Langsung ke konten utama

Planet Masif Pengembara 20 Tahun Cahaya Jauhnya dari Bumi

Menggunakan teleskop Very Large Array (VLA) di New Mexico, para astronom telah menemukan sebuah planet “pengembara” berukuran besar yang relatif dekat dengan tata surya kita.

Planet pengembara yang diberi kode SIMP J01365663+0933473, terletak sekitar 20 tahun cahaya dari Bumi. Dalam hal sifat fisik, ukurannya sedikit lebih besar daripada Jupiter, tetapi massanya 12 kali lipat lebih masif.

planet-pengembara-informasi-astronomi
Ilustrasi planet pengembara SIMP J01365663+0933473 dengan massa 12,7 kali lipat dan medan magnet 200 kali lipat lebih kuat daripada Jupiter.
Foto: Chuck Carter, NRAO/AUI/NSF

Menurut tim yang menemukannya, planet pengembara tersebut telah terlihat pada tahun 2016, tetapi saat itu dianggap sebagai katai coklat, sebuah benda langit yang terlalu besar untuk disebut planet dan terlalu kecil untuk menjadi bintang.

Observasi tindak lanjut menggunakan VLA menegaskan ia memiliki massa dalam kategori planet dan masih jauh untuk menjadi katai coklat. Upaya ini juga merupakan pengamatan pertama terhadap objek bermassa planet di luar tata surya kita menggunakan teleskop radio.

“Massa objek itu tepat berada di ambang batas planet dan katai coklat atau bintang gagal, dan berpotensi membantu kita untuk memahami proses magnetik pada bintang dan planet,” ungkap penanggung jawab tim studi Melodie Kao dalam sebuah pernyataan.

Menurut tim astronom, planet pengembara itu diperkirakan terbentuk sekitar 200 juta tahun yang lalu dan berkelana sendirian di ruang angkasa luas tanpa bintang induk sebagai pusat orbit. Suhu permukaan mencapai 825 derajat Celsius, yang tergolong panas menurut standar planet. Tim juga mencatatnya sebagai pembangkit medan magnet kosmik, karena medan magnetnya 200 kali lipat lebih kuat daripada Jupiter.

Semula, katai coklat dianggap tidak memiliki medan magnet, tetapi selama beberapa dekade terakhir, para astronom telah menemukan aktivitas magnetik dan aurora kuat di bintang gagal ini. Di Bumi, aurora berwarna-warni dihasilkan oleh interaksi antara medan magnet dengan angin surya. Namun, objek tunggal seperti yang terdeteksi dalam kasus ini, tidak memiliki sumber angin surya.

Meskipun fenomena ini justru menjadikan katai coklat sebagai objek kosmik yang membingungkan, tim yakin observasi lebih lanjut dapat memberikan lebih banyak wawasan terkait pembentukan aurora.

“Objek khusus ini menarik, karena dengan mempelajari mekanisme dinamo magnetiknya, mereka dapat menyediakan wawasan baru tentang mekanisme serupa yang juga dapat terjadi di eksoplanet (planet di luar tata surya kita),” pungkas Kao. “Tidak hanya di katai coklat, kami pikir mekanisme serupa juga dapat berlangsung di planet gas raksasa dan planet berbatu.”

Ditulis oleh: Shubham Sharma, www.ibtimes.com



#terimakasihgoogle 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang