Langsung ke konten utama

Misi Solar Probe Plus NASA untuk Menyentuh Matahari

Pesawat antariksa Parker diharapkan dapat memecahkan misteri Matahari yang menentang 'hukum alam', karena atmosfernya 300 kali lebih panas daripada permukaan. 

NASA telah menawarkan jendela baru ke dalam upaya luar biasa untuk "menyentuh Matahari", sebagai bagian dari misi untuk mempersiapkan diri menghadapi badai surya yang bisa mendatangkan malapetaka bagi Bumi. Selama tujuh tahun proyek, Parker Solar Probe Plus akan menukik mendekati Matahari daripada pesawat-pesawat antariksa lainnya dalam sejarah umat manusia.

solar-plus-probe-nasa-misi-menyentuh-matahari-astronomi
Ilustrasi Solar Plus Probe

Peluncuran akan dilaksanakan pada tahun 2018 dan Solar Plus Probe akan terjun ke atmosfer Matahari. NASA tadi malam mempersilahkan publik untuk mengamati kegiatan yang dilakukan selama tahap persiapan misi, melalui siaran langsung di Facebook dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas John Hopkins, tempat pesawat antariksa dikembangkan. Selama siaran, ilmuwan proyek misi Nikki Fox memamerkan komponen tangguh Solar Plus Probe yang akan berulang kali melintasi korona Matahari dengan kecepatan 118 mil per detik.

Solar Plus Probe sangat sensitif sehingga para ilmuwan harus berdiri dari jarak yang cukup jauh jika mereka mengirim aliran listrik statis kepadanya. Dipersenjatai dengan panel surya dan perangkat komunikasi, Solar Plus Probe dilindungi perisai panas karbon berbentuk kerucut, para ilmuwan menjelaskan. Perisai terbuat dari busa karbon yang telah dipanggang dua kali dan sangat ringan, mirip busa hijau yang sering digunakan untuk karangan bunga.

NASA berharap misi Solar Plus Probe yang diberi nama Parker akan membuka dua misteri utama yang telah membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun. Pertama, mereka ingin mengetahui mengapa korona Matahari 300 kali lebih panas daripada permukaan, sebuah konsep yang "melanggar hukum alam," kata Fox.

para-insinyur-nasa-mengerjakan-solar-plus-probe-astronomi
Para insinyur di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins di Laurel, Maryland, saat mengerjakan pesawat antariksa Parker, Solar Probe Plus NASA.
NASA/JHU/APL

solar-plus-probe-misi-menyentuh-matahari-astronomi
Ilustrasi yang menunjukkan bagaimana Solar Plus Probe mendekati Matahari.

Agenda kedua adalah cuaca antariksa, fenomena yang kurang dipahami akibat suar surya yang dilepaskan dari korona. Suar surya dapat berdampak buruk bagi Bumi, menghancurkan jaringan listrik dan pesawat antariksa serta membahayakan astronot. Tapi, mereka juga bertanggung jawab atas cahaya menakjubkan kutub utara dan selatan yang disebut aurora.

NASA berharap Parker akan membantu melindungi kita andaikata benar terjadi badai surya besar. Menyandang nama Profesor Eugene Parker yang pertama kali menemukan angin surya 60 tahun lalu, Parker hanya akan terpisah sejauh empat juta mil dari permukaan Matahari dan menghadapi panas dan radiasi intens yang lebih kuat daripada yang pernah dialami oleh pesawat-pesawat antariksa sebelumnya.

solar-plus-probe-terbang-lintas-venus-matahari
Solar Probe Plus akan melakukan terbang lintas di Venus sebanyak tujuh kali untuk memperpendek orbit dan membawanya lebih dekat ke Matahari.

Selain akan mengumpulkan petunjuk tentang bagaimana bintang terbentuk, misi juga merupakan latihan pencegahan untuk membantu mempertahankan Bumi dari suar surya yang berpotensi melumpuhkan. Ruang kendali ingin memahami proses di balik suar surya dan "badai" yang mengirim partikel radioaktif ke Bumi. Badai surya dikhawatirkan dapat melumpuhkan satelit dan menghancurkan jaringan komunikasi yang membuat masyarakat modern tetap terhubung.

diagram-solar-plus-probe-astronomi
Diagram Solar Probe Plus.

Bintik-bintik raksasa di korona matahari menciptakan suar, angin surya dan pelepasan massa koronal yang dapat mencapai atmosfer Bumi. Ketika mengumumkan misinya awal tahun ini, NASA menulis di websitenya: "Studi terbaru yang dilakukan oleh National Academy of Sciences memperkirakan bahwa tanpa peringatan sama sekali, aktivitas surya berbahaya dapat menyebabkan kerugian dua triliun dolar di Amerika Serikat saja, termasuk pesisir timur Amerika Serikat tanpa listrik selama satu tahun.

"Bukan sekadar membuka tabir misteri korona, tapi juga untuk melindungi masyarakat yang semakin bergantung kepada teknologi dari ancaman cuaca antariksa, kami akan mengirim Solar Probe Plus untuk menyentuh Matahari."

NASA mengklaim Solar Probe Plus akan menghasilkan "data baru tentang aktivitas Matahari dan memberikan kontribusi penting untuk mengasah kemampuan kita dalam meramalkan fenomena cuaca antariksa yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap kehidupan di Bumi."

Ditulis oleh: Margi Murphy, www.thesun.co.uk


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang