Langsung ke konten utama

Elon Musk Mengirim Mobil Tesla ke Mars Menggunakan Roket SpaceX

Sebuah mobil cherry merk Tesla berwarna merah telah diluncurkan ke luar angkasa pada hari Selasa tanggal 13 Februari 2018 oleh Elon Musk, seorang pengusaha di bidang teknologi antariksa, sembari diiringi lagu David Bowie yang berjudul Space Oddity.

Ribuan orang berkumpul di Florida untuk menyaksikan acara peluncuran yang merupakan puncak dari lima tahun perencanaan misi.

Untuk mengirim mobil ke orbit Mars, Musk mengunakan Falcon Heavy, roket super terkuat saat ini yang memiliki daya dua kali lebih kuat daripada peluncur roket yang pernah ada.

Sebagai CEO SpaceX, Musk mengklaim tantangan peluncuran Roadster (mobil kap terbuka) adalah upaya berisiko dengan probabilitas keberhasilan hanya 50-50.

elon-musk-mengirim-mobil-tesla-ke-mars-informasi-astronomi
Mobil Tesla dengan model ‘Starman’ di kursi pengemudi saat memasuki ruang angkasa.
Kredit: SpaceX

Namun kekhawatiran Musk tak dihiraukan oleh roket terkuat di dunia yang berhasil lepas landas dari Kennedy Space Center pukul 15.45 waktu setempat.

Sekitar dua setengah menit setelah peluncuran, dua dari tiga pendorong roket melepaskan diri dan kembali mendarat tegak di landasan secara bersamaan, di Cape Canaveral Air Force Station. Sementara pendorong ketiga memisahkan diri dan mendarat di landasan kapal laut tak berawak Of Course I Still Love You milik Space-X

Musk kemudian mempublikasikan gambar mobil lama miliknya yang mengorbit di atas Australia melalui twitter.

roket-falcon-heavy-spacex-meluncur-dari-kennedy-space-center-informasi-astronomi
Roket Falcon Heavy SpaceX meluncur dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral.
Kredit: Reuters

Astronot Inggris Tim Peake adalah satu di antara sejumlah penonton yang menyaksikan peluncuran secara online. Peake menggambarkan peluncuran sebagai prestasi “mengagumkan”.

Peake memposting ucapan selamat kepada tim peluncuran SpaceX melalui twitter atas “pencapaian teknis yang fenomenal” dan menambahkan bahwa peluncuran ini menandai “awal era baru eksplorasi antariksa”.

Awal pekan ini, sebuah video diposting di YouTube untuk mempromosikan peluncuran, sementara lagu Space Oddity yang dinyanyikan oleh David Bowie mengiringi adegan saat Falcon Heavy ditampilkan di landasan peluncuran.


Animasi menampilkan tiga pendorong Falcon Heavy yang menyala selama peluncuran, sumber daya roket untuk meluncur ke luar angkasa.

Setelah ketiga pendorong melepaskan diri, wahana paling atas terus melaju ke luar angkasa, lalu hidung wahana yang berbentuk kerucut memperlihatkan mobil Roadster bersama Starman, model mirip manusia memakai baju astronot lengkap di kursi pengemudi mengenakan sabuk pengaman.

mobil-roadster-tesla-milik-elon-musk-beserta-starman-informasi-astronomi
Mobil Roadster Tesla milik Elon Musk dan model Starman yang akan diluncurkan ke orbit Mars.
Kredit: Elon Musk via Instagram.

Dibutuhkan waktu setidaknya enam bulan bagi mobil untuk menempuh perjalanan sejauh 200 juta mil ke Mars.

Kepada wartawan menjelang peluncuran roket di Cape Canaveral, Musk mengatakan: “Akan menjadi kemunduran luar biasa jika roket meledak. Jika ada yang tidak beres, mudah-mudahan kesalahan terjadi setelah roket meluncur, jadi kita dapat belajar sebanyak mungkin sejauh roket melaju.”

“Saya akan menyebutnya kemenangan jika roket hanya membersihkan landasan dan tidak meledak dengan kekuatan setara empat juta pon TNT.”

Falcon Heavy terdiri dari tiga roket besutan Falcon 9 yang digabung  menjadi satu. Setiap roket menyediakan daya setara dengan 27 mesin Merlin roket super, berarti mampu menghasilkan daya dorong hingga 23.000 kilonewtons, sekitar dua kali lipat lebih kuat daripada roket terkuat di dunia saat ini, Delta IV Heavy, yang dioperasikan oleh United Launch Alliance, kompetitor Space-X.

Pengusaha kelahiran Afrika Selatan ini telah menjanjikan “pemandangan epik” luar angkasa dari kamera-kamera yang terpasang di wahana peluncuran.

Setelah dilepas ke luar angkasa, mobil diharapkan mencapai orbit elips Mars saat mengitari Matahari.

Roket juga dirancang untuk mengangkat beban seberat 64 ton ke luar angkasa, setara dengan lima bus tingkat.

Jika peluncuran perdana berhasil, maka membuka peluang minat untuk inovasi masa depan, termasuk meluncurkan satelit-satelit NASA dan mewujudkan impian besar Musk untuk meluncurkan ratusan satelit ke orbit demi akses internet luas kepada negara-negara berkembang.

Keberhasilan peluncuran juga menunjukkan peningkatan dalam eksplorasi antariksa, yang mengarah ke wahana robotik berukuran lebih besar untuk menggelar misi ke Mars, bahkan ke planet-planet terluar tata surya, seperti Jupiter, Saturnus dan bulan-bulan mereka.

NASA juga tengah mengembangkan roket super, tapi justru Musk melakukannya dengan biaya yang lebih murah.

Space Launch System NASA menghabiskan anggaran sebesar US $ 1 miliar untuk setiap penerbangan, sementara Musk mengklaim Falcon Heavy miliknya hanya membutuhkan US $ 90 juta setiap penerbangan.

Casey Dreier, Direktur Kebijakan Antariksa di Planetary Society, menyatakan komentarnya kepada The Guardian: “Jika dapat beroperasi sesuai rencana, Falcon Heavy berpotensi membuka banyak kemungkinan. Itulah kuncinya.”

“NASA akan berkata: daripada menunggu Space Launch System, kita bisa mulai menempatkan komponen-komponen untuk membangun deep-space gateway atau menempatkan pengorbit lunar. Pertanyaannya adalah apakah Falcon Heavy dapat diandalkan oleh pemerintah dan lembaga lainnya, untuk memastikan aset berharga mereka sebanding dengan biaya operasional yang jauh lebih murah.”

Ditulis oleh: Harriet Alexander dan Helena Horton, www.telegraph.co.uk


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang