Langsung ke konten utama

Sistem Lubang Hitam Supermasif Biner Terlihat di Galaksi Seyfert

sistem-lubang-hitam-supermasif-biner-di-galaksi-seyfert-astronomi
Dua untuk satu: sumber radio terang di jantung NGC 7674.

Sepasang lubang hitam supermasif kemungkinan ditemukan saling mengorbit di galaksi yang terletak 400 juta tahun cahaya dari Bumi, menurut para astronom dari India dan Amerika Serikat. Sistem biner tampaknya memiliki gabungan massa sekitar 40 juta massa Matahari dan kedua lubang hitam dipisahkan dalam jarak lebih dari satu tahun cahaya. Observasi tampaknya mendukung prediksi teoritis yang menghubungkan emisi radio galaksi terkait keberadaan lubang hitam supermasif biner.

Saat ini hanya ada satu sistem lubang hitam supermasif biner yang telah dikonfirmasi, terdeteksi melalui sinyal astronomi radio di galaksi 0402+379. Kedua objek terletak 750 juta tahun cahaya, kombinasi massa mereka sekitar 15 juta massa Matahari dan dipisahkan dalam jarak sekitar 24 tahun cahaya.

Astronomi radio adalah cabang astronomi yang mempelajari fenomena benda langit melalui pengukuran karakteristik emisi gelombang radio. Gelombang radio lebih panjang daripada gelombang cahaya.

Lebih Rapat dan Lebih Dekat

Tim astronom yang terdiri dari Preeti Kharb dan Dharam Lal dari Pusat Nasional Astrofisika Radio di Pune dan David Merritt dari Institut Teknologi Rochester di Amerika Serikat, telah mengidentifikasi kemungkinan sistem lubang hitam supermasif biner kedua yang lebih rapat dan lebih dekat dari Bumi. Pasangan ini berada di galaksi spiral Seyfert NGC 7674 dan dipelajari menggunakan Very Long Baseline Array (VLBA), teleskop astronomi radio di Amerika Serikat.

Keampuhan Resolusi sudut VLBA memungkinkan tim untuk mengidentifikasi dua objek super padat pada panjang gelombang radio di pusat NGC 7674. "Kedua sumber radio memiliki piringan akresi material," jelas Kharb.

Very Long Baseline Array (VLBA) adalah observatorium astronomi radio terbesar di dunia, yang berlokasi di dataran tinggi San Augustin, di antara kota Magdalena dan Datil, sekitar 80 km sebelah barat Socorro, New Mexico, Amerika Serikat. Kompleks observatorium terdiri dari 27 buah antena radio yang masing-masing memiliki diameter 25 meter dan berat 209 metrik ton. Jajaran antena tersebar di tiga buah garis berbentuk-Y yang masing-masing memiliki panjang 21 km.

Gelombang Gravitasi

Perhitungan menunjukkan periode orbit lubang hitam supermasif biner sekitar 100.000 tahun. Meskipun akan menghasilkan gelombang gravitasi, frekuensi tersebut terlalu rendah untuk dideteksi oleh detektor yang saat ini beroperasi atau detektor masa depan. Makalah studi tim yang dipublikasikan di Nature Astronomy, mengklaim objek semacam itu akan menghasilkan sinyal gelombang gravitasi yang menembus kosmos.

Merritt membuktikan NGC 7674 adalah sumber radio "Z-shaped", yang mengacu pada bentuk emisi radio galaksi. Struktur aneh ini diperkirakan terbentuk setelah galaksi induk sebelumnya dari masing-masing lubang hitam bergabung menjadi satu. "Deteksi lubang hitam supermasif biner di galaksi ini juga menegaskan prediksi teoretis bahwa mereka harus berada dalam apa yang disebut sumber radio Z-shaped," kata Merritt.

Lubang hitam supermasif biner diperkirakan bersemayam di jantung beberapa galaksi elips yang terbentuk oleh penggabungan dua galaksi spiral raksasa dan setiap galaksi membawa lubang hitam supermasifnya sendiri-sendiri. Sebaliknya, pembentukan galaksi Seyfert tidak diyakini melibatkan penggabungan galaksi-galaksi raksasa. Oleh karena itu, diperkirakan tidak dapat menjadi induk lubang hitam supermasif biner, jadi observasi ini cukup mengejutkan.

Galaksi Seyfert adalah pengkategorian kelas galaksi aktif, yang didominasi oleh Inti Galaksi Aktif. Inti galaksi Seyfert diperkirakan mengandung lubang hitam supermasif yang memancarkan radiasi dalam jumlah besar, menyebarkan sinar-X berenergik ke alam semesta. Galaksi Seyfert dinamai sesuai nama penemunya, Carl Seyfert, ilmuwan pertama yang menggambarkan kelas galaksi aktif ini pada tahun 1943.


Ditulis oleh: Hamish Johnston, physicsworld.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...