Langsung ke konten utama

Fotografer Paling Beruntung Mungkin Membuktikan Kebenaran Astrofisika

ledakan-supernova-victor-buso-informasi-astronomi
Sebuah gambar yang diambil oleh para ilmuwan dari UC Santa Cruz mengungkap awal ledakan supernova (diberi tanda merah) yang ditemukan oleh seorang astronom amatir saat menguji kameranya.
Kredit: Institusi Sains Carnegie, Observatorium Las Campanas, Chili

Pada suatu malam bulan September di Argentina, astronom Victor Buso membawa kameranya keluar, memasangnya di teleskop 16 inci dan mengarahkannya ke sebuah galaksi spiral yang terletak sekitar 80 juta tahun cahaya dari Bumi. Buso baru saja mencoba kamera barunya dan tidak pernah berharap untuk memenangkan undian kosmik atau untuk membuktikan bahwa para ilmuwan benar tentang sebuah teori klasik bagaimana ledakan supernova terjadi.

Saat memotret galaksi NGC 613 selama sekitar satu jam, Buso tidak sengaja menangkap beberapa gambar dari sebuah bintang yang tengah menjalani tahap pertama kematian dramatis supernova. Dalam satu foto, ruang di bawah galaksi spiral tampak hampa dan kosong. Selanjutnya, sebuah ledakan yang begitu terang muncul.

Gambar ledakan supernova semacam itu belum pernah diambil sebelumnya dan menurut para astronom dari Instituto de AstrofĂ­sica de La Plata di Argentina, probabilitas terbaik pengambilan gambar supernova bintang secara acak adalah sekitar 1 banding 10 juta.

Buso segera membagi penemuan fotografinya dengan para astronom, dan keesokan harinya, jajaran teleskop di seluruh dunia membidik bintang yang sedang sekarat ini.

“Para astronom profesional telah lama mencari fenomena semacam itu,” ungkap astronom Alex Filippenko dari Universitas California di Berkeley. “Pengamatan bintang saat pertama kali mulai meledak menyediakan informasi yang tidak bisa diperolah dengan cara lain.” Filippenko juga menggelar studi tindak lanjut terkait ledakan supernova ini dan mempublikasikan makalah studinya di jurnal Nature edisi 21/02/18.

ledakan-supernova-galaksi-ngc-613-victor-buso-informasi-astronomi
Animasi yang dihasilkan dari serangkaian gambar ini memperlihatkan supernova terlihat sebagai objek yang mendadak terang di wilayah selatan galaksi induk NGC 613.
Kredit: VĂ­ctor Buso dan Gaston Folatelli

Supernova berlangsung saat inti bintang masif (sekitar 8-15 kali massa Matahari) runtuh. Menurut situs Space.com, ledakan supernova terjadi di suatu tempat di alam semesta setiap beberapa detik. Namun, para astronom tetap kesulitan untuk mendeteksi ledakan supernova.

Para ilmuwan menentukan ledakan bintang yang ditemukan Buso adalah supernova Tipe IIb, yang dipicu oleh menghilangnya sejumlah besar molekul hidrogen dan helium karena ditarik bintang lain yang berada di dekatnya. Para ilmuwan menduga massa awal bintang tersebut mendekati 20 kali massa Matahari, namun menyusut hingga 5 kali massa Matahari saat supernova terjadi, karena kehilangan banyak molekul hidrogen yang dihisap oleh sebuah bintang pengiring yang berada di dekatnya.

Begitu inti bintang ambruk, gelombang tekanan yang sangat kuat meledak melalui badai energi dahsyat yang terlihat di seluruh spektrum elektromagnetik. Ledakan energi yang dihasilkan bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Ledakan yang diabadikan oleh Buso adalah supernova “shock breakout” pertama, ketika gelombang tekanan dari inti bintang menghantam gas di permukaan bintang, menyebabkan gas menghangat dan bersinar sangat terang. Menurut para peneliti, foto-foto Buso memberikan bukti observasi pertama tentang sifat supernova sesuai teori yang diyakini saat ini. Penelitian awal supernova, mengkonfirmasi teori para ilmuwan tentang bagaimana ledakan supernova terjadi.

Studi lebih lanjut terhadap kematian dramatis bintang dapat memberikan petunjuk berharga terhadap struktur fisik bintang supermasif sebelum ledakan supernova terjadi.

Ditulis oleh: Brandon Specktor, Penulis Senior, www.livescience.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang