Langsung ke konten utama

Bulan Super, Bulan Biru dan Bulan Darah, Semuanya dalam Satu Malam

bulan-super-informasi-astronomi
Bulan Super di atas Katedral St. Paul di pusat kota London pada tanggal 14 Desember 2016. Fenomena ini dihasilkan saat Bulan purnama berada di titik perigee.
(Kredit: DANIEL LEAL-OLIVAS/AFP/Getty Images)

2018 adalah tahun yang menarik bagi para pengamat langit. Pergantian tahun telah menyajikan Bulan Super pertama, layaknya pemanasan sebelum acara puncak yang akan berlangsung pada akhir Januari. Acara puncak akan mementaskan Bulan Super, Bulan Biru dan Bulan Darah dalam satu malam.

Fenomena yang disebut “Bulan Super Biru Darah”, menampilkan pertunjukan langit yang spektakuler. Dan “pesta” langit akan terus berlanjut, kita akan kembali menyaksikan Bulan Biru pada tanggal 31 Maret.

Meskipun ada banyak jargon seputar fenomena penampakan Bulan, tak ada salahnya kita mendapatkan rincian dari setiap fenomena dan mengapa dianggap sebagai fenomena spesial saat Bulan Super Biru Darah terjadi bersamaan.

Apa Itu Bulan Super?

Publik mungkin kerap mendengarnya akhir-akhir ini, karena dua fenomena Bulan Super baru saja berlangsung, yaitu pada tanggal 3 Desember 2017 dan 1 Januari 2018. Mungkin kita belum sepenuhnya memahami dan mengapa penyebutan ini sedikit banyak dianggap penting. Istilah Bulan Super mengacu pada Bulan purnama yang bertepatan dengan titik perigee atau jarak terdekat antara Bulan dengan Bumi. Alasan para pengamat langit menikmatinya adalah karena ukuran Bulan tampak sedikit lebih besar daripada biasanya.

diagram-bulan-super-informasi-astronomi
Diagram Bulan Super.
NASA

Perbedaan ukuran sebenarnya tidak terlalu signifikan sebagaimana dibayangkan oleh banyak orang, karena tidak bisa dibedakan hanya dengan mata telanjang. Bulan mengitari Bumi dalam lintasan orbit elips dari jarak rata-rata 238.000 mil. Lintasan elips menghasilkan variasi jarak setiap satu bulan sekali. Jarak terdekat Bulan dari Bumi disebut titik perigee, sedangkan jarak terjauh disebut titik apogee.

Selama Bulan Super, Bulan tampak sekitar 14% lebih besar daripada Bulan purnama biasa dan sekitar 30% lebih terang. Meskipun bukanlah perbedaan yang terlalu drastis, Bulan dapat terlihat lebih besar lagi jika mendekati cakrawala. Karena kita bisa secara visual membandingkan ukuran antara benda-benda yang terlihat di cakrawala (bangunan, pohon, gunung, dll) dengan ukuran Bulan. Jadi Bulan tampak lebih besar daripada biasanya, itulah sebabnya sebagian besar foto Bulan Super yang sering kita lihat dibidik saat Bulan tepat berada di cakrawala.

Bulan Super 31 Januari akan menampilkan pemandangan Bulan yang ukurannya tampak sedikit lebih besar dan lebih terang daripada biasanya (tentunya jika tidak terhalang awan). Dan masih ada dua fenomena lain yang terjadi bersamaan malam itu, Bulan Biru dan Bulan Darah (gerhana Bulan total).

bulan-super-perige-informasi-astronomi
Shutterstock

Apa Itu Bulan Biru?

Kita mungkin pernah mendengar ungkapan dalam bahasa Inggris, “once in a blue moon” yang berarti sangat jarang terjadi, meskipun Bulan Biru terjadi sekitar 2,5 tahun sekali. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan dua Bulan purnama yang terjadi dalam satu bulan kalender. Oleh karena itu, Bulan purnama kedua Januari disebut Bulan Biru.

Fenomena ini terjadi karena perbedaan tipis dalam jumlah hari dalam satu bulan kalender dengan fase Bulan. Bulan purnama terjadi setiap 29,5 hari, namun, satu bulan kalender bisa berlangsung hingga 31 hari. Jika timingnya tepat, Bulan purnama dapat terjadi pada awal dan akhir bulan kalender yang sama. Bulan Biru tidak akan pernah terjadi pada bulan Februari, karena harinya lebih pendek (28 hari) daripada siklus bulan Purnama (29,5 hari).

bulan-biru-informasi-astronomi
Shutterstock

Tahun 2018 kita akan mendapatkan dua kali Bulan Biru, yaitu pada tanggal 31 Januari dan 31 Maret. Setelah kita mengetahui mengapa Bulan Super dan Bulan Biru dapat terjadi bersamaan pada tanggal 31 Januari, selanjutnya kita akan membahas tentang Bulan Darah.

Apa Itu Bulan Darah?

Fenomena ketiga yang terjadi bersamaan pada tanggal 31 Januari adalah Bulan Darah, yang merujuk ke rona kemerahan Bulan. Istilah Bulan Darah mengacu pada gerhana Bulan total, saat Bulan purnama sejajar dengan Bumi dan Matahari. Dalam konfigurasi ini, Bumi menghalangi cahaya Matahari, mengubah Bulan dari sebuah benda langit bulat bercahaya putih menjadi bercahaya merah tua.

diagram-gerhana-bulan-informasi-astronomi
Diagram gerhana Bulan.
NASA

Fase maksimum gerhana Bulan total akan terjadi pada pada tanggal 31 Januari pukul 07:01 EST (Waktu Amerika Utara). Namun, Bulan akan berada di dekat cakrawala saat itu. Untuk mendapatkan pemandangan terbaik, cobalah mendaki bukit atau gunung terdekat atau melihatnya dari atap gedung yang tinggi.

bulan-darah-informasi-astronomi
Bulan Darah di atas kuil Kuil Poseidon yang dibangun pada abad ke-5 SM, di Cape Sounio, sebelah selatan Athena. Gambar ini diambil tanggal 7 Agustus 2017. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Demikanlah rincian ketiga fenomena Bulan yang akan terjadi bersamaan pada tanggal 31 Januari 2018. Bulan purnama akan lebih besar, lebih cerah, dengan cahaya bercorak kemerahan. Pertunjukan langit ini tentunya tidak akan dilewatkan begitu saja oleh para pengamat langit.

Ditulis oleh: Trevor Nace, kontributor www.forbes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang