Langsung ke konten utama

Suasana Tenang setelah Tabrakan Antar Galaksi oleh Hubble

suasana-tenang-setelah-tabrakan-antar-galaksi-oleh-hubble-informasi-astronomi
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA

Teleskop Antariksa Hubble NASA/ESA menangkap pemandangan dari sebuah objek yang terlihat seperti dua galaksi spiral mirip Bima Sakti yang berbaur dengan lembut setelah saling mengorbit selama jutaan tahun.

Dalam proses penggabungan yang mereka jalani, masing-masing galaksi diregangkan dan ditarik di sekitar pusat gravitasi bersama sampai akhirnya menghasilkan objek baru berbentuk spheroid. Galaksi tunggal baru yang sekarang memasuki masa tenang ini diberi kode SDSS J162702.56+432833.9 dan secara teknis dikenal sebagai galaksi elips.

Ketika galaksi bertabrakan, fenomena umum di alam semesta, ledakan dari pembentukan bintang-bintang baru kerap terjadi saat awan gas molekuler runtuh karena interaksi gaya gravitasi. Pada titik ini, warna galaksi cenderung kebiruan yang dihasilkan oleh suhu panas dari bintang-bintang biru yang baru terbentuk. Setelah beberapa miliar tahun, corak warna bintang-bintang biru berubah menjadi kemerahan, yang menunjukkan bahwa mereka telah menua. Sedangkan bintang-bintang yang ukurannya lebih kecil akan mendominasi spektrum galaksi elips. Hubble telah membantu para astronom untuk mempelajari urut-urutan ini melalui pengamatan semua tahap yang harus dijalani selama proses penggabungan galaksi.

Di SDSS J162702.56+432833.9, secara khusus beberapa pita debu yang menjadi bagian samar dari pusat galaksi pusat memiliki corak warna kebiruan. Pita-pita debu tersebut barangkali adalah sisa-sisa dari lengan spiral galaksi sebelum bergabung.

Gambar diambil pada tahun 2011 menggunakan Wide Field Camera dari Advanced Camera for Surveys Hubble, melalui filter merah (F625W) dan biru (F438W). Bidang pandang gambar kira-kira 2,4x2,4 arcminutes.

Ditulis oleh: Staf ESA (Badan Antariksa Eropa), www.nasa.gov, editor: Karl Hille


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...