Langsung ke konten utama

Planet di Luar Galaksi Bima Sakti Ditemukan untuk Pertama Kalinya

Teknik pelensaan mikro memungkinkan deteksi dunia-dunia jauh yang tidak dapat diamati secara langsung, meskipun oleh teleskop terbaik sekalipun.

planet-di-luar-galaksi-bima-sakti-ditemukan-informasi-astronomi
Para astronom telah menemukan sekelompok planet di sebuah galaksi yang terletak 3,8 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Kredit gambar: Getty

Para astronom telah menemukan planet-planet di luar galaksi kita untuk pertama kalinya.

Sebelumnya, planet-planet di luar tata surya yang pernah ditemukan hanya terdeteksi di dalam galaksi Bima Sakti.

Namun menggunakan fenomena yang disebut pelensaan mikro , para ilmuwan dapat mengidentifikasi sekelompok dunia jauh menggunakan data dari Observatorium Sinar-X Chandra NASA.

Para astronom menerapkan teknik baru untuk menemukan dunia-dunia asing yang tersembunyi

Rentang ukuran planet-planet yang baru saja ditemukan ini berkisar di antara ukuran Bulan hingga Jupiter, sementara galaksi yang menjadi rumah mereka terletak 3,8 miliar tahun cahaya dari Bumi.

“Kami senang dengan penemuan ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, manusia telah menemukan planet di luar galaksi kita,” ungkap Profesor Xinyu Dai dari Universitas Oklahoma.

Penemuan selanjutnya dipublikasikan di The Astrophysical Journal.

Analisis pelensaan mikro yang memanfaatkan gaya gravitasi benda langit jauh seperti bintang dan quasar, adalah satu-satunya metode yang diketahui mampu mengidentifikasi eksistensi planet pada jarak seperti itu.

“Inilah contoh seberapa kuat teknik analisis pelensaan mikro extragalactic,” kata rekan penulis makalah studi Dr. Guerras.

lensa-gravitasi-galaksi-rx-j1131-1231-informasi-astronomi
Lensa gravitasi galaksi RX J1131-1231 dapat dilihat di bagian tengah gambar, sementara empat quasar bertindak sebagai lensa gravitasi.
(Universitas Oklahoma)

“Galaksi terletak 3,8 miliar tahun cahaya dan mustahil untuk mengamati planet-planet ini secara langsung, bahkan dengan teleskop terbaik yang diimajinasikan dalam skenario fiksi ilmiah."

“Namun kami telah mempelajari dan mengungkap keberadaan mereka, bahkan memiliki gagasan tentang massa mereka. Inilah sains yang sangat keren.”

Pelensaan gravitasi adalah fenomena astronomi yang memanfaatkan gaya gravitasi dari bintang atau quasar yang mendistorsi dan memperkuat objek latar belakang dari sudut pandang para pengamat di Bumi.

Jika posisi sumber berada persis di belakang objek perantara, maka gaya gravitasinya akan bertindak layaknya “lensa” dan menghasilkan struktur menyerupai cakram saat cahaya dari sumber melewati semua sisi objek perantara.

Kecerahan cakram dipengaruhi oleh eksistensi planet-planet di dekat bintang yang menjadi lensa, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menentukan keberadaan mereka di dekat bintang yang seharusnya terlalu jauh untuk dikenali.

Efek pelensaan gravitasi pertama kali diprediksi oleh teori relativitas umum Einstein, sedangkan struktur cakram cahaya disebut “cakram Einstein”.

Profesor Dai dan Dr. Guerras menggunakan sebuah teleskop untuk mempelajari sifat pelensaan mikro dari emisi quasar latar belakang, demi pengukuran yang mereka identifikasi sebagai bukti keberadaan planet.

“Planet-planet kecil ini adalah kandidat terbaik untuk fitur khas yang kami amati dalam studi menggunakan teknik pelensaan mikro,” pungkas Profesor Dai.

"Kami menganalisis frekuensi tinggi dari fitur khas dengan memodelkan data untuk menentukan massa.”

Ditulis oleh: Josh Gabbatiss, koresponden sains www.independent.co.uk


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang