Langsung ke konten utama

Dapatkah Sebuah Bintang Membalikkan Arah Rotasinya?

Dapatkah sebuah bintang membalikkan arah rotasinya selama beberapa waktu dalam kehidupan mereka, dan jika demikian, bagaimana pengaruhnya terhadap planet di sekitarnya?

garis-salju-air-di-sekitar-bintang-muda-v883-orionis-astronomi
Ilustrasi garis salju air di sekitar bintang muda V883 Orionis, sebagaimana dideteksi oleh ALMA.
A. Angelich (NRAO/AUI/NSF)/ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)

Seluruh bintang di langit malam memiliki arah rotasi pilihan mereka sendiri, tergantung pada bagaimana awan gas dan debu yang membentuk mereka runtuh. Jika ada sedikit pergerakan acak searah atau berlawanan arah jarum jam saat awan runtuh, maka secara otomatis bintang telah menentukan arah rotasinya, berputar serupa dengan yang dilakukan oleh seorang pemain ice skating saat menarik lengan dan kakinya.

Setelah berputar dengan cara ini, bagian fisika fundamental lainnya masuk ke dalam permainan, yaitu gaya semu. Gaya semu mengatur bahwa sekali benda bergerak, maka akan terus bergerak kecuali ada gaya lain yang menyebabkan benda melambat. Di Bumi, gaya lain tersebut bisa berasal dari berbagai bentuk, kita memiliki massa Bumi, yang gravitasinya akan menarik benda ke permukaan, dan juga atmosfer, yang akan memperlambat benda yang bergerak melewatinya.

Video dan gambar milik NASA/JPL-Caltech. 
Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA.

Jika berada di luar angkasa, penghambat untuk menghentikan benda yang bergerak tidak ada. Hanya sedikit yang dapat menghentikan pergerakan benda, tanpa atmosfer tebal untuk dilalui, planet dan pesawat antariksa akan terus melaju dengan stabil. Metode paling umum untuk memperlambat (atau mempercepat) objek di luar angkasa adalah dengan mengarahkannya ke dekat objek besar lainnya (objek dengan massa sebanding) dan biarkan gaya gravitasi mengambil alih.

Dibutuhkan gaya eksternal untuk menahan laju benda, baik gerakan maju, menyamping atau berputar. Jika kita memutar ban sepeda, roda akan terus berputar sampai terjadi gesekan di as roda yang akan memperlambat, atau sampai rem ditarik. Adapun benda yang berputar di luar angkasa tidak memiliki as untuk menghasilkan gaya gesek. Tanpa gaya eksternal yang bertindak layaknya rem, sebuah benda akan terus berputar tanpa pernah berhenti. Pada dasarnya inilah situasi ketika seluruh bintang memilih arah rotasi mereka sendiri. Bintang tidak dapat membalikkan arah rotasinya sendiri tanpa gaya eksternal yang memengaruhi.

formasi-planet-dimulai-dengan-bintang-muda-cemerlang-cakram-protoplanet-astronomi
Pembentukan sistem planet dimulai dengan bintang muda terang di pusat cakram protoplanet.
Kredit: NASA/JPL-Caltech. Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA.

Pembalikan arah rotasi bintang akan sangat sulit dicapai tanpa ada sesuatu di luar bintang yang menabraknya dengan keras ke arah lain. Jika memang bisa dilakukan, dengan magic misalnya, planet yang mengorbit tidak akan terpengaruh sama sekali, sebab orbit planet ditentukan oleh gaya gravitasi bintang yang tidak akan berubah jika massanya tidak bertambah atau berkurang.

Benda seperti apa yang dapat bertindak sebagai rem di luar angkasa? Jawaban paling mudah adalah tabrakan berskala besar di sejarah awal tata surya kita sendiri, misalnya. Inilah konsep yang digagas para ilmuwan untuk menjelaskan bagaimana Bumi membentuk Bulan, poros rotasi Uranus di kedua sisinya dan arah rotasi Venus yang berlawanan dengan sebagian besar planet tata surya lainnya. Jadi, jika kita ingin membalikkan rotasi Matahari, kita harus menghantamnya dengan sesuatu yang cukup dahsyat untuk menghentikan perputaran gas dan plasma yang menggerakkan Matahari dan membalikkan arah putaran. Setiap dampak pada skala seperti itu pasti akan memengaruhi sistem planet. Jika sesuatu yang lain itu adalah bintang yang menabrak Matahari, tata surya akan mengalami kekacauan gravitasi dan suhu, bahkan sebelum tabrakan terjadi.

Ditulis oleh: Jillian Scudder, Kontributor www.forbes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang