Langsung ke konten utama

Pertahanan Planet dan Mempelajari Komet (Infografis)

Dua tim ilmuwan NASA akan menggunakan termometer kecil sensitif untuk proyek studi mereka. Tim pertama ingin mempelajari komet di dekat Bumi dan mengumpulkan lebih banyak informasi tentang mereka. Proyek mereka diberi nama Primitive Object Volatile Explorer atau PrOVE. Sedangkan tim kedua terlibat dalam proyek pertahanan planet yang disebut Double Asteroid Redirection Test atau DART.

ComCam, Perangkat Mikrobolometer Terbaru

Perangkat berukuran kecil ini disebut mikrobolometer (digunakan untuk mendeteksi gelombang inframerah) dan telah digunakan cukup lama oleh para ilmuwan untuk mempelajari suhu planet-planet jauh. Perangkat beroperasi dengan merasakan perubahan hambatan listrik setelah tersambar radiasi elemen absorptive dan memanas. Perubahan ini membantu para ilmuwan untuk mengukur suhu. Biasanya, mikrobolometer membutuhkan tabung pendingin untuk dapat beroperasi, namun perkembangan pesat di bidang teknologi telah memungkinkan penggunaannya tanpa tabung pendingin. Mikrobolometer yang semakin ringkas dan ringan kini digunakan oleh para ilmuwan dalam berbagai proyek. Perangkat mikrobolometer baru yang berukuran seperempat kali lebih kecil, dikembangkan oleh ilmuwan Shahid Aslam dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA dan diberi nama ComCAM. Mikrobolometer terbaru dipersenjatai oleh jaringan optik yang tersusun rapat dan sensitif terhadap senyawa kimia seperti air dan karbon dioksida, termasuk dapat digunakan untuk mengukur radiasi inframerah atau radiasi panas.

Proyek # 1

Tim ingin menempatkan ComCAM dan kamera optik biasa di misi CubeSat PrOVE, yang agak berbeda dari misi-misi mempelajari komet lainnya. CubeSat akan ditempatkan di orbit stabil di luar angkasa untuk menemukan komet-komet yang telah diketahui sebelumnya dan komet-komet baru.

Tujuan PrOVE adalah untuk mempelajari komet apapun yang melewati CubeSat, lebih efektif dibandingkan misi-misi lain yang tidak pernah tepat waktu untuk mendeteksi komet yang melintas di dekat Bumi. Misi ini sangat sederhana dan menggunakan komponen-komponen komersial siap pakai, berarti dapat segera diwujudkan dalam waktu yang tidak terlalu lama sebagai muatan sekunder pada misi lain.

Proyek # 2

Sensor bisa memberikan informasi tentang asteroid yang berpotensi mengarah ke Bumi. Informasi kemudian diteruskan sebagai bagian dari upaya untuk menghancurkan atau menangkis asteroid, oleh karena itu meningkatkan upaya pertahanan planet. Karena harus diuji coba terlebih dahulu, NASA akan menggunakan ComCAM untuk membantu misi defleksi asteroid DART.

DART menargetkan sistem biner asteroid Didimos, asteroid yang lebih kecil mengorbit asteroid yang lebih besar. Kedua asteroid akan mencapai titik terdekat dari Bumi pada bulan Oktober 2022 dan akan melintas kembali pada tahun 2024. Tujuan misi adalah untuk meluncurkan pesawat antariksa seukuran lemari es yang akan ditabrakan ke asteroid yang lebih kecil dengan kecepatan sekitar 3,7 mil per detik. Setelah itu, para ilmuwan akan mengamati perubahan lintasan orbit asteroid.

Bagi Anda yang berpikir misi ini sebagai awal adegan film bencana, tak perlu merasa risau. Orbit sistem Didimos tidak akan diubah oleh misi DART. Dengan menargetkan Didimos B, yang mengorbit Didymos A, para ilmuwan dapat mengamati dampak yang dihasilkan tanpa mengganggu keseluruhan orbit sistem. Berarti tidak akan ada risiko sekecil apapun yang mengancam Bumi.

Perhatikan rincian misi dari infografis di bawah ini.

pertahanan-planet-dan-mempelajari-komet-infografis-astronomi
Dua tim ilmuwan NASA ingin menggunakan termometer sensitif kecil untuk proyek studi mereka.
Desain Kander10

Ditulis oleh: Kevin Anderton, kontributor www.forbes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang