Langsung ke konten utama

Badai Kutub Utara dan Putaran Kutub Selatan Jupiter

badai-kutub-utara-jupiter-informasi-astronomi
Badai Kutub Utara Jupiter.
Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS/Björn Jónsson

Lihatlah wilayah sabuk kutub utara Jupiter dalam pemandangan terbaru yang diambil oleh pesawat antariksa Juno NASA.

Gambar yang telah dipertajam ini diambil pada tanggal 16 Desember 2017 pukul 09:47 PST (Pacific Standard Time), saat Juno melakukan terbang lintas kesepuluh dari jarak sekitar 8.787 kilometer pada garis lintang 38,4 derajat ke utara.

Citizen scientist Björn Jónsson mengolah gambar ini menggunakan data raw image (gambar mentah) dari pencitra JunoCam dengan cara menghilangkan efek global pencahayaan. Jónsson kemudian meningkatkan kecerahan dan warna serta mempertajam fitur-fitur berskala kecil. Gambar juga telah dicrop.

Secara sekilas, pemandangan dalam gambar ini mungkin memperlihatkan bagian selatan Jupiter, sebab diambil saat Juno berada di atas belahan utara Jupiter dan menghadap ke selatan, sehingga berpotensi menimbulkan disorientasi bagi yang melihatnya. Namun geometri pemandangan badai kutub utara Jupiter ini dapat dieksplorasi menggunakan waktu pengambilan gambar dan modul misi Juno yang diberi nama Eyes on the Solar System NASA.

putaran-kutub-selatan-jupiter-informasi-astronomi
Putaran Kutub Selatan Jupiter.
Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/SwRI/MSSS/Gerald Eichstädt

Gambar belahan selatan Jupiter ini juga diambil oleh Juno saat melakukan terbang lintas jarak dekat di planet raksasa gas.

Gambar yang telah dipertajam ini diambil pada tanggal 16 Desember 2017 pukul 10.24 PST (Pacific Standard Time) saat Juno terpisah sekitar 30.970 kilometer dari puncak awan Jupiter di garis lintang 49,9 derajat di selatan, kira-kira berada di tengah antara khatulistiwa dengan kutub utara Jupiter.

Citizen scientist Gerald Eichstädt memproses gambar ini menggunakan data dari raw image pencitra JunoCam.

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Tony Greicius

Sumber: Jupiter’s Stormy North dan Jupiter’s Swirling South Pole

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...