Langsung ke konten utama

Petunjuk Baru Muncul untuk Keberadaan Planet Kesembilan

planet-kesembilan-astronomi
Ilustrasi Planet Kesembilan yang menghalangi Bima Sakti. Matahari berada sangat jauh, sementara jalur orbit Neptunus ditunjukkan di dalam cincin.
Kredit: ESO/Tomruen/nagualdesign

Planet Kesembilan tak bisa terus bersembunyi dan studi terbaru telah mempersempit jangkauan lokasi di mana ia mungkin berada. Pada bulan Januari 2016, astronom Mike Brown dan Konstantin Batygin mempublikasikan bukti pertama tentang planet lain di tata surya kita. Disebut Planet Kesembilan atau Planet X, objek hipotesis ini diyakini mengorbit Matahari dari jarak yang sangat jauh dan kehadirannya dapat dibuktikan melalui penyimpangan ekstrem beberapa objek Sabuk Kuiper.

Sejak saat itu, beberapa studi telah digelar untuk menentukan batasan lokasi Planet Kesembilan. Studi terbaru yang sekali lagi dilakukan oleh Brown dan Batygin, telah menganalisis semua proses yang mengindikasikan eksistensi Planet Kesembilan yang berada sangat jauh. Bahkan, ia tidak sekadar ada, namun turut memainkan peran penting di tata surya.

Makalah studi yang berjudul “Dynamical Evolution Induced by Planet Nine,“ telah diposting di internet dan diterima untuk dipublikasikan di The Astronomical Journal. Meskipun studi sebelumnya telah menyimpulkan perilaku menyimpang banyak objek Sabuk Kuiper sebagai bukti bagi eksistensi Planet Kesembilan, Brown dan Batygin berusaha memberikan deskripsi teoritis yang koheren dengan mekanisme dinamis yang bertanggung jawab atas efek ini.


Pada akhirnya, mereka menyimpulkan akan lebih sulit membayangkan tata surya saat ini tanpa Planet Kesembilan dibandingkan objek-objek lainnya, sebagaimana dipaparkan Batygin dalam rilis pers NASA berikut:

"Sekarang kita memiliki lima bukti observasional untuk menjelaskan bahwa Planet Kesembilan benar-benar nyata. Jika penjelasan ini diabaikan dan Planet Kesembilan tidak eksis, maka kita akan mendapatkan lebih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Tiba-tiba, muncul lima teka-teki dan kita harus mengemukakan lima teori lain untuk menjelaskannya."

Pada tahun 2016, Brown dan Batygin menggambarkan tiga bukti pertama observasi untuk Planet Kesembilan. Termasuk enam objek Sabuk Kuiper ekstrem yang mengikuti jalur orbit sangat elips, sebagai indikasi mekanisme tak terlihat yang memengaruhi orbit mereka. Bukti kedua adalah inklinasi orbit mereka sekitar 30° "ke bawah" bidang Sabuk Kuiper.

Adapun petunjuk ketiga diperoleh melalui simulasi komputer yang mencakup Planet Kesembilan sebagai bagian tata surya. Berdasarkan simulasi ini, ada lebih banyak objek yang orbitnya miring sekitar 90 derajat dari bidang tata surya. Berkat simulasi, Brown dan Batygin berhasil menemukan lima objek semacam itu yang sesuai dengan pola orbital dan memprediksi ada lebih banyak lagi objek dengan pola orbital serupa.

profesor-mike-brown-dan-konstatin-batygin-planet-9-astronomi
Astronom Mike Brown dan Konstanin Batygin telah bekerja sama untuk menyelidiki Planet Kesembilan.
Kredit: Lance Hayashida/Caltech

Sejak publikasi makalah original, dua indikasi kembali muncul. Di antaranya melibatkan lebih banyak lagi orbit objek Sabuk Kuiper yang tidak dapat dijelaskan, karena mengorbit Matahari dalam arah yang berlawanan dengan orbit seluruh anggota tata surya lainnya. Inilah indikasi pertama ada sebuah objek dengan gaya gravitasi cukup kuat yang memengaruhi orbit mereka.

Indikasi kedua adalah sebuah argumen yang ditulis di makalah studi kedua oleh tim astronom di bawah pimpinan mahasiswa pasca sarjana Elizabeth Bailey. Studi menggagas Planet Kesembilan bertanggung jawab atas kemiringan orbit planet-planet di tata surya selama 4,5 miliar tahun terakhir. Argumen ini tak sekadar menyediakan bukti tambahan bagi Planet Kesembilan, tapi juga dapat menjawab misteri lama dalam astrofisika, mengapa orbit planet-planet terinklinasi 6 derajat dari khatulistiwa Matahari.

Sebagaimana ditunjukkan oleh Batygin, semua petunjuk baru ini dapat memperkuat hipotesis kehadiran sebuah planet masif di wilayah terluar tata surya yang belum ditemukan:

"Tidak ada model lain yang dapat menjelaskan keanehan orbit yang cenderung terinklinasi. Ternyata Planet Kesembilan menyediakan jalan alami bagi generasi mereka. Objek-objek ini telah dilengkungkan dari bidang tata surya dengan bantuan Planet Kesembilan dan menyebar ke dalam oleh Neptunus."

orbit-planet-kesembilan-di-tepi-tata-surya-astronomi
Konsekuensi dari prediksi Planet Kesembilan adalah ikatan objek yang ditunjukkan oleh warna biru juga harus ada.
Kredit: Caltech/R. Hurt (IPAC)

Studi juga menjelaskan tentang asal usul dan lokasi Planet Kesembilan. Sementara beberapa orang menduga planet hipotesis terbentuk lebih dekat dari Matahari dan bermigrasi ke wilayah terluar tata surya, yang lain memperkirakan Planet Kesembilan adalah eksoplanet yang dicuri oleh Matahari pada awal sejarah tata surya. Saat ini, teori yang paling banyak diyakini adalah teori yang pertama, Planet Kesembilan terbentuk lebih dekat dari Matahari dan bermigrasi keluar seiring waktu.

Memang belum ada konsensus ilmiah mengenai Planet Kesembilan dan astronom lain justru menawarkan penjelasan alternatif tentang fenomena yang dianggap sebagai bukti oleh Batygin dan Brown. Misalnya, analisis yang didasarkan pada Outer Solar System Origins Survey, telah menemukan lebih dari 800 objek Trans-Neptunian baru dan menganggap argumen Batygin dan Brown hanyalah distribusi acak objek Trans-Neptunian.

Sementara itu, sisa pekerjaan yang harus diselesaikan hanya tinggal menemukan planet tersebut. Jadi, Batygin dan Brown mencoba melakukannya dengan Teleskop Subaru di Observatorium Mauna Kea, Hawaii. Deteksi langsung tak hanya akan menyelesaikan semua permasalahan apakah ia memang benar-benar ada, tapi juga akan membantu menyelesaikan misteri baru yang muncul beberapa tahun terakhir setelah penemuan ribuan eksoplanet (planet di luar tata surya).

Secara singkat, setelah 3.529 eksoplanet dikonfirmasi sebagai bagian dari 2.633 sistem planet, para astronom menyimpulkan dari data statistik bahwa tipe planet yang paling umum adalah "Bumi super" dan "Neptunus mini," yaitu planet yang lebih masif daripada Bumi dan tidak melampaui 10 kali massa Bumi. Jika Planet Kesembilan dengan prediksi massa 10 kali massa Bumi ditemukan, maka akan menjelaskan misteri mengapa saat ini tata surya tidak memiliki Bumi super dan Neptunus mini.

Planet Kesembilan, kami tahu engkau ada di luar sana dan kami akan segera menemukanmu! Kalau engkau memang tidak eksis, yah, abaikan pesan ini!

Ditulis oleh: Matt Williams, www.universetoday.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang