Langsung ke konten utama

Langit Hallowen Mengikutsertakan Terbang Lintas Komet Mati

asteroid-tengkorak-2015-TB145-informasi-astronomi
Animasi dalam format GIF ini dihasilkan oleh data radar Observatorium Arecibo di Puerto Rico. Enam gambar radar yang digunakan untuk menghasilkan animasi diambil pada tanggal 30 Oktober 2015 dengan resolusi gambar 7,5 meter per piksel.
Kredit: NAIC-Arecibo/NSF

Batuan antariksa berukuran besar yang akan melintasi Bumi saat perayaan Halloween tahun ini, kemungkinan besar adalah sebuah komet mati. Layak disebut menakutkan seperti itu mengingat kemiripannya dengan tengkorak kepala manusia.

Para astronom yang mengamati asteroid 2015 TB145 menggunakan Infrared Telescope Facility (IRTF) di Mauna Kea, Hawaii, telah menetapkannya sebagai sebuah komet mati yang telah menumpahkan seluruh unsur volatilnya setelah berulang kali melewati Matahari.

Jenazah komet ini juga telah diamati oleh beberapa observatorium optik dan radar di seluruh dunia yang menyediakan lebih banyak data, termasuk tampilan close-up pertama permukaannya. Asteroid 2015 TB145 akan melintasi planet kita dari jarak aman, sekitar 486.000 kilometer pada tanggal 31 Oktober 2015 pukul 17.00 UTC (waktu Amerika Utara) atau tepat saat malam Halloween.

Gambar radar pertama dihasilkan oleh Observatorium Arecibo milik National Science Foundation di Puerto Rico, yang mengungkap wujud bulat asteroid dengan diameter sekitar 600 meter dan menyelesaikan satu kali rotasi setiap sekitar lima jam.

“Data IRTF memang menunjukkan objek sebagai komet mati, namun gambar Arecibo seolah mengungkap asteroid yang mengenakan kostum tengkorak untuk terbang lintas malam Halloween,” kata Kelly Fast, ilmuwan program IRTF dari Markas Besar NASA dan manajer program aksi untuk observasi NEO NASA.

Dikelola oleh Universitas Hawaii untuk NASA, IRTF adalah teleskop berukuran 3 meter yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan data inframerah 2015 TB145. IRTF telah menghentikan perdebatan tentang identitas asteroid 2015 TB145, yang dulunya adalah sebuah komet.

asteroid-tengkorak-2015-TB145-malam-halloween-informasi-astronomi
Citra asteroid 2015 TB145, sebuah komet mati yang “mengenakan kostum tengkorak” untuk meramaikan langit malam Halloween.
Kredit: NAIC-Arecibo/NSF

asteroid-tengkorak-2015-TB145-komet-mati-observatorium-arecibo-informasi-astronomi
Gambar radar pertama dari Observatorium Arecibo mengungkap wujud spheroid near-Earth object (NEO) berdiameter sekitar 600 meter. Gambar radar diambil pada tanggal 30 Oktober 2015 dengan resolusi gambar 7,5 meter per piksel
Kredit: NAIC-Arecibo/NSF
  
“Kami menemukan 2015 TB145 memantulkan sekitar 6% cahaya yang diterimanya dari Matahari,” jelas Vishnu Reddy, seorang ilmuwan riset dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona. “Terlihat menyerupai aspal. Meskipun dianggap cukup gelap, 2015 TB145 sebenarnya lebih terang daripada komet-komet tipikal yang hanya memantulkan 3-5% cahaya. Perhitungan ini mengindikasikan masa lalunya sebagai sebuah komet, namun karena tidak ditemukan keberadaan koma, jadi kesimpulannya ia adalah komet mati.”

Asteroid 2015 TB145 ditemukan pada tanggal 10 Oktober 2015 oleh Pan-STARRS-1 (Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System) Universitas Hawaii di Haleakala, Maui, yang merupakan bagian dari program Near-Earth Object Observations (NEOO) yang didanai oleh NASA. 2015 TB145 diprediksi akan kembali mendekati Bumi pada bulan September 2018 dan akan melintas dari jarak sekitar 38 juta kilometer atau sekitar seperempat jarak Bumi-Matahari.

Radar adalah teknik yang ampuh untuk mempelajari ukuran, bentuk, rotasi, fitur permukaan dan perhitungan orbit asteroid. Pengukuran radar untuk menentukan jarak dan kecepatan asteroid mengarah ke perhitungan orbit masa depan.

NASA sangat memprioritaskan pelacakan asteroid untuk melindungi planet rumah kita dari mereka. Faktanya, Amerika Serikat paling getol dan produktif dalam program survei dan deteksi NEO (near-Earth object). Sampai saat ini, aset yang didanai oleh Amerika telah menemukan lebih dari 98% NEO yang telah diketahui.

Selain sumber daya internal yang digunakan untuk memahami asteroid, NASA juga menjalin kemitraan dengan agensi dalam negeri lainnya, para astronom dari berbagai universitas dan lembaga sains antariksa di seluruh negeri. NASA kerap memberikan dana hibah, transfer dana antar agensi dan kontrak lainnya dari NASA dan badan antariksa internasional lainnya, serta institusi yang bekerja untuk melacak dan memahami NEO. Sebagai tambahan, NASA juga memberikan apresiasi terhadap pekerjaan para astronom amatir, yang data observasinya akurat untuk membantu meningkatkan perhitungan orbit asteroid setelah ditemukan.

Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California, menjadi induk Pusat Studi NEO untuk Program Observasi NEO NASA di bawah Direktorat Misi Sains NASA.

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Tony Greicius


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang