Langsung ke konten utama

CLASS B1152+199, Galaksi yang Ungkap Misteri Magnetisme Semesta

galaksi-berjarak-5-milyar-tahun-cahaya-mengungkap-misteri-magnetisme-alam-semesta-astronomi
Sebuah rekaman fosil kosmik.

Para astronom telah menemukan bukti tentang medan magnet yang telah terbentuk sejak awal sejarah kehidupan sebuah galaksi dan tetap stabil seterusnya, berdasarkan observasi terhadap galaksi lain yang terletak sekitar 5 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Medan magnet di sekitar galaksi serupa dengan kekuatan dan konfigurasi di galaksi Bima Sakti kita, sehingga para astronom dapat belajar banyak darinya tentang bagaimana magnetisme alam semesta bekerja.

Dalam fisika, magnetisme adalah salah satu fenomena terkait material yang mengeluarkan gaya menarik atau menolak pada material lainnya.

Sebelumnya, tidak ada yang pernah mengukur medan magnet galaksi dengan jarak sejauh ini, atau pada tahap awal kehidupan galaksi, dan karena cahaya memerlukan waktu untuk mencapai kita, sebenarnya galaksi tersebut 5 miliar tahun lebih muda daripada galaksi kita, namun memiliki medan magnet yang sebanding.

"Hal studi menyimpulkan bahwa magnetisme dihasilkan sangat awal dalam kehidupan sebuah galaksi dengan proses alami, dan dengan demikian hampir setiap benda langit bersifat magnetis," kata anggota tim Bryan Gaensler dari Universitas Toronto di Kanada. "Implikasinya adalah kita perlu memahami magnetisme untuk memahami alam semesta."

Medan magnet di sekitar galaksi jauh lebih lemah daripada medan magnet di sekitar planet, misalnya, medan magnet Bima Sakti kira-kira satu juta kali lebih lemah daripada medan magnet Bumi, dan sebuah hipotesis menggagas medan magnet galaksi menjadi semakin kuat seiring berjalannya waktu.

Namun hipotesis ternyata bertolak belakang dengan studi galaksi CLASS B1152+199 yang dilakukan oleh observatorium Karl G. Jansky Very Large Array di New Mexico.

Untuk mendapatkan hasil secara lansung dalam penelitian ini sangat sulit, mengingat medan magnet tidak dapat dideteksi pada jarak yang begitu jauh. Sebagai gantinya, para peneliti mengukur medan magnet melalui efek medan magnet pada cahaya quasar di belakangnya.

Pengukuran ini disebut efek Faraday, cara medan magnet memancarkan cahaya yang melewatinya dan sangat penting dalam studi.

Jika Quasar dan CLASS B1152+199 tidak sejajar, kita tidak akan bisa mengukur medan magnetnya dan menemukannya sebanding dengan Bima Sakti.

"Temuan ini sangat menarik," kata penanggung jawab tim Sui Ann Mao, dari Astronomi Radio Institut Max Planck di Jerman. "Sekarang, pemegang rekor galaksi terjauhlah yang memiliki informasi medan magnet ini."

Masih banyak yang tidak kita ketahui tentang bagaimana magnetisme bekerja pada skala kosmik, dan sulit untuk mengatakan dengan tepat bagaimana penelitian ini dapat digunakan di masa depan.

Yang kita yakini adalah medan magnet sangat penting untuk merekatkan alam semesta, dan sekarang kita mendapatkan beberapa bukti baru untuk mempelajarinya.

"Tidak ada yang tahu tentang asal usul medan magnet dan cara kerjanya," kata Gaensler. "Tapi sekarang kami telah memperoleh petunjuk penting untuk memecahkan misteri ini, dengan mengekstrak catatan fosil magnetisme di galaksi yang miliaran tahun lebih tua daripada Bima Sakti."

Makalah studi telah dipublikasikan di Nature Astronomy.


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...