Langsung ke konten utama

Awan Oort

awan-oort-informasi-astronomi
Ilustrasi lokasi Awan Oort.
Apa Itu Awan Oort?

Dalam kesunyian dan kegelapan ruang antarbintang di mana Matahari kita tampil sebagai bintang yang paling terang, miliaran atau triliunan batuan es angkasa hipotesis yang secara kolektif disebut Awan Oort, meluncur di sepanjang jalur orbit layaknya gerembolan ngengat di sekitar lampu teras.

Awan Oort terletak jauh di luar Pluto, bahkan melampaui Sabuk Kuiper. Sementara seluruh planet di tata surya kita mengorbit dalam bidang datar, Awan Oort adalah cangkang spheroid raksasa yang mengelilingi tata surya. Struktur Awan Oort menyerupai gelembung raksasa tebal di sekitar tata surya yang dibentuk oleh benda-benda es angkasa mirip komet. Ukuran mereka dapat setara dengan sebuah gunung, bahkan terkadang lebih besar.

Skala dan Jarak

Awan Oort adalah wilayah terjauh di tata surya kita yang membentang sekitar 1/4 hingga 1/2 jarak Matahari ke bintang berikutnya.

Untuk mempermudah skala jarak Awan Oort, para astronom menyisihkan mil dan kilometer dan menggunakan satuan astronomical unit (AU) yang didefinisikan sebagai jarak Bumi-Matahari. 1 AU sekitar 150 juta kilometer.

Sebagai perbandingan, orbit Pluto yang sangat elips, membawa planet katai ini terpisah 30-50 AU dari Matahari. Namun, tepi terdalam Awan Oort saja diperkirakan terletak antara 2.000-5.000 AU dari Matahari, sedangkan tepi terluar terletak antara 10.000-100.000 AU dari Matahari.

Jika skala jarak astronomical unit masih terasa sulit divisualisasikan, kita dapat menggunakan satuan waktu. Melaju sekitar satu juta mil dalam satu hari, pesawat antariksa Voyager 1 NASA akan memasuki Awan Oort setelah 300 tahun. Dan membutuhkan waktu 30.000 tahun lagi untuk keluar dari Awan Oort.

Bahkan jika dapat melaju secepat cahaya (sekitar 1 miliar kilometer per jam), perjalanan melintasi Awan Oort memaksa kita berkemas untuk mempersiapkan diri dalam ekspedisi perjalanan panjang.

Video pendek panduan skala jarak kosmik. Kredit: NASA/JPL-Caltech

Dibutuhkan waktu sekitar 8 menit bagi cahaya Matahari untuk mencapai Bumi dan sekitar 4,5 jam untuk mencapai Neptunus. Setelah 3 jam lagi melampaui orbit Neptunus, cahaya Matahari tiba di tepi terluar Sabuk Kuiper.

12 jam berikutnya, cahaya Matahari mencapai heliopause, wilayah di mana angin surya (semburan partikel bermuatan yang mengalir dari Matahari dengan kecepatan sekitar 400 kilometer per detik) menerjang medium antarbintang. Inilah perbatasan ruang antarbintang, wilayah di mana medan magnet Matahari berhenti memberikan pengaruh. Cahaya Matahari telah menempuh perjalanan selama 17 jam.

Kurang dari satu hari, cahaya Matahari telah menempuh perjalanan lebih jauh daripada pesawat antariksa buatan manusia. Namun entah bagaimana, dibutuhkan waktu sekitar 10-28 hari agar cahaya Matahari mencapai tepi terdalam Awan Oort, dan membutuhkan waktu 1,5 tahun lagi agar cahaya Matahari keluar dari Awan Oort.

Pembentukan

Hipotesis utama bagaimana Awan Oort terbentuk, berasal dari gagasan bahwa benda-benda es angkasa mirip komet tidak pernah menjauh dari Matahari. Setelah terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu, wilayah tempat planet-planet terbentuk masih menyisakan banyak bongkahan material yang disebut planetesimal. Komposisi planetesimal serupa dengan bahan baku yang membentuk planet. Kemudian gaya gravitasi sistem planet menyebarkan planetesimal ke segala arah.

Beberapa planetesimal dikeluarkan dari tata surya sepenuhnya, sementara yang lain terlempar ke orbit eksentrik namun masih dalam kendali gaya gravitasi Matahari. Dan karena terletak begitu jauh dari Matahari, mereka juga terpengaruh oleh gaya pasang surut gravitasi dari galaksi kita sendiri.

Secara singkat, gravitasi sistem planet mendorong planetesimal menjauh dari Matahari dan gravitasi galaksi Bima Sakti menempatkan mereka di perbatasan tata surya. Itulah gagasan utama untuk Awan Oort hipotesis, meskipun Awan Oort juga berpotensi menangkap objek lain yang tidak terbentuk di tata surya.

awan-oort-informasi-astronomi
Komet Siding Spring melintasi Mars pada tahun 2014.
Kredit: NASA, ESA, J.-Y. Li (PSI), C.M. Lisse (JHU / APL), the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Orbit dan Rotasi

Berbeda dengan planet, sabuk asteroid utama dan Sabuk Kuiper, objek-objek di Awan Oort tidak serta-merta bergerak ke arah yang sama dengan bidang orbital datar mengitari Matahari. Dengan struktur menyerupai gelembung tebal puing-puing material, mereka justru mengitari Matahari dari bawah, atas, miring, atau dari inklinasi yang bervariasi, oleh karena itu mereka tidak disebut Sabuk Oort.

Astronom Belanda Jan Oort pertama kali menggagas wilayah ini untuk menjelaskan dari mana komet periode panjang berasal, dan mengapa mereka datang dari segala arah dan tidak mengikuti bidang orbit planet, asteroid dan Sabuk Kuiper.

Rumah bagi Komet Periode Panjang

Mungkin ada ratusan miliar, bahkan triliunan, objek es di Awan Oort. Kadang-kadang ada sesuatu yang mengganggu orbit mereka dan menyebabkan beberapa komet jatuh ke Matahari. Dua sampel terakhir adalah komet C/2012 S1 (ISON) dan C/2013 A1 Siding Spring. ISON hancur saat melintas terlalu dekat dari Matahari, sedangkan Siding Spring hanya melintasi Mars dari jarak cukup dekat. Siding Spring akan mengulangi petualangannya ke wilayah terdalam tata surya sekitar 740.000 tahun yang akan datang.

Komet periode panjang yang pernah didokumentasikan hanya terlihat satu kali sepanjang sejarah. Yah, karena sesuai namanya, mungkin tak terhitung jumlah komet periode panjang yang pernah melewati wilayah terdalam tata surya, mengingat umat manusia bahkan belum eksis saat mereka melintas. Sementara komet Awan Oort lainnya tidak pernah berani mendekati Matahari selama miliaran tahun sejak pertama kali terbentuk, dan cukup nyaman di perbatasan tata surya yang mereka tinggali saat ini.

Penemuan

Awan Oort belum pernah ditemukan, karena masih sebatas hipotesis, meskipun kita telah mempelajari beberapa komet yang diyakini berasal dari sana.


Ditulis oleh: Staf solarsystem.nasa.gov


Artikel terkait: Sabuk Kuiper

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...