Langsung ke konten utama

Bisakah Kita Mengetahui di Mana Tabrakan Lubang Hitam Akan Terjadi?

mengetahui-di-mana-tabrakan-antar-lubang-hitam-terjadi-astronomi
Simulasi tabrakan antara bintang neutron, gambar ini saya pilih karena terlihat keren.
Kredit: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA/Flickr

Ketika lubang hitam atau bintang neutron saling bertabrakan, para ilmuwan bisa mengetahuinya dari gelombang gravitasi yang mereka hasilkan. Gelombang gravitasi juga memuat informasi tentang massa, jarak dan bagaimana mereka saling mengorbit. Tapi masih ada satu pertanyaan yang harus dipecahkan, di mana lokasi mereka?

Akan ada banyak hal yang terungkap jika lokasi mereka diketahui. Mengurai lingkungan kosmik di sekitar tabrakan dahsyat ini bisa menjelaskan kisah tentang asal usul sepasang lubang hitam dan bagaimana mereka bertabrakan. Para ilmuwan telah menemukan cara baru untuk mengungkap kisah di balik tabrakan antar raksasa kosmik ini, yaitu melalui cara mereka mengorbit satu sama lain.

“Kami memikirkan segala sesuatu yang ada di dekat mereka untuk mengarah ke eliptisitas,” kata fisikawan teoritis Lisa Randall dari Universitas Harvard kepada Gizmodo. “Tentunya melibatkan seluruh kategori fisika tentang bagaimana lingkungan kosmik memengaruhi penggabungan sepasang lubang hitam.”

Ketika sepasang lubang hitam dengan massa berkali-kali lipat Matahari berinteraksi, mereka mengirim riak-riak ke jalinan ruang dan waktu ke seluruh kosmos dalam bentuk gelombang gravitasi. Para ilmuwan mengukur gelombang ini melalui eksperimen berskala besar, seperti dua detektor LIGO yang mengumumkan penemuan gelombang gravitasi mereka pada tahun 2016 lalu. Sinyal terdeteksi sebagai gelombang yang secara cepat meningkat dalam frekuensi sebelum menghilang, seperti suara tetesan air yang jatuh dari keran.

Sinyal ini secara konsisten diyakini bersumber dari sepasang lubang hitam (atau bintang neutron) yang saling mengorbit dalam putaran spiral sampai mereka bertabrakan. Tapi jika ada lubang hitam supermasif ketiga dengan massa satu juta atau bahkan miliaran kali massa Matahari di dekat sepasang lubang hitam yang akan bertabrakan, bisa saja ia mengubah putaran orbit sekaligus terdeteksi dalam sinyal, menurut penelitian yang dilakukan Randall yang telah dipublikasikan di server pracetak arXiv. Kehadiran beberapa objek masif lainnya bisa saja memengaruhi alur tabrakan ke bentuk yang lebih elips.

Para ilmuwan masih berusaha memahami matematika di balik elliptisitas ini, meskipun tidak mudah. “Inilah efek yang paling sulit dihitung dalam komputasi,” jelas Imre Bartos, asisten profesor dari Universitas Florida kepada Gizmodo.

Jika para ilmuwan bisa membawa elliptisitas ke hitungan matematis, mungkin mereka bisa mengetahui bagaimana lubang hitam ini terbentuk atau bahkan mendeteksi objek-objek lain yang lebih eksotis, seperti materi gelap. “Ada banyak arah untuk mereka saling mendekat dan saya belum berani memperkirakan arah mana yang memberikan hasil paling menyenangkan,” pungkas Randall. “Tapi, sekarang kita telah mampu mendeteksi tabrakan antar lubang hitam dan justru menimbulkan pertanyaan yang jauh lebih menarik, apa yang bisa kita pelajari dari mereka?”

Ditulis oleh: Ryan F. Mandelbaum, gizmodo.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...