Langsung ke konten utama

NASA Berkabung Atas Berpulangnya Astronot John Young

astronot-john-young-ketika-berada-di-permukaan-bulan-informasi-astronomi
John Young ketika berada di permukaan Bulan, dengan Modul Lunar dan Rover Lunar sebagai latar belakang gambar.
Kredit: NASA

Pada hari Jumat tanggal 05 Januari 2018, astronot John Young yang pernah berjalan di permukaan Bulan selama misi Apollo 16, sekaligus komandan pertama misi pesawat ulang-alik, telah meninggal dunia pada usia 87 tahun karena komplikasi pneumonia. Young memulai karir mengesankan pada tahun 1962, setelah menyisihkan ratusan pilot muda untuk bergabung dengan kelas astronot kedua NASA yang disebut “New Nine”.

“Hari ini, NASA dan dunia telah kehilangan seorang perintis,” kata Administrator NASA Robert Lightfoot dalam sebuah pernyataan. “Karier astronaut John Young membentang hingga tiga generasi penerbangan antariksa; kita akan berdiri di atas pundaknya saat menembus perbatasan umat manusia berikutnya.”

“John adalah salah satu kelompok perintis awal antariksa yang keberanian dan komitmennya memicu pencapaian prestasi besar pertama bagi bangsa Amerika Serikat di luar angkasa. Tidak hanya puas dengan itu, kontribusinya terus berlanjut, bahkan setelah enam penerbangan antariksanya yang terakhir, yang memecahkan rekor dunia saat ia pensiun dari kokpit.”

nasa-berkabung-atas-berpulangnya-astronot-john-young-informasi-astronomi
Potret resmi astronot John Young.
Kredit: NASA

“Sulit untuk tidak melebih-lebihkan dampak yang diberikan John Young terhadap penerbangan antariksa berawak,” ungkap mantan astronot Ellen Ochoa yang saat ini menjabat Direktur Pusat Penerbangan Antariksa Johnson. “Di luar karir enam misi antariksanya yang paling terkenal dan inovatif melalui tiga program, dia bekerja tanpa kenal lelah selama beberapa dekade untuk memahami dan mengurangi risiko yang harus dihadapi oleh para astronot NASA. Dia menanggungnya bagi kami.”

Setelah mendengar usulan berani Presiden Kennedy pada tahun 1961 untuk mendaratkan manusia di Bulan dan mengembalikannya dengan selamat ke Bumi, Young mengatakan bahwa dia tahu apa yang harus dilakukan.

“Saya pikir kembali dengan selamat ke Bumi terdengar sebagai sebuah ide bagus,” kenang Young, yang berhasil menapakkan kaki, melaju sejauh 16 mil menggunakan kendaraan penjelajah lunar dan menghabiskan tiga malam di permukaan Bulan. Dia adalah satu-satunya orang yang berhasil mencapai luar angkasa sebagai bagian dari tiga program sekaligus, Gemini, Apollo dan pesawat ulang-alik, sekaligus orang pertama yang terbang ke luar angkasa sebanyak enam kali, atau tujuh kali, jika lepas landasnya dari Bulan selama misi Apollo 16 juga turut dihitung.

NASA mengenang John Young, Moonwalker dan Komandan Pesawat Ulang-alik.
Kredit video: NASA

Young lahir di San Francisco, California. Keluarganya pindah ke Georgia, lalu pindah ke Florida yang menjadi tempat tinggalnya untuk sebagian besar masa kecilnya bersama dengan adik laki-lakinya.

Sebagai anak laki-laki, selain membaca, hobi favorit Young adalah membuat model pesawat terbang, sebuah isyarat pertama tentang hasratnya di bidang kedirgantaraan.

“Kakek yang mengajari saya membaca,” Young bercerita. “Saya membaca ensiklopedia saat berusia lima tahun.”

Ayahnya adalah seorang insinyur sipil dan merupakan teladan bagi Young. Young lulus dari Orlando High School, kemudian meraih gelar di bidang teknik penerbangan dari Georgia Tech, lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1952.

Setelah lulus, dia bergabung dengan Angkatan Laut, dan setelah satu tahun bertugas di kapal perang perusak, Young dikirim ke pelatihan penerbangan.

nasa-berkabung-atas-berpulangnya-astronot-john-young-informasi-astronomi
Young di Gemini 3.
Kredit: NASA

Dia menerbangkan pesawat tempur selama empat tahun, kemudian menyelesaikan pelatihan pilot dan mengabdi selama tiga tahun di Navy's Air Test Center. Saat itulah dia mengindahkan panggilan presiden untuk misi ke Bulan.

Pada bulan Maret 1965, Young melakukan penerbangan perdananya sebagai astronot, bergabung dengan Gus Grissom di Gemini 3, penerbangan berawak pertama dari program tersebut. Seiring persiapan, nalurinya menolak untuk menunjukan kegembiraan ataupun perasaan lainnya.

“Kami hanya berpikir untuk melakukan tugas dengan benar,” ujar Young.

Young memimpin misi Gemini 10 pada bulan Juli 1966. Bersama rekan pilot Mike Collins, Young bergabung dalam misi servis untuk dua wahana antariksa Agena. Collins melakukan spacewalk untuk mengambil detektor micrometeorit dari salah satu wahana antariksa.

Pada bulan Mei 1969, dia bertugas sebagai pilot modul komando Apollo 10 dan terbang ke Bulan bersama kedua orang rekannya, Tom Stafford dan Gene Cernan. Para kru membimbing ke situs pendaratan dari orbit bulan, membuat modul lunar dan modul komando dalam sebuah latihan menggunakan baju pelindung astronot untuk mempersiapkan pendaratan Apollo 11 dua bulan kemudian.

Young melakukan perjalanan kembali ke Bulan sebagai komandan Apollo 16 pada bulan April tahun 1972. Dengan astronot Ken Mattingly mengorbit di atas Bulan dalam modul komando, Young bersama pilot modul lunar Charlie Duke, mendarat di dataran tinggi Descartes di Bulan. “Bulan adalah tempat yang sangat bagus,” ungkap Young. “Ketika mendarat, kami terlambat 20 menit, karena waktu di Bulan sangat berharga, yang paling saya ingat adalah mencoba mengejar ketertinggalan.”

nasa-berkabung-atas-berpulangnya-astronot-john-young-informasi-astronomi
Astronot Gemini X John Young, kiri, dan Mike Collins berdiri di geladak USS Guadalcanal setelah pendaratan di laut dan pemulihan pada tanggal 21 Juli 1966.
Kredit: NASA

Young dan Duke mendirikan peralatan ilmiah dan menjelajahi dataran tinggi Bulan menggunakan kendaraan penjelajah. Misi berhasil mengumpulkan lebih dari 100 kilogram batu-batuan Bulan yang dikumpulkan dari tiga lokasi geologis terpisah.

Karir Young dipenuhi dengan berbagai pengalaman "untuk pertama kalinya". Tidak ada yang lebih penting daripada bulan April 1981, saat dia memimpin penerbangan perdana program pesawat ulang-alik Columbia, STS-1. Inilah pertama kalinya sebuah pesawat antariksa langsung diuji coba di luar angkasa tanpa melalui penerbangan orbital tak berawak sebelumnya. Young bersama pilot Robert Crippen mencapai lebih dari 130 uji coba penerbangan selama hampir 55 jam durasi misi.

Pada akhir tahun 1983, Young memimpin STS-9, misi Laboratorium Antariksa pertama. Selama 10 hari penerbangan, enam orang astronot bekerja sepanjang waktu dengan pembagian shift setiap 12 jam sekali dan terlibat dalam lebih dari 70 uji coba berbagai disiplin ilmu. Misi STS-9 telah mengumpulkan data ilmiah dan teknis yang jumlahnya melampaui semua misi Apollo dan Skylab.

Selain enam penerbangan antariksa, Young adalah salah satu anggota dari lima awak cadangan. Dia mencatat ribuan jam waktu pelatihan dan penerbangan, termasuk 835 jam di luar angkasa.

Pada awal tahun 1973, ia menjabat sebagai chief of the Space Shuttle Branch of the Astronaut Office di Pusat Penerbangan Antariksa Johnson. Tahun berikutnya, Young pensiun dari Angkatan Laut dengan pangkat Kapten pada tahun 1976 setelah 25 tahun menjalani masa dinas militer, lalu diangkat sebagai Kepala Kantor Astronot, sebuah jabatan yang dia emban hingga bulan Mei tahun 1987.

Sepanjang masa ini, Young tetap aktif sebagai astronot dan memenuhi syarat untuk memimpin misi antariksa.

Berbagai penghargaan telah diterima oleh Young, termasuk Congressional Space Medal of Honor, three NASA Distinguished Service Medals, the NASA Outstanding Leadership Medal, two Navy Distinguished Service Medals, three Navy Distinguished Flying Crosses, the Georgia Tech Distinguished Young Alumni Award, the Exceptional Engineering Achievement Award and the American Astronautical Society Space Flight Award.

Penghargaan di atas termasuk di antara lebih dari 80 penghargaan yang diterima oleh Young, termasuk empat gelar doktor kehormatan. Namanya juga dimasukan ke dalam National Aviation Hall of Fame pada tahun 1988.

“Saya pikir saya sangat beruntung,” tutur Young saat pensiun dari NASA pada tahun 2004. Ketika ditanya apa momen yang paling mengesankan dalam karirnya, dia menjawab singkat, “Saya menyukai mereka semua.”

nasa-berkabung-atas-berpulangnya-astronot-john-young-informasi-astronomi
Kru STS-1 di bawah komando Young, kiri, dan Crippen.
Kredit: NASA

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Brian Dunbar


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang