Langsung ke konten utama

Manusia Bisa Tinggal di Tabung Lava Bawah Tanah di Bulan dan Mars

astrononot-eropa-berlatih-di-tabung-lava-bumi-astronomi
Para astronot Eropa berlatih di tabung lava di Bumi.
Kredit ESA/S.Sechi

Di bawah permukaan Bulan dan Mars, terdapat gua-gua besar yang disebut tabung lava yang tercipta oleh aktivitas vulkanik. Kini, para periset mengklaim manusia dapat bertahan apabila tinggal di sana.

Dipresentasikan saat European Planetary Science Congress di Riga, Latvia, para periset dari Universitas Padova dan Universitas Bologna di Italia, telah memprediksi kemungkinan untuk membentuk habitat koloni di tabung lava tersebut.

Di Bumi, tabung-tabung lava sangat kecil, hanya sekitar 30 meter. Sedangkan di Mars, tingginya bisa mencapai 250 meter, bahkan lebar mereka di Bulan dapat mencapai 1 kilometer dengan panjang ratusan kilometer.

Karena berada di bawah tanah, gua-gua ini terlindungi dari radiasi kosmik. Dengan demikian, para periset mengatakan selain berpotensi menjadi habitat tempat tinggal manusia saat mengkoloni tata surya, tabung-tabung lava kemungkinan juga menampung kehidupan ekstraterestial.

"Tabung-tabung lava adalah lingkungan yang terlindung dari radiasi kosmik dan serangan micrometeorites, sekaligus berpotensi menyediakan habitat aman untuk misi antariksa berawak masa depan," kata Dr Riccardo Pozzobon, dari Universitas Padova dalam sebuah pernyataan.

"Ukuran mereka juga cukup besar untuk menopang pemukiman manusia dalam jumlah yang cukup signifikan, bahkan dapat menampung sebagian besar pusat kota bersejarah Riga di satu tabung lava bulan."

pintu-masuk-tabung-lava-bulan-astronomi
Kemungkinan pintu masuk ke tabung lava Bulan.
NASA/Goddard/Arizona State University

Faktanya, astronot Eropa sudah berlatih di tabung lava Bumi, sebagai bagian dari kursus yang disebut PANGEA. Kursus geologi planet ini bertujuan untuk mempersiapkan adaptasi astronot di lingkungan baru. Uji coba medan baru-baru ini dilakukan di tabung-tabung lava Kepulauan Canary untuk membiasakan astronot dengan penelitian geologi yang mungkin mereka lakukan saat misi ke Bulan atau Mars.

Sebelumnya, kami telah menganggap tabung lava sebagai habitat potensial bagi manusia, namun uji coba medan ini adalah studi pertama untuk mengetahui perbedaan utama antara tabung lava Bumi, Bulan dan Mars menggunakan Digital Terrain Models (DTM) resolusi tinggi. Minimnya pelapukan dan erosi memungkinkan tabung-tabung lava di Bulan berukuran cukup besar untuk menampung sebuah kota.

Kadang sulit untuk membayangkan berapa besar ukuran mereka, karena panjangnya dapat membentang hingga 65 kilometer, selain lebar mereka yang cukup mengesankan. Mereka terbentuk dengan satu dari dua cara, entah saat lava viskositas rendah mengalir ke permukaan dan mengeras, atau saat lava meluas ke bawah tanah dan meninggalkan jaringan terowongan besar.

Kita telah menemukan lebih dari 200 lubang di Bulan yang berpotensi mengarah ke tabung lava. Kita memang belum mengeksplorasinya, tapi para astronot masa depan mungkin dapat turun ke zona terlindungi ini.

Ditulis oleh: Jonathan O' Callaghan, www.iflscience.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang