Langsung ke konten utama

Gambar Matahari Terbenam di Mars oleh Curiosity NASA

matahari-terbenam-di-mars-curiosity-astronomi
Curiosity mengambil gambar Matahari terbenam di Mars pada tanggal 20 Nopember 2017.
NASA/JPL-CALTECH/MSS

Kita mungkin telah terbiasa melihat beberapa foto memukau permukaan Mars, namun foto terbaru dari rover (penjelajah darat) Curiosity NASA ini sangat menyilaukan.

Seperti yang bisa kamu lihat, Curiosity mengabadikan gambar saat Matahari bersembunyi di balik pegunungan Mars. Juru bicara NASA menjelaskan kepada IFLScience, gambar diambil saat Matahari terbenam di planet Mars pada pukul 17:39 waktu setempat. Pengambilan gambar telah direncanakan sebelumnya dan bukan karena kebetulan semata.

Selain mengagumkan, pemandangan ini menyorot beberapa hal menarik. Pertama, fenomena terbenamnya Matahari di Mars sedikit berlawanan dengan apa yang terjadi di Bumi. Di planet kita, langit berwarna biru saat siang hari dan berwarna merah saat sore hari, mengingat cahaya Matahari melewati lebih banyak lapisan atmosfer sehingga membiaskan lebih banyak cahaya ke arah spektrum merah.

Di Mars, warnanya terbalik. Langit justru berwarna merah saat siang hari dan berwarna biru saat sore hari. Hal ini disebabkan oleh debu yang menghamburkan cahaya di Mars, bukan molekul gas seperti di atmosfer kita.

Curiosity mengambil gambar terbaru ini menggunakan instrumen Mastcam, satu dari empat kamera rover yang digunakan untuk mengabadikan citra permukaan dan objek lain di Mars demi kepentingan sains.

Pada beberapa kesempatan, kamera-kamera Curiosity juga digunakan untuk mengambil gambar untuk menjangkau publik. Misalnya gambar berikut yang diambil pada tahun 2015, sebelum Matahari terbenam di balik pegunungan dan menjadi saksi langit biru Mars yang mengagumkan.

matahari-terbenam-di-mars-curiosity-tahun-2015-astronomi
Gambar Matahari terbenam di Mars pada tahun 2015.
NASA/JPL-Caltech/MSSS

“Warna langit dihamburkan oleh butiran-butiran debu halus sehingga lebih banyak spektrum cahaya biru yang menembus atmosfer,” kata Mark Lemmon, anggota tim sains Curiosity.

“Ketika dihamburkan oleh debu, cahaya biru tetap berada dekat dengan arah pergerakan Matahari daripada spektrum cahaya lainnya. Sisa langit lainnya berwarna kuning hingga oranye, karena cahaya kuning dan merah menyebar ke seluruh langit dan tidak diserap, atau tetap dekat dengan Matahari.”

Selain itu, Curiosity juga pernah mengabadikan fenomena gerhana Matahari dari permukaan Mars pada tahun 2013, saat Phobos melintas di depan Matahari.

gerhana-matahari-di-mars-curiosity-astronomi
Gerhana Matahari di Mars terlihat oleh Curiosity pada tahun 2013.
NASA/JPL-Caltech/Malin Space Science Systems/Texas A&M Univ

Curiosity mendarat pada bulan Agustus tahun 2012 dan masih terus beroperasi dengan sangat baik. Curiosity telah menjelajah ke Gunung Sharp di pusat Kawah Gale, lokasi awal pendaratannya. Semoga Curiosity tak pernah berhenti membuat kita terpesona dengan pemandangan menarik Mars berikutnya.

Ditulis oleh: Jonathan O’Callaghan, iflscience.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang