Langsung ke konten utama

Israel Memimpin Pencarian Materi Gelap di Alam Semesta

Sebagian besar massa di alam semesta tidak memancarkan cahaya dan tidak dapat diamati oleh teleskop. Proyek ini mencari metode baru untuk mendeteksi materi gelap.

israel-memimpin-pencarian-materi-gelap-di-alam-semesta-astronomi
Ilustrasi materi gelap oleh Color4260/Shutterstock.com

Apakah materi gelap benar-benar ada? Pengukuran astronomi mengatakan ya, tapi tidak pernah terdeteksi.

Universitas Ben-Gurion di Negev, Israel, saat ini memimpin studi untuk mencari materi ilusif yang dihipotesiskan menjadi salah satu komponen dasar alam semesta dan jumlahnya diperkirakan lima kali lebih banyak daripada materi biasa.

Universitas Ben-Gurion akan membangun dan mengoperasikan detektor materi gelap canggih, berbasis pada teori beberapa jenis materi gelap yang menghasilkan sinyal menyerupai medan magnet dan dapat dideteksi oleh sensor magnetik super sensitif.

Proyek akan mempertemukan para ahli di bidang spektroskopi atom, sensor magnetik, laser dan optik, jam atom, dan elektronik canggih.

Profesor fisika dan nanoteknologi Ron Folman dari Universitas Ben-Gurion akan memimpin proyek, bekerja sama dengan Profesor Derek Jackson Kimball dari California State University East Bay.

Termasuk para peneliti dari Universitas Ben-Gurion lainnya dan para kolega yang terdiri dari David Groswasser, Meni Givon, Profesor Reuben Shuker (kepala grup kuantum magnetometri), David Levron, Andrei Ben-Amar Baranga dan Asaf Gross. Folman juga mengepalai Laboratorium Chip Atom Universitas Ben-Gurion.

Observasi astronomi telah mengkonfirmasi prosentase materi di alam semesta. Materi "biasa" (barion) yang dapat kita amati hanya menyusun 15%, justru materi gelap misterius mendominasi di angka 85%. Meskipun tak terlihat, gravitasi materi gelap dapat diukur melalui pengaruhnya terhadap gugus galaksi dan tingkat rotasi galaksi.

"Komunitas sains telah menyimpulkan sebagian besar massa di alam semesta tidak memancarkan cahaya dan oleh karena itu tidak terlihat oleh teleskop kita," kata Folman. "Temuan ini memunculkan paradigma baru untuk mempelajari materi gelap. Inti dari proyek ini adalah menemukan metode baru untuk mendeteksi materi misterius ini."

XENON1T, detektor materi gelap terbesar di dunia, diluncurkan awal tahun ini di Italia setelah tiga tahun masa konstruksi. Sebanyak 135 ilmuwan berpartisipasi dalam proyek ini, termasuk para periset dari Israel.

Inisiatif studi materi gelap yang dipimpin oleh Universitas Ben-Gurion, sebagian didanai oleh hibah dari American National Science Foundation dan U.S.-Israel Binational Science Foundation.

Ditulis oleh: Brian Blum, www.israel21c.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...