya-voyager-astronomi
Kamera Voyager 1 pada 14 Februari 1990, mengarah ke Matahari dan mengambil serangkaian gambar Matahari dan planet-planet, menghasilkan “potret” tata surya untuk pertama kalinya dari wilayah terluar.
NASA/JPL

Meskipun gambar ini bukan bagian dari rencana original misi, gagasan Carl Sagan berhasil membuahkan hasil, yang mendorongnya menulis:

Di sinilah kita. Itu rumah kita. Itulah kita. Di dalamnya ada semua orang yang Anda cintai, semua orang yang Anda kenal, setiap orang yang pernah Anda dengar, setiap manusia yang pernah ada, menjalani hidup mereka. [...] Mungkin tidak ada demonstrasi yang lebih baik mengenai kebodohan dari kesombongan manusia daripada gambar jauh dunia kecil kita.

Voyager 1 sekarang terpisah sekitar 20 miliar kilometer dari Bumi, karena terus melanjutkan perjalanannya ke ruang antarbintang sebagai pesawat antariksa paling jauh dari Bumi.

gambar-asli-pilar-penciptaan-hubble-astronomi
Gambar original legendaris Pilar Penciptaan adalah mosaik yang disusun dari banyak gambar.
NASA, Jeff Hester, dan Paul Scowen (Universitas Negeri Arizona)

5.) Gambar "Pilar Penciptaan" Hubble. Banyak nebula yang telah dipelajari, baik di galaksi kita sendiri maupun di luar galaksi kita, adalah wilayah pembentuk bintang, tempat molekul gas dingin dimampatkan oleh gaya gravitasi untuk membentuk bintang-bintang baru di dalam inti nebula. Pada tahun 1995, untuk pertama kalinya kita dapat mengintip ke dalam jantung satu wilayah pabrik bintang yang disebut Nebula Elang, dan menemukan kolom gas di antara bintang. Kolom ini mengandung protobintang yang masih dalam proses persalinan dan diuapkan baik dari dalam maupun dari luar oleh sinar ultraviolet ganas yang dipancarkan dari bintang-bintang muda panas yang baru saja dilahirkan.

Dengan kata lain, "pilar penciptaan" juga merupakan pilar kehancuran. Panjang gelombang inframerah dan sinar-X mengungkap bintang-bintang di dalam nebula, sementara versi resolusi tinggi yang diluncurkan 20 tahun kemudian, menampilkan penguapan dan perubahan yang berlangsung lamban di dalam pilar. Dalam beberapa ratus ribu sampai beberapa juta tahun, mereka dipastikan menguap seluruhnya.

gambar-pilar-penciptaan-resolusi-tinggi-astronomi
Gambar resolusi tinggi Pilar Penciptaan menampilkan kombinasi antara data inframerah, kasat mata, garis pandang luas dan garis spektrum yang menunjukkan berbagai elemen berat. Gambar ini menunjukkan perubahan halus dari waktu ke waktu dari sejak sebelumnya, yaitu gambar pada tahun 1995.
NASA, ESA/Hubble and the Hubble Heritage Team; Acknowledgement: P. Scowen (Arizona State University, USA) and J. Hester (formerly of Arizona State University, USA)

100 tahun yang lalu, kita bahkan tidak tahu ada galaksi di luar Bima Sakti. Kita tidak tahu bagaimana alam semesta kita bermula, apalagi berapa usianya atau apa yang membentuknya. Kita juga tidak tahu nasib pamungkas yang akan dijalani alam semesta, atau berapa lama bintang akan bersinar. Hari ini, kita mengetahui jawaban atas semua pertanyaan tersebut. Ketika kita berinvestasi di luar angkasa, manfaat dan segala reaksi akan beresonansi di seluruh dunia. Seperti yang telah ditunjukkan oleh penelitian, bukan hanya untuk para ilmuwan, tapi juga dirasakan oleh masyarakat luas. Kita bisa mengeksplorasi, belajar, dan memahami alam semesta di luar impian terliar kita. Selanjutnya tergantung upaya kita untuk mewujudkannya.

Astrofisika dan penulis Ethan Siegel adalah pendiri dan penulis utama Starts With A Bang! Buku-bukunya, Treknology dan Beyond The Galaxy, tersedia dimanapun buku-buku dijual.


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang