Para ilmuwan mengumumkan observasi penggabungan dua bintang neutron untuk pertama kalinya, salah satu fenomena ganas paling spektakuler di alam semesta, pada tanggal 16/10/17. Benturan antara keduanya menguncang kosmos dan mencapai Bumi pada tanggal 17/08/17 pukul 20.41 waktu Singapura.
Ilustrasi penggabungan dua bintang neutron. Kredit: AFP |
Dalam ilustrasi penggabungan dua bintang neutron sebagaimana diperlihatkan oleh The National Science Foundation, berkas sempit (jet) cahaya merupakan ledakan sinar gamma, sementara riak-riak di jalinan ruang dan waktu adalah gelombang gravitasi isotropik yang menjadi ciri khas penggabungan. Awan material di sekeliling mereka dihasilkan oleh proses penggabungan. Fenomena kosmik skala masif dan ganas telah diketahui menghasilkan
setidaknya setengah unsur emas yang tersebar di alam semesta.
Kredit: AFP |
Gambar
handout (selebaran) yang diperoleh dari Observatorium Eropa Selatan (ESO), adalah mosaik yang menunjukkan bagaimana sebuah ledakan terang
di galaksi NGC 4993 meredup, sebelum akhirnya memudar dalam beberapa minggu
setelah meledak pada tanggal 17/08/2017. Gambar dikumpulkan oleh Visible and Infrared
Survey Telescope for Astronomy (Vista) di Observatorium Paranal ESO di
Chili. Gelombang kejut dan kilatan cahaya dari fenomena tabrakan kosmik ini telah menempuh
jarak sekitar 130 juta tahun cahaya sebelum ditangkap oleh detektor di
Bumi, ungkap para ilmuwan.
Kredit: AFP/ESO |
Gambar
handout yang diperoleh dari ESO pada tanggal 16/10/17 ini merupakan ilustrasi yang menggambarkan bagaimana dua bintang neutron bergabung dan memicu ledakan kilonova.
Kredit: AFP/ESO |
Gambar handout yang diterima dari ESO pada tanggal 16/10/17 ini menunjukkan
galaksi NGC 4993 yang diabadikan oleh instrumen Visible Multi-Object
Spectrograph (Vimos) yang dipasang di Very Large Telescope milik
ESO di Observatorium Paranal, Chili.
Kredit: EPA-EFE |
Citra NGC 4993 yang menggelar pertunjukan langit spektakuler dengan dua bintang neutron sebagai pemeran utama, diabadikan oleh instrumen Multi Unit Spectroscopic Explorer (MUSE) yang dipasang di Very Large Telescope ESO di Observatorium Paranal, Chili. Fenomena kosmik luar biasa ini terjadi tepat di atas dan sedikit ke kiri dari pusat galaksi.
FOTO: EPA-EFE |
Konferensi
pers yang digelar ESO di Garching, Jerman, pada tanggal 16/10/17. Jajaran teleskop ESO yang ditempatkan di Chili telah mendeteksi sepasang objek kosmik yang menjadi
sumber gelombang gravitasi dan berhasil diamati untuk pertama kalinya.
PHOTO: AFP |
Profesor
Fisika Stephen Smartt menjadi nara sumber saat presentasi di Markas Besar ESO
di Garching, Munich, Jerman. Massa rata-rata bintang neutron sekitar setengah juta kali massa Bumi, namun dimampatkan hanya dalam volume ruang seluas 20 km.
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar