Langsung ke konten utama

Bagaimana Teleskop Melihat Menembus Waktu?

teleskop-luar-angkasa-hubble-melihat-menembus-waktu-astronomi
Teleskop Antariksa Hubble ketika melaksanakan misi pada tahun 2009.
Kredit: NASA

Untuk mengetahui bagaimana teleskop melihat menembus waktu, mari kita mulai dengan sebuah contoh sederhana: apa yang kita lihat saat menatap Matahari. Oke, mungkin tidak “menatap”, karena istilah ini tidak terlalu bagus. Tapi, jika saat ini kamu keluar rumah dan melihat sekilas bintang favorit kita Matahari, apa yang kamu lihat adalah cahaya Matahari dari masa lalu, tepatnya delapan menit yang lalu.

Cukup menarik, bukan? Kita ada di masa depan! Kita bisa memberi tahu Matahari siapa yang akan memenangkan World Series delapan menit sebelum hasil kejuaraan diputuskan.

Sayangnya, kita tidak mengalami sensasi imaginer yang diberikan oleh alam semesta, yaitu berada di masa depan untuk mengetahui kejadian-kejadian sebelum orang lain tahu. Sebenarnya, kita tidak melihat sekilas ke masa depan, hanya saja kita berada terlalu jauh untuk melihat tepat saat Matahari memancarkan cahayanya. Semuanya terjadi karena laju cahaya yang merambat ke mata kita. Cahaya merambat dengan kecepatan sekitar 300.000 kilometer per detik. Dalam sains, laju cahaya adalah yang tercepat di alam semesta.

Begitu cepat, sehingga saat menyalakan lampu di rumah, kita tidak perlu “menunggu” cahaya, atau, secara sains cahaya sangat dekat dengan kita, sehingga waktu yang dibutuhkan oleh cahaya lampu untuk mencapai kita adalah seketika. Tapi, cahaya dari Matahari yang terletak sekitar 150 juta kilometer dari Bumi, membutuhkan waktu untuk mencapai kita. Jadi, kita melihat Matahari sebagaimana terlihat delapan menit yang lalu. Jika Matahari tiba-tiba menghilang? Kita tidak akan menyadarinya selama delapan menit.

Matahari hanyalah satu contoh bintang yang relatif tidak terlalu jauh dari kita. Setiap kali melihat ke luar angkasa dengan teleskop, kita juga mengalami fenomena serupa. Misalnya Alpha Centauri, bintang terdekat dari tata surya, kita mengamatinya dari jarak 4,2 tahun cahaya. Berarti kita mengamatinya sebagaimana terlihat 4,2 tahun yang lalu.

Teleskop seperti Hubble mampu melihat galaksi-galaksi yang terletak 100 juta tahun cahaya dari Bumi. Sama seperti cahaya Matahari yang sebenarnya kita lihat delapan menit yang lalu, Hubble melihat mereka sebagaimana mereka terlihat 100 juta tahun yang lalu. Jika saat ini kita berada di galaksi-galaksi jauh yang diamati oleh Hubble, dan mengamati Bumi dari sana dengan teleskop, berarti kita akan menyaksikan Bumi saat dinosaurus masih berjalan di permukaan planet kita.

Dengan kata lain, para pengamat yang berada di galaksi jauh juga akan melihat ke masa lalu saat mereka mengawasi kita.

Ditulis oleh: Kate Kershner, science.howstuffworks.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...