Langsung ke konten utama

Peta Alam Semesta Terbaru Terus Membuat Penasaran Para Astronom

peta-alam-semesta-terbaru-astronomi

Pada bulan Agustus tahun ini, hasil pertama survei energi gelap telah dirilis oleh satu tim internasional yang berasal dari berbagai negara. Tim mempelajari 26 juta galaksi untuk memahami evolusi alam semesta selama 7 miliar tahun terakhir. Penelitian ini berhasil menciptakan peta alam semesta teramati paling detail.

Peta kemudian dibandingkan dengan latar belakang gelombang mikro kosmik, yang telah digunakan untuk memetakan sejarah awal alam semesta. Kedua peta diterima oleh para ilmuwan sebagai prediksi model standar kosmologi, sebuah konfirmasi baru yang menjelaskan materi gelap dan energi gelap secara lebih akurat di alam semesta. Namun, survei belum bisa memberikan wawasan baru tentang sifat sejati materi gelap misterius dan komponen energi gelap.

Yayasan Kavli mengelar diskusi meja bundar dengan tiga ilmuwan yang terlibat dalam survei energi gelap, untuk berbagi frustrasi, harapan, dan kegembiraan terkait area kosmologi yang membingungkan ini.

“Sedikit aneh mengingat hasil studi dianggap sebagai kabar baik, bukan? Empat puluh tahun yang lalu tidak ada yang pernah menduga kita tinggal di alam semesta yang sebagian besar materi penyusunnya tidak berinteraksi dengan kita. Komposisi terbesar alam semesta justru berupa energi, bukan materi! Masih sangat membingungkan,” ungkap Profesor Risa Wechsler dari Universitas Stanford saat diskusi meja bundar.

Hasil studi merupakan puncak dari satu dekade penelitian yang berharga. Temuan awal sangat mirip dengan apa yang ditemukan oleh pesawat antariksa Planck milik Badan Antariksa Eropa (ESA). Memang sangat memuaskan, tetapi hasil studi tetap belum menyediakan pandangan inovatif terhadap kosmos.

“Akan menarik jika hasil penelitian secara signifikan meningkatkan ketegangan dengan model standar kosmologis, fondasi untuk memahami mengapa alam semesta yang dimulai dari Big Bang terus meluas dengan lebih cepat,” kata Profesor George Efstathiou yang terlibat dalam kedua penelitian Planck dan survei energi gelap.

Survei berikutnya akan mengumpulkan informasi yang akan memberikan analisis lengkap terhadap data yang empat kali lebih banyak, untuk membantu memperbaiki model materi gelap dan sebagai upaya untuk menemukan galaksi-galaksi katai yang hilang di sekitar Bima Sakti. Hasil penelitian yang lebih baik dan menarik dari survei berikutnya mungkin akan memberikan fantasi baru tentang alam semesta.

“Menyanggah model kosmologis saat ini akan merevolusi pemahaman kita terhadap alam semesta. Sungguh menyenangkan membayangkan hal itu akan terjadi,” tambah Profesor Scott Dodelson dari Universitas Carnegie.

Survei terbaru sudah masuk ke dalam jaringan untuk memperluas cakupan studi, dan mungkin seseorang akan mengungkap misteri materi gelap dan energi gelap.

Ditulis oleh: Alfredo Carpineti, www.iflscience.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang