Langsung ke konten utama

Kegiatan Edukasi Bulan Super Biru Darah untuk Anak (Bagian 2)


Mengevaluasi Gerhana Bulan (sekolah menengah pertama dan atas)

gerhana-bulan-total-informasi-astronomi
Gerhana Bulan Total.
Kredit: NASA

Gerhana bulan tidak hanya berwarna hitam dan putih. Saat bergerak melalui bayangan Bumi, Bulan terlebih dahulu keluar dari bayangan melalui bagian tepi terluar bayangan yang disebut penumbra. Cahaya Matahari yang menerobos atmosfer Bumi menghasilkan bayangan Bulan yang redup, bahkan mungkin tidak terlihat di permukaan Bulan. Sedangkan saat Bulan berada di bagian utama bayangan yang disebut Umbra, Bumi menghalangi semua cahaya Matahari dan menghasilkan bayangan yang jauh lebih gelap.

Bulan juga bisa tampak kemerahan saat gerhana, mengingat atmosfer Bumi menyerap beberapa warna cahaya Matahari sekaligus, meskipun tetap ada warna cahaya yang tidak diserap. Proses inilah yang mengakibatkan Bulan tampak kemerahan, sebagaimana cahaya Matahari yang berwarna merah dan oranye saat terbenam.

“Selama gerhana Bulan total, warna cahaya Bulan akan serupa dengan cahaya Matahari saat terbit dan terbenam di Bumi!” menurut NASA di situs resminya.

Berbagai faktor juga dapat memengaruhi bagaimana Bulan terlihat selama gerhana Bulan total. Awan, debu, kabut dan material organik di atmosfer Bumi dapat mengubah berapa banyak cahaya yang dibiaskan ke dalam umbra.

Skala Danjon atau Skala Kecerahan Gerhana Bulan mengilustrasikan rentang warna dan kecerahan Bulan yang dapat terjadi selama peristiwa gerhana Bulan total. Siswa dapat menggunakan skala untuk menetapkan nilai “L” (Lunar) pada tiga tahap selama gerhana. Setelah gerhana, mereka dapat membandingkan dan mengevaluasi gerhana mereka sendiri.

Perhatikanlah saat Bulan muncul sebanyak tiga kali: menjelang, saat dan setelah gerhana total. Evaluasi gerhana dari setiap tahapan ini dan diskusikan dengan para pengamat lainnya.

L = 0 - Gerhana yang sangat gelap. Bulan hampir tak terlihat, terutama ketika gerhana total (saat Bulan sepenuhnya berada di dalam umbra).

L = 1 - Gerhana gelap, berwarna abu-abu atau kecoklatan. Rinciannya sulit dibedakan.

L = 2 – Gerhana merah atau merah kecoklatan. Sangat gelap pada bayangan di pusat Bulan, sedangkan bagian terluar umbra relatif cerah.

L = 3 - Gerhana merah darah. Bagian tepi bayangan umbra biasanya terang atau kuning.

L = 4 - Gerhana oranye yang sangat terang. Bagian tepi bayangan umbra sangat terang.

Ukuran dan Kecerahan Bulan Super (sekolah menengah pertama dan atas)

Gerhana Bulan tanggal 31 Januari bertepatan dengan fenomena Bulan super kedua dan terakhir pada tahun 2018. Istilah “Bulan super” lebih merupakan definisi secara budaya daripada astronomi. Akibatnya, tidak ada definisi yang pasti untuk istilah tersebut. Umumnya, “Bulan super” mengacu pada Bulan purnama saat Bulan berada di perigee, atau titik terdekat dari Bumi.

Selama menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi Bumi setiap satu bulan sekali, Bulan selalu mencapai titik apogee atau titik terjauh dari Bumi (sekitar 405.500 kilometer) dan titik perigee (363.300 km). Bulan purnama dapat terjadi pada titik manapun di sepanjang jalur orbit, tapi saat Bulan purnama terjadi di titik perige, maka kerap disebut Bulan super.

Ukuran Bulan super terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang daripada Bulan purnama biasa. Untuk kegiatan ini, para siswa dapat mengukur ukuran Bulan dan menghitung kecerahannya selama Bulan super, sebelum atau sesudah gerhana. Dengan mengukur aktivitas selama bulan-bulan berikutnya, mereka dapat membandingkan kecerahan Bulan super dengan Bulan purnama normal.

Laboratorium Propulsi Jet juga menjelaskan dua metode untuk mengukur ukuran Bulan, melalui metode digital dan metode analog.

Untuk metode digital, para siswa dapat menggunakan smartphone atau kamera digital untuk memotret Bulan setiap bulan kalender, lalu membandingkan pengukuran selama beberapa Bulan purnama di perkiraan posisi yang sama di langit.

wilayah-pengamatan-di-seluruh-dunia-gerhana-bulan-total-informasi-astronomi
Wilayah-wilayah di dunia yang akan melihat gerhana bulan tanggal 31 Januari 2018. Gerhana dapat terlihat pada tanggal 31 Januari sebelum Matahari terbit untuk Amerika Utara, Alaska dan Hawaii. Para pengamat di Timur Tengah, Asia, Rusia timur, Australia dan Selandia Baru akan melihatnya selama Bulan terbit pada tanggal 31 Januari.
Kredit: NASA

Untuk metode analog, siswa dapat menggunakan selembar kertas dan clipboard, memegang kertas dalam jarak 30-60 cm di depan wajah masing-masing. Sangat penting untuk memperhatikan jarak kertas setiap mengukur ukuran Bulan. Setelah itu, para siswa harus menandai garis yang sesuai dari bagian atas dan bawah Bulan dengan cara menyilang kertas. Ulangi proses untuk beberapa Bulan Purnama, pengukuran dilakukan dalam milimeter.

Dengan kedua metode tersebut, para siswa dapat membandingkan perubahan ukuran Bulan dan menghitung rasio antara diameter terbesar dan terkecil serta persentase peningkatan di antara keduanya.

Para siswa juga dapat menghitung kecerahan relatif Bulan, membandingkan intensitas cahaya bulan Burnama di titik apogee dengan Bulan super di titik perigee. Cara ini dapat dilakukan saat mengukur ukuran Bulan purnama secara bergantian.

Ditulis oleh: Nola Taylor Redd, kontributor www.space.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang