Langsung ke konten utama

El Gordo: Gugus Galaksi dengan Massa 3 Juta Miliar Matahari

Sebagai gugus galaksi paling masif di alam semesta, ikatan objek kosmik kolosal ini lebih banyak memancarkan sinar-X daripada gugus galaksi lain.

gugus-galaksi-raksasa-el-gordo-informasi-astronomi
Dua gugus galaksi yang bertabrakan dengan kecepatan jutaan kilometer per jam menghasilkan massa luar biasa El Gordo. ESA/HUBBLE & NASA, RELICS.

Advanced Camera for Surveys and Wide-Field Camera 3 Teleskop Antariksa Hubble kolaborasi NASA dan ESA, telah menangkap citra gugus galaksi raksasa yang diberi kode ACT-CLJ0102-4915. Terkait emisi sinar-X yang dipancarkan oleh gugus-gugus galaksi di alam semesta jauh, gugus yang satu ini adalah yang paling terang, paling panas dan paling besar yang pernah ditemukan hingga saat ini. 

Pada tahun 2014, para astronom menggunakan Hubble untuk menghitung bobot gugus galaksi El Gordo, dengan hasil sekitar 3 juta miliar massa Matahari. Perhitungan terbaru ini 43% lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, sesuai dengan nama lain yang disematkan kepadanya, “El Gordo,” yang berarti “si gemuk” dalam bahasa Spanyol. Observasi yang dilakukan pada tahun 2012 menggunakan Teleskop Kosmologi Atacama, Very Large Telescope ESO dan Observatorium Sinar-X Chandra NASA, mengungkap El Gordo bukanlah satu gugus galaksi, melainkan dua gugus galaksi yang saling bertabrakan dengan kecepatan mencapai jutaan kilometer per jam.

Gugus galaksi terdiri dari kelompok-kelompok galaksi yang lebih kecil dan berangsur-angsur menyatu selama kurun waktu miliaran tahun. Mereka adalah entitas terbesar di alam semesta yang disatukan oleh gaya gravitasi. Pembentukan gugus galaksi sangat bergantung pada energi gelap dan materi gelap, sementara sebuah studi yang digelar pada tahun 2014 mengungkap sebagian besar massa El Gordo yang disamarkan sebagai materi gelap. Namun, para astronom menduga materi El-Gordo bukanlah materi gelap, karena sebagian besar materi terdiri dari molekul gas panas yang memancarkan emisi terang sinar-X dan ditarik menjauh dari dominasi materi gelap saat kedua gugus galaksi bertabrakan. Benturan menyebabkan molekul gas panas kehilangan kecepatan, karena materi gelap tetap mempertahankan kecepatannya dengan stabil.

Mempelajari gugus galaksi raksasa memberikan para astronom wawasan tentang materi gelap dan energi gelap yang meliputi sebagian besar jagad raya. Program RELIC (Reionization Lensing Cluster Survey) NASA yang mencitrakan El Gordo, menempatkan galaksi-galaksi jauh untuk diamati oleh Teleskop Antariksa James Webb NASA yang akan datang. NASA memprediksi Webb mampu menemukan sejumlah besar materi gelap di galaksi-galaksi jauh tersebut, yang akan membantu menjelaskan peran energi gelap dalam sejarah ekspansi kosmos.

Sampai saat ini, selain memotret 41 gugus galaksi masif, RELICS juga telah mencitrakan galaksi-galaksi terjauh yang pernah tertangkap oleh kamera.

Ditulis oleh: Amber Jorgenson, www.astronomy.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...