Langsung ke konten utama

Dua Bintang Akan Bergabung pada Tahun 2022 dan Meledak dalam Rednova

Bersiaplah untuk fenomena "big nova"!

kic-9832227-sistem-bintang-biner-kontak-rednova-astronomi
Kredit gambar: STScI

Pada tahun 2022, kosmos akan menggelar perhelatan langit yang spektakuler. Dua bintang akan bergabung menjadi satu dan memicu ledakan dahsyat yang disebut rednova. Dengan magnitudo 2, rednova akan seterang Polaris dan hanya setingkat lebih redup daripada Sirius dan Vega. Fenomena tabrakan antara sepasang bintang ini akan terjadi di rasi Cygnus dan dapat diamati selama enam bulan.

Rednova tentunya sangat mengesankan. Yang lebih mengesankan, para astronom mampu memprediksi kapan fenomena ini terjadi. Sementara Lawrence Molnar, seorang profesor astronomi dan fisika dari Calvin College, telah memberikan indikasi tentang bagaimana rednova akan berlangsung.

Ditemukan oleh Teleskop Antarika Kepler NASA, pasangan bintang yang diberi kode KIC 9832227 adalah sistem biner kontak. Sistem semacam ini mengacu pada dua objek yang begitu dekat, seolah mereka melakukan kontak dan saling bersentuhan. Pada akhirnya mereka akan menyatu dan menghasilkan pagelaran langit yang menarik. Mengingat mereka adalah bintang dengan massa rendah, suhu panas ledakan tentunya tidak akan terlalu tinggi. Molnar menyebutnya “rednova”.

Lantas, bagaimana Molnar mendapatkan kesimpulan tersebut? Bagaimanapun juga, prediksi yang diajukan sangat spesifik dan dapat diuji sebagai fenomena ledakan besar. Molnar bersama tim memiliki sampel rednova untuk dipelajari, yaitu V1309 Scorpii. Pertama kali diamati pada tahun 2008, para astronom telah menyaksikan kurva cahaya saat rednova berlangsung. Setelah beberapa “ledakan”, pertunjukan cahaya yang spektakuler dimulai. Menggunakan arsip data observasi sebelumnya, para astronom dapat melacak evolusi V1309 Scorpii sejak tahun 2001, yang memberikan gambaran tentang rekonstruksi fenomena.

Kredit gambar: John Wenz

Bagaimana mereka tahu sepasang bintang tersebut akan bergabung?

“V1309 bersinar sangat terang sebelum meledak,” jelas Molnar dalam sebuah konferensi pers saat pertemuan rutin ke-229 American Astronomical Society. “Memang tidak terjadi hari ini. Namun kami memiliki bukti kuat bahwa KIC 9832227 adalah sistem biner kontak yang akan bergabung untuk menjadi bintang tunggal.”

Menggunakan arsip data Kepler, Molnar mempelajari bagaimana kurva cahaya KIC 9832227 hampir mirip dengan kurva cahaya V1309. Pengukuran kecepatan radial dan penyelarasan kurva cahaya ke periode waktu, membawa Molnar beserta tim untuk menyimpulkan proses penyatuan akan selesai pada tahun 2022.

“Entah perhitungan kami benar atau salah, untuk pertama kalinya kita dapat memprediksi kapan fenomena terjadi,” jelas Molnar. Dengan magnitudo 2, lebih mudah mengetahui apakah prediksi tersebut benar.

“Tidak dibutuhkan teleskop pada tahun 2022 untuk membuktikan apakah saya benar atau salah,” pungkasnya.

Ditulis oleh: John Wenz, www.astronomy.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...