Langsung ke konten utama

Lubang Hitam Gugus Bintang Masif Diungkap Pergerakan Aneh Bintang

Untuk pertama kalinya, para astronom telah menemukan lubang hitam bermassa bintang di gugus bintang globular, melalui tarikan gaya gravitasi masif lubang hitam terhadap benda-benda langit lain. Lubang hitam yang tidak aktif dan tampak tenang ini, ditemukan di gugus bintang globular NGC 3201 karena pergerakan tidak menentu yang diperlihatkan oleh sebuah bintang yang mengitarinya.

Observasi dilakukan menggunakan Very Large Telescope (VLT) European Southern Observatory (ELT) di Chili. Instrumen MUSE VLT mengungkap perilaku aneh bintang yang seolah terayun maju mundur dengan kecepatan beberapa ratus ribu kilometer per jam, dengan pola berulang setiap 167 hari.

Massa bintang sekitar 80% massa Matahari, sementara massa lubang hitam sekitar 4,3 kali lipat masa Matahari. Tanpa piringan akresi dan materi yang terhisap, identitas sebenarnya belum dapat dipastikan, meskipun para astronom meyakininya sebagai sebuah lubang hitam.


Para astronom ESO menulis makalah studi yang melaporkan hasil penemuan mereka berjudul “A detached stellar-mass black hole candidate in the globular cluster NGC 3201,” yang telah dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

“Bintang mengorbit sesuatu yang tak kasat mata, yang mengandung massa lebih dari empat kali lipat massa Matahari, jadi kemungkinan besar adalah sebuah lubang hitam! Inilah lubang hitam pertama yang ditemukan secara langsung melalui tarikan gaya gravitasinya di gugus bintang globular,” ungkap penulis utama makalah studi Benjamin Giesers dari Georg-August-Universität Göttingen di Jerman.

Sebagai satu dari sekian banyak gugus bintang globular yang mengorbit Bima Sakti, NGC 3201 terletak sekitar 16.300 tahun cahaya dari Bumi. Dihuni oleh ratusan ribu bintang, gugus globular adalah satu dari beberapa struktur tertua di alam semesta. Usia NGC 3201 telah mencapai lebih dari 10,2 miliar tahun.

gugus-bintang-globular-ngc-3201-informasi-astronomi
Gambar oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA/ESA ini menunjukkan wilayah pusat gugus bintang globular NGC 3201 di rasi bintang selatan Vela (The Sails). Sebuah bintang yang telah ditemukan mengorbit lubang hitam dilingkari dengan warna biru.
Foto: ESA/NASA

Teori pembentukan lubang hitam saat ini memprediksi beberapa bintang masif akan memicu ledakan supernova menjelang tahap terakhir kehidupannya. Karena gugus bintang globular jarang memproduksi bintang-bintang baru, maka lubang hitam bermasa bintang di sana adalah objek yang paling masif. Seiring waktu, lubang hitam akan menumpuk di sekitar pusat gugus, dan sebagian besar dari mereka akan dikeluarkan dari pusat gugus.

“Sampai saat ini, kami berasumsi hampir semua lubang hitam di dalam gugus bintang globular akan hilang. Studi kami adalah yang pertama kali menemukan lubang hitam bermassa bintang di dalam gugus globular melalui tarikan gaya gravitasi. Penemuan ini membantu kita untuk lebih memahami pembentukan gugus bintang globular, evolusi lubang hitam, dan sistem biner, yang dianggap penting karena berpotensi menghasilkan gelombang gravitasi,” pungkas Giesers.

Memang ada penjelasan lain jika objek tak kasat mata tersebut bukanlah lubang hitam, namun dirasa kurang mungkin. Barangkali adalah dua bintang neutron dalam ikatan orbit rapat, dengan bintang yang diamati oleh studi mengorbit di sekitar mereka. Namun, penjelasan alternatif membutuhkan dua bintang neutron dengan massa setidaknya dua kali lipat massa Matahari, dan sistem biner semacam itu belum pernah diamati sejauh ini.

Ditulis oleh: Himansu Goenka, www.ibtimes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang