Langsung ke konten utama

Kemiripan Fitur Ceres dengan Bumi

Dengan permukaan yang didominasi lubang kawah dalam, diselingi bintik-bintik terang di antaranya, Ceres mungkin tidak terlihat mirip dengan planet Bumi kita pada pandangan pertama. Planet katai yang mengorbit di sabuk asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter, selain ukurannya jauh lebih kecil daripada Bumi (baik massa maupun diameter), suhunya yang dingin dan tanpa lapisan atmosfer, kita bisa memastikan kondisi Ceres tidak mungkin menopang kehidupan.

Tapi Ceres dan Bumi adalah anggota tata surya yang terbentuk dari material serupa. Setelah menyisir ribuan gambar yang diambil oleh pesawat antariksa Dawn NASA, yang telah mengorbit Ceres sejak tahun 2015, para ilmuwan telah menemukan banyak fitur di Ceres yang serupa dengan fitur di Bumi.

Melalui fitur-fitur serupa dari objek yang berbeda, yang disebut oleh para ilmuwan sebagai “analogi”, kita dapat belajar lebih banyak tentang asal usul dan evolusi mereka dari waktu ke waktu. Simak fitur-fitur menonjol di Ceres berikut, dan apakah Anda mengenalinya di Bumi!

kawah-occator-ceres-informasi-astronomi
Kawah Occator di Ceres, dengan pusat area terang yang disebut Cerealia Facula.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA/PSI

Ceres: Kawah Occator

Saat Dawn mendekati Ceres pada awal tahun 2015, dua bintik terang misterius yang menonjol di Kawah Occator terlihat dalam gambar. Gambar beresolusi tinggi mengungkap jumlah bintik terang bukan hanya dua, melainkan sangat banyak. Pusat Kawah Occator adalah kubah atau lengkungan puncak setinggi 500 meter tertutup material terang yang disebut Cerealia Dome. Adapun material terang di atas Cerealia Dome disebut Cerealia Facula, sedangkan kumpulan area terang yang lebih kecil disebut Vinalia Faculae di sisi timur permukaan kawah.

Berkat observasi Dawn, para ilmuwan menduga material terang terbuat dari sodium karbonat dan garam mineral. Selain itu, para ilmuwan misi Dawn memprediksi Cerealia Dome terbentuk dari cairan asin atau es lembek yang naik dari bawah permukaan, aktivitas alami yang disebut “hidrotermal”, karena melibatkan hidro (air) dan termal (panas).

Para ilmuwan menggagas dua teori untuk menjelaskan aktivitas hidrotermal di Ceres, yaitu karena panas dari benturan dengan asteroid yang membentuk kawah, menyebabkan cairan asin atau es lembek naik ke permukaan dalam jumlah yang besar, atau justru sebaliknya, panas dari dampak benturan meningkatkan aktivitas reservoir cair yang berada tepat di bawah permukaan.

ibyuk-pingo-kubah-es-informasi-astronomi
Ibyuk, kubah es di Kanada.
Kredit: Adam Jones/Flickr user adam_jones /Creative Commons CC BY-NC 2.0

Bumi: Pingo atau Kubah Es

Saat membeku, air tanah di Bumi dapat mendorong tanah di atasnya, menciptakan struktur menyerupai kubah yang disebut “pingo”. Struktur pingo muncul di dekat wilayah Arktik di Bumi, termasuk Pingo National Landmark Kanada. “Dimensi, bentuk dan lengkungan puncak’ pingo menyerupai Cerealia Dome, yang mungkin terbentuk dari siklus es yang mendorong permukaan Ceres,” ungkap ilmuwan Lynnae Quick dari National Air and Space Museum Smithsonian Institution, Washington.

kawah-panum-pegunungan-sierra-nevada-california-informasi-astronomi
Kawah Panum di Pegunungan Sierra Nevada, California.
Kredit: USGS

Bumi: Kubah Vulkanik

Puncak kawah Panum di kaki Pegunungan Sierra Nevada California yang berbentuk bulat dan retak, mengingatkan para ilmuwan tentang Cerealia Dome di Ceres. Kubah Panum dan Cerealia Dome, keduanya berada di dalam lubang kawah. Demikian pula dengan Puncak Lassen di California dan Kubah Baldera di Gunung Saint Helens Washington yang bentuknya mirip dengan Cerealia Dome.

danau-searles-california-informasi-astronomi
Danau Searles, California.
Kredit: NASA

Bumi: Danau Searles

Seperti Kawah Occator, Danau Searles di Gurun Mojave California terkenal dengan mineral evaporit terang, mineral yang tertinggal setelah penguapan air asin. Dulu, Searles adalah sebuah danau yang dialiri oleh air dari pegunungan Sierra Nevada, namun sekarang Searles adalah danau kering dengan deposit mineral putih. Aktivitas penambangan dilakukan untuk mengumpulkan mineral kaya natrium dan kalium demi keperluan industri. Mineral semacam ini banyak ditemukan di air asin di bawah permukaan yang dipompa ke permukaan.

ahuna-mons-ceres-informasi-astronomi
Ahuna Mons di “Lonely Mountain” Ceres, ditunjukkan secara vertikal dalam ilustrasi ini.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA

Ceres: Ahuna Mons

Ahuna Mons di Ceres adalah sebuah gunung tinggi penyendiri dengan material terang di lereng gunung. Mirip dengan material yang ditemukan di Occator, unsur lapisan yang terang adalah natrium karbonat. Hipotesis utama menggagas Ahuna Mons sebagai cryovolcano, gunung berapi sangat dingin yang telah meletuskan material air asin, lumpur dan volatil, bukannya bebatuan. Ketinggian rata-rata Ahuna Mons sekitar 4 kilometer dari permukaan di sekitarnya, kurang lebih sama dengan ketinggian puncak Gunung Rainier di Negara Bagian Washington. Ahuna Mons tampaknya tidak terkait dengan dampak benturan asteroid, mengindikasikan aktivitas cryovolcanis pernah berlangsung di Ceres.

kubah-hlíðarfjall-islandia-informasi-astronomi
Kubah Hlíðarfjall, Islandia.
Kredit: Hansueli Krapf/P Wikimedia Commons contributor Simisa/CC BY-SA 3.0

Bumi: Kubah Hlíðarfjall, Islandia

Sementara tidak ada yang mirip dengan Ahuna Mons di tata surya, kubah Hlíðarfjall di Islandia justru memiliki bentuk yang serupa. Material keduanya berbutir halus, demikian pula dengan proporsi yang setara, baik tinggi dan lebarnya. Tetapi komposisi mereka sangat berbeda. Kubah Islandia terbentuk dari material vulkanik silikat, sedangkan Ahuna Mons terbentuk terutama dari air dan garam, ditambah sedikit unsur mineral silikat. “Meskipun ada perbedaan kimiawi, sifat material di Bumi dan Ceres cenderung serupa saat menonjol keluar dari kerak untuk membentuk gunung berapi,” jelas ilmuwan Ottaviano Ruesch dari Badan Antariksa Eropa di Belanda.

kubah-chaiten-chili-informasi-astronomi
Kubah Chaiten di Chili.
Kredit: NASA

Bumi: Kubah Chaitén, Chili

Struktur vulkanik lain yang serupa dengan Ahuna Mons adalah Kubah Chaitén di Chili, yang terletak di dalam kaldera, sebuah fitur vulkanik menyerupai belanga. Di luar Bumi, kompleks vulkanik Compton-Belkovich di Bulan juga memiliki kubah yang tampaknya telah terbentuk oleh letusan material silikat. “Berarti pembentukan kubah silika adalah proses yang tidak terbatas hanya di Bumi saja,” ujar Ruesch.

rantai-lubang-samhain-catenae-ceres-informasi-astronomi
Rantai Lubang Samhain Catenae di Ceres.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA/PSI/LPI

Ceres: Rantai Lubang Samhain Catenae

Ceres tak sekadar dihiasi kawah berukuran besar dan kecil, namun juga memiliki rantai lubang berbentuk bulat atau elips kecil yang tidak disebabkan oleh benturan asteroid. Rantai lubang, seperti Samhain Catenae, disebabkan oleh retakan atau patahan di bawah permukaan, yang terbentuk satu miliar tahun yang lalu. Saat retakan atau patahan meninggalkan ruang kosong di bawah permukaan, material yang terlepas jatuh dari atas dan membentuk lubang di permukaan.

rantai-lubang-gunung-api-krafla-islandia-informasi-astronomi
Rantai lubang di utara Gunung Api Krafla, Islandia.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA

Bumi: Rantai Lubang Islandia

Islandia Utara memiliki sistem rantai lubang di permukaan yang terkait dengan patahan dan retakan. Para ilmuwan meyakini rantai lubang terbentuk karena aktivitas seismik pada tahun 1970-an. Sebuah penelitian yang digelar pada tahun 2011 oleh David Ferrill dari Southwest Research Institute di San Antonio bersama para kolega, mengungkap lubang-lubang yang dihasilkan oleh material yang jatuh ke dalam rongga bawah tanah karena patahan dan retakan. “Mungkin tekanan yang berasal dari material yang mendorong ke atas dari bawah permukaan Ceres mengakibatkan bagian-bagian patahan terpisah, lalu membentuk Samhain Catenae,” jelas Jennifer Scully, ilmuwan misi Dawn dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California. Para ilmuwan juga telah memetakan rantai lubang serupa di Mars dan objek tata surya lainnya.

kawah-haulani-ceres-informasi-astronomi
Kawah Haulani di Ceres.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA

Ceres: Kawah Haulani

Kawah Haulani, berdiameter 34 kilometer dengan tepian tajam dan material terang, adalah salah satu kawah termuda di Ceres. Beberapa fitur aliran diasosiasikan dengan pegunungan di bagian tengah, sementara fitur aliran lainnya mengalir keluar dari tepian kawah menuju area di sekitarnya. Medan berlubang di lantai kawah dan tepian utara kawah mungkin terbentuk karena dampak benturan (dengan asteroid), menyebabkan air di bawah permukaan yang telah terkunci di kerak Ceres menguap. Itulah mengapa medan berlubang adalah bukti tambahan bagi keberadaan air es sebagai komponen utama kerak.

kawah-ries-jerman-informasi-astronomi
Kawah Ries, Jerman.
Wikimedia Commons contributor Vesta/NASA WorldWind

Bumi: Kawah Ries, Jerman

Kawah Ries di Jerman selatan terbentuk dari dampak benturan oleh meteorit sekitar 15 juta tahun yang lalu. Inilah salah satu contoh “kawah benteng”, kawah yang materialnya mengalir karena unsur-unsur volatil, seperti air, ketika meteorit menghantam. Meskipun tidak memiliki “kawah benteng” alami, beberapa kawah di Ceres seperti Haulani memang memiliki fitur aliran di lapisan bebatuan yang terbalik dan berada di sekitar kawah saat dihantam asteroid. “Ries juga memiliki kelompok struktur seperti pipa di bebatuan dasar, yang menjadi basis pemahaman kita untuk pembentukan material rantai lubang di Mars, Vesta, dan Ceres,” kata ilmuwan Hanna Sizemore dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona.

tanah-longsor-ceres-informasi-astronomi
Tiga jenis tanah longsor di Ceres.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA

Ceres: Tanah Longsor

Dawn telah menemukan banyak tanah longsor di Ceres, yang mungkin disebabkan oleh es air. Gambar di atas memperlihatkan tiga jenis tanah longsor di Ceres. Di sebelah kiri, Kawah Ghanan adalah contoh dari tanah longsor Tipe I, yang relatif bundar, besar dan memiliki endapan tebal, mirip “jari kaki” di ujungnya. Fitur Tipe II dan Tipe III ditampilkan di tengah dan kanan gambar. Para ilmuwan menduga tanah longsor tipe I terbentuk di daerah tanah yang kaya es di dekat kutub Ceres. Tanah longsor tipe II lebih tipis dan lebih panjang daripada tipe I. Tanah longsor tipe III terbentuk di material kaya es yang dilontarkan oleh dampak benturan asteroid.

Bumi: Tanah Longsor Mud Creek, California

tanah-longsor-mud-creek-california-informasi-astronomi
Tanah Longsor Mud Creek, California.
Kredit: USGS

Tanah longsor dapat terjadi di mana saja di Bumi, ketika tanah di sepanjang lereng tidak stabil, seperti tanah longsor tahun lalu di California utara. Sebuah lereng bukit yang disebut Mud Creek, longsor pada bulan Mei 2017, setelah daerah itu menerima curah hujan yang cukup besar yang meningkatkan jumlah air tanah. Cara batu dan debu longsor dari jalan raya ke lautan menyerupai pergeseran campuran antara es dan batu di bawah Kawah Ghanan di Ceres. Dalam beberapa kasus, air atau es di permukaan juga dapat meningkatkan tanah longsor

Misi Dawn dikelola oleh Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA untuk Direktorat Misi Sains NASA di Washington. Dawn adalah proyek dari direktorat Discovery Program yang dikelola oleh Pusat Penerbangan Antariksa Marshall NASA di Huntsville, Alabama. JPL bertanggung jawab atas keseluruhan misi sains Dawn. Orbital ATK Inc. di Dulles, Virginia, merancang dan membangun pesawat antariksa Dawn. Pusat Kedirgantaraan Jerman, Penelitian Tata Surya Institut Max Planck, Badan Antariksa Italia, dan Institut Astrofisika Nasional Italia adalah mitra internasional yang membentuk tim misi Dawn.

Ditulis oleh: Elizabeth Landau, www.nasa.gov, editor: Tony Greicius



#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang