Langsung ke konten utama

Misi Antariksa Mengejar Asteroid

misi-antariksa-mengejar-asteroid-ryugu-informasi-astronomi
Gambar asteroid Ryugu yang diambil oleh pesawat antariksa Hayabusa2 Jepang pada tanggal 23 Juni 2018 dari jarak 40 kilometer.
Kredit: JAXA, Universitas Tokyo, Universitas Kochi, Universitas Rikkyo, Universitas Nagoya, Institut Teknologi Chiba, Universitas Meiji, Universitas Aizu, AIST

Pesawat antariksa Hayabusa2 besutan Jepang semakin mendekati asteroid Ryugu yang menjadi target misi dan direncakan tiba di sana hanya dalam waktu beberapa hari.

Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) telah merilis beberapa gambar terbaru Ryugu yang diambil oleh Hayabusa2. Wujud asli Ryugu kini semakin jelas.

“Dari kejauhan, Ryugu awalnya terlihat bulat. Secara bertahap, wujud aslinya berubah menjadi persegi menyerupai fluorit (batu kunang-kunang dalam bahasa Jepang),” ungkap manajer proyek misi Hayabusa2 Yuichi Tsuda yang menulis deskripsi galeri gambar terbaru Ryugu yang diambil oleh Hayabusa2 pada tanggal 23 dan 24 Juni 2018 dari jarak 40 kilometer.

“Sekarang kita dapat mengamati kawah, bebatuan dan variasi fitur geografis,” Tsuda menambahkan. “Wujud asli Ryugu mengejutkan secara ilmiah dan menyebabkan beberapa tantangan engineering.”

Beberapa gambar Ryugu yang diambil dari jarak 100-200 km, mengungkap topografi asteroid berukuran 900 meter yang mungkin menyembunyikan sejarah evolusi kompleks. Para ilmuwan menduga asteroid seukuran Ryugu adalah fragmen dari objek induk yang lebih besar.

“Semakin kita mendekatinya untuk membedakan setiap fitur topologi asteroid, Ryugu adalah asteroid dengan medan yang bervariasi,” jelas peneliti utama misi Hayabusa2 Seiji Sugita dalam sebuah pernyataan terpisah. “Banyak pengelompokan bebatuan di permukaan. Di antara pengelompokan ini, sebuah bebatuan berukuran besar (sekitar 150 meter) di bagian atas, paling menonjol karena warnanya lebih cerah dan reflektifitasnya lebih tinggi. Sabuk cincin di puncak batu berukuran besar ini mengelilingi khatulistiwa, dan juga sedikit lebih cerah daripada lingkungan di sekitarnya.

asteroid-ryugu-hayabusa2-informasi-astronomi
Ryugu terlihat dari jarak 110-220 km

“Perbedaan warna ini,” tambah Sugita, “mungkin mencerminkan variasi komposisi material dan ukuran partikel yang membentuk bebatuan. Kita juga dapat melihat banyak cekungan menyerupai kawah yang mungkin dihasilkan oleh benturan dengan objek kosmik lainnya. Demikian pula sebuah struktur yang tampak mengelompok, turut terlihat.”

JAXA telah merilis sejumlah foto Ryugu yang diambil oleh Hayabusa2 dalam beberapa hari terakhir. Misalnya serangkaian gambar yang menunjukkan rotasi Ryugu yang tegak lurus terhadap orbit setiap 7,5 jam. Bentuk Ryugu hampir mirip dengan Bennu, asteroid yang menjadi target misi pengambilan sampel oleh OSIRIS-REx NASA, demikian pula dengan asteroid 2008 EV5, target proposal misi European MarcoPolo-R yang tidak disetujui.

Diluncurkan pada tahun 2014, Hayabusa2 dijadwalkan tiba di Ryugu sekitar tanggal 27 Juni 2018 setelah menempuh perjalanan sekitar 290 juta km.

Adapun operasi pendaratan di Ryugu direncanakan terlaksana pada bulan Februari 2019 dan pada bulan April atau Mei 2019. Selain itu, Hayabusa2 juga akan membuat lubang kawah menggunakan impactor pada bulan Maret atau April 2019 dan mengerahkan tiga rover dan satu pendarat pada bulan Juli ke permukaan Ryugu.

Hayabusa2 juga akan mendarat untuk mengumpulkan sampel dari kawah baru yang dihasilkan impactor. Jika berjalan sesuai rencana, sampel akan dikirim kembali ke Bumi menjelang akhir tahun 2020 dalam sebuah kapsul.

Operasi semacam itu tentunya akan sedikit rumit karena bentuk asli Ryugu, sebagaimana yang telah disebutkan Tsuda sebagai “tantangan engineering”.

asteroid-ryugu-Hayabusa2-jepang-informasi-astronomi
Dari jarak 240-330 km dari Ryugu, kita mulai melihat wujud asli Ryugu yang memiliki pegunungan, khatulistiwa dan lubang kawah yang dalam. Lantas, di mana Hayabusa2 akan mendarat?

Dengan bentuk fluorif Ryugu “berarti kita mengharapkan arah gaya gravitasi di permukaan asteroid tidak langsung mengarah ke bawah,” pungkas Tsuda. “Oleh karena itu, kami memerlukan penyelidikan sifat-sifat asteroid secara rinci untuk merumuskan rencana operasi kami yang akan datang.”

Hayabusa2 adalah penerus misi Hayabusa1, yang telah mencetak sejarah pada tahun 2010 setelah mengembalikan potongan kecil sampel asteroid Itokawa ke Bumi.

Ditulis oleh: Elizabeth Howell, kontributor www.space.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang