Langsung ke konten utama

Sebuah Pesan Baru Saja Dikirim ke Eksoplanet GJ 273

pesan-meti-kepada-eksoplanet-gj-273-astronomi
Ilustrasi sistem bintang GJ 273.
Danielle Futselaar/METI

Sekelompok ilmuwan mengklaim telah mengirim pesan ke planet terdekat dengan harapan dapat menghubungi peradaban ekstraterestrial, selain berharap untuk segera mengirimkan pesan lagi.

Proyek yang diberi nama Sónar Calling GJ273b, meminta bantuan kepada METI International (Messaging Extraterrestrial Intelligence) dan The Institute of Space Studies of Catalonia (IEEC) untuk mengirim pesan.

Pada tanggal 16, 17, dan 18 Oktober tahun 2017, mereka mengirim transmisi data menggunakan antena EISCAT (European Incoherent SCATter Scientific Association) di Tromsø, Norwegia. Transmisi telah diumumkan untuk pertama kalinya pada hari Kamis, tanggal 16 Nopember 2017.

Pesan dikirim ke eksoplanet GJ 273b, sebuah Bumi super sekitar 2,9 kali lipat ukuran planet kita yang mengorbit di zona layak huni bintang induknya. Bintang induk GJ 273b adalah bintang katai merah Luyten atau GJ 273, yang terletak sekitar 12,4 tahun cahaya jauh dari Bumi. Jika memang ada kehidupan berakal di sana, maka para ilmuwan mengharapkan jawaban dalam waktu sekitar 25 tahun.

“Kami memilih Luyten atau GJ273 karena merupakan bintang terdekat yang terlihat dari belahan bumi utara yang diketahui memiliki eksoplanet di zona layak huni,” kata Presiden METI Douglas Vakoch kepada IFLScience.

Sebagai pesan antarbintang pertama yang pernah dikirim oleh METI, pengumuman sengaja dilakukan pada hari Kamis ini untuk memperingati sebuah ulang tahun penting. Empat puluh tiga tahun yang lalu, pesan Arecibo legendaris telah dikirim ke arah gugus bintang globular Messier 13 yang terletak 25.000 tahun cahaya dari Bumi, sebagai upaya kontak dengan peradaban asing. Jawaban dari planet manapun di gugus bintang globular ini akan membutuhkan waktu setidaknya 50.000 tahun, jadi prakarsa terbaru METI bertujuan untuk mempercepat terjadinya kontak.

Bisa dikatakan proyek ini sedikit aneh karena merupakan kolaborasi antara festival musik dan sebuah organisasi yang secara aktif berusaha melakukan kontak dengan peradaban ekstraterestrial di alam semesta. Tapi dibalik kolaborasi ini ada beberapa hal yang berhubungan erat dengan sains, karena pesan yang dikirim mengandung informasi menarik tentang Bumi yang akan membantu spesies berakal di planet GJ273 b untuk mengetahui eksistensi kita.

“Proyek ini menguji hipotesis 'Kebun Binatang', yang memprediksi bahwa peradaban di luar Bumi mungkin berada lebih dekat daripada yang kita bayangkan, bahkan di sekitar bintang terdekat dan hanya mengawasi kita seperti kita melihat hewan di kebun binatang,” jelas Vakoch.

“Dalam skenario yang lebih realistis bahwa peradaban maju jarang muncul di sebuah galaksi, kita mungkin perlu mengirim sinyal ke seribu atau satu juta bintang sebelum mendapat tanggapan.”

Contoh beberapa konten yang mungkin ada di pesan kedua.

Pesan berisi 33 buah potongan musik, masing-masing berdurasi 10 detik yang telah dipilih untuk proyek tersebut, termasuk tutorial matematika dan sains yang dibuat oleh METI, dimulai dengan prinsip dasar hingga konsep yang lebih kompleks untuk menunjukkan kecerdasan kita.

Misalnya, tutorial yang menggambarkan karakteristik kunci dari gelombang elektromagnetik dengan menunjuk ke frekuensi dan arah gelombang radio. Pesan dikirim sembilan kali selama tiga hari agar setiap peradaban asing yang kebetulan mendengarkan, memiliki waktu untuk memastikan bahwa sinyal berasal dari planet kita.

Bagian ilmiah dalam pesan juga mengandung “jam kosmik” yang melacak berlalunya waktu selama tiga hari transmisi. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada peradaban asing bagaimana kita mengukur waktu, sekaligus membantu setiap pengamat potensial untuk mengetahui bahwa kita benar-benar eksis.

“Jika seorang astronom di GJ273b mendeteksi sinyal kita, mereka harus menindaklanjuti untuk memastikan sinyal merupakan produk kecerdasan dan tidak dihasilkan oleh alam,” pungkas Vakoch. “Kami menyampaikan pesan selama tiga hari berturut-turut sehingga memberi kesempatan kepada peradaban ekstraterestrial untuk melakukan pengamatan berulang-ulang.”

Pada bulan April 2018, mereka juga berencana untuk mengirim pesan berikutnya ke bintang lain, yang mengandung lebih banyak informasi tentang pemahaman sains kita. Transimisi pesan kedua akan selesai dikirim dalam hitungan jam, yang akan memberitahu peradaban asing bahwa kita berharap untuk mendengar jawaban dari mereka dalam waktu 25 tahun, waktu pulang-pergi yang dibutuhkan transimisi atau pada tanggal 21 Juni 2043.

Belum diketahui apakah ada kehidupan berakal di luar sana, apalagi di planet yang ditarget secara spesifik karena semuanya memang baru sebatas dugaan. Tapi, proyek semacam ini selalu "menyiram" sedikit kegembiraan kepada publik, paling tidak sebagai sebuah topik pembicaraan. Dan kita tidak pernah tahu, barangkali kita mendapatkan jawaban dari mereka.

Ditulis oleh: Jonathan O’Callaghan, iflscience.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang