Langsung ke konten utama

Apakah Eksoplanet Berbatu Gliese 581d Layak Huni?

diagram-sistem-bintang-gliese-581-informasi-astronomi
Orbit sistem planet yang menginduk bintang Gliese 581 dibandingkan dengan tata surya kita. Masa Gliese 581 hanya sekitar 30% dari massa Matahari kita dan jarak planet terjauh lebih dekat daripada jarak Bumi-Matahari. Gliese 581d adalah planet yang diduga mampu menopang air cair di permukaan.
Kredit: Zina Deretsky, National Science Foundation

Sebuah eksoplanet berbatu yang diberi kode Gliese 581d, mungkin adalah planet pertama di luar tata surya yang diduga mampu menopang kehidupan seperti di Bumi, sebagaimana dilaporkan oleh sebuah penelitian terbaru.

Tim astronom yang menggelar studi pemodelan terhadap atmosfer Gliese 581d, menyimpulkan planet ini mungkin berada di “zona layak huni”, sebuah jarak ideal yang memungkinkan keberadaan air cair. Gliese 581d mungkin adalah sebuah dunia yang menampung kehidupan di dalamnya, barangkali mirip Bumi, mempunyai lautan, awan dan curah hujan.

Kesimpulan ini konsisten dengan beberapa studi pemodelan lainnya, meskipun tidak berani menetapkan keberadaan air cair yang mengalir di permukaan dan menopang kehidupan.

Studi terbaru berasumsi Gliese 581d yang sekitar tujuh kali lipat lebih masif daripada Bumi, memiliki lapisan atmosfer tebal berbasis karbon dioksida.

Gliese 581: Sistem Bintang dengan Sejuta Kemungkinan

Bintang induk Gliese 581 adalah bintang tipe katai merah yang terletak 20 tahun cahaya dari Bumi, relatif dekat menurut skala jarak kosmik. Sejauh ini, para astronom telah mendeteksi enam planet yang mengorbit Gliese 581 dan Gliese 581d bukanlah satu-satunya planet yang menarik perhatian para astronom untuk menemukan kehidupan di luar Bumi.

Planet lain di dalam sistem yang diberi kode Gliese 581g, ukurannya sekitar tiga kali lipat lebih besar daripada Bumi dan dianggap sebagai planet berbatu. Gliese 581g telah membangkitkan minat para astronom sejak penemuannya diumumkan pada bulan September 2010, karena berada tepat di tengah zona layak huni. Jika dikonfirmas oleh studi tindak lanjut, 581g akan menjadi kandidat utama planet yang menopang air cair dan mungkin kehidupan.

Beberapa peneliti mempertanyakan analisis yang diterapkan untuk menemukannya, sebab mereka tidak dapat mengkonfirmasi eksistensi 581g dalam studi tindak lanjut.

Pertama kali ditemukan pada tahun 2007, 581d mengorbit lebih jauh daripada 581g, cukup jauh dari bintang induk sehingga suhunya diperkirakan terlalu dingin untuk menopang kehidupan. Tetapi efek rumah kaca mungkin berpotensi menghangatkan Gliese 581d secara signifikan, sehingga dapat menopang air cair di permukaan.

Itulah kesimpulan sementara dari studi terbaru, termasuk beberapa studi lainnya oleh tim ilmuwan independen yang juga membuat model atmosfer Gliese 581d.

eksoplanet-gliese-581-d-informasi-astronomi
Ilustrasi Eksoplanet Gliese 581d

Pemodelan Atmosfer Gliese 581d

Planet Gliese 581d menerima kurang dari sepertiga energi bintang yang diterima oleh Bumi dari Matahari kita dan mungkin mengalami penguncian pasang surut. Berarti satu sisi planet selalu menghadap bintang induk, menyebabkan siang hari permanen, sedangkan sisi lainnya selalu membelakangi bintang induk, menyebabkan malam hari permanen.

Setelah penemuan Gliese 581d, komunitas ilmuwan menganggap setiap lapisan atmosfer yang cukup tebal untuk menjaga suhu hangat tetap planet, akan tetap dingin di sisi malam hari yang permanen, membekukan air dan merusak iklim, kata para peneliti.

Tim peneliti kemudian menguji dan mengembangkan model komputer yang mensimulasikan atmosfer dan permukaan eksoplanet dalam 3D. Model atmosfer yang dikembangkan mirip dengan yang digunakan untuk mempelajari perubahan iklim di Bumi.

Ketika tim menjalankan model, Gliese 581d berpotensi menampung air cair jika memiliki lapisan atmosfer karbon dioksida yang padat. Meskipun relatif jauh dari bintang induk katai merah redup, 581d dapat dihangatkan oleh efek rumah kaca, dengan panas saat siang hari disirkulasikan di sekitar planet oleh atmosfer.

Studi digelar oleh para ilmuwan dari Laboratoire de Métrologie Dynamique di Institut Pierre Simon Laplace di Paris, Prancis, yang telah mempublikasikan makalah ilmiah mereka di Astrophysical Journal Letters.

Hasil Studi Tetap Spekulatif

Untuk menentukan secara konklusif apakah Gliese 581d benar-benar layak huni, penelitian di masa depan harus mendeteksi dan mengkarakterisasi atmosfernya secara langsung. Dengan teknologi saat ini, pesawat antariksa juga belum mampu mencapainya dalam waktu dekat, karena dibutuhkan waktu ratusan ribu tahun untuk menempuh perjalanan sejauh 20 tahun cahaya.

Ditulis oleh: Mike Wall, Penulis Senior www.space.com



#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang