Langsung ke konten utama

Studi Mengungkap, Alien Mungkin Cenderung Lebih Mirip Manusia

alien-diperkirakan-mungkin-akan-lebih-mirip-manusia-astronomi
Studi ini juga membuat prediksi spesifik tentang susunan biologis alien yang kompleks dan menawarkan wawasan seperti apa wujud mereka.
(Foto: Pixabay)

Film-film Hollywood dan literatur fiksi ilmiah telah memproyeksikan alien sebagai sesosok makhluk duniawi asing menyerupai monster. Namun penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas Oxford, justru menunjukkan tetangga ekstraterestrial kita mungkin cenderung lebih mirip dengan kita atau humanoid.

Makalah studi yang telah dipublikasikan di International Journal of Astrobiology, menerapkan pendekatan teori evolusioner untuk mendukung prediksi tentang wujud alien dan bagaimana mereka berperilaku. Tim mengklaim spesies asing berpotensi terbentuk melalui proses dan mekanisme serupa yang membentuk manusia, misalnya seleksi alam. Teori ini mendukung argumen bahwa bentuk kehidupan asing juga mengalami seleksi alam, dan seperti kita, berkembang menjadi lebih sehat dan lebih kuat dari waktu ke waktu.

“Tugas mendasar bagi seorang astrobiologis (ilmuwan yang mempelajari kehidupan di alam semesta) adalah memikirkan seperti apa wujud organisme ekstrateresterial,” kata ilmuwan Sam Levin dari Departemen Zoologi Universitas Oxfords.

“Tapi memprediksi wujud alien tetaplah hal yang sangat sulit. Karena kita hanya memiliki satu sampel kehidupan, yaitu kehidupan di Bumi untuk diekstrapolasikan.” Ekstrapolasi adalah memperkirakan nilai suatu variabel melampaui interval pengamatan aslinya berdasarkan hubungannya dengan variabel lain.

“Pendekatan astrobiologi di masa lalu sebagian besar bersifat mekanistik, mengambil apa yang kita lihat dan ketahui di Bumi, seperti kimia, geologi, dan fisika untuk menghasilkan prediksi tentang alien,” tambah Levin.

Dalam studi terbaru, tim menawarkan pendekatan alternatif, menggunakan teori evolusioner untuk membuat prediksi independen terhadap detail kehidupan di Bumi.

“Pendekatan alternatif ini cukup berguna, karena prediksi teoritis juga akan berlaku untuk alien yang berbasis silikon, tidak memiliki DNA dan menghirup nitrogen, misalnya,” jelas Levin.

Dengan menerapkan konsep gagasan seleksi alam yang juga berpotensi dialami oleh alien sebagai kerangka kerja, tim membahas evolusi ekstraterestrial dan bagaimana kompleksitas kehidupan akan muncul di alam semesta.

Kompleksitas spesies telah meningkat di Bumi sebagai akibat dari beberapa fenomena yang disebut transisi besar. Transisi terjadi ketika sekelompok organisme berevolusi menjadi organisme dengan tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, ketika sel tunggal berkembang menjadi organisme multiseluler. Baik teori maupun data empiris menunjukkan bahwa diperlukan kondisi ekstrem agar transisi besar bisa terjadi. Studi juga membuat prediksi spesifik tentang susunan biologis alien yang kompleks dan menawarkan wawasan seperti apa wujud alien.

“Kami masih belum bisa mengatakan apakah alien akan berjalan dengan dua kaki atau memiliki mata hijau besar. Tapi kami percaya teori evolusioner menawarkan alat bantu unik untuk memahami rupa alien dan kami telah menunjukkan beberapa sampel prediksi terkuat,” pungkas Levin.

Bidang sains astrobiologi bersifat spekulatif, karena para ilmuwannya tidak memiliki spesimen untuk dipelajari. Untuk menggambarkan wujud kehidupan lain di alam semesta, maka seorang astrobiologis harus memiliki cukup wawasan tentang astrofisika bintang dan planet; reaksi kimia yang memicu munculnya kehidupan; iklim yang menjelaskan potensi sistem cuaca planet untuk menopang kehidupan, yaitu organisme biologis yang mungkin berkembang di lingkungan yang kondisinya berbeda.

Ketika memikirkan kehidupan di luar Bumi, kita bisa menguji coba mereka semua.

Ditulis oleh: Staf www.deccanchronicle.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang