Langsung ke konten utama

Caldwell 106, Gugus Bintang Globular Paling Terang Kedua di Langit

Kredit: NASA, ESA dan Hubble Heritage (STScI/AURA) -ESA/Hubble Collaboration; J. Mack (STScI) dan G. Piotto (Universitas Padova, Italia)

Gambar Caldwell 106 oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA ini menampilkan gemerlap bintang-bintang purba yang disatukan oleh gaya gravitasi. Gugus bintang globular layaknya kota terisolasi yang dihuni oleh ratusan ribu bintang. Dan seperti ketatnya persaingan penduduk perkotaan dalam beraktivitas, bintang-bintang cenderung memadati area pusat metropolis kosmik. Bintang-bintang masif memadati inti gugus, sedangkan bintang-bintang yang kurang masif berada di pinggiran gugus yang populasinya lebih jarang.

Seiring bertambahnya usia bintang massa menengah yang mirip Matahari, mereka akan kehabisan bahan bakar hidrogen yang digunakan untuk fusi nuklir dan inti bintang runtuh karena bobotnya sendiri. Lapisan-lapisan terluar bintang akan membengkak dan menjadi lebih dingin, sementara angin bintang menghempaskan sebagian besar molekul gas. Setelah seluruh lapisan terluar terkelupas, yang tersisi hanyalah inti bintang superpanas yang disebut katai putih.

Program “penurunan berat badan” kosmik ini menyebabkan katai putih yang massanya lebih ringan didorong keluar dari pusat kota oleh interaksi gaya gravitasi dengan bintang-bintang lain yang lebih masif. Setiap interaksi mendorong orbit katai puth untuk semakin menjauhi keramaian di pusat gugus.

Sebelum observasi Hubble, para astronom belum pernah melihat “sabuk konveyor” dinamis kosmik semacam ini beraksi. Gambar Hubble yang diambil dalam cahaya kasat mata, inframerah dan ultraviolet menggunakan Wide Field Camera 3, mengungkap fenomena eksodus katai putih yang berlangsung selama 40 juta tahun dari pusat gugus.

Juga diberi kode 47 Tucanae dan NGC 104, gugus bintang globular Caldwell 106 terletak sekitar 16.700 tahun cahaya dari Bumi di rasi selatan Tucana. Mengandung setidaknya setengah juta bintang, Caldwell 106 ditemukan oleh Nicolas-Louis de Lacaille pada tahun 1751 dari belahan bumi selatan saat musim semi. Dengan magnitudo 4, gemerlap gugus dapat diamati di dekat Awan Magellan Kecil, salah satu galaksi katai satelit Bima Sakti. Sebagai gugus globular paling terang kedua di langit Bumi, Caldwell 106 bisa diamati hanya dengan mata telanjang di bawah kondisi langit gelap gulita dan mudah ditemukan menggunakan teropong.

Gambar Caldwell 106 yang diambil pada tahun 1999 oleh Wide Field and Planetary Camera 2 Hubble ini, menunjukkan bintang-bintang yang lebih rapat di dekat inti gugus (kiri atas) dan lebih tersebar saat jauh dari inti.
Kredit: NASA dan Ron Gilliland (STScI)

Dua gambar Hubble ini menunjukkan satu kelompok bintang di Caldwell 106, yang dicitrakan menggunakan Faint Object Camera pada akhir tahun 1993 (kiri) dan Corrective Optics Space Telescope Axial Replacement (COSTAR) pada awal tahun 1994 (kanan). COSTAR mengoreksi kesalahan kecil pada cermin utama, yang menyebabkan gambar awal Hubble tampak buram.
Kredit: NASA, ESA dan R. Jedrzejewski (STScI)

Bagan bintang Caldwell 106 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Edward Henderson

Sumber: Caldwell 106

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang