Langsung ke konten utama

Next Generation Transit Survey (NGTS) Menemukan Planet Pertama, NGTS-1b

ngts-1b-jupiter-panas-bintang-katai-tipe-m-astronomi
Ilustrasi NGTS-1b, planet pertama yang ditemukan oleh instrumen NGTS Observatorium Paranal ESO.
Kredit: Universitas Warwick/Mark Garlick

Instrumen Next Generation Transit Survey (NGTS) milik Observatorium Eropa Selatan (ESO) telah menemukan eksoplanet pertamanya, sebuah Jupiter panas yang mengorbit bintang katai tipe M dan diberi kode NGTS-1.

NGTS-1b adalah raksasa gas ketiga yang telah diamati melintas (transit) di depan bintang katai tipe M, setelah Kepler-45b dan HATS-6b. Namun, NGTS-1b adalah yang terbesar dan paling masif di antara mereka bertiga, dengan radius 130% dan massa 80% Jupiter.

NGTS memanfaatkan jajaran dua belas teleskop berukuran dua puluh sentimeter untuk mencari penurunan lemah skala kecerahan cahaya saat sebuah planet transit di depan bintang induk. Setelah ditemukan, NGTS-1b segera dikonfirmasi oleh observasi tindak lanjut menggunakan Observatorium La Silla ESO, melalui studi fotometrik EulerCam yang diinstal di Teleskop Leonhard Euler Swiss berukuran 1,2 meter dan studi spektroskopi instrumen HARPS yang diinstal di teleskop berukuran 3.6 meter milik ESO.

Planet berukuran kecil relatif umum ditemukan mengorbit bintang katai tipe M. Sedangkan raksasa gas seperti NGTS-1b lebih jarang ditemukan mengorbit bintang katai tipe M daripada bintang mirip Matahari. Hal ini sesuai dengan teori pembentukan planet yang diyakini oleh para ilmuwan, meskipun kuantitas pengamatan harus lebih banyak dilakukan, sebelum diambil kesimpulan terkait jumlah planet raksasa gas yang mengorbit bintang katai tipe M. NGTS sengaja dirancang untuk mengumpulkan data mengenai planet yang mengorbit bintang katai tipe M, mengingat mereka mendominasi 75% populasi bintang di galaksi Bima Sakti. Dengan mempelajari mereka, para astronom akan mendapatkan pemahaman tentang populasi mayoritas planet di galaksi kita.

ngts-1b-eso-astronomi
Ilustrasi planet NGTS-1b yang ditemukan oleh instrumen NGTS di Observatorium Paranal ESO.

Jika diluncurkan, Teleskop Antariksa James Webb NASA diharapkan dapat mengungkap NGTS-1b secara lebih rinci.

Ditulis oleh: Staf scitechdaily.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang