Langsung ke konten utama

Persamaan Drake dan Paradoks Fermi Belum Terpecahkan (Bagian 2)


struktur-meteorit-alh84001-informasi-astronomi
Struktur meteorit ALH84001 yang berasal dari Mars. Beberapa ahli berpendapat struktur yang ditunjukkan di sini mungkin menunjukkan kehidupan Mars purba, tetapi yang lain berpendapat struktur dihasilkan oleh kehidupan yang berasal dari Bumi. Tidak ada fosil serupa yang ditemukan di bebatuan Mars.
NASA, 1996.

Tentu, ada banyak hal logis yang bisa kita katakan tentang mereka. Kita dapat berbicara tentang percobaan yang telah kita lakukan untuk membuat molekul organik dari bahan mentah dan anorganik. Kita dapat mendiskusikan tentang molekul organik kompleks yang kita temukan di ruang antarbintang atau meteorit. Kita dapat menyebutkan petunjuk yang menarik tentang dunia di tata surya kita yang kaya molekul air di masa lalu, lautan di bawah permukaan dan mikroba yang telah menjadi fosil. Jika kita mengekstrapolasikan informasi genetika yang dikodekan dalam organisme kembali ke munculnya kehidupan di Bumi, apa apa yang kita anggap sebagai “kehidupan” mungkin berasal dari miliaran tahun sebelum planet kita terbentuk.

memecahkan-persamaan-drake-paradoks-fermi-apakah-manusia-sendirian-02-informasi-astronomi
Grafik kompleksitas organisme diukur dengan panjang fungsional DNA non-redundan per genom yang dihitung oleh pasangan basa nukleotida, meningkat secara linier seiring waktu ketika dihitung mundur miliaran tahun. Dari ekstrapolasi ini, mungkin kehidupan di Bumi dimulai miliaran tahun sebelum Bumi terbentuk.
Shirov & Gordon (2013), via https://arxiv.org/abs/1304.3381

Tetapi, tidak ada yang dianggap cukup logis untuk menghitung probabilitas kehidupan yang muncul dari anorganik seperti di Bumi. Probabilitasnya barangkali sangat tinggi, seperti yang diperkirakan oleh beberapa ilmuwan. Tapi tak menutup kemungkinan probabilitasnya bisa sangat rendah: satu banding satu juta, atau bahkan lebih buruk. Kehidupan bisa jadi sangat langka. Fakta munculnya kehidupan di Bumi bukan berarti kita tidak memenangkan ‘undian’ kosmik. Kita tidak dapat menarik kesimpulan logis hanya dari satu sampel.

Akan lebih buruk jika kita mengekstrapolasikan probabilitas kedua: bagaimana kemungkinan kehidupan dari anorganik yang berevolusi menjadi kehidupan berakal, komunikatif dan menguasai teknologi antariksa?

teleskop-atacama-large-millimeter-submillimeter-array-alma-informasi-astronomi
Atacama Large Millimeter submillimeter Array (ALMA) adalah salah satu teleskop radio terkuat di Bumi. ALMA tak sekadar mampu mengukur panjang gelombang atom, molekul dan ion yang tidak dapat diakses oleh teleskop dengan panjang gelombang yang lebih pendek seperti Hubble, tetapi juga dapat mengukur detail sistem bakal planet dan berpotensi mendeteksi sinyal peradaban ekstraterestrial yang tidak bisa dideteksi oleh teleskop inframerah.
ESO/C. Malin

Sekali lagi, kita hanya memiliki satu sampel. Perjalanan panjang yang harus dilalui kehidupan di Bumi untuk mencapai ke titik saat ini, termasuk kepunahan massal, seleksi alam, perubahan lingkungan, serangan asteroid, dan lain-lain. Selama lebih dari empat miliar tahun, tidak ada satu pun organisme biologis "berakal" menurut standar manusia. Lebih dari setengah miliar tahun sejak ledakan Kambria, dalam kurun waktu 200.000 tahun hanya ada kurang dari 0,05% spesies daripada saat ini. Berarti spesies manusia adalah kisah sukses dalam sejarah kosmik. Kita adalah pemenang ‘undian’ kosmik.

bumi-terlihat-pada-malam-hari-informasi-astronomi
Bumi memancarkan sinyal elektromagnetik saat malam hari, tetapi dibutuhkan resolusi tajam teleskop untuk menghasilkan gambar seperti ini dari jarak tahunan cahaya. Meskipun telah berevolusi menjadi spesies berakal dan berteknologi maju, manusia hanya menempati sebagian kecil sejarah Bumi.
Observatorium Bumi milik NASA/NOAA/DOD

Makalah ilmiah terbaru yang memperoleh banyak kritik, ditulis oleh Anders Sandberg, Eric Drexler, dan Toby Ord. Argumen utama mereka dalam makalah berjudul Dissolving the Fermi Paradox adalah: Kami menyimpulkan upaya ilmiah untuk menyelesaikan paradoks Fermi mengarah ke .... tidak mungkin kita sendirian di alam semesta.

memecahkan-persamaan-drake-paradoks-fermi-apakah-manusia-sendirian-03-informasi-astronomi
Telah digagas sejak dulu, deteksi pertama peradaban asing akan muncul dari gelombang radio. Meskipun belum ada sinyal yang pernah terdeteksi, bukan berarti mereka tidak ada di luar sana, mentransmisikan atau menunggu untuk ditemukan. Tapi menarik kesimpulan tentang jumlah peradaban ekstraterestrial tanpa bukti kuat tentunya tidak ilmiah.
Danielle Futselaar

Bukan hal yang mengejutkan bagi siapapun yang telah memikirkan konsekuensi untuk menarik kesimpulan tanpa bukti yang kuat. Jika belum sempat memikirkannya, setidaknya jangan terlibat untuk mengambil kesimpulan, jika kita cenderung memilih untuk mengikuti kaidah sains.

Kita seharusnya tidak menyatakan, “inilah perkiraan saya” untuk berapa banyak peradaban ekstraterestrial di luar sana. Berapa kisaran probabilitas prediksi? Seberapa kuat dan bukti apa yang mendukungnya?

Jawabannya adalah “tidak ada.”

space-station-freedom-alan-chinchar-informasi-astronomi
Ilustrasi Space Station Freedom oleh Alan Chinchar pada tahun 1991. Peradaban berteknologi maju yang dapat menciptakan sesuatu seperti ini pastinya dapat dihitung secara ilmiah, tetapi menyimpulkan eksistensi mereka pada titik ini tidak lebih dari sekadar perkiraan.
NASA

Meskipun penggantian perkiraan dengan distribusi probabilistik, sebagaimana dipaparkan oleh para penulis makalah, masih belum ada bukti yang dianggap cukup logis. Tanpa bukti untuk diajukan, para ilmuwan tidak seharusnya mengajukan teori berdasarkan sains, mereka hanya mereka-reka. Para penulis makalah ilmiah menyatakan metodologi yang mereka terapkan:

Dalam makalah ini, ada dua cara untuk memperluas pendekatan di luar model yang menghasilkan distribusi probabilitas untuk parameter persamaan Drake berdasarkan variasi perkiraan historis berdasarkan penilaian terbaik para penulis dari ketidakpastian sains untuk setiap parameter.

Sayangnya, metode yang mereka terapkan serupa dengan hukum pertama ilmu komputasi: garbage in, garbage out. Estimasi historis dan penilaian para penulis tidak menggantikan data yang kita butuhkan, karena kita memang tidak pernah memiliki data.

memecahkan-persamaan-drake-paradoks-fermi-apakah-manusia-sendirian-04-informasi-astronomi
Begitu kecerdasan, penggunaan teknologi dan rasa ingin tahu menetap ke suatu spesies, mungkin ambisi penjelajahan antarbintang tak terelakkan lagi. Tetapi asumsi ini tidak didukung oleh sains dan kita harus berhati-hati (dan meragukan) setiap kesimpulan yang kita ambil dari mereka. Dennis Davidson untuk http://www.nss.org/

Tidak ada jumlah analisis probabilistik yang membenarkan pemikiran tanpa bukti, termasuk upaya untuk sekadar menebak secara sains. Menerapkan teknik ilmiah ke upaya non-ilmiah, seperti prediksi tentang alam semesta yang tidak diketahui, tidak membuatnya lebih ilmiah, melainkan ilusi pengetahuan.

Masih ada probabilitas kehidupan, bahkan kehidupan berakal, yang muncul di galaksi kita dan seluruh alam semesta. Ada juga probabilitas terkait kehidupan itu umum di alam semesta, namun kehidupan berakal justru langka, atau barangkali keduanya luar biasa langka. Sampai kita memiliki lebih banyak informasi, jangan tertipu oleh berita utama, karena tidak mengikuti kaidah sains. Mereka sekadar menebak tanpa bukti. Sampai kita memperoleh bukti yang lebih baik, semua perkiraan tersebut sama sekali bukan sains.

Ditulis oleh: Ethan Siegel, kontributor www.forbes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang